NovelToon NovelToon
Mengulang Waktu: Menyelamatkan Keluargaku

Mengulang Waktu: Menyelamatkan Keluargaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:21.9k
Nilai: 5
Nama Author: GadihJambi

Putri seorang Duke pada zaman abad pertengahan terkejut saat terbangun dari pingsannya di saat pesta debutantenya di kalangan sosialisasi bangsawan kelas atas. Ia kembali mengulang waktu setelah mati dibunuh suami dan selir sang suami saat akan melahirkan bayinya. Sang putri bertekad akan membalas perbuatan mereka dikehidupan lampau dengan pembalasan yang sangat kejam bagi akal sehat manusia pada zaman itu.

Berhasilkah ia membalas kejahatan mereka dikehidupan yang kedua ini?
Akankah ia berhasil menyelamatkan keluarganya dari tragedi pembantaian yang didalangi suaminya di kehidupan lampau?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadihJambi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hampir saja

Sir Steven terkapar kelelahan usai menarik Ruby keatas tebing karena beberapa kali Ruby tergelincir akibat tanah yang basah. Akibatnya tangan gadis itu melepuh karena berpegangan pada akar tersebut. Belum lagi beberapa luka baret saat mau mengambil bunga yang mereka cari tadi juga mulai mengeluarkan rasa sakit terutama pada bagian kepala lututnya yang terasa nyeri. Hal itu yang membuat ia sedikit kesusahan naik ke atas tebing meskipun berpegangan pada akar pohon.

"Siapa disana!" tiba-tiba saja ada suara berat yang menggelegar tidak jauh dari tempat Sir Steven dan Ruby saat ini.

Rupanya pelindung yang diciptakan Ruby melemah seiring dengan lemahnya kondisi fisik Ruby akibat luka-luka ditubuhnya.

Sir Steven yang cekatan langsung melompat bangkit dan mengangkat tubuh Ruby untuk berlindung dibalik pohon besar lalu mendudukkan tubuh Ruby dengan sangat hati-hati.

Saat Sir Steven hendak berdiri, Ruby menarik ujung pakaian pria itu sembari menggeleng pelan sebagai kode untuk tetap bersamanya.

"Nona tenang saja, saya tidak akan keluar dan akan berlindung disisi pohon sana!" ucap Sir Steven pelan dengan penuh keyakinan.

Ruby melepaskan tarikan tersebut dan mengangguk pelan sambil menghirup udara banyak-banyak. Ia memeluk keranjang anyaman berisi bayi Bai dan bunga penawar untuk kakaknya dengan erat-erat.

"Jangan khawatir Ibu, para elf itu tidak akan bisa menemukan Ibu karena aku akan melindungi Ibu dengan kekuatanku! Sepertinya kekuatan Ibu melemah seiring dengan tubuh Ibu yang juga ikut lemah karena kelelahan. Jika tubuh Ibu kuat maka kekuatan yang Ibu miliki juga akan kuat, begitu juga sebaliknya. Ibu harus beristirahat agar kita bisa keluar dari tempat ini secepatnya," ucap bayi Bai dalam pikiran Ruby.

Karena kelelahan Ruby hanya bisa berdehem pelan dan tertidur dengan lelap saking lelahnya.

Sementara itu, tidak jauh dari tempat Ruby bersembunyi, tiga orang bangsa elf berjalan dengan mata mencari sesuatu.

"Hei, apa kau yakin ada manusia disekitar tempat ini?" tanya elf berambut jingga.

"Aku sangat yakin, bau mereka tercium jelas oleh hidungku!" jawab elf berambut hijau zamrud.

"Yang benar saja, siapa manusia yang berani memasuki wilayah kekuasaan bangsa elf jika ia masih ingin hidup?" sahut elf rambut abu-abu gelap sedikit tidak percaya.

"Kau meragukan penciuman hidungku?" balas elf hijau zamrud dengan nada mulai emosi.

"Aku tidak ragu, hanya saja aku tidak yakin karena selama ada kita yang berpatroli mengelilingi desa ini manusia mana yang berani memasuki kawasan kita," sahut elf rambut abu-abu membela diri.

"Hidungku tidak pernah salah dan aku sangat yakin jika ada manusia disekitar lembah ini! Aku akan mendekat kearah lembah dan mencoba untuk turun kebawah sana," ucap elf berambut hijau zamrud lagi dengan sangat yakin.

Kedua elf yang lain tidak menyahut dan tetap berjalan mengikuti rekannya menuju pinggir lembah yang jarang dikunjungi bangsa mereka.

Begitu sampai dipinggir lembah aroma manusia masih tercium samar-samar karena terbawa angin dingin yang berhembus.

Saat temannya berambut hijau zamrud ingin nekat turun kebawah lembah, lengannya ditahan oleh elf abu-abu.

"Sudah cukup! Apa kau lupa resiko bangsa kita jika terkena kabut ilusi dibawah sana? Sudah cukup anak ketua kita yang menjadi korbannya karena nekat memasuki lembah ini," ucapnya dengan peringatan penuh kelemahan bangsa mereka.

Elf berambut hijau zamrud menghela napas kasar dan melepaskan cekalan tangan dilengannya dengan sekali hentakan.

"Aku tahu, hanya saja aku masih yakin jika bau manusia ini mulai menghilang karena terbawa angin, dan aku kesal akan hal ini! Sudah lama sekali aku tidak merasakan darah manusia untuk mengobati kulit kita," sahut elf rambut hijau zamrud dengan nada sangat kesal.

"Kita tidak bisa sembarangan mengambil darah manusia jika tidak ingin mendapatkan kemarahan ketua! Aku tidak ingin mendapatkan hukuman lagi," ucap elf berambut jingga dengan penuh peringatan.

"Aku tahu, makanya saat bau manusia tercium oleh hidung tajamku, aku sangat bersemangat karena sudah menjadi hukum langit jika ada manusia yang masuk sendiri ke wilayah kita maka kita bisa menangkapnya lalu mengambil darahnya untuk dinikmati," sahut elf rambut hijau zamrud lagi kesal karena gagal mendapatkan apa yang ia bayangkan tadi.

"Sudahlah, mungkin bau itu terbawa angin sehingga kau merasa jika ada manusia diwilayah kita! Ayo kita kembali, malam ini bulan purnama dan akan bahaya jika kita masih diluar saat bulan purnama muncul!" lerai elf rambut abu-abu sambil mengajak kedua rekannya meninggalkan tempat itu.

Dari atas pohon, tubuh Sir Steven berkeringat dingin karena gemetaran takut ketahuan oleh ketiga elf yang sangat menyeramkan itu. Tadinya ia begitu yakin bisa mengalahkan mereka bertiga jika ketahuan keberadaan nya, tetapi saat mendengar jika mereka meminum darah manusia, rasa takut tiba-tiba saja datang untuk pertama kali dalam hidupnya selama menjadi ksatria bawahan Jenderal David yang terkenal tangguh, kejam, dan tanpa rasa takut saat dimedan perang.

Namun kali ini, rasa takut itu muncul hanya karena mendengar bangsa elf meminum darah manusia untuk kulit mereka yang mengerikan itu. Tulang-tulangnya terasa lemas tidak bertenaga membayangkan darahnya habis diambil para elf itu jika tadi keberadaannya ditemukan oleh mereka.

Dengan agak susah payah karena tubuhnya mendadak lemah, Sir Steven turun atas pohon dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara. Dengan langkah terseok-seok dirinya menghampiri pohon tempat sang Nona bersembunyi.

"Ya tuhan, lebih aku mati di medan perang daripada mati saat diambil darahnya oleh para elf menyeramkan itu!" keluh Sir Steven dengan suara lirih saat melihat Ruby masih tertidur dengan posisi duduk bersandar di akar pohon yang keluar.

Sir Steven duduk bersandar disisi yang satunya dengan sedikit jarak dan memutuskan untuk memejamkan mata sejenak untuk menghilangkan rasa takut yang masih bersemayam didadanya hingga tanpa sadar ketiduran.

Bersambung...

1
Ayu Padi
nambah boleh GK Thor...keren bngtt
dimsum mbluber1
yaiyalah bisa tdr enyak wong "domba"nya guanteng hahaha
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lala Kusumah
wow putra mahkota mesuuuuumm 😂😂🤭🤭
Rizki Amelia
aku padamu dah thor
Ayu Padi
br Nemu novel ini...suka sekali cerita ny Thor ...per hari lebih dari 1 bab bisa GK Thor...
Ayu Padi
next Thor...seruuuu...kadang ketawa sendiri
Ayu Padi
keren Thor....up tiap hari ya Thor sampe END ..semoga banyak yg ngel LIKE ya
dimsum mbluber1
ihh gregetan thkorkuh lg swet2 nya ne
Lala Kusumah
Ruby ketemu sama putra mahkota itu ya 🤔🫣😂🤭😍
StepMother_Friend
/Gift//Gift//Gift//Gift/
StepMother_Friend
/NosePick/.....
StepMother_Friend
...
Lala Kusumah
hati-hati Ruby, semangat 💪💪😍😍👍👍❤️❤️
Lala Kusumah
😂😂😂😂😂🤭🤭
Eda Eda
👍
Lala Kusumah
wuuuuiiiihhhh ada pencuri ciuman tuh Ruby 😂😂😂🤭🤭
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lauren Florin Lesusien
𝙻𝚞𝚌𝚞 𝚕𝚊𝚗𝚓𝚞𝚝 𝚝𝚑𝚞𝚛😍😍🤣😂😂
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!