Lisa terpaksa ikut kekampung suami nya setelah usaha mereka bangkrut total, namun setelah sampai kampung ia malah di buat tercengang melihat keadaan rumah yang di pandangan dia amat mengerikan sekali.
Di tambah setiap malam ia selalu bermimpi seram, kuburan yang ada di tengah rumah terasa sangat menyeramkan. kata Harun itu adalah kuburan Nenek moyang nya, jadi tidak bisa mau di pindah.
Mampu kah Lisa bertahan dari gangguan?
Atau Lisa akan menyerah akibat takut dan juga ngeri melihat penampakan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3. arwah Bu sri
Lisa menatap sengit pada Alika yang berbicara seenak mulut nya saja, lagi pula bukan lah mau nya Bu Sri tidak punya anak. pasti nya dalam hati pun ingin punya anak agar di sayang oleh sang suami, ini saja dia bunuh diri karena merasa sangat di abaikan oleh suami nya dan tidak pernah di sentuh lagi.
Mungkin bila sudah tua begini maka tidak akan masalah bila cuma tidak di sentuh saja, tapi yang jelas soal perhatian maka dia masih butuh juga. apa lagi di masa tua ini maka sudah pasti ingin bersama sang suami, namun nyata nya apa karena sang suami malah sibuk dengan istri ketiga nya saja dan tidak pernah pulang.
"Jaga bicara mu, Alika! semua wanita pasti ingin anak, tidak mau apa bila mandul." geram Lisa.
Alika malah tertawa karena dia merasa lisa hanya berani di luar saja, kalau di dalam rumah atau di hadapan mertua maka dia akan kecut dan tidak berani mau melawan Bu Ageng. sebab yang menjadi kesayangan adalah Alika, Lisa sangat tersisih.
"Oh itu bukan urusan ku soal wanita yang cacat, sebab aku sangat sempurna!" jawab Alika sombong.
"Sudah lah, Dik." Harun membawa istri nya menjauh agar tidak jadi pertengkaran yang kian berlanjut dan malah jadi debat nanti nya.
Lisa menjauh dan memutuskan untuk pulang saja dari rumah ini, lagi pula dia sama sekali tidak pernah di anggap oleh keluarga mertua nya. beda dengan Alika yang selalu di ajak ngobrol, bahkan Lisa juga tidak tau mereka sedang bicara apa karena mereka bicara menggunakan bahasa jawa halus.
Namun Lisa menyadari bahwa kadang kala mereka semua pasti sedang mengatai diri nya, sebab saat bicara tapi mata malah menatap kearah dia sehingga membuat Lisa yakin walau tidak tau arti nya. dari pada cuma jadi penonton saja, maka lebih baik bila pulang dan memikirkan soal hidup mereka kedepan nya nanti.
"Nanti dong pulang nya, ini mayat Bu Sri saja belum di kubur." cegah Harun.
"Kamu kalau mau tinggal ya silahkan, aku mau pulang karena tidak kuat." Lisa tidak mau di tahan lagi.
"Paling lama cuma satu jam, ayo lah kita antar sampau di kuburkan." bujuk Harun.
"Bagi mu mungkin cuma satu jam, tapi bagai ku itu sama seperti tahunan rasa nya." Lisa tidak peduli dengan tatapan orang dan dia segera mencari ojek untuk pulang.
"Mas ikut pulang juga kalau begitu, ada yang mau Mas bicarakan juga soal nya." Harun pun mengalah.
"Soal hutang lagi? apa masih ada hutang yang belum aku ketahui!" Lisa sudah naik darah rasa nya.
"Bukan, ini soal rumah yang akan kita tinggali." jawab Harun.
Lisa pun melemah karena dia juga kasihan pada Harun, walau pun semua ini terjadi karena kegoblokan Harun juga. sudah tertipu satu kali bukan nya sadar, malah semakin menjadi dan percaya dengan ucapan Brian.
"Ya sudah ayo kita pulang." angguk Lisa pelan.
"KAMU MAU KEMANA, HARUN?!"
Suara Bu Ageng sudah menghentikan langkah putra nya yang mau pulang, Lisa menarik nafas berat karena datang lagi masalah yang mau menghantam diri nya. hal hal begini yang membuat dia sangat tidak nyaman apa bila bersama dengan keluarga sang suami, jadi rasa nya memang lebih baik menghindar saja.
"Aku pulang dulu ya, Bu." pamit Harun pelan.
"Istri mu tidak betah kumpul sama keluarga? maka biar dia sendiri saja yang pulang, kamu tetap di sini!" tegas Bu Ageng.
"Aku juga masih ada urusan, Bu!" kilah Harun berusaha membuat adem.
"Kamu masuk kedalam atau Ibu permalukan istri mu sekarang!" ancam Bu Ageng melotot.
Lisa melepaskan gandengan tangan suami nya karena dia malas bila di buat sengsara oleh mereka semua di sini, bila memang Harun tidak boleh pulang maka ya sudah. dia yang akan pulang sendiri dan, lagi pula Elia juga di rumah sendirian.
"Ayo masuk, Mas." Melati menyambut Harun.
Masih bisa di dengar oleh Lisa bahwa itu adalah suara wanita yang mau di jodohkan dengan suami nya, saat dia menoleh maka di lihat lah Melati yang sedang menggandeng tangan Harun untuk masuk kedalam rumah yang sangat besat ini.
"Memang cuma aku yang tidak di harapkan." gumam Lisa.
Setelah itu dia pun menghilang dari sana dan pulang kerumah, membiarkan air mata nya jatuh begitu saja karena saat ini mental Lisa benar benar sedang di uji oleh Allah. mulai dari ekonomi dan kemudian masih lanjut akan sikap mertua, bila tidak kuat maka Lisa bisa gila.
****************
Alika tersenyum puas karena tadi bisa mengatai Lisa, bahkan ipar nya itu sama sekali tidak membalas ucapan nya karena tidak punya kesempatan. Alika tentu merasa di atas angin, sebab selama ini juga selalu di bela oleh mertua nya.
"Eh kok basah!" Alika meraba kasur yang di pakai rebahan.
"Ada yang ngompol apa?" Alika langsung bangun dan melihat nya.
Detik itu juga Alika tidak bisa bergerak karena kasur itu basah bukan karena air minum atau pun air kencing, melainkan darah segar yang sangat banyak. bahkan bau amis nya juga sangat terasa di hidung, membuat Alika ingin lari dan memberi tau semua orang.
"Tidak mungkin, aku pasti salah lihat!" Alika memejamkan mata.
"Tidaaaaakkkk, itu adakah darah ku." bisik suara di telinga Alika.
"HAH?!"
Gara gara suara yang serak dan seperti mendesah itu membuat Alika kaget lagi, dia menoleh untuk melihat apakah ada sesuatu. namun sama sekali tidak ada apa apa di sebelah nya, darah yang tadi ada di kasur juga sudah bersih tidak ada sisa.
"Apa ini, kenapa aku berhalusinasi?" Alika mulai panik.
Baru saja Alika terheran heran karena di buat pemandangan tadi, malah sekarang tubuh nya tidak bisa bergerak seolah ada yang memeluk nya. Alika tidak bisa bernafas normal saat ini, kalau saja bisa maka pasti nya sudah lari tunggang langgang dari tempat ini.
"Bicara mu sombong sekali, kau menghakimi aku sesuka mu!" geram suara itu.
"Dia menjadi hantu!" Alika terkejut karena ini suara Bu Sri.
"Aku akan selama nya menghantui mu, kau akan menderita saat anak yang kau banggakan akhir nya mati." teriak Bu Sri yang semakin menjauh.
Alika yang sudah di bebaskan langsung berlari keluar karena sangking takut nya, apa lagi mengingat ancaman dari Bu Sri tadi soal anak nya yang akan di ganggu, maka semakin takut lah hati Alika sekarang memikirkan semua kemungkinan tersebut.
Jangan lupa like dan comen nya ya, ini masih up santai karena sebelah belum selesai dan othor nya belum sehat.
apa ulah bpak nya atau ulah melati ya..
Elia psti nya anak Indigo yg sllu bisa melihat arwah dan hal-hal ghaib 👏
mmg Lisa itu harus di Bina jd iStri , gak sadar jg otak nya. sdgkan Harun sedikit demi sedikit mulai terpengaruh sama iblis yg di rumah itu
jangan demi kesetaraan kau mengalah terus dan membiarkan istrimu semena mena.
tapi biasanya sikap keg gini muncul juga karena keadaan, tertekan dan hidup serba kekurangan dan terpaksa.