NovelToon NovelToon
Reverange & Love Mr.Mafia

Reverange & Love Mr.Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Andriana Putri

"Cih....apa kau benar ingin menyelamatkan anak dari seseornag yang telah membunuh ibumu?" ucap Lee dengan seringainya. Serontak Arion terdiam dengan ucapan Lee, "Apa maksudmu??" "Hahahaha ternyata kau tidak tau yah, ck..ck..ck" Lee melemparkan beberapa dokumen foto-foto. * Seorang wanita bernama Gizela Arabella wanita yang menjadi yatim piatu akibat pembantaian oleh beberapa orang berseragam hitam kepada keluarganya, Mereka bahkan mengebom rumah milik Gizela menjadi hancur lebur, dan ia menyaksikan sendiri kobaran api serta kepulan asap hitam yang mengancurkan rumah serta orangtua dan orang-orang di dalam sana. "Tidak!!! ayah!!! ibu!!!" Dengan bekal uang dan perhiasan yang diberikan snag ibu Gizel memutuskan untuk membeli sebuah ruko bertingkat dua, terdapat sebuah toko di lantai satu dan lantai dua terdapat dua ruangan yang ia gunakan sebagai kamar dan gudang. No plagiasme🚫 Karya sendiri✔️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 09

Di kantor Arion

Arion memasuki lift untuk menuju ruangan CEO Zero ALX Finance yang berada di lantai paling atas perusahaan itu. langkah kakinya nampak bergema saat ia sudah berada di lantai paling atas sehingga membuat beberapa pekerja disana tertunduk hormat serta gemetar takut.

"Astaga mendengar langkah kakinya saja aku merinding" gerutu salah satu pegawai.

"Rasanya hawa disini menjadi begitu dingin, huuhh"

Arion hendak membuka pintu ruangannya namun ia di hentikan oleh sekretarisnya.

"Tuan nona Sofia dari tadi ada di dalam menunggu anda" lapornya.

Arion mengerutkan keningnya heran, "Hem biarkan saja"

Arion segera masuk dan terlihat Sofia yang tengh duduk di sofa dengan gaun merah yang melekat sempurna sehingga lekukan tubuhnya nampak sangat jelas,

"Arion kau sudah datang, aku dari tadi menunggumu" Sofia berdiri dan menghampiri Arion.

"Kenapa kau datang kemari?" tanyanya dengan datar sembari menuju kursi kebesarannya tanpa memperdulikan Sofia.

"Kau kenapa semalam tiba-tiba menghilang? bahkan acara pesta ku pun belum selesai" tanya Sofia dengan nada sedikit kesalnya.

"Aku ada urusan, lagipula kau sudah tau aku tidak suka dengan pesta"

"Yah aku tau, tapi setidaknya kau menemani teman masa kecilmu ini di saat hari ulang tahunnya" Jawabnya tak mau kalah sembari memanyunkan bibirnya.

"Ada Charles kau bisa memintanya untuk menemanimu, aku banyak kerjaan dan Charles banyak menganggur akhir-akhir ini, jadi dia tidak akan keberatan untuk menemanimu" Jawabnya tanpa peduli terhadap kekesalan Sofia.

"Tapi alangkah lebih baiknya jika kedua teman masa kecilku bersamaku, lagipula kita jarang berkumpul kan?" Sofia terus berusaha membuat bahwa dirinya membutuhkan Arion.

"Sofia jika kau datang kemari hanya ingin berdebat lebih baik kau pergi!! aku tidak punya waktu banyak untuk meladenimu" Geram Arion dengan menatapnya tajam.

Sofia berdecak kesal, ia menghentakan kakinya dan melangkah keluar ruangan Arion.

BRAKK

Ia sengaja menutup pintu dengan kasar sehingga membuat semua orang disana menatap ke arahnya heran.

"Lihat apa nona Sofia di tolak lagi?" bisik salah satu pegawai.

"Sepertinya iya, kasihan ya nona Sofia selalu di tolak oleh tuan padahal dia kan cantik, model, kurang apalagi coba?"

"Benar bahkan dia sudah berkali-kali kemari dan selalu pergi dalam keadaan kesal, tapi itu tidak membuat nona Sofia menyerah"

"Kau benar...."

"Kalian di bayar untuk bekerja bukan untuk bergosip!!!" Terdengar suara bariton di belakang para pegawai itu sehingga membuat mereka membubarkan diri dengan raut wajah takut,

"Aah maaf tuan Bruno"

*\~^\~*

"Hai Gizel...." Sapa Viona yang baru datang.

"Viona...." Gizel memeluk Viona dengan penuh kerinduan terhadap sahabatnya itu.

"Heem apa kau sibuk?" tanya Viona

"Sedikit" Ucap Gizel sembari memperagakan tangannya.

"Oke mari ku bantu" Viona segera membantu pekerjaan buket bunga yang menumpuk.

Keduanya mengerjakan buket bunga sembari bercerita dan bergurau ria,

"Ekhem sepertinya aku menganggu...." Terdengar deheman seorang pria si belakang Gizel dan Viona, keduanya menoleh serentak sata mendengr suara seornag pria.

"Arion, kau datang kemari?, ada apa?" tanya Gizel sembari berjalan menuju Arion.

"Emh sepertinya kau lupa dengan balas budimu padaku"

Gizel seketika mengangkat kedua alisnya, ia tersenyum dengan menunjukam gigi putihnya. "Ah ya, kau mau aku berbuat apa untuk membalas kebaikanmu?" tanyanya dengan canggung.

"Gizel dia siapa?" tanya Viona yang baru pertama kali bertemu dengan Arion.

"Perkenalkan aku Arion Aleksei" jawab Arion.

Seketika Viona mengerutkan keningnya, rasanya nama itu tidak asing di telinganya, yah karena Viona berasal dari keluarga kaya pastinya nama Arion tidak asing krena ia merupakan konglomerat yang banyak berinvestasi ke berbagai perusahan di penjuru negara.

"Ah aku Viona Jiera sahabat Gizel"

Arion hanya menatap sekilas tanpa tersenyum, ia kembali menatap Gizel "Apa kau bisa memasak?" tanya Arion.

"Bisa, apa kau mau makan siang disini, aku akan memasakkannya untukmu sebagai tanda terimakasih ku" jawabnya seakan tahu apa yang di maksud oleh Arion

"Heem tentu, memasaklah yang enak" jawabnya dengn senyum yang begitu tipis namun wajahnya tetap datar.

Gizel mempersilahkan Arion duduk dan ia segera menuju dapur untuk memasak makan siang, Viona juga membantu Gizel walaipun ia tidak bisa memasak setidaknya ia membantu memotong bahan-bahan yang di butuhkan Gizel.

"Gizel....siapa pria itu kenapa kau berbalas budi pdanya?" tanya Viona yang masih penasaran.

"Dia Arion, dia yang menolongku saat di bar waktu iti dan dia juga menolongku saat aku terjatuh di acara pesta kemarin" jelas Gizel yang hanya di balas anggukan paham oleh Viona.

Beberapa menit berlalu akhirnya makanan sudah tersedia di meja makan, saat mereka semua hendak duduk tiba-tiba terdengar suara seseorang pria yang familiar.

"Gizel apa Viona disi....." belum selesai bertanya Victor melihat pemandangan di depannya, ia melihat Viona adiknya dan Gizel wanita yang ia suka, sedangkan di depannya ada pria yang tidak asing lagi baginya.

"Kakak kenapa kau kemari?" tanya Viona sembari menghampiri Victor.

"Aku mencarimu?" jawabnya datar namun matanya menatap ke arah Arion.

"Kak kebetulan kau datang, ayo kita makan siang bersama aku dan Viona yang memasaknya" Ajak Gizel dengan senyum yang merekah.

Arion terlihat kesal dengan ajakan Gizel kepada Victor, ia mengepalkan tangannya namun ka harus tetap tenang agar tidak membuat Gizel takut padanya.

Victor tersenyum miring, ia segera duduk di depan Arion, keduanya salaing bertatapan dengan wajah yang menunjukan ketidk sukaan.

"Selamat makan" Ucap Gizel

Viona dan Gizel makan terlebih dahulu sedangkan Arion mulai mengambil lauk namun di tahan oleh garpu di tangan Victor, keduanya saling bertatapan tajam dengan tangan yang saling menarik daging di piring dengan garbu masing-masing.

Gizel melihat tingkah kedua pria di depannya tersentak heran, ia menghela nafas kasar "Astaga begitu saja berebut" gerutu Gizel, i segera mengambil pisau dan memotorng daging yang di perebutkan oleh Arion dan Victor menjadi dua.

"Begini saja agar tidak berebut, seperti anak kecil saja, padahal kan masih ada daging satunya" gerutu Gizel yang membuat Viona menahan tawa.

Namun tidak berhenti begitu saja Arion dan Victor makan dengan saling menatap, kedua mata mereka seakan-akan sedang berperang.

"Lihat bagaimana kau akan merebut Gizel dariku" batin Victor dengn senyum miringnya.

"Jadi kau akan menjadi sainganku, heem aku yakin kau akan kalah" batin Arion dengan tatapan dingin dan seringinya.

Gizel dan Viona saling menatap heran kedua pria itu, "Gizel sebaiknya kita tinggalkan mereka berdua" bisik Viona

Kedua wanita itu berjalan perlahan menuju dapur namun tidak ada satupun dari pria itu menyadarinya.

Di dapur Gizel menoleh keheranan, "Mereka berdua kenapa? seperti ingin bertarung saja"

"Kau benar lihat tatapan Arion begitu mengintimidasi dan tatapan kakak seperti ingin menerkam, apa mereka berkelahi melalui batin?" gerutu Viona.

"Tapi kenapa mereka bertingkah seperti itu?" Tanya Gizel bingung.

"Heem......mungkin sedang memperebutkamu" jawab Viona tiba-tiba membuat Gizel terkejut.

"Mem-memperebutkanku?, tidak mungkin Viona"

"Entahlah tapi firasatku begitu"

Gizel dan Viona masih terus mengawasi Arion dan Victor di balik tembok, hingga waktu berjalan dengn cepat hampir satu jam kedua pria itu duduk di meja makan dengan hanya saling menatap saja.

"Haah apa mereka sedang lomba menatap" Gizel menghela nafas lelah.

"Lebih baik kau berbicara pada mereka, akupun sudah lelah menunggu mereka selesai menatap seperti itu, mungkin mereka sedang adu tinju di dalam fikiran" Gerutu Viona sembair bersandar di tembok.

"Astaga......dasar pria" Gizel berjalan perlahan menghampiri Arion dna Victor.

"Ekhem apa kalian sudah selesai?" tanya Gizel sembari menyunggingkan senyumnya.

Kedua pria itu akhirnya menoleh menatap ke arah Gizel dengan tatapan yang seketika berubah lembut dan senyum tipis

"Sudah" Ucap mereka bersamaan

"Kalau begitu aku akan bereskan" Gizel hendak meraih piring kotor namun di raih oleh Arion.

"Biar aku saja, ku istirahat" Arion meraih beberapa piring dan menaruhnya di dapur.

"Aah iya kau sebaiknya istirahat Gizel, aku yang akan membersihkan semuanya" Saut Victor yang membersihkan meja makan juga.

Kedua pria itu sedang bergelut id dapur untuk mencuci piring dan membersihkan dapur Gizel.

Beberapa menit kemudian keduanya selesai namun baju mereka terlihat sedikit basah.

Gizel menepuk keningnya pusing, "Terimaksih karena membantuku, labih baik kalian sekarang keluar karena aku harus mengerjakan pekerjaan buketku" Ucap Gizel dengan senyum tipis dna sedikit kesal.

"Mau ku bantu?" tawar Arion.

"A....aku juga membantu dan ya tuan Arion lebih baik kau pulang saja, biar aku yang membantu Gizel karena aku sudah biasa membantunya" ucap Victor kepada Arion dengan ekspresi yang mengisyaratkan agar Arion pergi.

"Aku yang datang kemari lebih dulu sebaiknya kau yang pergi" Jawab Arion santai.

"Haah.....tapi aku yakin kau akan mempersulit Gizel" Jawabnya tak mau kalah.

"Kalau begitu kita buktikan" Ucapnya dengan wajah menantang.

"Haiss.....Sudah-sudah lebih baik kalian berdua yang pergi! aku harus fokus bekerja, dan jangan beradu mulut disini oke" Jawab Gizel dengan nada kesalnya karena ia sudah pusing melihat dua pria yang tengah beradu mulut.

"Kakak ayo kita pulang, ayah pasti menunggu" Viona kangsung menarik paksa tangan Victor karena ia tidak ingin Gizel menjadi semakin kesal.

"Tap....tapi...." Victor pun pergi bersama Viona dari toko Gizel.

Gizel menatap Arion yang masih setia berdiri disana "Kau juga harus pergi aku sibuk" Gizel mendorong tubuh Arion untuk keluar dari tokonya,

"Tapi aku...."

"Aku sibuk!!!" Gizel kembali masuk dengan langkah kaki yang kesal.

Sedangkan Arion bingung dengan sikap Gizel yang sepertinya marah padanya "Apa aku melakukan kesalahan?" gumamnya.

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai kak salam kenal...
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.
Andriana Putri: Mau banget kak🙏🏻
total 1 replies
Andriana Putri
Tekyuu🫶🏻
Hoa xương rồng
Tidak bisa berhenti membaca
🥔Potato of evil✨
Seru banget deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!