pliiisss aku mintaa maaf banget baru bisa nulis lagi ..
no plagiat ya !! karna ini mikir nya dan ngumpulin mood nya tuh butuh waktu yg lama jadi pleas tolong hargai
menceritakan tentang kisah Queen Arabella gadis SMA tingkat akhir yg akan di pertemukan dengan duda anak 2
penasaran gak.. kalo penasaran lanjut baca aja ya kalo gak suka bisa di skip oke...
happy reading..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamah AA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Ckreekk... Ckreekkk...
Suara jepretan kamera serta flash yg untuk orang yg tidak biasa akan membuat mereka pusing, di sana terlihat banyak nya wartawan serta para orang orang dari kalangan atas, dari artis, model, hingga artis Bollywood juga ada.
Seketika Ara dengan kagum melihat acara itu, bagaimana tidak ternyata acara ulang tahun yg ada di benak nya tidak sejauh ini ekspetasi nya. Jauh dari kata mewah dan berbau uang.
Sungguh, hiasan dari awal tempat orang masuk di sediakan karpet merah sebelum masuk gedung perusahaan, lalu pembatas merah untuk membatasi para wartawan sejauh mana mereka bisa berdiri mengambil gambar seseorang.
Saat ini Ara, Dexter serta kembar dan Agung masih berada dalam mobil. Dexter yg melihat itu seketika langsung menghela nafas nya. Memang acara besar perusahaan ini tidak mungkin tidak ramai bukan, dia melihat Ara yg hanya diam.
"laporkan kepada bodyguard Exel, kita lewat jalur privat room" ucap Dexter kepada Agung
"baik tuan, saya akan menyuruh beberapa bodyguard masuk ke tempat acara agar bisa mengawasi anda nona dan si kembar" ucap Agung kepada tuan nya itu
"hmmm" jawab Dexter singkat
Pria itu tampak santai melipat kedua tangan nya di dada, sambil terus melihat ke luar dari jendela mobil nya itu, ayo lah Dexter sangat tampan jika tidak memasang wajaj judes nya itu bukan, setelah di lihat lihat Dexter memang wajar di gilai perempuan.
Bentuk wajah tampan serta hidung mancung dan Rahang yg tegas, tangan tangan nya yg kekar di sebalik jas nya itu, Ara sudah melihat nya, memang dia seperti sebuah lukisan yg sempurna, sekalipun Dexter tidak kaya jika dia memiliki wajah seperti ini.
Artis pun dengan senang hati untuk menjadikan nya suami walaupun sudah men duda dan memiliki dua anak, atau wanita yg akan menafkahi Dexter, Ara menggeleng kepala nya beberapa kali, entah apa yg otak nya pikir kan.
Dia merasa kesal dan memukul kepala nya pelan, ayolah jangan berharap sejauh itu, lagi pula dia juga tidak ingin memiliki harapan kepada orang yg lebih tua, prinsip nya harus menikahi pria yg cuma beda 2 sampai 3 tahun dari nya bukan 10 tahun lebih.
"kakak kenapa?" tanya Lia kepada Ara
"tidak apa apa sayang, oya ternyata baju kita ber empat memiliki warna dan motif yg sama yah, sangat kebetulan dan lucu sekali, kakak merasa seperti memiliki sebuah keluarga" senyum Ara dengan manis mengajak si kembar mengobrol
"tentu sama, karena sudah 3 hari yg lalu Oma membawa kami ke butik untuk acara ini kakak" ucap Lio dengan polos nya
Pfffttt
Lia dengan cepat menutup mulut kembaran nya itu, yg mana membuat Lio meronta merasa oksigen nya habis karena mulut dan hidung nya di tutup kuat oleh Lia, ayolah ini sedikit membuat kerusuhan kecil di mobil itu.
"Lio diam, apa kau tidak tau Rahasia" bisik Lia dengan kesal kepada adik nya itu
"iya rahasia, lupa lupa" pelan Lio yg sudah di lepaskan Mulut nya oleh Lia
"apa itu? Kakak tidak mengerti" ucap Ara dengan heran
"tidak apa apa, tidak apa apa" geleng Lia dan Lio dengan serempak
Dexter yg melihat interaksi ke tiga orang itu hanya menatap nya datar, ayolah dia tidak sebodoh Ara, Dexter sudah tau akal akalan mommy nya itu, Dexter menggeleng mengingat melihat mommy nya ke butik hari itu.
"Daddy melihat kalian bersama Oma" ucap Dexter telak
"serius Daddy, ya udah tutup mulut Daddy" ucap Lio dengan cepat menutup mulut Dexter
"iyah tutup mulut Daddy" ucap Lia
kedua bocah itu mengerubungi Dexter, terlihat sangat lucu karena mereka berdiri di atas kursi mobil itu dan langsung menutup mulut Dexter, Ara yg melihat interaksi itu merasa terhibur.
"Sayang sudahlah, jangan seperti itu pada Daddy nanti Daddy tidak bisa bernafas loh, gak ada yg bisa kita isengin lagi" ucap Ara
"benar Lio lepaskan" angguk Lia mengerti maksud Ara
Dexter hanya memasang wajah datar nya menatap Ara dan kembar bergantian, dia masih dengan posisi cool nya. Ayolah hal itu tidak akan membuat mati, secara dengan tangan kecil kembar saja mereka hanya mampu menutup mulut Dexter bukan dengan hidung nya.
"jadi Daddy di mansion cuman jadi bahan kegabutan kalian" ucap Dexter datar
"tenang Daddy, bukan itu saja kok masih ada kelebihan lain" ucap Lia tersenyum manis
"apa?" ucap Dexter datar
"bisa hasilin banyak duit, jadi kita bisa pergi main sama kak Ara, daddy cari duit haha" kekeh Lia dengan puas
"setujuuuu" ucap Lio ikut tertawa
"kalian, mau Daddy kelitikin" kesal Dexter
"ampunnn... Kak Ara" ucap kembar pindah duduk di belakang tubuh mungil Ara itu
"sudah.. Jangan mengganggu Daddy tidak baik" ucap Ara
"Maaf Daddy" ucap mereka serempak menurut
Pria itu mengangguk seolah memahami permintaan maaf itu, dia melihat senyum manis yg di lontarkan Ara pada kembar kala menasehati mereka, ayolah senyum gadis itu entah kenapa sekarang jadi cantu bagi Dexter.
Tatapan nya tiada lepas dengan senyuman Ara, ternyata wajah gadis itu terlihay cantik seperti boneka hidup, wajah kecil bibir tipis dan hidung mancung yg kecil, dan bola mata nya tidak terlalu besar lalu alis tipis serta bulu mata yg panjang.
Sangat cantik, apakah gadis ini tidak populer di sekolah nya? Secara dia secantik ini, Dexter terpaku terdiam seolah suara suara bising keramaian malam itu senyap di telinga nya menyisakan suara si kembar dan Ara yg sedang bercanda.
Hingga akhir nya suasana itu pecah karena Agung memanggil Dexter beberapa kali, membuat lamunan Dexter hilang kembali dan beralih kepada Agung yg menatap nya dari kaca atas mobil, pria itu menatap kesal Agung seolah mengatakan kau mengganggu saja.
"tu tu tuan.. Kita bisa lewat privat room" kaku Agung merasa tuan mya itu sedang marah
"aku berencana memotong gaji mu bulan ini" ucap Dexter dengan jelas
"kenapa tuan?" tanya Agung
"jika bertanya bertambah 10 persen potongan nya" ucap Dexter kepada Agung
Pria itu menghela nafas, si kembar yg melihat itu mendekat kepada Agung sambil berdiri di belakang kursi kemudi dan melihat Daddy mereka dengan tajam.
"tidak boleh, bercanda bercanda" ucap Lio dengan lucu nya
"yg bayar Om Agung Lio nanti yah, kalau udah kerja kaya daddy" ucap Lio dengan tegas nya
"wahhh Lio hebat, sudah punya jiwa kepemimpinan" senyum Ara dengan menyenggol bahu Dexter seolah mengatakan puji dia juga, karena anak kecil suka di puji
"boleh saja, tapi rajin nelajar lah" ucap Dexter singkat
"tentu.. Karena Lio pintar seperti daddy" bangga pria kecil itu
Mereka semua tersenyum, memecahkan suasana tegang tadi hingga mereka memasuki pesta melewati privat room yg tidak banyak wartawan, sungguh mewah dengan kagum Ara menengok kanan dan kiri.
"ini ulang tahun perusahaan atau ulang tahun ratu Elizabeth"
"Itu bukan nya CEO Adiwijaya company? Dengan siapa dia"
"siapa gadis itu"
"apakah dia model"
"atau anak konglomoret"
"ada hubungan apa mereka"
"kenapa mereka bisa bersama?"
"tidak, aku belum pernah melihat nya di mana pun"
Seketika suara bisikin bisikan terdengar jelas di telinga Dexter, ya para orang orang di sana seperti haus akan informasi baru, bukan hanya wartawan saja yg kepo, melain kan tamu undangan.
Hampir kurang lebih 4 tahun lama nya, Dexter tidak pernah membawa siapa pun di acara untuk mendampingi nya atau pun di acara perusahaan nya sendiri, tapi sekarang tiba tiba dia membawa seorang gadis di acara mewah seperti ini.
Gadis itu sangat istimewa bukan? Pikir mereka sambil menghunuskan pandangan tajam dari atas sampai bawah menilai Ara, sedangkan gadis itu tidak tahu sama sekali jika dia sedang jadi pusat perhatian.
Ya mereka memang seperti sebuah pasangan menggunakan baju senada begitu pula si kembar, dengan Lio yg di gandeng Ara lalu Lia yg gendong Dexter. Seolah membuat mereka seperti keluarga yg sangat harmonis bukan.
"selamat malam tuan Dexter, apa kabar?" sapa seorang pria yg melihat kedatangan Dexter langsung menghampiri nya.
"malam.. Baik" ucap Dexter dengan singkat nya masih menjawab pertanyaan orang itu.
"seperti nya anda tidak datang sendirian sekarang" senyum manis pria itu
"Ya" ucap Dexter kepada pria itu
"hahaha.. Baik lah, lagi pula perusahaan kita lama saling menjalin kerja sama, tidak shock bagi saya jika Adiwijaya suka bergonta ganti pasangan" ucap pria itu seolah menusuk
"tuan Exel maksud anda apa?" ucap Agung dengan tajam kepada CEO pemilik acara perusahaam tempat mereka datang itu.
Ayolah mereka memang memiliki sebuah megosiasi dalam menjalankam bisnis satu sama lain, tapi kalian tau? Ya itu memang hanya sekedar bisnis saja tidak lebih atau kurang dari itu, mereka memiliki perang yg dingin yg tidak akan hilang.
Cuma sebuah kerja sama yg tidak akan membuat mereka akrab, sebuah hitam di atas putih untuk menjalin sebuah hubungan yg menghasil nya tujun bersama, Exel yg mendengar pertanyaan Agung seperti terkekeh dan mengalihkan pembicaraan.
"tuan Dexter, kami juga mengadakan tender malam ini, Berlian produksi perusahaan kami dengan batu langka akan di perjual murah, anda bisa membeli itu untuk nona cantik anda bukan, kami juga sudah menyediakan tempat duduk untuk anda, jadi malam ini lebih lama lah" senyum Exel kepada Dexter
"nanti aku pikirkan" ucap Dexter singkat
"baiklah sampai jumpa, dan kembar selamat menikmati manisan kami" senyum manis pria itu
Ara yg mendengar percakapan tidak jelas itu sama sekali tidak mengerti dia hanya fokus dengan suara saja dan sekitar nya yg terlihat sangat mewah, Dexter yg melihat itu mengajak Ara untuk duduk di kursi yg sudah di sediakan.
Mereka terlihat duduk berempat di sebuah kursi yg meja nya bulat dengan empat kursi dengan nama yg sudah di berikan, Ara dapat melihat dengan jelas panggung dan seisi acara di tempat yg mereka duduki ini.
"kau mau cemilan, semua itu bisa di ambil" ucap Dexter kepada Ara
"hah.. Benarkah? Itu kan mahal, aku sering melihat di toko kue di dekat perusahaan mu, sepotong nya saja 100k itu cake atau apaan, kalau beli ciki ciki sih lebih murah, dan sekarang gratis semuanya" ucap Ara dengam shock nya
"bener" jawab Dexter kepada Ara
"sayang kalian mau apa? Kakak ambilkan" senyum Ara dengan manis melihat kedua kembar itu duduk dengan anteng nya tanpa menyusahkan mereka
"aku mau cake redvelvet"
"aku juga"
Si kembar dengan semangat, Ara yg mengerti pun langsung mengiyakan
"kau mau apa? aku ambil kan juga mumpung gratis" ucap Ara kepada pria itu
"aku tidak usah" ucap Dexter sekali lagi
"baiklah akan tetap aku ambilkan" ucap Ara pergi dari sana meninggal kan meja mereka
"daddy pokok nya kak Ara harus jadi mommy kita!" ucap Lia melihat Ara yg sudah pergi jauh
"iyah bener, kak Ara baik sekali kepada kami, dia sayang kami" ucap Lio dengan simple nya
"sayang belum tentu ingin bersama kalian" to the point Dexter kepada anak anak nya
"oh begitu daddy, apakah daddy akan melajang sampai kami besar? Lia tidak mau mengurus daddy kalau sudah tua" ucap gadis kecil itu membuang muka
"Lio mau, tapi daddy tetap harus menikah, dari pada sama tante serli ular itu" kesal Lio ikut melipat kedua tangan nya di dada dan membuang muka
"dari mana kalian nelajar bahasa itu" ucap Dexter heran
"tidak perlu tahu rahasia" ucap Lia
●●●●●
Happy Reading guys😊
hari minggu ini udah 2 bab yah..