Evelyn yang tumbuh tanpa kasih sayang dari keluarga nya sejak kecil karena,di anggap pembunuh ibunya.
setiap hari ia berusaha membuat ayah dan kakak-kakaknya nya melihat dirinya.sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi dan di adopsi oleh keluarga margaux.
16 tahun ia di adopsi ia menjadi wanita yang tangguh bahkan memiliki perusahaan no 3 di dunia dan hidup dengan kasih sayang yang ia dambakan.namun,sampai suatu hari ia mengetahui bahwa ia di khianati oleh tunangannya dan adik angkatnya,saat itu juga kenyataan terungkap dimana keluarga angkatnya mengkhianati dirinya mengambil alih semua yang ia punyai,tunangannya,harta miliknya.
hal itu membuat Evelyn begitu kecewa dan ia memilih bunuh diri daripada mati di tangan keluarga itu.
namun, ajaibnya dia tidak pergi ke surga maupun ke neraka,ia malah kembali terlahir di waktu hari pertama ia di lahirkan.
saat tau ia di berikan kesempatan ke 2 ia akan memilih untuk tetap bersama keluarganya meski di benci.
JANGAN LUPA LIKE AND COMENT
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 22
"jadi kamu mau pergi ke mana??"ucap Daren.
"ke kota Z"ucap Eve.
"ehh??"
"ada seseorang yang ingin ku temui"ucap Eve
"tapi kenapa tidak meminta Daddy mengantar"ucap Daren.
"bang Daren tidak ingin mengantar ku??"ucap Eve.
"tidak bukan itu maksud ku,takutnya Daddy tidak mengizinkan ku"ucap Daren.
"tenang saja,aku bisa mengurus Daddy"ucap Eve.
"baiklah,kapan kita pergi?"ucap Daren.
"hari ini hehehe"ucap Eve.
"eehh!!"
-
-
-
-
"apa??kamu mau pergi ke luar kota??tidak,aku tidak mengijinkan"ucap Damian.
"Daddy,aku pergi bersama bang Daren"ucap Eve.
"meskipun begitu aku masih tidak memperbolehkan mu pergi,selain itu apa yang kau lakukan ke Sana sayang??"ucap Damian
"aku mempunyai janji temu dengan seseorang, Daddy mengizinkan atau tidak aku akan tetap pergi"ucap Eve.
"Eve sayang bagaimana kalau mommy ikut dengan mu??"ucap mommy velin.
"tidak mom aku hanya pergi bersama bang Daren lagipula hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk ke kota itu"ucap Eve.
"huff baiklah,yang penting kalian kembali Dnegan selamat"ucap mommy velin.
"sayang tapi......"ucap Damian.
"Mian mereka memiliki keinginan sendiri,kau ingat pa yang kamu katakan kunci berada pada mereka.Meskipun kita melarang Eve pergi dia kan tetap pergi secara diam-diam itu akan semakin membuat kita khawatir"ucap mommy velin.
"huff baiklah"ucap Damian.
"Daren kau tau konsekuensi nya kalau tidak bisa melindungi adik mu"ucap Damian.
"hum,baik dad.aku berjanji meki aku harus mati tapi aku pastikan Eve pasti selamat"ucap Daren.
Damian berjalan menuju meja kerjanya dan mengeluarkan sebuah pistol dan meletakkan di depan Daren.
"bawa ini dan gunakan dengan benar, analisis terlebih dahulu jangan sampai kamu membunuh orang karena kesalahpahaman"ucap Damian.
"hum aku akan mengikuti seperti apa yang Daddy katakan"ucap Daren sambil menerima pistol itu.
"Daddy"panggil Eve.
"hum??apa lagi sayang hum??"ucap Damian sambil berlutut menyamakan tinggi nya dengan Eve.
Cup
Cup
Cup
Cup
"terimakasih Daddy"ucap Eve mencium kedua pipi Damian dagu dan kening Damian.
"hum,jangan nakal di luar pengawas mommy dan Daddy okey?"ucap Damian.
"hum,okey Daddy"ucap Eve.
Eve mendekati mommy velin dan naik ke pangkuan mommy nya dan mencium wajah sang ibu dan memeluk sang mommy.
"maaf Eve nakal mommy,jangan khawatir nanti Eve bawakan oleh-oleh kok"ucap Eve.
"baiklah, mommy menunggu oleh-oleh dari kamu sayang"ucap mommy velin mencium wajah gemas putrinya.
Damian menatap ke arah pintu dan berjalan ke sana kemudian membukakan pintu itu.
Cklek
Bruk
Uggh
dua anak yang sedang menguping kini terjatuh di lantai dengan posisi yang tidak estetik.
"aduuhh pinggang ku"ucap Alvaska.
"aduh pantat ku sakit"ucap Areksa.
"kalian masih belum mahir menyembunyikan aura keberadaan kalian dari ku"ucap Damian.
"ahh itu bukan masalah utamanya"ucap Areksa lalu bangkit berdiri.
"Eve kami juga ikut"ucap Alvaska.
"tidak,aku hanya pergi dengan bang Daren"ucap Eve.
Sedangkan Daren tersenyum mengejek ke arah adik kembarnya itu.
hal tersebut membuat keduanya merasa kesal.
"uhh,aku paling kuat Eve,siapa yang berani mendekati mu akan ku hajar"ucap Areksa.
"aku juga kuat Eve,aku bisa melindungi mu dengan adu fisik ku"ucap Alvaska.
"aku tau kalian sangat kuat tapi yang dibutuhkan adalah bang Daren"ucap Eve.
"itu tidak adil"ucap Alvaska.
"baiklah kalau begitu apakah kalian sudah mempunyai SIM??"ucap Eve.
Keduanya terdiam mendengar pertanyaan Eve.
"ka-kami belum mempunyai SIM,tapi bukan kah bang Daren juga belum punya SIM??"ucap Areksa.
"kata siapa aku baru mendapatkan surat izin itu"ucap Daren sambil mengeluarkan kartu SIM miliknya"ucap Daren.
"ehhh!! bagaimana bisa??"ucap mereka.
"apa kalian lupa bahwa eropa punya beberapa kebijakan??selain itu seminggu lagi aku akan berusia 17 tahun"ucap Daren.
"eehh,aku tidak mempunyai opini untuk menyanggah bagaimana dengan mu Ar?"ucap Alvaska.
"ka-kau tau kan kita kembar? sepertinya otak kita sama"ucap Areksa.
Daren bangkit berdiri dan mencium tangan mommy velin dan mengambil Eve dari pangkuan mommy nya.
"ayo kita pergi sayang"ucap Daren.
"hum,kita pergi"ucap Eve bersemangat.
"Daddy kami pergi"ucap Daren.
"hum, hati-hati di jalan"ucap Damian.
"baik"ucap Daren lalu keduanya pergi melewati Alvaska dan Areksa yang tampak cemberut.
"aku akan cepat pulang kak Ar,kak Al"ucap Eve sambil melambai keduanya.
"sayang apakah kamu melakukan sesuatu??"ucap mommy velin.
"ya aku sudah mengerahkan mereka"ucap Damian.
"syukurlah,kalau begitu aku merasa tenang"ucap mommy velin.
*******
sepanjang perjalanan Eve dan Daren Benyak bercerita.
"sebentar lagi kita sampai di kota Z,kita akan kemana kalau sampai??"ucap Daren.
"jembatan XX"ucap Eve sambil menatap ke luar jendela.
"aku harap kamu masih berada di sana,Haider" batin Eve.
akhirnya mereka sampai di tempat yang di tuju,saat baru sampai Eve dengan cepat keluar dari mobil dengan membawa tas ransel miliknya.
Tolong bawakan tas besar di belakang bang"ucap Eve Lalu berlari keluar menuju ke jalan ke arah bawah jembatan.
"ya ampun Eve"ucap Daren panik lalu Dnegan cepat mengejar Eve.
Sesampainya di bawah jembatan Eve menatap ada 3 orang anak kecil yang menggunakan pakaian compang camping dan terlihat lusuh,mereka menatap takut ke arah Eve sambil seolah-olah sedang menutupi sesuatu.
"jangan takut aku bukan orang jahat"ucap Eve.
"Eve apa yang kau lakukan??"ucap Daren yang ngos-ngosan mengejar Eve namun Eve tidak menjawab pertanyaan nya.
"dimana ha...maksud ku kakak tertua kalian??"ucap Eve.
"ka-kakak sedang mencari makanan dan obat untuk adik kami"ucap seorang anak laki-laki berusia 7 tahun.
"dimana adik kalian??"ucap Eve.
Ketiganya menyingkirkan dan memperlihat seorang anak kecil yang tertidur di dalam kardus Dengan wajah yang pucat dan keringat yang bercucuran.
"gawat boleh aku memeriksa kondisi adik kalian,aku janji tidak melukai kalian"ucap Eve.
"ba-baiklah"ucap mereka saat saat selesai saling bertatap.
Eve mengeluarkan stetoskop dari tas ransel kecilnya setelah itu ia memeriksa anak kecil itu.
Eve begitu serius mengobati anak kecil itu sedangkan Daren hanya bisa bungkam memikirkan kenyataan yang ada di depan matanya.
"kenapa masih ada orang yang bernasib malang seperti ini di kota ini??" batin Daren
"Lalau kenapa Eve mengetahui keberadaan mereka seolah-olah sudah hafal dengan tempat ini?" batin Daren.
TBC
Semangat updatenya thor.. /Rose//Rose//Heart//Heart/