NovelToon NovelToon
HALIM

HALIM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Iblis / Epik Petualangan
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: ILBERGA214

HALIM

Di dunia yang dikuasai oleh kegelapan, Raja Iblis dan sepuluh jenderalnya telah lama menjadi ancaman bagi umat manusia. Banyak pahlawan telah mencoba menantang mereka, tetapi tidak ada yang pernah kembali untuk menceritakan kisahnya.

Namun, Halim bukanlah pahlawan biasa. Ia adalah seorang jenius dengan pemikiran kritis yang tajam, kreativitas tanpa batas, dan… kebiasaan ceroboh yang sering kali membuatnya berada dalam masalah. Dengan tekad baja, ia memulai perjalanan berbahaya untuk menantang sang Raja Iblis dan kesepuluh jenderalnya, berbekal kecerdikan serta sistem sihir yang hanya sedikit orang yang bisa pahami.

Di sepanjang petualangannya, Halim akan bertemu dengan berbagai ras, menghadapi rintangan aneh yang menguji logikanya, dan terlibat dalam situasi absurd yang membuatnya bertanya-tanya apakah ia benar-benar sedang menjalankan misi penyelamatan dunia atau justru menjadi bagian dari kekacauan itu sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ILBERGA214, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4: Perjalanan Menuju Kuil Utara

Hari sudah berganti senja, namun semangat Halim tak surut sedikit pun. Setelah menerima peta kuno dari wanita misterius itu, ia langsung memutuskan untuk berangkat menuju Kuil Utara, tempat yang diyakini menyimpan kunci untuk menemukan Elyria. Meski jalanan kota Velora terasa sibuk, dia bisa merasakan ketegangan yang menggelayuti hatinya. Perjalanan ini bukan hanya tentang mengalahkan musuh.

Langkah Halim terasa lebih mantap, dengan peta yang tergenggam erat di tangan. Kuil Utara, begitu namanya, telah dikenal sebagai tempat terlarang bagi sebagian besar orang. Konon, hanya mereka yang memiliki tujuan mulia yang bisa bertahan di dalam. Kuil itu bukan sekadar kuil biasa; ia dijaga oleh makhluk-makhluk yang jauh lebih kuat dari manusia biasa.

Halim tahu betul tantangan yang ada di depannya. Tapi dia tidak akan mundur.

..."Ini bukan hanya tentang mengalahkan Raja Iblis dan jenderalnya, Halim. Ini tentang lebih dari itu," pikirnya....

..."Mereka yang menjaga kebenaran di dalam kuil itu mungkin tahu sesuatu yang lebih besar tentang takdir dunia, dan aku harus mengetahuinya."...

Setelah beberapa jam berjalan, Halim akhirnya tiba di tujuan, berada di luar kota Velora. Tepat diantara pegunungan Sebuah padang rumput luas terbentang di depannya, dan di kejauhan, ia bisa melihat puncak gunung yang tinggi, tempat Kuil Utara berdiri kokoh. Suasana hening dan penuh ketegangan. Matahari hampir tenggelam di balik gunung, menciptakan bayangan panjang yang menyeramkan. Namun, Halim merasa semangatnya tetap membara.

Ia berjalan lebih cepat, tanpa ada rasa gentar. Dalam perjalanan ini, ia tahu bahwa setiap langkah yang diambilnya adalah langkah menuju takdir yang tak terelakkan. Kuil itu, dengan segala penjaga dan misterinya, adalah pintu menuju apa yang telah lama tersembunyi. Dan ia akan membukanya.

Tiba di kaki gunung, Halim melihat sebuah jalan setapak yang dipenuhi dengan semak-semak dan bebatuan. Jalan itu tampak sepi, hanya terdengar suara angin yang berbisik di antara pepohonan. Tidak ada tanda-tanda kehidupan manusia di sekitar, hanya keheningan alam yang mencekam. Namun, Halim merasa ketenangan ini hanya permulaan dari sesuatu yang jauh lebih dalam.

Ia melangkah maju, menapaki jalanan berbatu yang semakin curam. Setiap langkah terasa semakin berat seolah dunia ini sedang menguji tekadnya. Ia terus melangkah, meneguhkan niat di dalam hatinya.

Saat ia semakin mendekati puncak gunung, cuaca tiba-tiba berubah. Awan hitam menggulung di atas kepalanya, dan angin kencang bertiup dari segala arah. Halim merasa udara sekitar semakin berat seolah dunia menahan nafasnya. Ia berhenti sejenak, merasakan adanya sesuatu yang mengintai dari kegelapan.

...Tiba-tiba, sebuah suara berat terdengar menggema di udara....

..."Kau datang terlalu jauh, wahai manusia."...

Suara itu datang dari balik pepohonan besar yang menghalangi jalan. Halim memegang erat pedangnya, siap dengan gaya kuda-kudanya.

Dari balik pohon, muncul sosok besar. Seorang pria berwajah keras, dengan tubuh yang dipenuhi otot dan kulit berwarna hitam kelam, seperti terbuat dari batu. Ia mengenakan pelindung tubuh yang tampaknya terbuat dari besi yang keras, dan di tangannya terhunus sebuah palu besar yang terlihat sangat berat.

..."Siapa kamu?" tanya Halim dengan tenang, mencoba mengendalikan ketegangannya....

..."Saya penjaga jalan ini," jawab pria itu dengan suara yang dalam dan mengguntur. "Tak ada yang bisa lewat tanpa izinku."...

...Halim memandang pria itu, menganalisisnya dalam diam. "Apakah kau penjaga kuil itu?"...

...Pria itu mengangguk pelan. "Aku adalah salah satu dari banyak penjaga yang menjaga jalan menuju Kuil Utara. Jika kau ingin masuk, kau harus melewati aku terlebih dahulu."...

...Halim mengangguk, mempersiapkan diri untuk pertempuran yang tak terhindarkan. "Aku datang untuk mendapatkan informasi. Aku tidak akan mundur."...

...Pria itu mendengus seolah tidak terkesan. "Begitu?"...

...Dia maju selangkah dan mengangkat palu besarnya, siap untuk menyerang. "Kalau begitu, buktikan dulu bahwa kau layak."...

Halim menyiapkan pedangnya, berusaha untuk tetap fokus. Ia tahu ini bukan hanya sekadar ujian fisik, tapi juga ujian tekad dan keberanian. Sebuah tes yang akan menguji seberapa besar tekadnya untuk mengalahkan sang Raja Iblis.

Tanpa peringatan, penjaga itu mengayunkan palunya dengan kecepatan luar biasa. Halim, dengan refleks tajamnya melompat ke samping menghindari serangan yang menghantam tanah dengan keras, menciptakan getaran yang hebat. Debu berterbangan, dan Halim segera melompat kembali, menyerang dengan serangan cepat.

Pedangnya bersinar di bawah cahaya yang redup, menyambut palu besar yang terayun menuju tubuhnya. Dengan kecepatan luar biasa, Halim menghindari setiap serangan, memanfaatkan celah kecil di antara serangan penjaga itu untuk memberikan serangan balasan. Setiap gerakan Halim dihitung dengan cermat, tiap langkahnya adalah hasil dari pemikiran yang cepat dan analisis tajam.

Tapi penjaga itu tidak mudah dilumpuhkan. Setiap kali Halim menyerang, pria itu dengan mudah menangkisnya, bahkan membalas dengan serangan yang lebih kuat.

..."Dia lebih kuat dari yang aku kira." Halim berpikir....

..."Tapi ini belum berakhir." ucapnya dalam hati....

Dengan sebuah lompatan cepat, Halim berhasil mendekati penjaga itu dan melayangkan sebuah serangan mematikan. Pada saat yang sama, penjaga itu mengayunkan palunya dengan kekuatan luar biasa, dan keduanya saling bertabrakan di udara.

Suara benturan keras menggema, dan keduanya terjatuh ke tanah. Halim merasakan nyeri di tubuhnya, namun ia segera bangkit, meskipun pernapasannya mulai terengah-engah.

Penjaga itu terhuyung sejenak, tampaknya sedikit kelelahan. "Kau... cukup tangguh," katanya dengan nada lebih rendah. "Tapi ini belum cukup. Aku harus mengujimu lebih keras."

Halim berdiri tegak, tatapannya tajam. "Aku tidak akan berhenti...."

Sosok penjaga itu menatap Halim dengan evaluasi, seolah menilai apakah dia benar-benar pantas melanjutkan perjalanan ini. Setelah beberapa saat, ia mengangguk pelan kemudian tertawa keras hingga bergema.

..."HAHAHA!!"...

..."Apa yang lucu?!" dengan nada kebingungan....

..."Sudah ribuan tahun aku tidak mendengar kalimat itu. Itu mengingatkanku pada seseorang..." tertunduk dengan lamunan sesaat....

Dahulu, ribuan tahun yang lalu. Seorang pahlawan amatiran yang pernah bertemu dengannya saat pertama kali dan kini legendanya dia telah berhasil menyegel salah satu dari jenderal Raja iblis telah mengatakan hal serupa seperti yang dikatakan Halim 'Aku tidak akan berhenti'.

Tekad, aura, ambisi dan energi sihir yang kuat hampir sama persis dengan sosok tersebut. Membuat penjaga satu ini hampir terkecoh sebelumnya, namun dia sadar perbedaannya setelah melihat wajah Halim.

..."Siapa 'seseorang' yang kau maksud?" nadanya sedikit penasaran....

..."Tidaklah penting, kau bisa melanjutkan perjalananmu. Tapi ingat, tak ada jalan yang mudah menuju Kuil Utara. Jalanmu masih panjang manusia."...

...Meskipun kebingungan dengan reaksi dari penjaga tersebut. Halim mencoba untuk tidak mengulur waktu kemudian Halim mengangguk dengan penuh rasa hormat. "Terima kasih.."...

Dengan itu, penjaga pun mundur memberi jalan kepada Halim untuk melanjutkan perjalanannya ke puncak gunung, menuju Kuil Utara yang penuh misteri. Halim tahu, perjalanan ini baru saja dimulai, dan banyak ujian lain yang menanti di depan. Namun, dia siap untuk menghadapi semuanya, karena tak ada yang bisa menghentikannya dalam pencarian.

1
ZeroBite
bukannya ingin menjatuhkan, kalau pakai AI tetap diedit juga. kontras antara bab 1 dan bab-bab selajutnya sangat jauh, bab 1 tulisannya agak berantakan tapi jelas tulisan manusia dan bab-bab selanjutnya rapih tapi terlalu terstruktur khas chat GPT.

sekarang semakin banyak yang mengedit dengan chat GPT tanpa revisi membuat tulisan kurang hidup. saya tahu karena saya juga pakai 2 jam sehari untuk belajar menulis. Saya sangat afal dengan pola tulisan AI yang sering pakai majas-majas 'seolah' di akhir kalimat secara berlebihan dengan struktur khas yang rapih.

ya saya harap bisa diedit agar lebih natural.
ERGA: jika ada saran lagi. mohon bimbingannya dan jangan sungkan
ERGA: Terimakasih sarannya kak. saya targetkan revisi kembali per 10 episode. selamat membaca
total 2 replies
⧗⃟ᷢʷ🍁🍌 ᷢ ͩW⃠J͢aeᷢz°⚡♚⃝҉𓆊🏚
Gue mampir.
Udah baca eps 1 ini, ceritanya lumayan menarik. Kapan² gue kesini lagi ya kalau ada waktu, Semangat.
ERGA: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!