NovelToon NovelToon
Tumbal Mata

Tumbal Mata

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Zombie / Horror Thriller-Horror / Epik Petualangan / Kutukan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Foerza17

Setelah aku selamat dari kecelakaan itu, aku berhasil untuk bertahan hidup. Tetapi masalah yang kuhadapi ternyata lebih besar daripada dugaanku. Aku tersesat dihutan yang lebat dan luas ini. Aku mungkin masih bisa bertahan jika yang kuhadapi hanyalah binatang liar. Tapi yang jadi masalah bukanlah itu. Sebuah desa dengan penduduk yang menurutku asing dan aneh karena mereka mengalami sebuah penyakit yang membuat indera penglihatan mereka menjadi tidak berfungsi. Sehingga mereka harus mencari "Cahaya" mereka sendiri untuk mengatasi kegelapan yang amat sangat menyelimuti raga mereka. Mereka terpaksa harus mencari dan mencari sampai bisa menemukan mata mereka yang hilang. Dan akhirnya mereka bertemu dengan kami. Beberapa penumpang yang selamat setelah kecelakaan itu, harus bertahan hidup dari kejaran atau mungkin bisa kusebut penderitaan mereka atas kegelapan yang menyelimuti mereka. Berjuang untuk mendapatkan "Cahaya Mata" mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Foerza17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Beristirahat Sejenak

"Tolong! Jangan! Tidakk!!"

"Lepaskan aku! Arrghhh!!!"

"Tidakk!!" aku pun tersentak dan terbangun dari tidurku. Keringat dingin bercucuran di wajahku. Nafasku tersengal-sengal dan jantungku berdegup tak beraturan.

"Hah ternyata cuman mimpi. Barusan aku mimpi apa? Terlihat sangat nyata tetapi terlihat tidak jelas," aku masih mengatur nafasku.

Cahaya mentari yang memasuki jendela bis sejenak menyilaukan mataku. Aku melihat dari sebalik jendela terlihat pepohonan yang tinggi menjulang laksana sebuah pilar alam yang sangat kokoh. Dengan semburat sinar panjang yang lurus diantara daun, dan kicauan burung-burung hutan yang mendamaikan hati. Aku kembali menyandarkan tubuhku pada sandaran bis itu dan menarik nafasku dalam-dalam.

"Loh? Mana Aini? Kemana semua orang?" aku pun mendesah pelan dan bangkit dari tempat dudukku.

Sesekali aku menguap untuk mengisi otakku dengan udara hutan yang masih asri dan hijau. Suara angin berdesir pelan membelai kulitku. Bau dedaunan yang masih tertutup embun menyejukkan paru-paruku dan suara rumput yang saling bergosokan mengiringi disetiap langkahku. Aku mencari kemana perginya teman-temanku saat ini.

"Andra!" aku mendengar suara Vivi memanggilku. Aku mencari suaranya dan dia terlihat sedang membuat api bersama dengan Kak Ayu disana.

"Kemana semuanya?" tanyaku.

"Mereka sedang mencari bahan makanan sekarang ini. Aku sama Kak Ayu yang bertugas dibagian memasak nanti. Ini kita sedang mengumpulkan kayu bakar," jawab Vivi.

"Terus kenapa kalian gak bangunin aku? Jadi gak enak gini kan akunya," gerutuku.

"Gapapa kok, Dek. Aku tadi mau bangunin kamu juga gak tega. Soalnya adekmu bilang biarin aja kak. Biar aku aja yang bantu-bantu gitu," jawab Kak Ayu sembari membawa beberapa ranting kayu yang dia dekap di dadanya.

"Terus dia sekarang dimana?" tanyaku lagi.

"Dia tadi ikut sama Kak Willie buat cari air di sungai," jawab Kak Ayu lagi.

Entah mengapa saat aku mendengar suaranya Kak Ayu aku merasa tenang. Seketika rasa cemas dan khawatir di hatiku tiba-tiba hilang. Apakah seperti ini aura seorang tenaga medis yang selalu bisa menyentuh ke lubuk hati para pasiennya? Aura yang bisa memberikan rasa bahagia bagi siapapun? Apakah hanya sebuah trik psikologi saja? Ah sudahlah, aku tidak perlu memikirkannya.

Setelah itu, aku segera mencari Aini yang katanya sedang mencari air di sungai yang letaknya tak terlalu jauh dari sini. Aku melihat sekeliling, dikejauhan nampak Aini bersama dengan Kak Willie sedang duduk bersandingan.

"Lama banget kak cari air doang mah," tegurku.

"Eh udah bangun lu? Nyenyak banget kek nya lu tidur," ledek Kak Willie.

"Yeee gak inget apa yang kemarin lebih nyenyak tidurnya dari aku," gerutuku.

"Hahaha canda," kami pun tertawa kecil diiringi suara gemericik air sungai.

"Emang kalian kenapa kok cari air lama banget?" tanyaku.

"Cari airnya sih udah, cuman aku masih mau nenangin diri disini sih, Ndra," jawab Kak Willie.

"Soalnya ditempat gue tinggal, gak ada pemandangan kek gini," sambungnya.

"Dirumahku banyak kok sungai kecil. Cuman airnya aja sih yang gak sebening ini," sahut Aini sambil mengambil air dengan kedua tangan kecilnya.

"Bener An. Di tempat tinggal kita airnya agak-agak kecoklatan gitu. Mungkin karena sudah kecampur sama lumpur juga sih," ucapku menambahkan.

"Pasti seru banget setiap hari bisa mandi dikali," ucap Kak Willie.

"Gak lah. Lagian airnya juga keruh. Palingan cuman buat mancing aja sih," jawabku.

"Mancing ya? Eh kita mancing yuk. Kali aja kita bisa dapet ikan buat makan nanti," ajak Kak Willie bersemangat.

"Wah boleh tuh. Aku awalnya juga mau kerumah pamanku niatnya mau mancing. Bentar aku ambil alat pancingku dulu," mataku berbinar mendengar pernyataan itu. Aku pun segera bergegas kembali ke bis untuk mengambil alat pancing yang aku letakkan di dalam tasku.

"Eh eh ini sekalian bawa airnya. Nanti ditagih sama si Ayu lho," ucap Kak Willie mengingatkanku.

"Eh oh iya lupa," jawabku sembari membawa seember air yang diletakkan pada sebuah kaleng biskuit ini.

Aku segera bergegas sembari membawanya walau sesekali airnya memuncrat mengenai kulitku sebab guncangan disetiap aku berjalan. Mungkin air ini akan dimasak sehingga kita punya persediaan air untuk minum.

Sesampainya aku di tempat Kak Ayu, Kak Ayu bertanya kepadaku kenapa ambil airnya lama sekali. Aku pun menjawab kalau setelah ini kami mau memancing ikan sebagai persediaan makanan untuk nanti.

"Aku ikut!" seru Vivi bersemangat.

"Heh gak boleh! Tugas kita itu harus menyiapkan makanan buat yang lain," larang Kak Ayu.

"Yahhhh," sungut Vivi kesal.

Aku pun tertawa geli melihat tingkah mereka berdua layaknya seorang kakak perempuan yang memarahi adiknya. Setelah itu, aku bergegas mencari tasku yang kutinggalkan di dalam bis dan mengambil alat pancingku. Ternyata alat pancingku semuanya patah karena kecelakaan kemarin. Tapi tak apa, aku masih bisa memakai benangnya dan  memanfaatkan ranting kayu sebagai gagang pancingnya.

Aku pun segera mencari ranting yang cocok sebagai gagang pancingnya diantara semak-semak belukar yang menjalar disekitar bis.

"Nyari kayunya jangan jauh-jauh lo ya!" tiba-tiba suara Kak Ayu terdengar samar meskipun dia terlihat sedang sibuk menyalakan api.

"Iya, Kak! Kek tau aja kalo aku mau nyari ranting buat dijadiin gagang pancing," ucapku sembari bergumam sendirian.

Sesekali duri tajam diantara semak menggores pergelangan tanganku. Tetapi aku masih terus bersemangat untuk mencari ranting. Tak lupa juga aku mencari cacing untuk kugunakan sebagai umpan. Serangga yang berterbangan turut mengganggu wajahku. Aku beberapa kali bersin karenanya.

Setelah ketemu, aku mulai mengikatkan ujung benangnya ke ranting kayu tadi. Aku membuat 2 pancingan. Aku melihat tanganku menjadi sedikit kotor sebab mengais tanah dan daun kering yang berjatuhan. Aku mendengus sebentar, kemudian aku kembali bergegas ke tempat Kak Willie.

"Lama banget Ndra?, tanya Kak Willie.

"Hehe sorry. Pancingku abis patah soalnya." jawabku sembari tersenyum masam.

"Oh pantesan. Yaudah yuk ayo kita mulai mancingnya," ajak Kak Willie.

"Oke gas!" ucapku bersemangat.

Aku memberikan pancinganku dan mulai memancing disamping Kak Willie. Aini tampak masih asyik bermain air disampingku. Airnya memang tidak terlalu dalam, tetapi harus tetap berhati-hati kalo sewaktu-waktu airnya tiba-tiba pasang.

Cipratan air sungai yang dingin mengenai kulitku. Suara burung yang bernyanyi menambah suasana tenang diantara lebatnya hutan ini. Bayanganku yang terpantul di air terlihat samar sebab air yang mengalir pelan. Mataku fokus untuk mencari ikan di air yang beriak ini.

"Gue pernah sih punya pengalaman mancing dulu pas mudik ke kampung bareng sekeluarga. Duluuu banget pas papaku masih gak sesibuk sekarang. Setiap mau lebaran kami sekeluarga selalu pulang kampung. Tapi kami dulu mancingnya ditelaga. Ikannya banyak banget," ucap Kak Willie.

"Emang papanya Kak Willie kerjanya apa?" tanyaku.

"Papaku kerjanya jadi manajer di perusahaan minuman. Sekarang perusahaannya maju banget. Jadi papaku sangat sibuk sampe-sampe gada waktu buat keluarga." jawab Kak Willie sembari menunduk memandangi bayangannya yang terpantul di sungai.

"Terus mamaku juga dia kerja di bisnis butik. Sibuk terus dia dan gada waktu juga buat kumpul-kumpul lagi kek dulu. Paling kalo lagi pada dirumah cuman pada rebahan atau lagi ngerjain tugas kantor aja. TV pun juga jarang dipake, " sambung Kak Willie.

"Gitu ya? Terus adeknya Kak Willie sekarang udah kelas berapa?" tanyaku.

"Gue mah anak tunggal, Ndra. Jadi kalo lagi gabut biasanya gue isi dengan nge-game atau bikin konten sih," jawab Kak Willie.

"Oh gitu ya?" ucapku.

"Sepertinya jadi orang yang terlalu kaya tidak selalu menyenangkan ya? Sering gada waktu buat kumpul bareng. Padahal mah kalo sekeluarga pada kumpul itu seru banget," batinku.

"Btw ayok kita balapan. Siapa yang sedikit ikannya, dia yang nanti harus bakarin ikan yang menang," tantang Kak Willie.

"Boleh juga tuh.  Okelah gas!" jawabku bersemangat.

"Pasti abangku yang dapet ikan paling banyak," Seru Aini sembari masih mencelupkan tangannya kedalam sungai yang mengalir itu.

"Gak mungkin. Gini-gini gue jago mancing lho hahaha," sanggah Kak Willie.

Setelah mungkin selama 1 jam kami memancing, kami pun tak kunjung juga mendapatkan ikan. Walaupun airnya sangat bening, tetapi aku tak melihat ikan sedikitpun disana.

"Aneh banget," gumamku.

"Kamu disini dulu, An. Abang mau ngecek sesuatu," aku memperingatkan Aini dan menuju ke tengah sungai kecil itu. Lebarnya mungkin sekitar 3 setengah meter lebih. Aku melihat sekeliling. Airnya juga hanya setinggi lututku.

"Biasanya di bawah batu pasti ada ikan atau yuyu yang bersembunyi," gumamku lagi.

Aku melihat ke sekeliling sungai itu. Aku menajamkan mataku dengan jeli ke-sebalik bebatuan yang ada disana dan anehnya tidak ada satu hewan pun disana.

"Gawat!" aku menyadari sesuatu.

"Ada apa, Ndra?" tanya Kak Willie.

"Enggak kok."

"Mungkin cuman perasaanku aja." batinku

"Sebaiknya kita kembali dulu ke bis. Mungkin kita udah dicariin sama yang lain," ajakku.

"Oke deh." Sahut Kak Willie.

Kami pun segera mengemasi barang bawaan kami dan segera kembali ke bis. Aku melihat ke sekeliling pepohonan yang cukup tinggi disekitarku.

"Semoga saja feelingku keliru."

1
Siti Yatmi
ko tamat thor..kan monsternya belom mati....
Hana Inuzuka: wkwk maaf klo endingnya nanggung. ditunggu season 2 nya ya kk
total 1 replies
Siti Yatmi
kasiann thor..sedih endingnya..ga bisa apa di selamatkan...kan andra sudah berkorban...
Hana Inuzuka: maaf klo sad ending. nantikan season keduanya ya kk
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
lanjut novel baru apa ada seasons duanya nih?
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀: owh, oke2 semangat ya /Good/
Hana Inuzuka: dibuku lain om
total 4 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
mungkin, dahh tamaat
Hana Inuzuka: yey udh tamatt
total 1 replies
Siti Yatmi
mahkluk apa sih itu thor...ih..heran susah amat matinya...selamat ga yah mereka....mana tinggal sedikit org2nya...
Hana Inuzuka: makhluk siluman wkwk
total 1 replies
Arunika
curiga nih kalo awalnya menyenangkan gini
Hana Inuzuka: gimana ya jelasinnya?😂
total 1 replies
Syari Andrian
Mampir nih. Moga gak horor2 banget
Hana Inuzuka: baik kk. enjoy aja bacanya
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
up
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
me, meraba (°ロ°) 🙈
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀: hehe, jan marah2 /Facepalm//Smile/
Hana Inuzuka: zzzz kirain typo lagi
total 4 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
typo, melalui
Hana Inuzuka: duhh typo mulu. maaf ya om, nanti kubenahi lagi
total 1 replies
Tenth_Soldier
Andra???
Tenth_Soldier
Menganga lebar*)
Hana Inuzuka: wkwk makasih udh dibenerin
total 1 replies
Siti Yatmi
sumpah...deg2an baca nya..astaga..berasa nonton film..thor..andai difilm kan sy org pertama yg nonton..wk1
Hana Inuzuka: wkwk maaf klo kurang keliatan pergantian namanya hehe
Tenth_Soldier: oiya lupa mereka berganti nama... hihihi
total 3 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
up
Siti Yatmi
kurang thorrrrr.....thorrrr...kurang...
Hana Inuzuka: aishh ditunggu besok ya kakak. makasih udah jadi pembaca setia ❤️❤️
total 1 replies
Siti Yatmi
lah..ko jd gitu...kasian amat thor...emang ga ada cara lain?? hadeh...ga semangat nih ka jd nya..lemes....ya kali kalah sm makhluk begitu...
Hana Inuzuka: wkwk maaf
ditunggu besok yaa
total 1 replies
Siti Yatmi
kenapa aku jd ikut bahagia yah...serasa ada di sana,,ayo semngat kalian pasti selamat..
thor...sehat2 yah cuaca lagi buruk..banyak yg sakit...
Hana Inuzuka: baik kk
ditunggu setelah ini bakalan update kok + detik² menuju tamat hehe
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
bagus 👍
Hana Inuzuka: makasih atas rating positifnya kk ❤️❤️
total 1 replies
🍒⃞⃟🦅♕⃟ ✎Ƙҽƚυα【﷽】𝐀⃝🥀
up
Tenth_Soldier
aku deg² an nunggu nasib Andra
Siti Yatmi: warung????benar warung atauuuuu???
Hana Inuzuka: tetep pantengin terus ya kk. diusahakan tiap hari update
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!