Perseteruan cinta antara agen cantik dan agen mafia, mereka berada di dua sisi yang berbeda, tetapi hati mereka tetaplah memiliki rasa yang sama, gejolak cinta nya begitu besar namun berada di dua sisi yang berbeda, membuat kedua nya sulit untuk bisa bersama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SNSC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mafia Tamvan Gagah Berani
Pagi itu, alya mengetuk ngetuk pintu rusun berkali kali, lalu boy membukanya dengan kondisi beberapa bagian tubuh nya yang agak basah, sepertinya ia sedang mencuci pakaian nya.
"Ohh,,, haaay,,,,,, sealamat pagi, silahkan masuk,,,,,, " Boy menyambut kedatangannya.
Lalu alya masuk dan duduk, " Apakah kau sedang sibuk? ".
" Ohhh tidak, sebelum pergi ke kantormu, aku hanya mencuci beneraoa pakaian ku yHari kotor " Alya melirik ke arah pakaian itu, terlihat semua nya sangat kusam.
"Hari ini kita tidak pergi ke kantor, Kita akan melakukan kegiatan di luar kantor" , ucap alya.
Mereka bergegas pergi, saat di dalam mobil, alya memutar siaran berita dari mini lcd android mobil nya.
" Netto menyatakan bahwa pihak Kepolisian telah mengamankan beberapa anggota wright di somalia, hingga saat ini para oengejat masih mencari keberadaan wright" Ucap reporter yang menyiarkan siaran berita internasional itu.
"Heemmmmm,,,,, mereka akan sukit menangkao wright, karen Wright bukan sesuatu individual, wright hanya sebuah nama simbol, sampai kapan pun mereka tidak akan bisa menangkap Wright yang asli"
Ucap boy di dalm mobil itu, menjelaskan siapa itu Wright.
Seketika, alya terkejut, bagaimana bisa boy mengetahui segala tentang wright itu,
"Boy, apakah,,,,, kau,,,,, suka memutar berita? ".
" Tidak, aku tidak pernah mendengarkan berita, ya seingatku aku tidak pernah membaca atau menonton berita apapun, dari sejak aku terbangun dari koma ku, aku hanya pernah membaca nya di sebuah buku tulisan " Jelas si boy, yang memecah keraguan alya.
Alya hanya menyangka mungkin buju itu adalah buku tulisan seseorang, yang pernah ia baca.
Tiba tiba alya membawa mobilnya memasuki sebuah super mall, "hey, apakah kita akan melakukan suatu pekerjaan di tempat mewah seperti ini? " Tanya si boy .
"Sudahlah, kau ikut saja", dengan tersenyum alya turun dari mobil itu.
Alya membawa boy memasuki room outfit pria, di sana alya memilih beberapa outfit formal untuk si boy.
" Alya, apakah ini tidak berlebihan, aku mungkin akan sangat lama melunasi hutang-hutang ku" Ucap boy yang kebingungan ketika alya membawakannya satu set outfit formal.
"Hmmmmm,,, ini bagian dari pekerjaan, jadi sekarang lebih baik kau mencoba pakaian ini di ruang ganti" Tegas alya yang tak mau mendengar penolakan dari si boy.
Setelah itu, boy keluar dari ruang ganti, ia berdiri di hadapan alya dengan jas hitam nya, ia terlihat sangat gagah dan tampan, boy terlihat sangat serasi dengan outfitnya itu.
Bahkan alya sampai diam mematung melihat pandangan itu, rasa kekaguman nya itu muncul , "ternyata dia cukup tampan juga" Gumam alya dalam hati.
Puas sudah mereka berkeliling membeli beberapa keperluan si boy, lalu mereka kembali ke rusun si boy.
" Mulai besok, kau harus ke kantor dengan outfit itu. " Ucap alya di dalam mobilnya.
"Iya, tapi ini terlalu banyak, bukan hanya satu set pakaian kerja, kau hampir membeli satu isi lemari" Boy seperti merasa canggung.
"Sudah lah, jangan terlalu di pikirkan, kita adalah teman kan, sudah sekayak nya aku memikirkan mu". alya berbicara sambil memakirkan mobil nya di sebuah Minimarket, membeli beberapa minuman dan stok makanan.
Lalu mereka tiba di rusun si boy, mereka berdua berjalan dengan sangat kesulitan, karena sambil membawa banyak sekali barang belanjaan itu.
Membuat semua mata para penghuni rusun ikut fokus melihat Kedatangan mereka, "lihatlah alya, kita jadi pusat perhatian bukan, ini karena kau terlalu berlebihan".
Alya hanya tertawa mendengar kata kata si boy itu.
Saat di dalam rumah nya, boy mulai menyusun satu persatu perlengkapan nya, alya ikut membantu, tapi si boya melarang nya, karena ia merasa tak enak hati.
"Hmmmmm,,,,, meski kau melarang, aku akan tetap memaksa, hahaha" Tawa alya saat itu.
"Yeeeeeeeyyy,,,,, pekerjaan kita selesai, hemmm aku lelah, dan aku ingin kita bersantai dan meminum sesuatu," Sambil menuangkan minuman yang ia beli di minimarket itu.
"Alya, sebenarnya, apa pekerjaan mu itu, maksudku, kantor itu sangat besar dan mewah", boy bertanya di tengah tengah canda tawa mereka berdua.
" Hmmmmmm,,,,, aku seorang penerbit buku, sekaligus penulis, saat ini aku sedang di kejar kejar jadwal penerbitan, sedangkan buku kami yang sudah di kontrak oleh pihak kedua,belum terselesaikan juga, aku sangat kacau akhir akhir ini," Jelas alya menundukkan pandangan nya ke arah meja.
"Ohhhhh,,, aku baru ingat, soal Wright dan Somalia itu!!!!!!! " Boy, bergegas membuka lemari berkas nya, dan mengambil satu buku, dan membawa buku itu ke meja.
"Ini buku tulisan mu boy? ", sambil tetap fokus membuka buku itu.
" Aku tidak bisa menjelaskan nya, karena di dalam buku ini, tidak tertulis dengan jelas, nama nama tokoh yang berperan di sana" Jelas si boy kepada alya.
Buku itu berisikan kisah perjalanan arnold bersama bella, semua tragedi besar bahkan kecil sekalipun, tertulis di sana.
Di dalam buku itu, tertulis perjalanan mereka berdua, dari awak keberangkatan hingga penerbanganya di Nigeria.
Setelah itu tidak tertulis tentang kekanjutan kisah nya.
Semua nama dan tempat, tertulis sangat jelas di buku itu, kecuali nama arnold dan bella.
Nama kedua nya tak ada di buku itu.
"Boy, bolehkah aku membawa buku ini? "
Pinta alya dengan nada yang setengah memohon.
"Ohhh tentu saja, jika itu bisa membantunu, aku akan sangat senang, karena kita teman kan? ". Lantas alya berterima kasih sambil menggenggam kedua tangan boy dengan kedua tangan nya.
Saat tiba dirumah, alya membaca buku itu dengan seksama, ia membaca nya dengan penuh penghayatan, ia rekam setiap tragedi nya.
Ia baca hingga berjam jam.
" Kisah yang menarik". Sambil menutup buku itu.
Banyak hal yang mengganggu pikiran alya di dalam buku itu, siapa tokoh pria di buku itu, siapa tokoh wanita di buku itu, dan yang paling penting adalah, siapa yang menulisnya.
Karena alya seorang penulis, ia yakin dengan pasti, bahwa itu bukan karangan semata, tapii seperti sebuah catatan traveling.
Keesokan pagi nya,dengan penampilan kerja kantoran nya, alya menjemput boy.
Ia mengetuk pintu.
"Hallo selamat pagi, "
Sapa si boy yang berdiri dengan pakain formal nya.
Alya diam membisu memandang si boy, betapa tampan dan gagah nya penampilan si boy pagi itu.
Dalam perjalanan ke kantor, alya sering kali melirik ke arah si boy yang diam memperhatikan jalan dan sekitarnya.
"Boy itu, tampan kalau lagi diam begitu, " Gumam nya dalam hati, sambil tersenyum.
Mereka tiba di kantor, Security langsung berlari membuka kan pintu mobil alya.
Melihat boy dengan penampilan nya yang sekarang, membuat para petugas keamanan itu malu, Apalagi ia datang bersama Alya.
Lalu mereka memberi salam hormat kepada alya dan boy.
"Boy, buku itu, sangat menarik," Ucap alya di meja kerja nya saat duduk lalu membuka komputer nya.
" Yaaa kan? " Ucap boy sambil tersenyum.
Entah kenapa alya jadi semakin salah tingkah jika boy mentap ke arah wajah nya, alya seperti tidak berani bertatapan langsung dengan si boy.
"Emmmmmmmm aku berniat mengganti tema buku kami, dan akan menulis cerita itu, bagaimana menurut mu, apakah kau setuju?" Sambil tetap fokus ke arah komputernya, alya bertanya kepada si boy.
"Aku akan senang, jika buku itu bisa membantumu"
Ucap boy yang tetap duduk di kursi nya.
Setelah dua jam, "alya, aku sedikit merasa bosan, aku ingin pergi menemui robi".
" Yaa, silahkan, tapi jangan lupakan makan siang kita hari ini" Tegas alya yang mengizinkan si boy.
"Mas boy!!!!!!!!!,,,,,,heyyy lihat,,,,,,!!!!!! Masboy sudah seperti suoer boss saja", robi tertawa sekaligus kagum dengan penampilan boy itu.
"Ahhhhhhhh,,,,, jangan berlebihan, ini biasa biasa aja" Ucap boy.
Lalu boy duduk dan berbincang bersama mereka semua.
"Ehh, ehhh,,, ayo ayo jangan pada duduk, bu akya sedang berjalan ke arah sini" Ucap salah satu teman robi yang gelagapan memberikan informasi.
"Boy,,,, jangan lupa apa yang aku katakan tadi" Bella berdiri di pintu ruang OB.
"Ohh, baiklah, robi, aku pergi"
Ucap boy yang berlalu pergi bersama dengan alya.
"Boy itu siapa nya bu alya sih?, pacar nya kali ya, tapi wajar sih ya, boy itu ternyata cakep juga loh" Ucap seorang wanita di dalam ruangan itu.
"Hari ini kita akan menemui klien saat makan siang", ucap alya sambil berjalan.