Arsyila Maharani harus terpaksa melalui hari- hari yang sulit, hanya karena sebuah kesalahan satu malam yang di luar kendalinya.
Arsyila menjadi korban dari bos tempat Ia bekerja yang pada saat itu sedang terpuruk, kehilangan mahkota yang sangat berarti dua hari sebelum pernikahan mereka.
Mampukah Arsyila melalui hari- harinya ke depan, bukan hanya masalah dari keluarga nya dan juga masyarakat yang memandang dirinya hina.
Bagaimana Ia menghilangkan rasa trauma berat dalam hidupnya, apakah ada cinta tulus yang akhirnya menghampiri nya. Yuk simak kelanjutan nya disini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Asisten rumah tangga dadakan
tak tak
" Jo bagaimana hasil pencarian mu. "
" Wanita itu berasal di sebuah desa di kota Garut, punya Ayah dan Ibu Tiri juga adik tiri. "
" Lalu, apa kalian sudah lakukan tugas kalian. "
" Maaf Tuan, saat ini wanita itu tidak ada di kampung itu. Dari kesaksian seorang warga, wanita itu di usir oleh keluarga nya karena sesuatu hal. "
" Apa itu....
Ucapan nya tergantung, namun Jo yang menjadi tangan kanannya itu mengangguk pelan.
" Dasar kuno, ya sudah. Kamu bisa keluar sekarang, oh ya jangan lupa tetap cari dimana keberadaan wanita itu. "
Jo masih mematung di tempat nya berdiri dengan kedua alis bertaut.
" Apa ini masih benar Tuan Alvian, si mafia kelamin. " Batin Jo
Biasanya Tuanya itu tidak pernah mau mengulangi bercinta kedua kali dengan wanita yang sama, terkecuali wanita itu.... apa jangan- jangan wanita itu spesial seperti Nona...
" Hei Jo, kenapa masih disana. Apa ada lagi yang mau kamu katakan. "
" Ah tidak Tuan, saya hanya ingin bertanya. Kapan Tuan akan ke rumah Tuan Arkan, Tuan sudah mengetahui keberadaan kita disini. "
" Besok malam aku akan kesana, hari ini aku masih ingin disini. "
Jo pun mengangguk dan berlalu keluar meninggalkan ruangan bernuansa gelap itu.
***
Wanita hina
Penipu
Penghianat
Tidak tau malu
Hari ini aku Rangga sutomo, menceraikan mu, Arsy.. Kamu bebas memilih jalan mu.
" TIDAK. " Teriak Arsy langsung terbangun.
Ia mengedarkan pandangan nya dan mulai menyadari keberadaan nya. Keringat mengucur deras di tubuhnya, ternyata kata talak yang di ucapkan suaminya terbawa kedalam mimpi. Raut wajah memerah Pria itu tertaut jelas di ingatan Arsy, Rangga benar-benar murka ketika memutuskan hubungan dengan nya. Meskipun begitu Arsy masih menyimpan rasa yang dalam untuk nya, tiga tahun menjalin hubungan sehat tentu banyak kenangan yang sulit untuk di lupakan.
Arsy mengambil ponsel nya untuk melihat waktu sekarang.
" Sudah sore ternyata, apa aku tertidur selama ini. Ah lebih baik aku makan dulu, perut ku sudah keroncongan. "
Arsy meraih kotak bekal yang Ia simpan di atas meja makan, tak bisa di pungkiri kesedihan masih merajai hatinya. Perceraiannya yang tiba-tiba bagaikan momok yang menakutkan untuk nya namun saat ini Ia tidak bisa mengalahkan Pria itu, sebab Arsy sadar kalau itu adalah murni kesalahan nya.
Mana ada seseorang Pria yang mau menerima kalau wanita nya sudah tidak suci lagi, namun ada sisi kecil di hatinya yang mulai bertanya- tanya. Apa benar suaminya mencintai nya, bukankah kalau cinta akan tetap menerima kekurangan pasangan masing-masing.
Hingga malam hari Bude Lastri tak kunjung datang, Arsy merasa khawatir dan kesepian. Namun tiba-tiba ponsel nya bergetar, pertanda ada panggilan masuk.
" Assalamu'alaikum Bude. "
" Waalaikum salam Nak, oh ya. Bude mau minta maaf karena Bude tidak bisa pulang malam ini, Tuan Arkan tidak mengjinkan Bude pulang. Tapi besok pagi Bude akan kesana kok, tidak apa- apa kan kamu sendiri. "
" Ah I- iya Bude, tidak apa- apa. "
" Ya sudah, kalau kamu lapar di kulkas masih ada bahan makan. Kamu bisa masak dan makan sebelum tidur. Oh ya, jangan lupa pintunya di kunci ya. "
Arsy menghela nafas berat, Ia tidak bisa menyalahkan Bude. Sudah cukup saudara Ibunya itu sudah berbaik hati menampungnya, disaat keluarga nya yang lain mengabaikan nya.
Arsy melangkah gontai ke arah lemari pendingin, benar saja disana ada banyak bahan yang bisa Ia masak untuk makan malam.
Arsy tersentak dari tidurnya ketika mendengar pintu kontrakannya di ketuk dari luar, Ia ketakutan mengira kalau yang berada di depan pintu adalah orang jahat, namun lambat laun Ia mendengar suara Bude Lastri memanggil namanya. Ia pun bergegas membukakan pintu, Bude Lastri masuk membawa kantong plastik di kedua tangannya.
" *Ayo kita sarapan, Bude bawakan makanan yang banyak. Kamu harus makan yang banyak, lihat itu. Tubuh mu makin kurus, lihat itu mata mu sembab. Apa semalaman kamu habiskan untuk menangisi Pria gila itu*. "
Arsy memeluk tubuh Bude Lastri yang sedang mengomelinya, namun justru Arsy terharu karena seperti melihat sosok almarhumah ibunya yang selalu memarahi dirinya ketika Ia melakukan kesalahan saat kecil.
" Bude, Arsy sayang Bude. Bude satu- satunya yang Arsy miliki saat ini, Bude sama seperti Ibu, maaf karena Arsy selalu buat Bude kecewa. "
Lastri menghentikan aktivitas nya dan berbalik badan, Ia pun balas memeluk Arsy yang tadi memeluknya dari belakang.
" *Dasar anak nakal, Bude ini memang Ibumu. Seorang Ibu akan selalu menyayangi anaknya bagaimana pun kondisi nya, jadi berjanjilah pada Bude untuk tidak menangis gara-gara Pria gila itu*. "
" Tapi Bude, ini semua memang salah Arsy. Mas Rangga pantas marah seperti itu karena Arsy sudah mengecewakan nya. "
" Tidak ada yang tau bagaimana sifat anak Bude lebih baik dari Bude mu ini. Bude sudah bersam mu dari kecil, Bude tau bagaimana kamu. Kamu tidak pernah membuat sesuatu yang membuat Bude kecewa, Bude tau ada yang sudah memanfaatkan mu dalam hal ini. Tapi apapun itu Bude tidak ingin menyalahkan mu, Bude hanya minta kamu lupakan semuanya. Sekarang kita mulai dari awal, kita akan selalu sama- sama apapun yang terjadi kita akan hadapi sama-sama. Jadikan ini sebagai pelajaran dan satu lagi, jangan mudah percaya pada orang lain. "
Arsy mengangguk sebagai jawaban atas petuah panjang dari Bude Lastri, setelah merasa tenang keduanya pun sarapan bersama.
" *Maaf Nak, Bude nggak bisa lama- lama. Bude harus kembali karena hari ini pekerjaan Bude lumayan banyak, Bude harus menyiapkan makan malam karena nanti malam akan ada tamunya Tuan Arkan dari Rusia. Kamu istrahat saja disini, nanti Bude akan kemari mengunjungi mu*. "
" Ah Bude, gimana kalau Arsy ikut Bude saja hari ini. Kan kata Bude hari ini Bude sangat sibuk, Arsy mau bantuin Bude, Arsy bisa bersih- bersih, cuci piring, nyapu, ngepel atau masak juga bisa. Bude tidak akan meremehkan kemampuan ku kan. "
Lastri yang ingin keluar pun sontak menghentikan langkah nya, wanita itu nampak berpikir. Tentu saja kemampuan Arsy tidak bisa di remehkan, namun Lastri tidak ingin mengganggu istirahat Arsy.
Lastri menginginkan keponakan nya itu istirahat sebelum nanti mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahlian nya, bukan mengikuti jejaknya menjadi asisten rumah tangga. Namun karena Arsy memohon akhirnya Lastri pun luluh juga, mereka pun bergegas ke supermarket karena harus berbelanja semua keperluan nanti malam.
Arsy begitu antusias ketika berbelanja, bahkan sampai di rumah mewah itu pun Arsy tidak ingin berleha- leha. Ia mengerjakan apa saja yang menurutnya bisa Ia kerjakan.
" *Nak, cuci tangan dulu kita makan siang. Bude panggil Pak Bejo dulu biar kita makan siang sama- sama*. "
Arsy mengangguk dan melangkah ke arah wastafel untuk mencuci tangan, tidak lama kemudian Bude Lastri datang bersama dua orang Pria. Arsy tau mereka adalah pekerja di rumah itu.
Arsy penasaran dengan siapa saja yang menjadi penghuni rumah mewah itu, sejak kemarin Ia tidak melihat keberadaan pemilik rumah tersebut. Untuk itulah di sela aktivitas mereka Arsy pun tidak dapat menyembunyikan rasa penasaran nya.
" Bude, rumah sebesar ini siapa saja yang tinggal disini. Dari kemarin Arsy hanya lihat Bude, Pak Bejo dan juga Pak Joko. Apa hanya Bude saja yang bekerja disini selain Pak Bejo dan Joko, terus Tuan Arkan apa nggak tinggal disini atau punya rumah lain dan tinggal bersama Nyonya. "
" *Tuan Arkan masih lajang, belum punya istri. Beliau sibuk bekerja dan jarang pulang, kalau pun pulang biasanya ada hal penting. Kalau masalah yang bekerja disini, memang tidak terlalu banyak. Tuan Arkan orang nya tidak mudah percaya pada orang lain apalagi wanita muda, dulu awal- awal bekerja disini ada beberapa orang yang ingin bekerja disini tapi salah satunya pergi membawa lari beberapa barang berharga dirumah ini. Ada juga seorang wanita mudah, dia justru suka cari perhatian pada Tuan Arkan, sedangkan Tuan itu tidak mau ada wanita yang seperti itu. Makanya sampai sekarang Bude kerja sendiri, tapi tidak apa- apa. Tuan Arkan itu majikan yang royal, beliau tidak segan- sedan memberikan bonus kalau pekerjaan kita memuaskan. Dimana lagi coba, dapat gaji mahal dan majikan baik pula. Sudah ayo bekerja lagi*. "
Arsy menyimak semua yang di sampaikan Bude Lastri sambil tangannya sibuk dengan pekerjaan nya, Ia begitu menikmati pekerjaan nya kali ini, menjadi asisten rumah tangga dadakan.
***
lope lope dah pokoknya ini mah cantik habis othor. next visual yang lain ya jangan lupa wiliam juga oke