NovelToon NovelToon
MUSUH TAPI CINTA

MUSUH TAPI CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Teman lama bertemu kembali / Menjadi Pengusaha
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Uriii

Bagaimana menderitanya Veronica Han yang harus hidup berdampingan dengan lelaki musuh bebuyutannya semenjak orok. yang sialnya lagi lelaki bernama lengkap Bian Nugroho itu adalah bos di cafe tempat ia bekerja. penderitaan ini akan terus berlanjut sampai akhirnya tumbuh benih cinta di antara kedua manusia paling tidak akur di dunia.

"Selamat pagi bos"

"jangan sok asik sama bos sendiri! mentang mentang saya orang yang kamu kenal jauh malah sksd begitu"

"terserah Lo deh Bian!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uriii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

009 | Menjalani Hukuman Ala bos Bian

"Apasih! Masih pagi juga nelpon nelpon. Nggak liat orang lagi tidur enak?"

"Kamu lupa sama hukumanmu?" Veronica tersentak kaget saat mendengar suara dari sebrang sana yang sangat ia kenal bahkan sudah seperti Malika.

"HAH? Bos?" Gadis itu bangkit dari kuburnya, eh-- dari kasurnya dan langsung duduk tegak.

Suara deheman malas terdengar lagi dari telepon. Veronica jadi linglung. Wajar baru bangun sudah mendapat serangan mendadak.

"Tapi seriusan bos? Kepagian banget ini!" Ia melihat jam di dinding yang masih mengarah ke angka lima. Langit pun masih gelap. Ia menguap lebar sampai menimbulkan suara.

"Ck! Buruan Ve! Saya sudah nunggu kamu di depan gang!" Oke Veronica sudah menebak pasti bosnya sedang marah marah tidak jelas sembari kedua matanya melotot. Oh tidak lupa juga dengan lubang hidungnya yang sudah kembang kempis minta di colok.

"Suruh siapa nunggu, jemput kok di depan gang."

Terdengar helaan nafas di sebrang sana lagi membuat Veronica yang nyawanya sudah terkumpul cekikikan setelah puas membuat bos sekaligus musuh bebuyutannya kesal setengah mati seperti ini.

"Lo lupa ingatan apa nggak? Gang rumah Lo itu sempit banget! Mobil mahal gue lecet nanti kalo maksa masuk. Heran! Pelit amat sama jalan. toh padahal buat orang situ nya juga kalo ada tamu yang bawa mobil!"

"HEH! Lo kira nih jalan punya nenek moyang Lo?" Gadis itu sudah bodo amat dengan sopan santun di hadapan bos. Mau bagaimana lagi? Bos nya saja berbicara tidak sopan begitu.

"Udah buru! Kalo lama gue potong gaji Lo!" Bian di sebrang sana tersenyum smirk saat mendengar helaan nafas kesal yang sampai terdengar olehnya.

"Nggak seru! Bos modelan kaya Lo itu banci! Kalo ngancem bawanya gaji, mentang mentang orang punya Lo!" Setelah menumpahkan kekesalannya ia menutup sambungan telepon itu begitu saja.

"Gue kerjain Lo! Bodo amat mau marah kek ngamuk kek kaya Titan."

...****************...

"Yang bener aja! Gue udah nangkring di sini sejam yang lalu tuh reog belum juga nongol," Bian bersedekap dada sembari menatap handphone nya yang masih belum ada tanda-tanda cewek itu menelponnya balik.

"Gue jadi ngantuk," Ia menutup mulutnya yang menguap sembari menyenderkan kepalanya pada kursi kemudi. "Tidur dulu bentar"

"Dor!"

"Anj--"

"Syut! Jadi bos nggak boleh toxic!" Veronica dengan tiba tiba muncul dan membuka pintu kemudi mobilnya dengan pelan setelah itu mengejutkan ia yang baru saja tertidur nyenyak. Bahkan matanya pun sampai memerah karena kekurangan tidur.

"Lo ngapain ngagetin gue sih? Lama lagi dandannya. Cewek jadi jadian kaya Lo aja kalo dandan tuh lama. Apalagi yang beneran cewek!" Bian tersungut sungut menatap karyawan bebannya yang malah cengengesan tidak jelas.

Ia menatap dari atas sampai bawah penampilan Veronica. tidak ada yang berubah. Hoodie hitam dan celana jeans hitam robek robek seperti preman. Di tambah tas selempang kecil seperti bapak bapak tukang jualan yang di taruh di depan dada. Bener bener cowok di tambah dadanya yang rata dan model rambut ala cowo gondrong.

"Penampilan cowok urakan kek begini tapi kenapa dandannya lama? Bibir Lo nggak merah, muka apalagi. Kaya nggak pake bedak setahun Lo!" Veronica yang mendengar cacian seperti itu tak terima dan hendak menjambak rambut Bian.

"Wle! Nggak kena!" Bian yang sudah hafal dengan taktik cewek nggak tulen ini menghindar begitu saja membuat Veronica mencak mencak sendiri tak jelas.

"Ngeselin banget! Lo tau kan bos, kalo gue nggak bisa naek mobil. Mabok nanti kaya kemaren kemaren!" Bian hanya mengangguk anggukkan kepala saja. Ia berusaha menahan kantuk yang menyerangnya dengan cara mengusap wajah dengan kasar.

"Gue udah siapain obat anti mual, Antangin, minyak telon, plastik kresek, sama bantal kepala biar Lo rileks dan nggak pusing. Oh satu lagi! Gue bakal bawa mobil sepelan mungkin biar Lo nggak mual. PUAS?" Bian berbicara dengan nada keras di akhir kalimat membuat Veronica terlonjak kaget.

"Tapi rencana gue mau berangkat subuh subuh pupus karena Lo lama banget dandannya sampe jam enam lewat begini. Mampus kalo macet jangan nyalahin gue soalnya macet itu rawan mabok buat orang yang lembek kaya Lo!" Penjelasan panjang dari Bian tak membuat Veronica merasa bersalah. Ia malah merotasikan matanya jengah mendengar cerocosan tak berguna dari sang bos.

"udah? Kapan gue boleh masuk?" Veronica bersedekap dada menatap Bian yang sudah sia sia memberi wejangan pada karyawan jadi jadiannya malah tidak di dengarkan.

"Lo mau duduk di kursi gue? Sambil gue pangku? Boleh," Veronica membelalakkan matanya. Ia menatap Bian dengan jijik. Gadis itu langsung sadar ternyata ia masih setia berdiri di pintu masuk bagian kemudi. Pantas Bian salah paham.

Ia pindah dengan raut jutek khasnya. Kalo kata Romi sih muka songong yang minta di tabok. jangan lupakan jalannya yang selengekan membuat siapapun yang melihat langsung memprediksi bahwa orang ini cewek jadi jadian.

"Lo bisa nyalain musik kesukaan Lo biar ngalihin rasa mualnya," Veronica mengangguk semangat jika soal musik. Ia memutar, mencari cari lagu kesukaannya yang sangat pribumi.

"Ternyata Lo suka lagu galau yah? Gue kira cewek tomboy kaya Lo playlist lagunya kaya selera anak punk."

Veronica mendelik tak suka. "Lo tuh pikirannya buset! penampilan gue kaya gini juga suka musik lagu cewek, suka skincare an, kecuali make up sama milih style outfit feminim kaya dress dress begitu. Bukan gue banget!"

"emang!" Bian membenarkan ucapan Veronica. "eh tapi? Lo suka skincare an? Gue kira nggak juga"

"Eh! Cowok aja make skincare biar muka glowing. Gue juga harus make, biar bisa mikat cowok."

"Iye dah," Bian mengangguk saja. Ia tak mau membuat keributan saat kondisi di tengah jalan seperti ini.

Setelah hening beberapa saat tak ada suara di antara keduanya. hanya terdengar suara dari musik yang di setel oleh Veronica. Gadis itu juga memejamkan matanya menikmati alunan lagu galau yang membuat moodnya juga galau.

Bian beberapa kali menoleh sekilas mengecek apakah Veronica merasa mual atau membutuhkan sesuatu.

"Lo mual nggak?" Veronica hanya menggeleng pelan.

"Ganti aja deh Ve musiknya biar Lo nggak ikutan turun moodnya gara gara lagu galau. DJ aja deh," Bian memberi saran kepada gadis itu membuat Veronica yang awalnya terpejam kini membuka matanya perlahan tapi tak menoleh ke arah Bian. Ia menutupi sesuatu yang jika ketahuan image cool nya akan hancur lebur dihadapan sang musuh bebuyutan.

"Nggak mau, gue suka lagunya. Jangan di ganti," Bian mengangguk saja. Tapi setelah merasa ada yang aneh dari suara Veronica ia menoleh seketika saat tak sengaja melihat wajah gadis itu yang memerah.

"Lo nangis? Kenapa?"

"Mampus!"

1
martina melati
hahaha... dibalik ada hulk /Facepalm/
martina melati
pasti vero dikira laki2 krn potongan rambutny yg auper pendek
Diamond
Sempurna! Semua elemen yang aku suka ada di sini.
Mehayo official
Aku udah binge-reading sampe tengah malem gara-gara cerita ini, teruskan ya thor! 💕
Uriii: Terima kasih sudah membaca cerita pertama aku. Nantikan chapter selanjutnya ya🤧
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!