Mengkisahkan seorang pria dewasa yang menyukai seorang gadis muda yang masih berumur 20 tahun. Jatuh cinta pada pandangan pertama saat sang pria tidak sengaja melihat aksi peduli sang perempuan yang menolong seorang nenek dari tabrak lari di sebuah jalan yang cukup ramai.
PENASARAN KELANJUTANYA ... YUK LANJUT BACA KISAHNYA !!!!!
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA_^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BadBaby_grils, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9: Compromise II
" Aaaahhhhh!!!!" Gadis itu makin meringis, "Kumohon, Ini benar-benar sakit Park Jimmy."
Tidak, Jimmy tak akan mengabulkan permintaan Eun Hye, Jimmy bahkan beralih pada celana jeans Eun Hye dan berusaha untuk membukanya.
" Tidak, ku mohon jangan!"
Sedikitpun Jimmy tidak mendengarkan itu. Dia mengambil kamera yang dia simpan di atas nakas lalu memotret tubuh polos Eun Hye yang berada di bawahnya. Semuanya makin buruk saat Jimmy kini menyimpan kameranya lalu membuka pakaiannya sendiri.
"Tidak!! Jangan!!!" Eun Hye berteriak dan mencoba mencegah apa yang ada dalam pikiranya, dia harus mencegah ini. Jimmy tidak boleh melakukannya. Namun sekuat apa pun untuk memberontak, Eun Hye tidak menghentikan Jimmy. Laki-laki itu memulai membuka ikat pinggang miliknya. Ini makin jauh, Eun Hye tak punya pilihan selain pasrah dan menangis. Dia tidak bisa melawan Jimmy.
Namun saat sudah yakin Jimmy akan melakukan hal yang lebih jauh, Eun Hye tiba-tiba tidak merasakan pegerakan apa pun. Cengkraman di tangannya mengendur, tubuhnya tak lagi tertindih. Tubuhnya pun tiba-tiba tertutup selimut, di susul dengan jimmy melangkah pergi keluar dari kamar.
Jimmy pergi, mengurungkan niatnya. Hal yang membuat Eun Hye kebingungan adalah saat dia mendengar suara dari luar. Suara beberapa barang yang sengaja di banting, di susul dengan suara teriakan Jimmy yang mengumpati dirinya sendiri.
********
Sedangkan di flat sewa milik Eun Hye kedatangan pemilik flat untuk menagih uang yang di janjikan Eun Hye namun, begitu ia memencet bel tak kunjung Eun hye membukakan pintunya itu membuat Ahjumma meradang marah terhadapnya.
Sampai berung kali Ahjumma mencoba membunyikan bel beberpa kali tapi hasilnya tetap sama, Eun Hye tak kunjung membuka kan pintunya dan membuat Ahjumma berfikir jika Eun hye belum pulang dari tempatnya bekerja dan Ahjumma pun memutuskan pergi dari sana dan akan kembali lagi nanti .
*******
Tatapan Eun Hye takut dan kosong. Nyawanya seolah hilang setelah Jimmy melakukan hal di luar dugaannya. Dia masih disini, di kamar besar dengan hiasan dinding di penuhi dengan semua foto-fotonya, Bayangan jimmy makin melekat erat. Tatapan itu, senyuman mengejek, dan juga saat Jimmy melukai perut Eun Hye. Itu yang mungkin Jimmy lakukan lagi jiga dirinya berusaha untuk kabur .
Eun hye masih diam meratapi nasib buruknya, saat dia dikejutkan dengan suara keras pintu yang di buka kasar. Tentu saja yang melakukan itu Jimmy, dia datang menatap tajam seperti sebelumya. Eun Hye sekita panik dan takut dan berusaha mengeratkan selimutnya.
"KENAPA KAU MELAKUKAN INI KEPADAKU!" teriak Eun hye dengan kemeluapkan emosi di dalam dirinya dan kembali menangis. "KAU MELECAHKAN KU!" KAU BENAR-BENAR LAKI-LAKI BERENGSEK!"
Alih-alih marah, Jimmy malah tak melakukan apa pun. Dia hanya metap Eun Hye sambil dia mendekat dan kembali membuat Eun Hye bereaksi. Jimmy menarik paksa selimut yang menutupi setengah tubuh Eun Hye.
Tetapi laki-laki itu berhasil, dan setelahnya , jimmy menatap luka bakar di perut Eun hye.
"kumohon ... Jangan..." Eun Hye takut jimmy akan melecehkannya lagi.
Namun, sepertinya Eun hye kali ini salah karena perlakuan Jimmy selanjutnya justru membuatnya kebingungan. Jimmy beranjak menuju arah laci sebelahnya dan mencari sesuatu di sana, sebuah kotak obat yang di ambil jimmy dan hal itu membuat Eun Hye terkejut. Eun Hye benar-benar merasa terkejut dengan tindakan jimmy yang tiba-tiba mengobati lukanya dan meniup-niup nya dengan lembut luka di perutnya.
Saat ini Eun Hye benar-benar tidak mengerti. Jimmy menyakitinya, tapi dia juga yang mengobatinya. Setelah di rasa cukup, laki-laki itu menutup luka Eun Hye dengan selimut dengan lembut dan berucap istirahatlah . Lalu Jimmy berkata dengan pelan," tapi kau jangan senang dulu." Eun hye merasakan tangan jimmy menyusup kedalam selimut, menyentuh pahanya." tak ada yang gratis di dunia ini. Turuti semua perkataan ku dan aku akan memberikan segalnya ."
Tatapan jimmy begiti mengintimidasi saat mereka berhadapan . Eun Hye pun hanya berrani menganggukan kepalanya pertanda dia mengerti akan perkataan jimmy kepadanya tanpa berani mengeluarkan suaranya untuk memberi bantahan. Jimmy merasa puas akan tanggapan yang di berika Eun Hye kepadanya dan tersenyum puas.
Jimmy keluar dari kamar yang di tempati oleh Eun Hye, dia membiarkan Eun Hye untuk beristirahat tapi lebih tepatnya untuk merenung seangkan dia pergi keruang kerjanya untuk menyelesaikan beberapa pekerjaanya dan menyusun rencana untuk esok hari .