NovelToon NovelToon
Tumbal Mata

Tumbal Mata

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Horror Thriller-Horror / Epik Petualangan / Kutukan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Tumbal
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Foerza17

Setelah aku selamat dari kecelakaan itu, aku berhasil untuk bertahan hidup. Tetapi masalah yang kuhadapi ternyata lebih besar daripada dugaanku. Aku tersesat dihutan yang lebat dan luas ini. Aku mungkin masih bisa bertahan jika yang kuhadapi hanyalah binatang liar. Tapi yang jadi masalah bukanlah itu. Sebuah desa dengan penduduk yang menurutku asing dan aneh karena mereka mengalami sebuah penyakit yang membuat indera penglihatan mereka menjadi tidak berfungsi. Sehingga mereka harus mencari "Cahaya" mereka sendiri untuk mengatasi kegelapan yang amat sangat menyelimuti raga mereka. Mereka terpaksa harus mencari dan mencari sampai bisa menemukan mata mereka yang hilang. Dan akhirnya mereka bertemu dengan kami. Beberapa penumpang yang selamat setelah kecelakaan itu, harus bertahan hidup dari kejaran atau mungkin bisa kusebut penderitaan mereka atas kegelapan yang menyelimuti mereka. Berjuang untuk mendapatkan "Cahaya Mata" mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Foerza17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beristirahat Sejenak

"Tolong! Jangan! Tidakk!!"

"Lepaskan aku! Arrghhh!!!"

"Tidakk!!"

"Hah ternyata cuman mimpi."

"Barusan mimpi apa ya? Aneh banget."

"Loh? Mana Aini? Kemana semua orang?"

Aku berjalan keluar sembari mengucek mataku yang masih mengantuk.

"Andra!" Aku mendengar suara Vivi memanggilku diluar. Dia melambai kearahku.

"Kemana semuanya?" Tanyaku.

"Mereka sedang mencari bahan makanan sekarang ini. Aku sama Kak Ayu yang bertugas dibagian memasak nanti. Ini kita sedang mengumpulkan kayu bakar." Jawab Vivi.

"Terus kenapa kalian gak bangunin aku? Jadi gak enak gini kan akunya." Gerutuku.

"Gapapa kok dek. Aku tadi mau bangunin kamu juga gak tega. Soalnya adekmu bilang biarin aja kak. Biar aku aja yang bantu-bantu gitu." Jawab Kak Ayu.

"Terus dia sekarang dimana?" Tanyaku lagi.

"Dia tadi ikut sama Kak Willie buat cari air di sungai. Tenang aja yaa." Jawab Kak Ayu lagi.

Entah mengapa saat aku mendengar suaranya Kak Ayu aku merasa damai. Seketika rasa cemas dan khawatir di hatiku tiba-tiba hilang. Apakah seperti ini aura seorang tenaga medis yang selalu bisa menyentuh ke lubuk hati para pasiennya? Aura yang bisa memberikan rasa bahagia bagi siapapun? Ah sudahlah, aku tidak perlu memikirkannya.

Setelah itu, aku segera mencari Aini yang katanya sedang mencari air di sungai yang letaknya tak terlalu jauh dari sini. Aku melihat sekeliling, dikejauhan nampak Aini bersama dengan Kak Willie sedang duduk bersandingan.

"Lama banget kak cari air doang mah." Tegurku.

"Eh udah bangun lu. Nyenyak banget kek nya lu tidur." Ledek Kak Willie.

"Yeee gak inget apa yang kemarin lebih nyenyak tidurnya dari aku." Gerutuku.

"Hahaha canda." Kami pun tertawa kecil.

"Emang kalian kenapa kok cari air lama banget?" Tanyaku.

"Cari airnya sih udah, cuman aku masih mau nenangin diri disini sih, Ndra." Jawab Kak Willie.

"Soalnya ditempat gue tinggal, gak ada pemandangan kek gini." Ucap Kak Willie lagi.

"Dirumahku banyak kok sungai kecil. Cuman airnya aja sih yang gak sebening ini" Ucap Aini sambil menyiduk air dengan kedua tangan kecilnya.

"Bener An. Di tempat tinggal kita airnya agak-agak kecoklatan gitu. Mungkin karena sudah kecampur sama lumpur juga sih." Ucapku menambahkan.

"Pasti seru banget setiap hari bisa mandi dikali." Ucap Kak Willie.

"Gak lah. Lagian airnya juga keruh. Palingan cuman buat mancing aja sih." Jawabku.

"Mancing ya? Eh kita mancing yuk. Kali aja kita bisa dapet ikan buat makan nanti." Ajak Kak Willie bersemangat.

"Wah boleh tuh. Aku awalnya juga mau kerumah pamanku niatnya mau mancing. Bentar aku ambil alat pancingku dulu." Aku segera bergegas kembali untuk mengambil alat pancing ditasku.

"Eh eh ini sekalian bawa airnya. Nanti ditagih sama si Ayu lho." Ucap Kak Willie mengingatkanku.

"Eh oh iya lupa." Jawabku.

Aku segera bergegas sembari membawa panci berukuran sedang itu. Mungkin air ini akan dimasak sehingga kita punya persediaan air untuk minum.

Sesampainya aku di bis, Kak Ayu bertanya kepadaku kenapa ambil airnya lama sekali. Aku pun menjawab kalo setelah ini kami mau memancing ikan sebagai persediaan makanan untuk nanti.

"Aku ikut!" Seru Vivi bersemangat.

"Heh gak boleh! Tugas kita itu harus menyiapkan makanan buat yang lain." Larang Kak Ayu.

"Yahhhh." Sungut Vivi.

Kami pun tertawa kecil. Kemudian aku bergegas mencari tasku yang kutinggalkan di dalam bis dan mengambil alat pancing kami. Ternyata alat pancingku semuanya patah karena kecelakaan kemarin. Tapi tak apa, aku masih bisa memakai benangnya dan  memanfaatkan ranting kayu sebagai gagang pancingnya.

Aku pun segera mencari ranting yang cocok sebagai gagang pancing. Setelah ketemu, aku mulai mengikatkan ujung benangnya ke ranting kayu tadi. Aku membuat 2 pancingan. Aku pun kembali bergegas ke sungai tempat kami mengambil air tadi.

"Lama banget Ndra." Tanya Kak Willie.

"Hehe sorry. Pancingku abis patah soalnya." Jawabku.

"Oh pantesan. Yaudah yuk ayo kita mulai mancingnya." Ajak Kak Willie.

"Oke gas!" Ucapku bersemangat.

Aku memberikan pancinganku dan mulai memancing disamping Kak Willie. Aini tampak masih asyik bermain air disampingku. Airnya memang tidak terlalu dalam, tetapi harus tetap berhati-hati kalo sewaktu-waktu airnya tiba-tiba pasang.

"Gue pernah sih punya pengalaman mancing dulu pas mudik ke kampung bareng sekeluarga. Duluuu banget pas papaku masih gak sesibuk sekarang sih Ndra. Setiap mau lebaran kami sekeluarga selalu pulang kampung. Tapi kami dulu mancingnya ditelaga. Ikannya banyak banget." Ucap Kak Willie.

"Emang papanya Kak Willie kerjanya apa?" Tanyaku.

"Papaku kerjanya jadi manajer di perusahaan minuman. Sekarang perusahaannya maju banget. Jadi papaku sangat sibuk sampe-sampe gada waktu buat keluarga." Jawab Kak Willie.

"Terus mamaku juga dia kerja di bisnis butik. Sibuk terus dia dan gada waktu juga buat kumpul-kumpul lagi kek dulu. Paling kalo lagi pada dirumah sih cuman pada rebahan atau lagi ngerjain tugas kantor aja sih. Tv pun juga jarang dipakenya." Sambung Kak Willie.

"Gitu ya? Terus adeknya Kak Willie sekarang udah kelas berapa?" Tanyaku.

"Gue mah anak tunggal Ndra. Jadi kalo lagi kesepian biasanya gue isi dengan nge game atau bikin konten sih." Jawab Kak Willie.

"Oh gitu ya?" Ucapku.

"Kelihatannya jadi orang yang terlalu kaya tidak selalu menyenangkan ya. Sering gada waktu buat kumpul bareng. Padahal mah kalo sekeluarga pada kumpul itu seru banget." Batinku.

"Btw ayok kita balapan. Siapa yang sedikit ikannya, dia yang nanti harus bakarin ikan yang menang." Tantang Kak Willie.

"Boleh juga tuh.  Okelah gas!" Jawabku mengiyakan.

"Pasti abangku yang dapet ikan paling banyak." Seru Aini.

"Gak mungkin. Gini-gini gue jago mancing lho hahaha." Sanggah Kak Willie.

Setelah mungkin selama 1 jam memancing, kami tak kunjung juga mendapatkan ikan. Walaupun airnya sangat bening, tetapi aku tak melihat ikan sedikitpun disana.

"Aneh banget." Gumamku.

"Kamu disini dulu An. Abang mau ngecek sesuatu." Aku menyuruh Aini dan menuju ke tengah sungai kecil itu. Lebarnya mungkin sekitar 3 setengah meter lebih. Aku melihat sekeliling. Airnya juga hanya setinggi lututku.

"Biasanya di bawah batu pasti ada ikan atau yuyu yang bersembunyi." Gumamku lagi.

Aku melihat ke sekeliling sungai itu. Aku menajamkan mataku dengan jeli kebalik bebatuan yang ada disana dan anehnya tidak ada satu hewan pun disana.

"Gawat!" Aku menyadari sesuatu.

"Ada apa Ndra?" Tanya Kak Willie.

"Enggak kok."

"Mungkin cuman perasaanku aja." Batinku

"Sebaiknya kita kembali dulu ke bis. Mungkin kita udah dicariin sama yang lain." Ajakku.

"Oke deh." Sahut Kak Willie.

Kami pun segera mengemasi barang bawaan kami dan segera kembali ke bis. Aku melihat ke sekeliling pepohonan yang cukup tinggi disekitarku.

"Semoga saja feelingku keliru."

1
yanah~
enak di baca kak 🤗
yanah~
Mampir kak 🤗💪
Siti Yatmi
berasa nonton film...wk2
Foerza17: jangan buru² atuh bacanya kak. aku upload cuman sehari sekali
total 1 replies
ada badaknya🫡off
kayak nama Aini di sinetron "Aini malaikat tak bersayap" di ANTV
Foerza17: kalau ada kesamaan nama tokok adegan ini hanya fiktif belaka ya kak wkwk
total 1 replies
ada badaknya🫡off
hati hati banyak supir yang ngantuk l
Foerza17: mana ada pagi² mengantuk
total 1 replies
ada badaknya🫡off
harus buat rencana dulu lah masa malah diam aja di bis
ada badaknya🫡off
wkwkwkw sabar karena Allah yang tahu/Proud/
Siti Yatmi
berasa nonton film
Foerza17: pantengin terus ceritanya ya kak. diusahakan setiap hari update ❤️❤️❤️
total 1 replies
Siti Yatmi
serem ih...mata mu..mataku....
Aleana~✯
Hai kak aku mampir...yuk mampir juga di novel' ku jika berkenan 😊
Foerza17: makasihh udah mampir. semoga novelnya makin ramai pembaca yaw
total 1 replies
Jihan Hwang
hai. aku mampir.. yuk kamu juga mampir di karyaku/Smile/
Foerza17: makasih sudah mampir kak ❤️❤️
total 1 replies
Tsumugi Kotobuki
Gaya bahasa penulisnya enak banget, bisa ngebuat baper atau ketawa-ketawa.
Foerza17: thanks ya kak. ditunggu update selanjutnya. aku usahakan setiap hari update ❤️❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!