Kata orang, hal yang paling berkesan dan takkan pernah bisa dilupakan adalah malam pertama. Tapi untuk seorang gadis bernama Jaekawa Ayu, malam pertama yang seharusnya bisa ia kenang seumur hidup justru menjadi hal yang paling ingin ia hapus dari ingatan.
Bagaimana tidak, ia melakukannya dengan lelaki yang belum pernah ia kenal sebelumnya.
Lama melupakan kejadian itu, takdir justru mempertemukan Jae dengan lelaki itu di satu tempat bernama Widya Mukti. Apakah Jae akan menagih janji itu atau justru berpura-pura tak mengenalnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1# Setan bernama Sion
Jaekawa, ia menatap lorong bersiramkan cahaya lampu neon dengan hati dan otak berisik. Lebih berisik dari suara sayup yang sempat terdengar dari salah satu ruangan saat pintu itu terbuka oleh penghuni di dalamnya.
Feeling-nya mengatakan kali ini salah, namun....entahlah, rasa cintanya yang besar menggusur langkah Jae kesini, berangkat dengan perasaan terpaksa dan ragu, tak menyurutkan ayunan langkahnya hingga tiba di salah satu pintu hitam dimana di dalam sana Sion Dewangga sang kekasih yang telah dipacarinya selama 2 tahun mengajaknya sing a song bersama teman-temannya dalam rangka ulang tahun salah satu sahabat dekat Sion.
Jae menghela nafasnya yang tak pernah menyangka jika perasaan ragu hadir kali ini.
"Sayang..." senyum itu melebar saat melihat Jae sudah datang.
...----------------...
"Lan, sore ikut ke Adam Vista, si bar'uk udah sewa buat 3 jam. Cari hiburan lah, biar ngga stress. Kerja teroooos jadi raja engga." Azul menepuk pundaknya yang sepertinya memberikan efek pegal itu semakin terasa. Benar, ia butuh hiburan.
"Sewa LC (lady companion) kagak?" tanya nya melewati work station nya hingga beberapa rekan kerja lelaki melongok, hanya dua huruf namun mampu membuat riuh isi otak dan ruangan.
Azul tertawa, "nih orang sekalinya berkoar kaya petasan banting. LC...LC...gue sewa yang punya tempatnya sekalian, biar bisa ngebor di depan Lo." Ujarnya sambil tersenyum dan menoleh pada si senior software engineering ini.
KKN 21
(Lengkara Savio) Guys, ada yang mau lewat ke jalan Sudirman ngga? Kasian Nja, beliin rujak cingur yang disana dong...bumil itu kalo ngga diturut, bumi gonjang-ganjing.
(Sultan Tri Alby) gue ada rencana sih, tapi tau begitu...ngga jadi lewat sana lah.
(Raindra Jovian)😂 bang ke emang. Ngapain Lo jawab kalo gitu.
(Aluna Senja) tolongin dong, gue lagi ngandung calon presiden deh kayanya. Bapaknya lagi ke Batam 😭😭 nangis sejadi-jadinya nih.
(Nagara Kertamaru) biar nanti aku nyuruh orangku, sayang.
(Nararya Zaltan) bapak mana, bapak? @T. Zioma Arlan. Anak pungut Lo mau rujak cingur, Lan.
(Sultan Tri Alby) oh iya ya, anak Maru--Senja kan anak Arlan juga.
(Arshaka Mandala) temen ku nyuk gue kapan move on nya kalo gitu? 😭
(Purwangga Mahadri) Lan, @T. Zioma Arlan abis ini Lo minta upah. Kalo anak Senja--Maru cewek Lo udah pesenin buat jadi istri. Itung-itung buat pengorbanan Lo selama ini.
(Lengkara Savio) jahat. Kalo Mahad isian otaknya ya cuma rugi dan untung aja sih emang.
(T. Zioma Arlan) gue mau dangdutan dulu. Orang Maru banyak lah, Nja...yang bener aja, Lo tinggal tunjuk. Atau OB di kantor Mahad kan bejibun. Ngga usah repot. Lagian baru kemaren gue bawain soto bareng abang-abangnya sekalian.
(Raras Nalula) 😂😂😂 Saravv emang ni orang. Senja ngidam soto dibawain sama abangnya.
(Livia Syua Tan) 😂 Arlan si penyelamat bumil KKN 21. Emang enak banget cowok disini, giliran udah tekdung, Arlan yang mesti nolong Menuhin ngidamnya ibu-ibu disini.
(Raindra Jovian) Temen gue 🥺 semoga jalur Lo masuk surga dipercepat bro, lewat jalur bumil.
(Aksara Jingga)😆
(Arshaka Mandala)😆
(Sultan Tri Alby) Lo disumpahin mati cepet tuh, Lan.
(Meidina Sastro) thanks a lot Arlan. 🥰
(Raras Nalula) makasih banyak Arlan 🥰
(Aluna Senja) Arlan😭 gue udah ngga mau rujak, maunya calon Tante anak gue dari Lo sekarang.
(T. Zioma Arlan) ntar gue cari di kobokan.
Arlan berjalan bersama Azul, dimana katanya....rekan kantor mereka yang berjumlah 4 orang akan terlambat.
"Gue pingin ken cing lah, lo duluan....room nomor 2...." ujarnya pada Arlan menyerahkan kresek berisi Vod-ka pada Arlan yang kemudian duluan berjalan dan mengokei dan masuk membuka room nomor yang disebutkan itu dengan wajah suntuk.
"Belas..."
Benar, diantara ruang temaram, layar besar, beberapa microphone dan sofa nyaman yang disiapkan membentuk later L ini Arlan langsung menjatuhkan badan. Mengecek kembali sebentar ponselnya dimana grup wa memang tak pernah benar-benar sepi. KKN 21 memang sudah seperti keluarga, iya...keluarga memang seringnya menyusahkan dan merepotkan kan? Saat ini drama ngidam Senja, Nalula dan Mei yang belakangan begitu merepotkannya.
Belum lagi kehebohan Shaka dan Vio yang mengasuh putri kecil mereka, Yara alias chewy.
Cukup lama ia menunggu, "Si Azul ken cing apa buang batu empedu? Lama amat..." ia melirik arlojinya, tak sabar ia segera membuka segel di bibir botol kaca itu dan meneguknya langsung, Azul dan dirinya sengaja membeli ini di luar yang nantinya akan disediakan Bian sang rekan pemilik hajat. Katanya biar puas.
Jae, feeling-nya ternyata tak salah. Ia terseok-seok pergi dari room dimana nyatanya para penghuni ini benar-benar melakukan pesta, dan ia sangat-sangat kecewa pada Sion.
Dengan perut yang terasa mulai diaduk-aduk ia berusaha keras keluar dengan beralibi ke toilet sebentar.
Hingga akhirnya....
Huwekkk....Ia benar-benar memuntahkan isian makan siangnya tadi, belum lagi bau minuman, Yap...ia benar-benar merasa hancur, Sion dengan teganya memaksa dan mencekokinya.
Ia tau apa yang masuk ke dalam mulutnya itu. Itu bukan cinta melainkan bodoh, Jae!!!
Jae merosot di kamar mandi tempat karaoke. Belum selesai dengan rasa perut yang bak diaduk-aduk itu, kini rasa kleyengan dan panas di wajahnya menyerang.
Apakah rasanya minuman keras itu, memang sekeras ini? Sebab....kini jantung Jae sudah bergetar, badannya merasakan perasaan yang entahlah----seperti ia membayangkan fantasi paling liar. Bayangan wajah Sion tadi membuatnya kecewa berat, dimana ia mengatakan sesuatu yang membuatnya syok.
Kita udah 2 taun pacaran, masa cuma ciuman doang...itu pun kamu sering nolak.
Gue mau ma king love...
Jae ! Jae ! Sayang!
Jae keluar dari kamar mandi dan dengan tenaga yang harus bergelut bersama semua rasa tak enak itu, ia bergegas kabur...
"Jae ! Sayang!"
Jae berlari, dan entahlah, kini badannya justru bergetar, aliran da rah ke organ in timnya mendadak begitu deras sehingga terasa....gatal? Geli?
Shittt! Jae ingin sekali menangis.
Ceklek...blugh!
Jae bersembunyi entah di ruang siapa dan dimana, yang jelas ia hanya ingin mengamankan dirinya dari Sion.
"Lo lama banget bang ke." Umpat Arlan.
Jae terhenyak mendengar suara seseorang dari sana. Dan kini ia ambruk tepat di bawah pintu membuat Arlan segera melihatnya, "Lo, LC?" senyum Arlan lebar melihat sosok gadis manis nan cantik dengan dress selutut berwarna nude disana.
"Please tolong gue...bisa kasih gue minum?" pinta Jae. Namun yang diberikan justru-----
Ia sadar, meski dalam pengaruh obat dan minuman. Begitupun lelaki yang sekarang ada di sampingnya memintanya memandu memilihkan lagu.
Tapi bukan begitu cara kerja obat si alan yang diberikan Sion. Sebab...mulut dan organ gerak motoriknya melenceng, tidak seirama, dahsyat sekali efek apa yang diberikan setan bernama Sion.
"Bang, bisa tolongin gue..." diantara sadar dan tidaknya, ia justru meraih kerah kemeja Arlan dan menempelkan bibir keduanya dengan paksa. Jae menangis, menangis di dalam hati. Karena kedua tangannya sudah menggera yangi Arlan.
"Gue minta air..." tangisnya pecah, "gue udah basah..." lirihnya, Arlan menyeringai memang minuman keras itu terlalu bang sat. Lampu temaram yang membuat suasana jadi syahdu, sofa nyaman, otak yang telah melanglang buana, dan gadis itu telah membebaskan dirinya dari kancing kemeja.
"Lo mau ngapain?" tanya Arlan, "Lo minta air tapi..."
*Si alan. LC begini bikin gue*....awalnya ia sempat menolak, jatuhnya seperti ia yang mau di perko s44 cewek.
Sebab, *an jingg* ! Perempuan ini sudah bergerak turun menye sap miliknya.
Otaknya yang sudah kepentok itu justru terbuai dan menghasilkan reaksi tubuh yang di luar kendali.
.
.
.
.
Note : Welcome di cerita sederhanaku. Setelah susah keluar dari feel dan dunia latar istana 80an, akhirnya aku terdampar disini.
***Attention please*** !!!
Warning, ceritaku ini untuk usia diatas 17 tahun yang sudah bisa membedakan mana yang salah dan betul, bukan cerita anak Soleh, jadi segera stop jika kamu merasa mereka ini terlalu *kotor* menurut versimu. **kisah ini tidak cocok untuk para soft spoken dan para ukhti atau akhi** !!!!
Diambil yang baiknya saja dan buang yang jeleknya. Dan oh ya, jangan membebaniku dengan '*kenapa ngga kocak, ngakak atau somplak*' please itu mengganggu kinerja otakku....biarkan aku dengan pikiranku. Dan aku bukan penulis yang setia di satu genre atau pola pikir yang sama.
Yang cuma mau baca beberapa bab aja atau nabung bab...please mundur teratur. Jika sudah buka bab 1 maka lanjutkan....ingat!! Aku ngga pernah rugiin orang, maka jangan rugikan aku 😈😈 dengan hanya singgah tanpa melanjutkan.
Welcome to Arlan story....🥰🥰🤗
Salam dari para ku nyuk dan bede bah KKN 21.
.
.
.