WARNING!!
HARAP BIJAK MEMBACANYA.
JIKA TIDAK SUKA,JANGAN DI LANJUTKAN.JIKA SUKA LANJUTKAN SAMPAI HABIS😉😉
Sylvia Dawn Ashford seorang wanita berusia 20 tahun,ia bukanlah wanita biasa yang bukan hanya mempunyai kecantikan bak Dewi namun,wanita ia juga wanita yang tangguh ia merupakan CEO dari perusahaan terbesar di dunia, kekayaannya melimpah ruah.di samping itu ia adalah Queen mafia yang di takuti oleh seluruh orang di dunia.
namun,ia malah meninggal karena penghianatan adik yang di angkat olehnya.adik angkatnya iri dengan apa yang di miliki oleh Sylvia dan Sylvia tidak menyangka bahwa hidupnya berakhir di tangan orang yang ia sayang.
namun sepertinya Tuhan tidak membiarkan perjalanan Sylvia berakhir,kini Alexa malah memasuki tubuh seorang siswi berusia 16 tahun yang tidak di inginkan oleh keluarganya.gadis yang culun dan penakut,Sylvia bertekad menjalani hidup nya di kehidupan ke dua itu dengan membalas orang yang menyakiti pemilik tubuh yang ia tempati dan dendamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 9
"aiss kau ini,tak apa sekali-kali,yang penting kesayangan Abang sudah siuman.jadi cepatlah sembuh biar Abang cepat membahagiakan mu dan pindah dari negara ini"ucap Lucas.
"aku tidak mau pindah dulu"ucap Clara.
"kenapa ca??"ucap Lucas.
"ada yang ingin ku lakukan"ucap Clara.
"baiklah Abang akan urus apartemen untuk kita selama masih di sini. karena aku tidak ingin kamu kembali ke rumah yang biadab itu"ucap Lucas.
"nggak perlu bang, aku sudah mempunyai apartemen"ucap Clara.
"hah??apa kamu mengirit uang jajan mu demi apartemen?? kalau begitu kenapa kamu tidak memberitahu Abang"ucap Lucas.
"huh, uang jajanku?? bahkan aku tidak pernah menerima uang jajanku lebih dari 50 ribu setiap bulan"ucap Clara.
"apa??!kenapa bisa begitu??ahh tidak,seperti nya aku sudah tahu siapa pelakunya"ucap Lucas.
"tapi ca, mulai detik ini abang janji, Abang akan membahagiakan kamu ca"ucap Lucas.
"terimakasih"ucap Clara.
******
3 hari kemudian Clara sudah di perbolehkan pulang,Clara dan Lucas datang ke alamat apartemen yang diberikan oleh Dave.
Lucas yang melihat apartemen mewah itu hanya bisa melongo, iya masih bingung kepada adiknya itu, karena sebanyak itu kah uang tabungan adiknya sehingga mampu membeli apartemen mewah yang hanya bisa dibeli oleh orang konglomerat atas.
"tenang saja bang, aku mendapatkan apartemen ini dengan harga diskon, aman saja adikmu ini tidak melakukan hal kriminal"ucap Clara yang mengetahui isi pikiran Lucas.
setelah meletakkan barang mereka di dalam kamar mereka masing-masing kini keduanya sedang duduk di ruang keluarga.
"bang bagaimana menurutmu jika aku membunuh mereka??"ucap Clara.
Lucas menghela nafas lalu menggeser duduknya mendekat mendekati Clara, tangannya terangkat dan menggenggam tangan Clara.
"Abang paham semuanya mereka lakukan pasti menimbulkan sakit hati yang begitu luar biasa untuk ca.tapi ca, Abang nggak mau tangan kamu yang bersih ternodai dengan orang-orang yang seperti mereka yah, terlebih di dalam aliran tubuhmu masih ada darah yang sama mengalir itu mereka.kalau kamu ingin membalasnya, cukup jatuhkan harga diri mereka atau kamu juga bisa menampar atau meninju mereka jika mereka berani memukulmu. kau harus berani membalas"ucap Lucas.
Clara tersenyum kecil saat mendengar nasehat yang diberikan oleh Lucas.
"nasehat bagian terakhir akan kulakukan"ucap Clara sambil tersenyum.
"hahaha,,,, ini semua yang diajarkan oleh mami, dulu kami berkata kalau ada seseorang yang menampar kita maka tempat dua kali lipat"ucap Lucas.
Ting
notifikasi ponsel milik Lucas berbunyi.
Lucas melihat isi pesan yang di kirim oleh sekretaris nya.
"ca,Abang mau ke kantor klien dulu yah.kamu baik-baik di rumah,perbanyak istirahat okey?"ucap Lucas sambil mengusap puncak kepalanya.
"baiklah"ucap Clara.
Lucas membawa jasnya dan keluar dari apartemen Clara.
Clara mengambil hpnya dan menelpon Dave.
"kau sudah sampai di Indonesia??"ucap Clara dengan bahasa Indonesia.
"sudah" jawab Dave mantap.
"datang ke alamat apartemen yang kau beli untuk ku,segala penjelasannya aku ku jelaskan semuanya nanti di apartemen"ucap Clara lalu mematikan sambungan telponnya.
Sedangkan di tempat Dave.
"ck,kenapa gadis itu mirip seperti Queen yang seenaknya mematikan sambungan telpon"gumam Dave.
"tuan apa perlu saya ikut untuk mengawal??"ucap Jack.
"tidak perlu,kau tunggulah di sini sampai aku kembali.jika ada apa-apa maka aku akan mengirimkan sinyal bahaya"ucap Dave lalu bangkit dari duduknya.
"oh ya,selidiki siapa pria yang masuk bersamanya ke dalam apartemen tadi"ucap Dave lalu pergi keluar dari apartemen itu menuju kamar apartemen di sebelahnya.
Ting
tong
Dave menekan bel di pintu apartemen milik Clara.
Cklek.
Dave terteguh sebentar saat melihat gadis berusia 16 tahun membuka pintu apartemen itu,ia terpaku dengan wajah yang hampir mirip dengan Queen nya saat masih muda.
"masuklah"ucap Clara.
Dave tersadar lalu kemudian masuk dan menyusul Clara yang sudah duduk di sofa ruang keluarga.
"aku tidak menawarkan minuman ataupun Makanan karena bagi mu dan bagi ku pembicaraan ini sangat penting"ucap Clara.
"katakan,apa maksudmu saat itu menghubungi ku dan mengatakan bahwa aku bisa bertemu Queen ku lagi"ucap Dave datar.
"Queen mu, Sylvia Dawn Ashford memang sudah meninggal di tangan kecoak busuk itu"ucap Clara.
Cklek
Dave mengeluarkan pistol dari balik jasnya dan mengarahkannya kepada Clara.
"beraninya kau mempermainkan ku??!"ucap Dave marah.
"huhahaha,,,sekarang kau sudah berani mengancam ku,memang pantas menyandang gelar singa pembantai"ucap Clara.
"kau!"
"Daveno Jenson Brams apa kau percaya dengan reinkarnasi??"ucap Clara serius sambil menatap manik mata Dave.
"apa maksud mu??itu mustahil terjadi"ucap Dave yang kini sudah menurunkan tangannya yang menodongkan pistol kepada Clara.
"huh benar,aku juga mengira itu hanyalah fiksi saja.tapi inilah kenyataannya"ucap Clara.
"Sylvia Dawn Ashford memang sudah mati tapi jiwanya ada di sini mengantikan orang lain yang telah pergi untuk selama-lamanya"ucap Clara sambil menunjuk dirinya.
"kau..."ucap Dave yang bimbang harus bahagia tetapi logikanya tidak mempercayai apa yang di katakan oleh Clara.
"kalau begitu buktikan"ucap Dave pada akhirnya.
"pertama kau mendapat gelar singa pembantai yang di berikan seorang gadis kecil saat kau pertama kali bertemu dengan seorang gadis berusia 11 tahun yang kau selamatkan,padahal gadis kecil itu sendiri yang memancing musuh dan ingin membabatnya habis,kedua kau mengatakan kepada ku agar tidak terlalu memanjakan Lilian sebelum malam kematian ku.ketiga huh, sepertinya usia mu akan semakin mendekati ajal Dave bulan kah kamu ribuan kali mendengar kata-kata itu??,keempat aku menjahit luka sayatan di perut bagian bawah mu dan sudah melihat p***s mu yang meringkuk,kelima..."ucap Clara panjang lebar.
"c-cukup,hiks kau Queen.ini Queen yang ku kenal"ucap Dave terisak.
"ya,aku kembali dave.bantu aku berdiri dan nantikan pembalasan dendam ku kepada Lilian"ucap Clara.
"Hiks baik,tapi Queen aku ingin satu hal.bolehlah aku memeluk mu??"ucap dave.
"cih,aku sangat najis di peluk oleh mu"ucap Clara.
Clara berdiri dan kemudian merentangkan tangannya.
"kemari lah bocah bodoh,aku akan memberi pelukan pada bocah bodoh seperti mu"ucap Clara.
"huh dasar lain di mulut lain di tindakan"ucap Dave lalu kemudian langsung memeluk Clara yang lebih pendek darinya.
setelah cukup memeluk clara melepas rasa rindu dan penyesalan.
"ngomong-ngomong kau semakin seperti botol yogurt,di bandingkan dulu"ucap Dave.
Bugh
Kepalan tangan memukul kepala Dave sehingga ia mengaduh kesakitan dan melepas pelukannya.
"dasar bocah kurang ajar,sepertinya kali ini ajal mu sudah mendekat"ucap Clara datar.
"huh, terserah lah.aku sudah kebal dengan kata-kata itu.lagipula meskipun Queen masih sebagai Queen Sylvia tapi dulu aku tua 6 tahun dari Queen"ucap Clara.
"hahaha Dave,kau mau gelud??"ucap Clara sambil mengkretek tulang jari-jari tangan nya.
"hehe tidak"ucap Dave cengengesan.
TBC
semangat juga ka buat nulis cerita nya😁😁💪🏻💪🏻