NovelToon NovelToon
Pembalasan Putra Kandung Yang Tertindas

Pembalasan Putra Kandung Yang Tertindas

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Menjadi Pengusaha
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Andreas yang bernasib menyedihkan selama bersama keluarganya sendiri.

Setelah ibunya dan kakak pertamanya membawanya pulang ke rumahnya, alih-alih mendapat kasih sayang dari keluarganya, malah dia mendapat hinaan serta penindasan dari mereka.

Malah yang mendapat kasih sayang sepenuhnya adalah kakak angkatnya.

Akhir dari penindasan mereka berujung pada kematiannya yang tragis akibat diracun oleh kakak angkatnya.

Namun ternyata dia mempunyai kesempatan kedua untuk hidup. Maka dengan kehidupan keduanya itu dia gunakan sebaik-baiknya untuk balas dendam terhadap orang-orang yang menindasnya.

Nah, bagaimanakah kisah selengkapnya tentang kisah pemuda yang tertindas?

Silahkan ikuti terus novel PEMBALASAN PUTRA KANDUNG YANG TERTINDAS!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PPKYT 009. Persepsi Stephanie

Pak Hendrick Grayden beserta anak dan istrinya masih berada di ruangan tengah, kecuali si licik Leonard. Dia sudah meninggalkan tempat itu, masuk ke kamar nyamannya untuk beristirahat.

Lebih tepatnya Pak Hendrick serta istri dan kedua putrinya menyuruhnya untuk beristirahat duluan. Tentu tamparan keras dari Andreas tadi masih membawa pengaruh baginya kalau tidak cepat istirahat.

Dengan masih melakoni sandiwaranya, sebelum ke kamarnya, Leonard berpesan kepada Nyonya Victoria agar jangan terlalu memikirkan kepergian Andreas. Dia pasti akan kembali pulang ke sini.

Padahal dalam hatinya Leonard amat senang Andreas telah keluar dari rumah keluarga Grayden. Dan lebih senang lagi dengan keputusan Andreas dengan memutus hubungan dengan keluarga Grayden.

Sementara itu Nyonya Victoria masih tampak bersedih atas kepergian Andreas. Sedangkan sikap aneh yang ditampakkan putra bungsunya itu masih saja mengganggu pikirannya.

Sampai saat ini dia masih belum bisa memahami perubahan aneh yang terjadi pada Andreas. Kenapa prilaku Andreas berubah secara drastis begitu?

"Sudahlah, Ma, tidak usah terlalu memikirkan anak durhaka itu," bujuk Pak Hendrick yang duduk di samping istrinya. "Dia itu anak bodoh yang tidak bisa apa-apa. Dia pasti tidak tahan lama keluyuran di luaran sana. Dia pasti akan kembali pulang...."

"Kamu tenang ya, Ma!"

"Aku tidak habis pikir, kenapa Andre tiba-tiba bertingkah aneh begitu...," gumam Nyonya Victoria dalam sedihnya. "Dia sudah berani menentang kita sekarang.... Tidak menurut lagi seperti dulu...."

"Itu wajah aslinya yang sebenarnya, Ma," kata Evelyne bernada ketus, kekesalan masih tampak jelas dalam aura cantiknya, "barulah ditampakkan sekarang...."

"Kemarin-kemarin anak bodoh itu hanya pura-pura menampakkan sikap menurutnya saja," lanjut gadis yang paling benci seorang Andreas, selain Pak Hendrick, "tapi di dalam hatinya menyembunyikan perangai buruknya."

"Ingat, Ma, Andre itu besar di panti asuhan!" kata Pak Hendrick bagai melanjutkan ucapan putri ke duanya. Kekesalannya terhadap Andreas masih tampak dalam sikapnya. "Perangai buruk selama di panti tentu tidak bisa hilang begitu saja kalau dia tidak merubahnya...."

"Alih-alih merubah perangai buruknya, Pa," kata Evelyne bernada ketus-sinis, "malah selama berada di rumah ini dia selalu saja berbuat kekacauan."

"Aku rasa... tidak begitu sifat seorang Andre yang sebenarnya...."

Tiba-tiba ruang tengah yang masih menguarkan aroma ketegangan menerbitkan suara Stephanie yang selama berada di ruang tengah nyaris tak terdengar selama kemunculan Andreas tadi.

Serta-merta Nyonya Victoria yang seperti pertama kali mendengar suara putri pertamanya itu langsung menoleh ke arah gadis desainer busana itu. Lalu di susul Pak Hendrick dan Evelyne hampir bersamaan.

Sementara tatapan mata Stephanie belum lepas dari memandang arah kepergian Andre sejak kepergian pemuda itu tadi.

"Apa maksud ucapanmu, Stephy?" tanya Pak Hendrick langsung, seolah tidak mau banyak berpikir tentang maksud perkataan putri pertamanya itu.

Sepertinya Nyonya Victoria maupun Evelyne juga hendak bertanya demikian. Terbukti dari sorot mata serta raut wajah mereka yang tampak merasa aneh dengan perkataan Stephanie.

"Apa yang kita lihat pada Andre selama ini sebagai anak yang penurut, itulah sifat aslinya," kata Stephanie mengungkapkan penilaiannya sambil sepasang mata indahnya masih menatap arah kepergian Andre, "bukan berpura-pura menurut."

"Terus yang terjadi tadi itu apa, Kak Stephy?" Evelyne langsung menunjukkan sikap tidak sependapatnya dengan ucapan kakaknya. "Dia begitu beraninya menampar Leon tanpa sebab. Bahkan sudah berani kurang ajar kepada kita secara terang-terangan."

"Aku rasa kalian tentu telah mendengar pengakuan Andre tadi... kalau dia sudah lelah atas penindasan yang kita lakukan terhadapnya selama ini yang menurutnya tidak berdasar...," kini Stephanie mulai menatap keluarganya yang ada di ruang tengah ini.

"Tidak berdasar bagaimana?" Hendrick Grayden tidak bisa tahan untuk tidak menanggapi. "Selama dia tinggal di rumah ini, dia kerap saja berbuat onar. Maka sudah sepantasnya dia mendapat hukuman."

"Kamu ini bicara apa, Nak," Nyonya Victoria ikut menanggapi meski dia masih memikirkan kepergian Andre. "Apa yang kita lakukan terhadapnya selama ini atas kesalahan yang dia perbuat, itu sebagai bentuk pembelajaran atasnya... agar dia dapat menyadari kesalahannya...."

"Nyatanya dia nggak sadar-sadar juga 'kan?" kata Evelyne seakan menyambung sekaligus menanggapi ucapan mamanya.

★☆★☆

"Coba kalian pikir baik-baik," kata Stephanie lagi mengungkapkan persepsinya, "tindakan kita selama ini terhadapnya, tidakkah itu... amat berlebihan...?"

"Bahkan itu... lebih menjurus pada penindasan... seperti anggapannya...," lanjut Stephanie. Seperti ada nada penyesalan dalam ucapannya.

"Ah..., kamu jangan berpikir yang tidak-tidak, Nak!" Pak Hendrick langsung menyanggah anggapan putrinya. "Aku rasa tindakan kita terhadapnya tidaklah berlebihan, dan hal itu pantas dia terima."

"Jangan kamu juga menganggap kalau kita menindasnya," lanjut Pak Hendrick.

"Apa kamu sudah mulai bersikap lunak pada Andre, Kak Stephy," tanya Evelyne bagai menyelidik, "hanya lantaran dia telah menunjukkan sikap beraninya, hanya lantaran dia telah mengancam dengan memutus hubungan dengan kita?"

"Entahlah...," kata Stephanie, kembali memandang arah kepergian Andre tadi beberapa saat lamanya, "apakah sikapku saat ini terhadapnya benar atau tidak.... Yang jelas... aku mulai merasa bersalah atas tindakan kita selama ini terhadapnya yang aku rasa itu amat berlebihan...."

"Kamu butuh mengoreksi dulu baik-baik sikapmu itu, Nak, jangan terburu-buru beranggapan," dengan naifnya Nyonya Victoria menyanggah sikap Stephanie. "Jangan sampai kamu tertipu oleh sikap menurutnya selama ini...."

"Jangan-jangan apa yang diduga Evy terhadapnya adalah benar," lanjutnya seolah mengungkapkan rasa penyesalannya atas prilaku Andre, "dia hanya berpura-pura bersikap menurut saja selama ini. Perangai buruknya ketika tinggal di panti belum hilang...."

Stephanie hanya terdiam atau memilih diam. Tidak berbicara lagi karena sepertinya untuk saat ini percuma saja berdebat tentang prilaku Andre. Karena kedua orang tua dan adiknya masih menganggap negatif atas apa saja yang ada pada Andreas.

Akan tetapi, seperti ungkapannya tadi, dia seperti mulai sadar akan kesalahan yang dilakukan keluarga Grayden terhadap Andreas selama ini. Dia mulai menyadari kalau mereka telah menindas seorang Andreas selama ini.

"Huh! Aku akan memeriksa, berapa uang yang telah dihabiskan anak durhaka itu untuk berfoya-foya selama ini," tiba-tiba Pak Hendrick berkata seakan telah mengingat ucapan mengandung tantangan dari Andre tadi.

Lalu dia memanggil Pak Josep, orang yang mengurus tentang keuangan keluarga Grayden. Dan tak lama orang yang dimaksud telah hadir di ruang tengah.

"Josep! Coba kamu periksa, berapa uang yang dihabiskan Andre selama ini!?" perintah Pak Hendrick langsung.

"Tuan Muda Andreas tidak sepeser pun memakai uang keluarga Grayden, Tuan," sahut Pak Josep, tanpa memeriksa buku tentang laporan pengeluaran pribadi keluarga Grayden yang kerap dibawanya.

"Mustahil!" kejut Pak Hendrick merasa tidak percaya.

"Tidak mungkin!" Evelyne ikut-ikutan terkejut.

Stephanie juga tampak terkejut tidak percaya tentang jumlah pengeluaran Andre. Meski dia tidak menyuarakan keterkejutannya, tapi sepasang matanya yang terbelalak sudah menunjukkan rasa kagetnya.

"Apa kamu benar-benar yakin, Josep?" tanya Nyonya Victoria bagai kurang percaya akan pengakuan Pak Josep.

"Benar, Tuan, Nyonya," Pak Josep tetap pada laporannya. "Kalau tidak percaya, silahkan Tuan dan Nyonya periksa sendiri di buku laporan ini tentang pengeluaran Tuan Muda Andreas!"

Kemudian Pak Josep menyerahkan buku laporan pengeluaran pribadi keluarga Grayden kepada Pak Hendrick, berikut menunjukkan draf tentang Andreas.

Belum juga Pak Hendrick lama melihat data tentang pengeluaran Andreas, kedua matanya langsung membelalak tidak percaya. Karena melihat pengeluaran Andreas adalah NOL alias NIHIL.

"Ini tidak mungkin!" pekik Pak Hendrick terkejut bercampur heran.

Demikian juga dengan Nyonya Victoria merasa tidak percaya dengan apa yang dia lihat, begitu melihat data pengeluaran Andreas selama tinggal di rumah keluarga Grayden ternyata nihil.

Itu artinya....

"Selama tinggal di keluarga Grayden, Andre nggak sepeser pun menggunakan uang keluarga Grayden," desah Stephanie dalam rasa sedih bercampur penyesalan.

★☆★☆★

1
SJR
Mampir thor
Don Khing
bukan seperti novel,,,melainkan seperti sebuah cerita atau dongeng,,,karena di sini othor lebih mendominasi jalan cerita ketimbang sebuah dialog dari beberapa karakter itu sendiri,,, padahal sebenernya cukup menarik dengan menampilkan banyak sekali karakter,,, tapi ya itu tadi,,,HAMPA,,,karena sangat minim DIALOG,,,,😁🙏
Adhie: siap...
terima kasih saran dan kritiknya, mas bro....
kedepannya author akan lebih memperhatikan kualitas cerita/novel....
terima kasih...
total 1 replies
Hayella Andini
lanjut thor
Adhie: lanjut....
total 1 replies
Hayella Andini
mana lanjutannya thor,kita nunggu nieh
Adhie: siap....
total 1 replies
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Adhie: semangat...
total 1 replies
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Adhie: siap... semangat...
total 1 replies
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Adhie: ya, tetap semangat...
terima kasih
total 1 replies
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Adhie: siap...
total 1 replies
( KANG SESAD )
gak di lanjutkan nih proyek novel
Adhie: hehehe...
( KANG SESAD ): tot gua gabut nih ada kah seratus buat jalan²
total 5 replies
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Adhie: semangat....
soalnya lagi lebaran nih... jadi agak terganggu upnya
total 1 replies
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Adhie: siap....
total 1 replies
Lintong Samosir
cerita nya enak di baca.
Adhie: terima kasih atas dukungannya...
Adhie: terima kasih atas dukungannya...
total 3 replies
Adhie
Ini karyaku yang berikut ya...
Semoga berkenan....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!