Misteri Bunga Kamboja

Setelah diskusi dengan pengurus kampung, Pak lurah pun segera melaporkan kejadian ini pada pihak kepolisian.Pihak polisi dari kota segera mendatangi kampung tersebut dan mengadakan olah TKP.

Setelah diselidiki dan tidak adanya saksi, maka kepolisian hanya menyatakan bahwa kejadian ini hanyalah kecelakaan biasa yang menimpa anak-anak kecil.Termasuk kasus Farhan yang ditemukan di sumur tua.

Karena memang tidak ada saksi dan alibi yang mendasari,maka polisi tidak bisa menerka nerka dan hanya memberikan keterangan bahwa ini semua murni kecelakaan.

Baik Pak lurah dan orang tua korban lainnya tidak bisa menyangkal karena mereka memang tidak mempunyai bukti kuat.Pak lurah juga tidak mungkin mengatakan pada pihak polisi jika anaknya menjadi arwah penasaran dan mengungkap kematiannya. Pak lurah pun diam.

Besoknya habis magrib, Pak lurah meminta Mas Jaka untuk memanggilku dan datang ke rumahnya.Sesampainya di rumah Pak lurah..

"Selamat malam Mbak Anna, Maaf kami mengganggu kesibukan Anda !"kata Pak lurah

" Tidak apa-apa pak,saya sudah tidak sibuk kalau saat ini !" jawabku .

"Mbak Ana berapa hari lagi ada di kampung ini ?" tanya pak lurah lagi.

"Sampai akhir minggu Pak ,mungkin minggu sore kami sudah kembali ke kota!" jawabku.

"Bisakah mbak Ana membantu saya dan warga untuk menyelesaikan kasus Farhan putra kami?" kata Pak lurah lagi dengan sedikit ragu.

" Memangnya apa yang bisa saya bantu Pak?" tanyaku .

"Bisakah mbak Ana mempertemukan saya dengan Farhan lagi seperti dulu?"pinta Pak lurah.

" Maaf Pak ..bukannya saya tidak mau membantu.Hanya saja setelah kejadian malam itu, saya tidak pernah bertemu lagi dengan Farhan hingga sekarang. Kemungkinan Farhan memang tidak disini!" jelasku.

"Benar itu Pak lurah !mungkin saja Farhan pergi ke rumah pamannya !"kata Mas Jaka menimpali. Pak lurah manggut-manggut memikirkan jawabanku dan mas Jaka .

"Bisa jadi seperti itu !"kata pak lurah.

"Lantas bagaimana kita menyelesaikan kasus ini ?"tanya Pak lurah kepada kami.

Semua kejadian kali ini sangatlah rumit, karena tidak ada saksi mata ataupun orang yang bisa dijadikan tersangka atas kasus kematian nya Farhan.Maka untuk kematian anak-anak yang lain hanya bisa dikatakan sebagai kecelakaan biasa.

Dan memang benar kata polisi karena tidak ada saksi ,kasus ini tidak bisa dikembangkan lagi.

Pertemuan kami menemui titik buntu, kami tidak bisa melanjutkan perbincangan lagi. Aku pun permisi pulang diantar mas Jaka karena hari sudah malam.Dalam perjalanan, mas Jaka bertanya..

" Apa pendapatmu tentang kejadian semua ini dek?" tanya mas Jaka .

"Aku tidak habis pikir, awalnya aku hanya menganggap bisa jadi Farhan adalah tumbal yang dilakukan oleh pamannya di kota.Tapi untuk dua anak yang hilang terakhir ini aku tidak bisa memberikan kesimpulan. Memangnya mas Jaka bertemu dengan arwah 2 anak itu ?siapa tahu bisa membantu?" tanyaku pada mas Jaka.

" Nggak ada dek! berkali-kali aku lewat parit itu, tidak ada arwah dua anak itu .Aku mengenal mereka, tapi aku tidak pernah bertemu dengan arwah mereka !"kata Mas Jaka.

"Kalau arwah mereka tidak ada di sana? apa mungkin mereka dibunuh di suatu tempat dan mayatnya dibuang di parit itu? ini menurut asumsi ku loh mas..!" kataku

"Bisa jadi seperti itu!"Mas Jaka menyetujui pendapatku.

"Jadi kamu di kampung ini hanya sampai besok Minggu dek?"tanya Mas Jaka

"Iya mas,memangnya kenapa ?"tanyaku

"Nggak papa sih..sayang aja cuman sebentar bertemunya!" kata Mas Jaka tersipu malu.

"Maksudnya ?"tanyaku.

"Gapapa dek lupakan saja!"

"Kalau gitu kita tukeran nomor telepon saja gimana ?Jadi ,siapa tahu suatu hari kita saling butuh bantuan ?"kataku memaksakan diri dan tentu saja membuat mas Jaka gembira.

Sesampainya di rumah mbok Minah, kami pun bertukar nomor telepon .Setelah itu mas Jaka pamit pulang.Akupun kembali masuk ke dalam dan ternyata Mbok Minah dan Yola sedang menikmati ubi rebus dan teh hangat sambil nonton TV .

"Cie cie.. yang baru pulang kencan !"kata Yola

"Apaan sih!" Jawabku langsung berlalu menuju kamar.

Setelah menaruh tas ,aku pun ke belakang mengambil wudhu untuk menunaikan kewajibanku.Setelah selesai sholat isya,aku bergabung dengan Yola dan mbok Minah di ruang tv.Aku pun bercerita pada mbok Minah tentang kejadian yang akhir-akhir ini terjadi di kampung.

"Bener gak sih mbok,masa iya ada orang kampung sini yang melakukan perbuatan musyrik.Sampai menjadikan anak kecil sebagai tumbalnya?" curhatku pada mbok Minah.

" Bisa jadi.? dulu juga pernah ada orang seperti itu di kampung ini,tapi sudah lama sekali .Jika memang kejadian itu terjadi lagi mungkin ada seseorang yang memang sengaja melakukannya !"jawab mbok Minah.

"Mbok Minah percaya nggak, Jika aku bercerita tentang anaknya pak lurah yang meninggal karena dijadikan tumbal?"

"Masa sih? Memangnya siapa yang mau menjadikan anak pak lurah sebagai tumbal?" Yola ikut penasaran dengan apa yang ku ceritakan.

" Kamu tahu dari mana jika anaknya pak lurah dijadikan tumbal?"tanya mbok Minah.

"Arwah anaknya Pak lurah sendiri yang bilang!" kataku.

"Kamu jangan aneh-aneh! bukannya anak pak lurah itu sudah meninggal 1 minggu yang lalu!" tanya Yola makin penasaran.

" Iya memang benar! arwahnya Farhan yang mendatangiku.Dia menceritakan semuanya pada Pak lurah dan istrinya, kalau dia dijadikan tumbal oleh pamannya sendiri !" jelasku.

" Apa?" mbok Minah dan Yola sangat terkejut. Mbok Minah menarik nafas panjang, dia sudah mengira jika kakaknya Pak lurah adalah orang musrik .

"Kenapa mbok ?kok gelisah seperti itu?" tanyaku heran.

"Nggak papa nak!kalau kakaknya pak lurah itu memang dari dulu seperti itu.Dulu ada dukun pesugihan di desa ini ,karena orang-orang di sini kebanyakan primitif yang masih percaya dengan hal-hal begituan ,Mereka banyak yang mengikutinya termasuk kakaknya Pak lurah itu !"kata mbok Minah.

"Memangnya apa yang terjadi mbok ?"tanya Yola.

"Pada saat itu banyak penduduk desa yang tergoda dengan dukun palsu itu.Karena dia menjanjikan kekayaan yang berlipat-lipat. Memang benar ada orang kaya di desa ini yang mengikuti dukun tersebut.Setelah banyak warga yang terpancing dan mengikuti,

mereka setorkan sejumlah uang pada dukun tersebut.Ternyata dukun itu hanyalah seorang penipu.Dia bekerja sama dengan orang kaya di kampung ini untuk menipu warga dan orang kaya itu ternyata meminjamkan uangnya dengan bunga tinggi untuk diberikan pada dukun palsu itu. Uang itu akhirnya kembali lagi kepadanya .Waktu itu sempat heboh, tapi setelah kedoknya ketahuan akhirnya mereka dipenjarakan."

"Sekarang bagaimana nasibnya mbok?"tanya Yola.

" Entahlah.. setelah selesai kasusnya, memang berita tersebut sempat hilang.Namun beberapa warga yang percaya akan dukun itu ,mereka mencari kembali dukun yang bisa membuat mereka kaya.Termasuk Ridwan kakaknya pak lurah itu .."