NovelToon NovelToon
Putri Mahkota Yang Tak Diinginkan

Putri Mahkota Yang Tak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:141.9k
Nilai: 5
Nama Author: Wardatus Sholeha

Naomi Allura Karina seorang mahasiswi jurusan manajemen yang sering disapa Karina itu meninggal karena ingin menyelamatkan anak kecil yang akan tertabrak mobil.
Bukannya pergi tenang ke surga tapi Karina justru masuk ke dunia novel dan terbangun sebagai Aurora Evangeline Elowen nona keluarga Duke Elowen.
Sialnya lagi dia terkenal sebagai nona yang sangat menggilai putra mahkota yang merupakan calon tunangannya. Dimana dia nanti akan mati ditangan tunangannya sendiri karena dituduh meracuni adiknya.
Karina bertekad untuk menjauhkan diri dari sang malaikat mautnya bagaimanapun caranya dan mendapatkan kebahagiaan yang diinginkannya.
Adelardo Aldric Luca Griffin sang putra mahkota yang berhati dingin dan kejam itu sangat tidak menyukai Aurora karena sikapnya yang selalu menjadi benalu baginya, tetapi suatu hari sang calon tunangannya itu tiba-tiba berubah menjadi membencinya.
Apakah Aurora yang merupakan Karina berhasil menjalankan rencananya dan mendapatkan kebahagiaan???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wardatus Sholeha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

membeli gaun pesta

"Jadi kalian bisa memilih gaun yang kalian sukai di sini, dan asisten ku akan membantu kalian" ujar marchioness Margaret pada ibu dan anak itu

Duchess yang sedang melihat beberapa koleksi di kaca pun menoleh" ya Margaret terimakasih, aku akan memilih dahulu"

Marchioness margaret mengangguk" aku akan menunggu di depan duchess sambil membuat desain" lalu melangkah menuju ruangannya di depan

Sedangkan Aurora tengah melihat dan memilih gaun di ruangan sebelah utara bersama dua pelayan yang mengikuti nya

Dirinya melihat koleksi gaun yang ada sangat cantik cantik, bahkan dirinya ingin membeli semuanya

Tapi dia ingat bahwa mereka membeli gaun untuk datang ke pesta di istana jadi lebih baik dia memilih gaun yang sederhana saja agar tidak mencolok

Aurora melihat ke pojok ruangan yang terdapat etalase gaun dengan warna yang soft dan hiasannya tidak berlebihan seperti yang lain

Dia melangkah mendekati gaun gaun yang terdapat pada etalase yang terpisah itu

Matanya terpaku pada satu gaun paling pojok yaitu gaun dengan perpaduan antara warna biru dan cream

Gaun itu terlihat cantik mengembang dengan hiasan bunga di sekeliling bawah gaunnya, sangat manis aurora menyukainya ia menyentuh gaun itu dan merasakan kalau bahannya bahkan sangat lembut di kulit juga tidak gerah

Dia membalikkan badannya ke arah pelayan yang di belakangnya

"Bisa kah aku mencoba gaun ini?" Tanyanya pada kedua pelayan itu

Keduanya mengangguk" tentu saja nona bisa mencobanya, mari saya bantu untuk mencoba gaun tersebut" ujar salah satu pelayan

Sedangkan satu pelayan lainnya menyiapkan ruangan untuk aurora mencoba gaun yang dipilihnya

Pelayan itu melepas gaun yang di pilih aurora dari menekin dan membawanya menuju ruang ganti

"mari nona lewat sebelah sini untuk mencoba gaunnya" ujar pelayan yang menyiapkan ruangan tadi

Aurora mengangguk dan mengikutinya dari belakang" ah iya terima kasih"

Mereka berjalan mendekati ruang ganti gaunnya di pojok ruangan sebelah barat dekat dengan pintu masuk ruangan ini

Salah satu pelayan membukakan kelambu untuk menutup ruangan itu dan mempersilahkan aurora masuk

"Silahkan nona sebelah sini, mohon panggil kami jika anda memerlukan bantuan nona" ucap pelayan yang membawa gaun pilihannya dan menyerahkan padanya

"tentu, dan tolong tutupkan kelambunya ya" pintanya pada pelayan itu

Aurora pun menggantung gaun yang akan dicobanya lalu mulai melepas gaun yang sedang dipakainya sendiri Ternyata cukup sulit karena ikatan yang ada di belakang gaun, setelah melepaskan ikatannya dengan susah payah dirinya menurunkan gaunnya dan menaruhnya di gantungan samping kaca

Aurora mengambil gaun yang akan dicobanya dan mulai membuka ikatan yang ada di belakang gaun itu

Setelah itu dia mulai memakai nya dengan perlahan hingga akhirnya gaun itu terpasang rapi di tubuhnya

Akan tetapi dia tetap saja tidak bisa menyimpulkan tali yang ada di belakang gaun sepanjang punggungnya itu

Akhirnya dia memutuskan meminta bantuan kepada pelayan yang ada di luar

Aurora menyembulkan kepalanya ke luar kelambu

"Emm bisakah salah satu dari kalian membantu ku menyimpulkan tali yang ada di gaun ini"

"tentu nona, saya akan membantu anda" Salah satu pelayan itu maju untuk membantu aurora di dalam ruangan Setelah sampai di dalam ruangan ganti pelayan itu tertegun dengan penampilan dari aurora setelah memakai gaun nya

Nona keluarga Elowen itu terlihat sangat cantik dengan balutan gaun tersebut, terlihat bahwa gaun itu menempel sempurna pada tubuhnya

sangat serasi dengan kulitnya yang seputih salju terlihat mencolok seperti gaun itu memang di buat untuk nona itu

Pelayan itu kembali sadar setelah mendengar suara dari aurora

"apakah ada masalah?" Tanyanya pada pelayan itu karena pelayan itu hanya terdiam melihatnya

Pelayan itu menggeleng" tentu tidak nona maafkan saya, mari saya bantu mengikatnya"

Pelayan itu mulai mengikat tali yang ada di belakang gaun satu persatu hingga semuanya terpasang sempurna

"sudah selesai nona" ujarnya pada aurora

Aurora melihat ke belakang pada pelayan itu dan tersenyum " terima kasih atas bantuan mu, dan bisakah aku meminta tolong untuk memanggilkan ibuku? Aku ingin mengetahui pendapat nya" ucapnya pada pelayan yang membantu dirinya

Pelayan itu menunduk dan menganggukkan kepalanya lalu keluar untuk memanggilkan duchess Beberapa saat kemudian duchess datang untuk menemui anaknya yang memintanya datang

"rora ada apa sayang? ibu tadi ada depan sini" duchess membuka suara setelah sampai di depan ruang ganti Disampingnya terdapat marchioness margaret yang kembali menemani duchess Mirabella

Aurora yang mendengar suara ibunya pun membuka kelambu dan melangkah keluar

Saat dirinya keluar terlihat tatapan semua orang tertuju padanya, dirinya menjadi gugup melihat itu dan meremas sedikit gaunnya

"ibu aku menyukai gaun ini, bagaimana pendapat ibu?" Tanyanya pada duchess

Duchess yang tadi terpaku menyadarkan dirinya dan mendekati aurora

"kamu terlihat cantik sayang dengan gaun itu, mama setuju denganmu kita beli gaun ini ya. Dan pilihlah gaun lainnya yang kamu sukai lagi" ujar duchess semangat melihat putrinya yang cantik dengan mengenakan gaun pilihannya

Aurora tersenyum senang mendengar pujian dari ibunya itu" tidak perlu bu, aku hanya membutuhkan gaun ini saja kita bisa berbelanja lagi lain kali" tolaknya pada duchess

" wah kamu memang benar benar jiplakan dari Mira, bagaimana bisa gaun yang ku buat sederhana dan bahkan banyak yang kurang tertarik, tetapi saat dirimu memakai nya menjadi terlihat luar biasa. Mira aura dari anakmu ini memang sangat kuat seperti ayahnya"Puji marchioness margaret melihat penampilan aurora menggunakan gaun desain terbaru nya, tetapi memang banyak dari bangsawan yang kurang menyukainya karena terlihat sangat sederhana

Tetapi siapa sangka bahwa gaun yang terlihat sederhana dan biasa saja itu terlihat menjadi luar biasa saat yang memakainya putri dari Duke Aaron dan duchess Mirabella

"ah bibi aku biasa saja, tolong jangan memuji ku berlebihan seperti itu aku jadi sangat malu" ucap aurora pelan dengan wajah yang menunduk malu berwarna merah itu

Marchioness margaret mendekatinya dan mengelus lengannya" tentu saja aku tidak berlebihan sayang, kamu memang indah. Aku akan membuatkan gaun yang indah untukmu lagi ya jangan lupa untuk datang kembali ke sini"

"tentu saja bibi aku sangat berterima kasih padamu, aku akan mengunjungi dirimu kembali ke sini untuk membeli gaun yang sudah bibi siapkan " kata aurora dengan semangat

" kalau begitu aku akan mengganti gaunku dulu ibu" Aurora berbalik menuju ruang ganti dan kembali mengganti gaunnya

Marchioness meraih tangan duchess" Mira percayalah padaku nanti di pesta itu putrimu pasti akan jadi pusat perhatian semua orang, liat saja tadi bahkan dia belum di rias tapi auranya sudah begitu memancar" ujar marchioness sambil membayangkan pesta nanti

Duchess tertawa pelan" kamu benar margaret tetapi putriku sepertinya tidak tertarik pada pesta nanti, bahkan dirinya sebelumnya mengatakan padaku kalau dia tidak ingin hadir ke pesta itu" jelasnya pada temannya itu

Marchioness mengerutkan keningnya" tapi bukankah putrimu harusnya senang, banyak yang mengatakan bahwa putrimu menyukai putra mahkota. Jadi harusnya dia senang bisa bertemu dengannya?" Heran marchioness

Duchess menghela nafas" ya itu dulu memang benar, tetapi semenjak putriku mengalami kecelakaan itu dia menjadi hilang ingatan dan sikapnya menjadi berubah menjadi sangat baik. Bahkan putriku berkata dia tidak menyukainya lagi" duchess menceritakan yang terjadi pada aurora

Marchioness terkejut" jadi Aurora benar-benar mengalami kehilang ingatannya? Astaga kasihan sekali dia. Ku harap aurora baik baik saja" dia memang mendengar beberapa rumor tentang aurora tapi dia tidak menyangka bahwa rumor tentang hilangnya ingatan itu benar terjadi

Duchess mengangguk" Aurora sudah membaik sekarang dan aku juga bersyukur dirinya menjadi gadis kecilku kembali yang ceria dan berhati baik tidak seperti sebelumnya" dirinya berterus terang tentang perasaannya

"Ya Aurora terlihat menjadi ceria sejak pertama aku melihat tadi" tambah marchioness menyetujui ucapan duchess

Saat ini duchess dan aurora sudah kembali ke kediaman Moonstone setelah menyelesaikan urusan dengan gaunnya

Kereta yang ditumpangi mereka tiba di depan pintu masuk kediaman Moonstone yang dijaga oleh dua pengawal

Saat kereta itu sudah berhenti dua pengawal beranjak mendekati kereta itu dan membukakan pintu untuk duchess dan aurora turun

Terlihat Lily dan pelayan pribadi dari duchess datang dari dalam lalu menghampiri mereka dan dengan sigap mengambil alih barang bawaan dari duchess dan aurora

"selamat datang kembali duchess Mirabella dan nona Aurora" ucap kedua pelayan itu bersamaan

Aurora dan duchess mengangguk lalu berjalan memasuki mansion mereka dengan bergandengan tangan

Setelah sampai di ruang tengah keduanya berhenti dan saling berhadapan "Rora kamu masuk ke kamar dan istirahat dulu ya sekarang kamu pasti lelah dengan kegiatan tadi, nanti turunlah saat makan malam tiba" perintah duchess kepada aurora dan mengelus lengannya

" Baik bu, kalau begitu aku akan kembali ke kamar ku. Selamat sore ibu" ucap Aurora sambil membungkuk lalu berjalan menuju kamarnya di lantai dua

Duchess yang melihat putrinya telah menuju kamarnya pun berbalik berjalan menuju kamarnya juga

Dirinya sangat lelah apalagi dengan pekerjaannya yang ikut bertambah, seperti pekerjaan kediaman milik suaminya dialihkan kepadanya

Karena akhir akhir ini suaminya menyelesaikan masalah yang terjadi pada bisnisnya yang ada di kerajaan sebelah yang kata suaminya cukup membuat rugi

Jadi dirinya mengambil inisiatif untuk membantu meringankan beban suaminya itu

Duchess merebahkan tubuhnya diatas ranjang dan mulai menutup matanya, dirinya akan beristirahat sebentar sebelum makan malam tiba Sedangkan di kamar yang lain terlihat Aurora sedang duduk di balkon dengan ditemani secangkir teh dan buah potong dan buku yang ada ditangannya

Awalnya dirinya ingin beristirahat tetapi matanya tidak ingin terpejam, jadi dia memilih untuk membaca buku di balkon kamarnya sambil menikmati sunset

Pintu kamar terbuka menampilkan lily yang membawa beberapa buku dan seikat bunga mawar biru yang dia minta tadi

Aurora meminta Lily untuk mengambilkan beberapa bukunya yang ada di rumah kaca dan membawanya ke sini untuk dibaca nya

Juga dia meminta Lily untuk memetik beberapa bunga mawar biru di taman untuk diletakkan pada vas bunga di meja samping tempat tidurnya

"Nona ini barang pesanan anda buku dan bunganya, ingin diletakkan dimana bukunya nona?" Tanya lily sambil mendekati Aurora

Aurora bangkit dari kursinya dan mengambil bunga mawar biru itu dari atas buku yang dibawa lily

"Emm taruh di atas meja belajarku saja lily untuk bukunya" kata aurora dan menunjukkan dimana bukunya harus diletakkan

Lily meletakkan buku itu pada meja lalu menatanya sedikit agar rapi" ada yang bisa saya bantu lagi nona?" Tanyanya sambil melihat ke arah aurora Aurora menatap Lily dan tersenyum sambil menggelengkan kepalanya" Tidak Lily sudah cukup, terima kasih ya sudah mengambilkan buku ini dan memetik bunganya"

"kamu boleh bergabung dengan temanmu lily untuk membuat makan malam, lagipula tidak ada yang aku kerjakan lagi" sambungnya pada Lily

"tapi nona bagaimana bisa saya meninggalkan anda lagi, setelah saya hampir seharian tidak melayani anda" tolaknya pada Aurora

Aurora menggeleng" Lily kamu sudah melayani aku dari pagi tadi, aku juga sudah mandi kan kamu yang melayani aku juga Lily. Jadi bergabunglah dengan temanmu di bawah dan beristirahat sejenak Lily" ujar Aurora tegas pada pelayan pribadi miliknya

Lily yang mendengar suara dari nonanya menjadi tegas pun tidak berani membantah lagi akhirnya dengan berat hati dia mengangguk

" Baiklah nona kalau begitu saya permisi ke bawah, saya akan kembali untuk menjemput anda jika makan malam sudah tiba" ucap lily pada Aurora dan membungkuk lalu berbalik dan meninggalkan kamar aurora setelah nonanya menjawabnya

Setelah lily pergi Aurora berjalan menuju meja yang terletak di samping ranjangnya lalu mengambil sebuah vas bunga yang bunganya telah layu

Dirinya mengambil bunga yang layu itu lalu menggantinya dengan bunga mawar biru yang di bawa Lily tadi

Aurora menyusun bunga mawar biru itu dengan perlahan agar terlihat indah dirinya juga menghilangkan beberapa daun yang menggangu

Setelahnya dia meletakkan kembali vas bunga itu dengan bunga yang telah diganti ke meja

Aurora mengumpulkan kotoran dari bunga tadi dan membuangnya ke tempat sampah yang berada di samping kamar mandinya

Dirinya melangkahkan kakinya menuju balkon dan kembali duduk untuk melanjutkan membaca bukunya

Aurora terlihat serius membaca bukunya sambil menyesap tehnya dan memakan buah potong yang disiapkan Lily tadi

Saat Aurora mengalihkan pandangannya ke langit dirinya terkejut melihat langit yang sudah gelap itu, ternyata dirinya terlalu asik pada dunianya sendiri

Akhirnya Aurora membawa buku dan piring kosong dan cangkir yang dijadikan satu diatasnya untuk di bawa ke dalam kamarnya

Setelah itu dia menutup pintu balkon kamarnya dan menguncinya kembali

Saat akan menaruh buku di rak bukunya pintu kamarnya di ketuk lalu terbuka, terlihat Lily datang dengan baju pelayan nya yang telah berganti

Sepertinya ini model baru dari baju pelayan di kediaman Elowen yang ibunya ceritakan padanya saat diperjalanan tadi

"Nona Aurora selamat malam, mari turun nona sekarang sudah waktunya makan malam dan duchess meminta saya memanggil anda untuk bergabung" ucap lily sambil membuka pintu lebih lebar agar Aurora bisa melewatinya

Aurora mengangguk dan mengambil piring juga cangkir yang dia gunakan tadi lalu menyerahkan ke pada Lily

"Lily teh buatanmu memang yang terbaik aku bahkan tidak sadar sudah menghabiskannya tadi. Terima kasih" kata aurora dengan jujur pada pelayan pribadinya

Lily tersenyum malu dan menundukkan wajahnya

"Nona tidak perlu berterima kasih pada saya, itu biasa saja nona, memang tehnya yang memiliki rasa yang nikmat" ucapnya pada aurora pelan

Aurora terkekeh melihat tingkah Lily yang malu-malu setelah dirinya memujinya terlihat sangat lucu sekali

"Memang tehnya yang nikmat tetapi itu akan biasa saja jika kamu tidak berinisiatif menambahkan madu dan lemon, tehnya menjadi sangat segar" Aurora menjelaskan pada lily yang dia rasakan pada teh buatannya tadi

"kalau begitu ayo kita turun, apakah semuanya sudah berkumpul Lily?" Tanya aurora sambil menuruni anak tangga menuju lantai satu

Lily yang tadi masih terdiam di depan kamar aurora seketika menyusul nonanya yang sudah menuruni anak tangga" belum nona muda, di meja makan baru terdapat duchess dan Duke saja. Untuk tuan muda pertama dan kedua belum kembali sepertinya" jelas lily

"Memangnya kedua kakakku pergi kemana? Bukannya tadi mereka hanya akan mengerjakan pekerjaan di mansion ini ya" heran Aurora

" Betul nona, tetapi tadi saya melihat tuan muda Alves menghampiri tuan muda William, lalu keduanya pergi menunggangi kuda keluar dari kediaman ini" tutur Lily menjelaskan

Aurora mengganguk mengerti " Ahh ya aku mengerti, mungkin mereka masih banyak urusan " katanya pelan.

1
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
hahaha hahaha...syitonn
Jami
ke pa s arora nga mau belajar ilumu pedang apa gitu iar nga d depelekan sama putra makota
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
ada persaingan sengit baru seru!!!!!
Lauren Florin Lesusien
𝚔𝚘𝚔 𝚒𝚗𝚒 𝚊𝚛𝚘𝚛𝚊 𝚔𝚢𝚔 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚘𝚘𝚗 𝚜𝚒𝚑 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚕𝚍𝚎𝚕𝚘𝚛𝚊 𝚞𝚍𝚑 𝚝𝚞𝚗𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚛𝚜 𝚜𝚕𝚕 𝚍𝚒𝚙𝚎𝚛𝚑𝚊𝚝𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚊𝚕 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚐𝚊 𝚙𝚎𝚔𝚊 𝚝𝚑𝚞𝚛 𝚓𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚌𝚎𝚛𝚊𝚔𝚎𝚛 𝚌𝚎𝚠𝚎𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚕𝚎𝚋𝚊𝚢 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚘𝚘𝚗
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
ouuhhh!!!! nakkk jugak
Uthe Suganda
Luar biasa
Lauren Florin Lesusien
𝚝𝚑𝚞𝚛 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚊𝚛𝚘𝚛𝚊 𝚜𝚎𝚍𝚒𝚔𝚒𝚝 𝚙𝚒𝚗𝚝𝚊𝚛 𝚢𝚍𝚑 2 𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚔𝚎𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚘𝚘𝚗 𝚔𝚊𝚗 𝚓𝚍 𝚝𝚎𝚛𝚋𝚞𝚊𝚗𝚑 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚔𝚎𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚊𝚊𝚗𝚢𝚊
panty sari
harusnya Aurora menjaga perasaan adelardo karena adelardo juga menjaga perasaan Aurora
Noor Laila Fatimah
Luar biasa
Lauren Florin Lesusien
𝚒𝚗𝚒 𝚊𝚛𝚘𝚛𝙰 𝚋𝚎𝚐𝚘 𝚊𝚙𝚊 𝚘𝚘𝚗 𝚢𝚊 𝚞𝚍𝚑 𝚙𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚞𝚗𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚐𝚊𝚗𝚓𝚎𝚗 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚌𝚘𝚠𝚘𝚔 𝚕𝚊𝚒𝚗,𝚙𝚊𝚍𝚊𝚑𝚊𝚕 𝚞𝚍𝚑 𝚔𝚎𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚊𝚗 𝚔𝚎 2 kan
Siti Hadijah
romantis
Nitnot
Luar biasa
Adek Ar
sdh feeling klo yg malam itu putra mahkota.
Adek Ar
debaran apa ya..kenapa tdk dijelaskan thor knp putra mahkota begitu tdk menyukai aurora.
Adek Ar
mungkin aurora harus bisa menguasai sedikit ilmu bela diri agar bisa menjaga diri klo keadaan terdesak
Adek Ar
ceritanya menarik..semangat menulis ya.
Nurhayati Sobana
Aurora benar2 nakal gak bisa lihat perut kotak2 hahaha.... lucu
panty sari
lanjut
Trestyna Sari
aaaaaahhhh si sweet , emang ya kang es klo senyum jadi leleh es nya 😅😂🤣
panty sari
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!