NovelToon NovelToon
Wanita Satu Malam Ceo

Wanita Satu Malam Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Xavier Zibrano, CEO muda yang selalu di paksa menikah oleh ibunya. Akan tetapi ia selalu menolak karena masih ingin menikmati masa mudanya.


Divana Veronika, gadis cantik yang rela meninggalkan orang tuanya dan lebih memilih kekasihnya.


Namun siapa sangka, kekasih yang ia bela mati-matian justru menghianatinya. Divana memergoki kekasihnya sedang berhubungan intim dengan sahabatnya sendiri di sebuah kamar hotel.

Dengan perasaan hancur, tak sengaja Divana di pertemukan dengan Xavier yang baru saja selesai menghadiri acara gala diner di hotel yang sama.

Divana yang sedang kalut akhirnya menawarkan sejumlah uang kepada Xavier untuk menghabiskan malam bersamanya.

Akankah Xavier menerima penawaran tersebut?
Yuk simak cerita selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

"Kau sudah menemukan informasinya belum Za?" Tanya Xavier yang saat ini sudah berada di perusahaannya.

"Menurut informasi yang saya dapat dari pihak hotel, gadis itu bernama Divana, tuan" ucap Reza.

"Hanya itu saja? Kau tidak mendapatkan nama panjangnya atau alamat rumahnya mungkin?" Tanya Xavier, karena setiap memesan hotel pasti akan di mintai kartu identitas.

Reza menggelengkan kepalanya, ia tidak menemukan informasi apa-apa tentang Divana. Karena pihak hotel tidak memberitahunya.

"Yasudah biarkan saja, ini uang untukmu....." Sean mengambil setu lembar cek dari saku jasnya dan memberikannya kepada Reza.

Mata Reza membulat sempurna melihat uang itu.

Brugh....

"Kenapa anda memecat saya tuan, saya tahu saya salah tapi saya mohon jangan pecat saya tuan" Reza memohon sembari berlutut di hadapan Xavier.

Plak....

Xavier memukul kepala Reza kesal. Belum sempat dia melanjutkan ucapannya tapi asistennya itu sudah memotongnya, jadilah salah paham.

"Memangnya siapa yang mau memecatmu hah, makanya kalau ada orang bicara itu dengerin dulu jangan langsung di potong" jengkel Xavier.

Reza mengusap kepalanya dan menatap malu bos nya itu. Wajar saja dia berpikir bakal di pecat, memangnya siapa yang mau ngasih uang secara cuma-cuma.

"Lalu untuk apa cek ini tuan? tidak mungkin anda memberikannya secara cuma-cuma" tanya Reza.

"Terserah mau kau gunakan untuk apa, aku tidak perduli" ucap Xavier.

Sudut bibir Reza tertarik keatas, matanya nampak berbinar menatap uang itu, Reza mengambil cek itu dan membaca nominalnya.

"Lima puluh juta, banyak sekali. Jangan bilang ini uang bayaran dari gadis itu" batin Reza mengingat jumlahnya sama dengan apa yang di tawarkan oleh gadis yang mereka temui semalam.

"Ini bayaran anda satu malam tuan" tanya Reza menggoda Xavier.

"Aku bukan cowok panggilan Reza, kalau kau tidak mau kau bisa mengembalikan cek itu" seru Xavier tidak terima.

Sebelum Xavier berubah pikiran, Reza memilih perpamitan sambil membawa uang itu. Harinya semakin cerah dengan mendapatkan uang lima puluh juta tanpa bersusah payah terlebih dahulu, bosnya yang bekerja dia yang menikmati hasilnya, sungguh kebahagiaan yang sebenarnya.

"Andai tiap hari tuan Xavier bertemu dengan wanita itu, bisa cepet kaya saya" Reza berjalan sambil bersenandung

Sementara di ruangan CEO, Sean mulai fokus mengerjakan pekerjaannya, pemuda itu tampak biasa saja seperti tidak pernah terjadi sesuatu.

*****

Sejak tadi pagi Lauren terus menghubungi Divana, tetapi panggilannya tidak pernah di angkat oleh wanita itu, dia juga mengirim pesan ke nomor Divana tapi sama saja, sahabatnya itu tidak membalasnya.

"Kau masih memikirkan Divana" tanya Samuel kemudian duduk di sebelah Lauren.

"Memangnya kamu tidak?" tanya Lauren.

"Untuk apa memikirkannya kalau di sini sudah ada kamu. Bisa jadi Divana sibuk dengan pekerjaanya, lebih baik kamu mengurus ini saja" Samuel menarik tangan Lauren dan menempelkannya di senjatanya yang sudah mulai tegak. Ada yang tegak tapi bukan keadilan.

"Baiklah honey, hari ini aku akan memberikan service terbaikku untuk mu, sebagai hadiah ulang tahunmu" ucap Lauren sambil mengerlingkan matanya nakal.

Lauren mulai melancarkan aksinya, dia meremas milik Samuel, sementara bibirnya menciumi setiap inci tubuh pria itu.

"Akhhh.... Kau memang nakal baby" desah Samuel sambil meremas rambut panjang Lauren.

Ciuman Lauren turun hingga ke bawah pusar, lalu dia memasukkan milik Samuel kedalam mulutnya. Samuel benar-benar di buat merem melek dengan permainan lidah Lauren pada tongkat saktinya.

"Akhh.... " Samuel terus meracau keenakan.

Mereka terus melakukannya berkali kali, Samuel seolah tidak puas dengan kenikmatan yang ia peroleh dari Lauren, selingkuhannya ini memang pandai menyenangkan dirinya, Wanita itu selalu tahu apa yang ia inginkan.

Sementara di tempat lain Divana baru saja tiba di perusahaan dimana dia bekerja, hari ini ia akan mengajukan pengunduran diri bekerja di perusahaan itu.

"Kamu yakin akan resign" tanya atasan Divana.

"Iya pak, saya mau pindah keluar kota" jawab Divana.

"Mau kemana?"tanyanya lagi.

"Saya belum tahu pak" ucap Divana sambil meremas tangannya, sampai sekarang dia belum tahu mau kemana.

Atasan Divana merasa heran dengan wanita itu, menurutnya Divana aneh, bagaimana bisa dia mau pindah tapi belum tahu mau kemana.

"Daripada kamu luntang lantung tidak jelas mau kemana, lebih baik kamu ke Bali saja, kamu bisa bekerja di hotel saya yang ada disana" selama ini kinerja Divana sangat bagus, sayang kalau kemampuannya tidak di gunakan dengan baik.

Divana diam sejenak, dia memikirkan penawaran yang di berikan oleh atasannya itu.

"Saya terima tawaran bapak" putus Divana, tidak ada salahnya ia mengambil penawaran bos nya, setidaknya kehidupan dia sudah terjamin disana, dia memiliki pekerjaan tidak menjadi pengangguran.

"Nanti Dion akan mengurus tiketmu" ucapnya

Divana mengangguk dan pamit pergi, dia keluar dari perusahaan dan masuk kedalam mobilnya. Divana menyandarkan tubuhnya seraya mendesah pelan. Batinnya terasa lelah menghadapi masalah ini.

Divana membuka ponselnya dan tak sengaja melihat pesan masuk kedalam ponselnya, dan ternyata itu dari Lauren dan juga kekasihnya.

Lauren. 

Diva, kamu dimana sih, dari semalam aku mencarimu tapi tidak ketemu, aku menghubungimu tapi tidak diangkat juga. 

Samuel. 

Sayang, kamu dimana? Katanya kamu mau memberiku kejutan, tapi kenapa kamu menghilang? Aku menunggumu baby. 

"Cih, untuk apa kalian mencariku, bukankah kalian senang kalau tidak ada aku hah" marah Divana, mereka berdua terlalu munafik, di depan mereka terlihat baik, sementara di belakang mereka menghianatinya.

Tiba-tiba Divana mengingat kedua orang tuanya dan juga kakaknya. Ia membuka galeri fotonya dan mencari foto keluarganya, ditatapnya foto itu dengan penuh kerinduan.

"Maafkan Diva mom, dad. Kalian benar Samuel itu jahat, Diva menyesal dulu tidak mendengarkan nasihat kalian" keluh Divana, tanpa sadar dia meneteskan air matanya, kini dia malu pulang kerumah orang tuanya.

"Apa kabar mom, dad, kak, Diva kangen" ucap Divana sambil memandangi foto itu, didalam hati kecilnya ia ingin bertemu dengan keluarganya tapi dia malu.

Divana menangis seorang diri didalam mobilnya, dia menyesali semua keputusannya, andai dia lebih nurut dengan orang tuanya pasti dia tidak akan merasakan sakit hati seperti ini.

"Hikss... Hikss... Sakit tuhan" Divana menangis sambil memukuli dadanya yang terasa sesak, dia mengingat kejadian semalam saat melihat kekasihnya sedang menyetubuhi sahabatnya sendiri.

Hati Divana serasa di tusuk seribu belati, sakit yang ia rasakan.

Setelah cukup puas menangis, Divana melajukan mobilnya meninggalkan perusahaan, dia pergi ke showroom mobil untuk menjual mobilnya, sebelum itu dia mampir terlebih dahulu keagen jual beli properti, Divana juga menjual apartemennya.

Usai semuanya beres, Divana pergi ke Bandara, ia sudah mendapatkan tiket pesawat dari asisten atasannya itu.

>>Skip perjalanan.

Akhirnya pesawat yang di tumpangi Divana take off meninggalkan jakarta. Matanya menatap keluar jendela pesawat.

"Selamat tinggal Jakarta, selamat tinggal semua kenangan buruk yang terjadi di kota ini, kini aku akan memulai hidup baru di Bali" lirih Divana. Dia memejamkan matanya dan terlelap.

1
MIZIL
Luar biasa
Atik Marwati
gabung thor
stefani n.i.s
thor terlalu byk typo nya..
Pia Nur
semangat kak dilanjut ya kak
اختی وحی
sikembar tu cwek apa cwok, kok kdang putra kdang putri
pardan m fadilah
kok nama nya berubah ubah
Yessi Kalila
akhirnya ketemu camer...
Adinda
Papa kangen sama mama nggak hehe
Farida amin
lnjuttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!