"aku Aestic seorang gadis biasa dengan pengalaman cinta yang minim namun takdir cinta ku berubah setelah aku bekerja di sebuah toko ponsel".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datil Aula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari yang panas
"maaf Ash padahal aku sudah bilang pada mu bahwa aku sudah iklas dan menerima pilihan mu tapi dari lubuk hati yang terdalam situasi ini sangat berat bagiku aku tau kamu pun pasti sama sakitnya dengan ku tapi aku terlalu takut untuk membayangkan kedepan nya tanpa mu"
Raut wajah Ash terlihat begitu sedih setelah mendengar kata-kataku tapi harus bagaimana aku tak bisa memendam rasa ini aku ingin dia tau bahwa aku begitu mencintainya namun dari sisi lain aku pun tahu bahwa pengakuanku akan menjadi beban tambahan untuk nya
"Maafkan aku Ash aku sungguh minta maaf aku tak kuat aku hanya pura pura kuat agar kamu tak kepikiran maafkan aku"
Aku tak sanggup menatap mata Ash mata ku mulai berkaca-kaca aku hanya bisa menunduk melihat ke bawah aku sedikit lega dan malu karena memberi tahu kan semua isi hatiku.
"Sayang aku janji akan balik lagi untuk kamu kamu boleh pegang kata kata ku aku begitu mencintaimu tak akan mungkin cinta kita akan kandas hanya dengan jarak yang tak seberapa itu"
Aku sedikit lega mendengar perkataan Ash setidaknya itu bisa menjadi penyemangat untuk ku kedepannya tanpa dia.
Tak lama pesanan kami pun datang aku menikmati kopi itu yang biasanya selalu manis bila bersama Ash namun kopi susu hari ini agak terasa tawar di mulutku entah karena kurang susu atau kurang nya energi ku.
Setelah beberapa saat beristirahat kami berniat untuk melanjutkan perjalanan kami waktu yang kami butuhkan untuk sampai ditempat tujuan sudah tak lama lagi mata ku terus memerhatikan sekitar terlihat begitu ramai manusia yang berlalu lalang.
Sebagian membawa anak-anak nya, sebagian pula bersama pasangan nya mungkin karena kami datang ber pasan dengan hari libur makanya tempat terlihat begitu penuh.
Kami memutuskan untuk singgah di tempat penginapan sebentar untuk membersihkan diri dan menata barang barang kami.
"Sayang Aku mandi duluan ya gerah banget diluar juga tadi panas banget udah keringatan semua ini"
" Iya sayang duluan aja" jawab Ash sambil tersenyum manis
Sabun yang di sediakan sangat harum dan begitu nyaman saat dipakai wangi nya sangat menggoda aku memakainya tanpa berfikir panjang selesai membersihkan diri aku keluar dari kamar mandi dengan baju handuk yang telah disediakan.
"Sayang aku sudah siap ni,kamu mandi juga gih"
Aku berbicara dengan Ash sambil mengelap badan ku dengan baju handuk yang aku pakai secara membelakangi nya tanpa menatap ash tapi tak ada sahutan yang terdengar
"Ash?"
aku mencoba memanggilnya seraya membalikkan badan betapa terkejutnya aku saat Ash menempel dahinya tepat di dahiku
"Astaghfirullah"
aku mencubit Ash kecil karena sudah membuat ku kaget
"Sayang kamu wangi banget"
Ash berbisik ke telinga ku sehingga membuat begitu kegelian
"Ish geli tahu" aku memberi tahu nya dengan nada manja
Perlahan Ash tampak mendekat kan bibir nya seakan ingin memberi kecupan yang dalam aku mencoba menutup mataku dan menikmati ciumannya.
Ash menurun kan ciumnya ke leherku sehingga membuat aku bertambah kegelian suara ku sudah tak tertahankan perasaan ku mulai aneh seakan jauh di dalam sana mulai memanas dan bergejolak.
Aku melihat telinga Ash mulai memerah dan tatapan mata nya berubah sayu seakan ingin menerkam mangsa yang ada didepan matanya dengan paras yang begitu menawan sepertinya Ash sanggup meniduri setengah wanita muda di kota ini.