KIMMY AND SNOWDROP FLOWER MEMORIES

"Iya kak... aku akan mendaftarkan diriku dalam mahasiswa yang mengikuti pertukaran pelajar itu" ucap Kimmy dengan keputusan bulat.

****

Kimmy membuka pintu kamarnya dan mendapati ayahnya yang tengah berdiri di depan kamarnya.

"Ayah.. bolehkah aku memohon sesuatu padamu?"

KImmy memandang ayahnya dengan tatapan memohon

"Memohon sesuatu? Apa yang kau inginkan Kimmy?"

"Aku ingin mengikuti pertukaran pelar di Jepang selama kurang lebih 1.5 tahun. Aku ingin meninggalkan Irlandia untuk sementara waktu" Mohon Kimmy

Ayah Kimmy  tertegun atas permintaan putrinya yang akan seperti ini. Kimmy belum pernah berada jauh dari keluarga nya. Ia khawatir dengan putrinya itu.

"tapi kenapa Kimmy? Apa kau ada masalah disini?" Tanya ayah Kimmy.

"Ini bukan sekedar masalah ayah. Aku terlalu sesak. Aku hanya ingin pergi dari Irlandia sebentar saja. Aku mohon. Aku ingin menata hidupku tanpa bayang-bayang Dokter Nico. Aku ingin memaknai hidupku dengan lebih baik"

"Dokter Nico? memang ada apa yang terjadi antara kau dan dokter Nico? Bukankah hubunganmu dengan dia baik-baik saja? Dia sudah menganggapmu sebagai adiknya bukan?

"Ayah tidak akan menegrti"

Kimmy terduduk di tempat tidurnya sementara ayahnya masih berdiri di depan pintu kamar itu.

"Selama ini aku mencintai dokter Nico tapi Dokter Nico hanya menganggapku sebagai adiknya. Aku tidak bisa menerima itu ayah. Aku tidak bisa meredam perasaan ku. Tapi aku juga tidak bisa memaksakan perasaan ku terhadapnya"

"Ayah kimmy mendekat dan duduk disamping putrinya. Dalam keadaan seperti ini konfilik antara ayah dan anak itu seketika terlupakan.

"Lalu apa kau akan menyerah seperti itu saja?"

"Hatiku tidak ingin menyerah ayah, tapi akhir-akhir ini aku menaruh seluruh tujuan hidupku padanya setelah kepergian ibu. Tapi aku tidak bisa terus-terus seperti itu dan tinggal disini meratapi perasaanku seperti ini. Aku ingin pergi untuk bertaruh menjadi lebih baik lagi. Aku akan menemukan tujuan hidupku dan memaknai hidup dengan caraku sendiri" kata Kimmy dengan air mata yang tidak tertahan

Ayah Kimmy mengusap rambut Kimmy dengan lembut. Perlahan Kimmy memeluk ayahnya sambil menangis. Bagi keduanya, baru sekarang mereka berpelukan lagi setelah konflik besar melanda mereka. Saat hatinya rapuh, ia sangat merindukan kasih sayang dari ayahnya. meskipun selalu bibirnya selalu berkata bahwa ia membenci ayahnya.

"Anak ayah saat ini sudah besar...." ucap ayahnya tak bisa menyembunyikan air mata nya

"Baiklah ayah akan mengabulkan  permintaanmu. Tapi sebelum kau pergi ayah ingin mengatakan sesuatu padamu"

"Apa itu ayah"

"Ada sesuatu hal yang tidak kau ketahui Kimmy. Kimmy, ibumu sudah mengidap penyakit kanker rahim sejak menikah dengana yah. Saat ibumu hamil, dokter menyarankan ibumu untuk mengugurkan bayi yang ada di dalam kandungannya. Tetapi ibumu tidak memperdulikannya dan bersikeras untuk melahirkanmu ke dunia ini. Sebuah keajaiban pun terjadi. Ibumu masih bisa bertahan untuk membesarkanmu selama 17 tahun walaupun pada saat itu kanker rahim yang ada pada ibumu belum menghilang. ia tak pernah menyerah untuk membesarkanmu walaupun sesekali ia harus menahan sakit.

Ia bahkan menyuruh ayah untuk tidak khawatir padanya karena ia tidak ingin kau tahu bahwa ia memiliki penyakit yang parah. Itulah sebabnya ayah tidak pernah menunjukkan perhatian ayah pada ibumu di depanmu. Ayah bukan berari yak peduli pada ibumu, tapi ibumu yang melarang ayah karena ingin membuat kamu nyaman dengan kehidupanmu.

Perlahan Kimmy menangis. Ia teringat ibunya dan kesalahan yang ia lakukan selama ini. seharusnya ia tak membenci ayahnya hanya karena sebuah hal yang belum pasti kebenarannya.

"beberapa tahun terakhir, ibumu sangat menyukai bunga snowdrop dan berusaha untuk menanam bunga itu di depan rumah. Kau tau apa maksudnya?"

Kimmy menggeleng pelan.

"Ibumu menyukai bunga snowdrop karena bunga itu seperti dirinya. Bunga itu tetap hidup walau di suhu yang sangat dingin. Bunga itu seperti ibumu yang mampu bertahan hidup penyakit yang di deritanya. Dan satu hal lagi yang ibumu bilang, bunga itu memiliki pilihan untuk hidup di musim yang dia inginkan. Kau akan mengetahuinya sebentar lagi.

"Ayah... maafkan aku. Aku benar-benar tak tau jika kebenarannya seperti ini"

Ayah Kimmy memeluk Kimmy dengan sangat hangat. Keduanya kini menangis mencurahkan kerinduan mereka.

"Kita mulai semuanya dari awal Kimmy, Ayah akan ikut dengamu ke Jepang selama kau di Jepang. Kita akan menata hidup yang baru disana" Ucap ayahnya di sela-sela dekapan hangatnya.

"Kalau ayah ikut ke Jepang bagaimana usaha ayah disini?" tanya Kimmy.

"Ayah bisa menghandelnya dari sana. Ayah juga punya proyek disana. Nanti saat masa pertukaran pelajarmu selesai maka kita akan kembali lagi kesini"

"Kimmy.... ayah sangat menyayangimu. Ayah bersyukur kau punya hati yang besar untuk menerima kenyataan bahwa kau tidak bisa memaksakan hati seseorang untuk mencintaimu seperti kau mencintainya. Kau berhak untuk mencintainya dengan seluruh hatimu, tapi dia juga berhak untuk mencintai seseorang yang bukan dirimu. Dia juga tidak punya kewajiban untuk membalas cintamu. Satu-satunya yang bisa kau lakukan ialah putar haluan, ubah dirimu, jadilah lebih baik untuk masa yang akan datang dan capai titik tertinggi dalam hidupmu. Bukan untuk pembuktian pada siapapun tapi kau harus memang menjadi yang terbaik untuk orang-orang yang mencintaimu kelak. Ayah bangga kau bisa memaknai kecewamu dengan benar"

"Suatu saat nanti anak ayah ini akan bertemu dengan seseorang yang sangat mencintainya dan tidak akan menyia-nyiaka nya" kata ayah Kimmy lagi sembari mencium rambut Kimmy.

"Ayah...ayah membuatku semakin ingin menangis" ucap Kimmy mengeratkan pelukannya dan air matanya pun mengalir semakin deras.