Arya Bima

Setelah di rasa bersih dari pecahan kaca, bima segera menyingkirkan sampah nya terlebih dahulu di tempat yang aman , sementara Amanda masih diam terpaku sesuai arahan bima yang menyuruhnya agar tidak mendekat

setelah di rasa cukup,bima segera kembali untuk beristirahat.namun langkah nya terhenti melihat Amanda yang diam tanpa kata.

" kenapa diam,,,Lo butuh sesuatu" tanya bima yang penasaran.

" Lo sendiri yang nyuruh gue ngga boleh bergerak " ucap Amanda menjawab pertanyaan bima, tanpa ada gerakan sedikitpun.

" astaga,,,man,,, ngga gitu juga,,,,," ucap bima menekan pelipis nya, lalu kemudian pria itu kembali mengatakan " ya udah,,,Lo balik ke kamar,,, semua udah beres,,, atau Lo butuh sesuatu" ya,,, seperti yang sudah Amanda duga,bima pasti tau apa yang ia pikirkan.

" gue,,,,emm,,,, minum,,,ya ,,, boleh kan " tanya nya sedikit gugup karena bima memperhatikan nya begitu intens, sehingga membuat Manda refleks menggaruk kepalanya yang tidak gatal untuk menutupi rasa malu gugup nya.

"emm,," bima masih memperhatikan pandangan nya pada Amanda,sampai mendapatkan apa yang ia mau , bukan karena terpesona, tetapi lebih bertanya keanehan sikap wanita itu,yang tiba tiba.

Memutuskan untuk kembali ke sofa, duduk dengan nyaman,bima fokus menonton televisi yang ada di depan nya,, sebuah film dengan genre romantis.

" boleh gabung ngga" tiba tiba Amanda sudah berada di samping sofa tempat bima duduk saat ini.

hanya sekilas melihat bima pun menggeser posisi untuk memberikan ruang pada Amanda, ada jarak yang membatasi mereka.

Senyap tanpa ada yang memulai obrolan, hanya sound dari televisi yang sedikit menggema, kecanggungan itu, bener bener nyata, terutama Amanda yang begitu kikuk , semua kalimat yang ada di otak nya seakan di paksa hilang, sehingga tidak terlontar sedikit pun dari bibir nya.

Sesekali melihat tampilan televisi yang sedang menyuguhkan adegan demi adegan, semangkin bertambah gusar saat adegan romantis sedang berlangsung,

" gue cabut " ucap bima spontan,pria itu juga canggung saat menyaksikan adegan romantis yang sedang tayang, apalagi ada Amanda di samping nya.

" gue juga " Amanda juga tiba tiba mengatakan itu sambil menegakkan tubuh nya.

Alhasil,bima yang sudah melangkah ingin melewati gadis itu, sontak berbenturan dengan tubuh Amanda yang turut berdiri hingga menyebabkan tangan bima spontan memeluk pinggang karena Amanda yang kembali terjatuh ke sofa.

Posisi mereka yang hanya berjarak beberapa centi, terbukti terasa hembusan nafas keduanya memenuhi wajah masing-masing.

tubuh bima bagai magnet yang tidak bisa menarik nya yang kini berada di atas tubuh Amanda,tangan nya masih bertengger di sisi pinggang gadis itu.

Sementara Amanda seakan mendapatkan angin segar bisa sedekat itu dengan pria gagah di hadapannya.

ingin segera mendorong tubuh bima,namun hati egois nya lebih condong untuk menikmati, bahkan sisi lain dari dirinya memerintah untuk segera melakukan lebih,

Akal Amanda telah di rasuki sesuatu, tangan nya ia angkat untuk membelai kedua sisi wajah bima ,pria itu awalnya sedikit terkejut,namun setelah nya seakan menikmati sentuhan Amanda.

Dengan gerakan cepat,namun tidak terburu-buru, Amanda mengecup bibir bima, sedikit ia tahan, hingga akhirnya Amanda memberanikan diri melakukan lebih,

Bima yang awalnya,diam tidak membalas, lama kelamaan akhirnya pria itu juga menikmati,

Dua insan itu seakan sedang kehausan, Amanda yang butuh sentuhan dan bima yang menemukan permainan baru yang nyaris belum pernah pria itu lakukan.

Tentu saja naluri kelakiannya yang membawa bima, tidak perlu belajar dalam hal seperti ini.

Entah siapa yang memulai, namun tanpa di sadari keduanya, sudah tanpa sehelai benang pun, kegiatan ini membuat akal pikiran bima seakan tertutup,

Bayangan wajah orang yang di cintai nya seakan tertutup oleh nafsu yang memuncak,bima seakan lupa pada sosok alea.

Pertama kali memasuki inti tubuh wanita, membuat pria itu melayang, kenikmatan kali ini entah akan terulang atau terhenti karena kesadarannya akan sesuatu yang salah.

Napas kedua nya masih ter engah , setelah sama sama mencapai puncak, Amanda menyembunyikan wajahnya di dada bidang bima,ia hirup aroma tubuh pria itu,akan kah menjadi candu untuk nya.

Sementara bima, tersadar seperti dalam mimpi terjatuh dari atas tebing, jantung nya berpacu lebih cepat,akal pikiran nya mulai merasuki, tangan nya mengepal karena rasa bersalah.

Berlahan bima menarik diri dengan pelan, duduk sejenak di sofa tersebut, sekilas bayangkan adegannya demi adegan yang baru saja ia lakukan dengan Amanda terlintas begitu saja.

Ia menunduk meremas rambutnya, wajah nya turut bima sapu, keringat masih tampak menempel, tubuhnya terasa kotor.

Bima bergegas akan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri, namun langkah nya tertahan karena Amanda mencegah memegang lengan pria itu.

" kemana"

" kamar mandi,,, Lo langsung ke kamar,,,gue mandi dekat dapur " ucap Bima setelah nya ia memungut pakaian yang berserakan di lantai dan berjalan menuju kamar mandi yang berdekatan dengan dapur.

Amanda tersenyum bahagia, tidak ada kekerasan selama mereka melakukan kegiatan yang menguras keringat itu.

Bima melakukan dengan hati hati, seperti enggan menyakiti nya, Amanda bisa merasakan nya.

dengan masih mengembangkan senyum, Amanda bergegas menuju ke kamar, untuk membersihkan diri, selama di kamar mandi, senyum nya tidak pernah luntur,

Sementara itu di kamar mandi lain,bima tampak prustasi,rasa bersalah nya sudah sepenuhnya merasuki, penyesalan memang datang terlambat,namun ia tidak bisa melakukan apapun.

Ia sudah terbukti berkhianat,alea telah ia sakiti secara tidak langsung, wanita baik yang selalu mendampingi nya saat suka dan duka, bahkan kebersamaan mereka lebih banyak duka karena masalah bima yang bertubi-tubi menghampiri, namun dengan setiap gadis itu berada di sisi bima tanpa beranjak sedikit pun.

bima meninju dinding kamar mandi, jari nya memerah bahkan ada yang terkelupas sehingga mengeluarkan darah.

Mengguyur tubuh nya sebersih mungkin menggunakan air , agar kotoran yang menempel di kulit itu hilang tanpa jejak, mungkin noda akan menghilang,namun sentuhan itu pasti akan membekas.

*****

Di tempat lain, seorang gadis terbangun dari tidurnya, ia sedang bermimpi yang begitu buruk,dalam mimpi tersebut, kekasihnya bima pulang membawa seorang wanita,di antara keduanya berdiri seorang putra yang begitu mendominasi wajah keduanya.

Alea merasakan mimpi itu nyata,,dadanya sesak,,, jantung nya berdetak kencang,,, air mata nya mengalir mengingat kembali momen mimpi itu.

Dalam mimpi saja alea tidak sanggup untuk merelakan, apalagi jika itu terjadi pada kenyataan.

Meraba nakas yang ada di samping ranjang,ia raih ponsel milik nya untuk menghubungi seseorang,alea menyandarkan tubuhnya di dasboard ranjang, setelah menekan tombol kontak nama yang ia hapal, panggilan itu langsung berdering.

" halo " suara barito dari seberang terdengar

" dek " lagi pria itu memastikan karena tidak mendapatkan tanggapan dari alea.

" Abang " suara lirih itu terdengar serak, menandakan sang gadis sedang tak baik baik saja.