Ketika Permohonan Bumi Di Kabulkan

Kalau diperhatikan, kenapa anak ini bisa memiliki kemampuan tempur, kalau dilihat dari bentuk tubuhnya diapendek dan begitu kurus. aku tidak boleh meremehkannya, dia adalah pilihan tuhan, sudah pasti dia hebat.

“Rendy, coba kamu buka baju kamu.” Ucapku.

“Ehh, kak, tapi aku malu.” Ucap Rendy.

“Tidak usah malau, kita kan sama – sama laki – laki, lagi pula disini hanya ada kita berdua saja.” Ucapku.

Rendy mengikuti perintahku, ternyata benar dugaanku, bukan hanya tangan, tapi seluruh tubuhnyabisa berubah menjadi batu dan magnet. Sekali lagi aku perhatikan, badannya tidak terlalu kurus, mungkin dengan olahraga, lalu makan – makanan yang bergizi, dapat meningkatkan masa otot.

“Rendy, kenapa kamu menceritakan hal ini kepadaku, seharusnya ini kamu rahasiakan.” Ucapku sambil menatapnya.

“Aku juga tidak tahu kak, sebenarnya aku hanya bingung saja harus cerita pada siapa, karena aku tidak percaya dengan teman dan keluargaku kak. Tapi setelah aku mengikuti kakak, menonton semua konten kakak, aku mempunya firasat baik terhadap kakak.” Ucap Rendy sambil menatapku dengan tegas.

“Semoga firasat baikku benar. Aku takut sekali, biasanya orang sepertiku akan di tangkap dan di jadikan bahan percobaan, aku tidak mau hal itu terjadi padaku.” Ucap Rendy dalam hati.

Aku membuka hoodie ku dan menunjukkan wajahku padanya. Aku juga mengaktifkan kekuatan mataku, aku ingin mengetesnya, apakah sesama pemilik kemampuan dapat melihat kemampuan spesialku ini.

“Rendy, tenang saja, aku akan menjaga rahasiamu.” Ucapku, terlihat Rendy terpanah melihatku.

Aku penasaran apakah dia melihat warna mataku atau tidak? Jika dia bisa melihatnya, aku tinggal bilang ini softlens.

“Wah ternyata benar firasatku, kak Zaxier, ganteng banget, aku jadi iri dengannya.” Ucap Rendy dalam hatinya.

Aku mencoba menggunakan kemampuanku, tapi tidak ada hal yang terjadi. Aku bingun, kekuatanku yang tidak berfungsi, atau dia benar – benar bengong. Aku menunggunnya beberpa menit. Yang benar saja, dia beneran bengong dong.

“Hoii, kenapa bengong.” Ucapku sambil menepuk tangan tepat depan wajahnya.

“Ah maaf kak, aku terkesima melihat wajah kakak yang ganteng, hehehe, buat iri.” Ucap Rendy yang sama dengan isi hatinya.

Buset, ini anak jujur banget, aku saja yang mendengarnya dari dalam hati saja sudah malu, ini malah diungkapkan. Tapi aku harus stay cool.

“Kamu mau ikut latihan bersamaku sebentar.” Ucapku bermaksud mengajak lari di treadmill.

“Oiya kak sebelum itu aku ingin bertanya. Apakah kakak memiliki kekuatan sama sepertiku.” Tanya Rendy.

“Aku tidak punya, dan berharap punya.” Ucapku tanpa pikir panjang.

Aku langsung mengajaknya ke ruang gym ku. Aku ingin mengetesnya berlari di treadmill. Rendy mengikuti instruksiku dan mulai berlari tanpa menggunakan seragamnya. Aku menghubungi Yuven untuk tidak naik ke lantai atas sebelum mendapat izin dariku.

Sudah 40 menit berlalu, Rendy berlari dengan kecepatan abnormal, tapi dia tidak merasa lelah sama sekali, seharunya pernapasannya sudah tidak beraturan, tapi Rendy terlihat masih fresh dan tidak terlihat lelah sama sekali.

“Stop Rendy, sudah satu jam kamu berlari, tapi kamu tidak merasa lelah sama sekali, di tambah, aku tidak mengeluarkan, keringat. Apa ini karena efek kekuatannya.” Ucapku.

“Mungkin kak, soalnya ketika aku menonaktifkan kekuatanku, aku masih bisa merasakan lelah dan berkeringat,” Ucap Rendy menjelaskan kondisi tubuhnya.

“Coba berikan tangan kamu.” Ucapku sambil memeragakan posisinya seperti menjulurkan tangan dengan telapak tangan menghadap ke bawah.

Aku membakar telapak tangannya dengan api yang menyala pada lilin. Rendy terlihat tidak merasakan apapun, sampai telapak tanganya berwarna merah, seperti lava Rendy tidak merasakan sakit. Lalu aku menyuruhnya untuk merendam tangannya di dalam air.

“Hmm, kalau nanti ada kekuatan yang bisa menyemburkan api, bisa di kombo tuh.” Ucapku.

“Sudah seperti game saja ya.” Ucap Rendy sambil tersenyum.

 “Memang seperti di dunia game. Sekarang kamu pukul samsak ini, tapi pelan saja.” Ucapku

Rendy melakukannya dengan pelan, tapi pukulan itu mampu melubangi samsak bagian depan itu. Aku terkejut dengan kekuatan yang dimilikinya. Mungkin kalau dengan kekuatan yang aku miliki seperti mata biru, aku sudah beberapa kali melakukan percobaan, sepertinya kekuatan itu, hanya efektif dalam keadaan sedang bernegosiasi dengan teroris atau dalam kondisi tidak banyak bekergerak.

Kalau sedang melakukan aktifitas cepat, sangat sulit untuk memprediksinya, kecuali aku memiliki kemampuan bergerak secepat kilat.

 Dan yang terakhir aku meminta Rendy untuk mengubah bentuk tubuhnya. Rendy terlihat kebingungan, dia tidak tahu harus seperti apa.

“Hmm, coba kamu seperti ini, huaaaa, arrgg, gaaaaa.” Ucapku sambil memeragakan gerakan binaraga.

Lalu Rendy memperagakannya, perlahan tubuh Rendy menjadi besar, kulit tubuhnya sudah berubah semua menjadi batu, dan Sekarang Rendy tingginya sampai 2 meter, dengan badan seperti binaragawan. Aku memintanya untuk kembali seperti semula.

“Pasti kekuatanmu masih bisa berkembang, seperti, nanti tambilan badanmu seperti besi magnet atau semacamnya, lalu bisa di bentuk berbagai macam senjata, mungkin, tapi kamu harus tetap olahraga ya, supaya stamina kamu lebih banyak. Aku yakin kemampuan ini tidak berikan sempurna begitu saja oleh tuhan, pasti kita harus mengembangkannya sendiri.” Ucapku sambil memberikan saran kepadanya.

“Siap kak, btw, aku boleh sering main kesini.” Ucap Rendy.

“Tentu saja, tapi kamu tidak boleh meninggalkan sekolah ya.” Ucapku.

“Siap kakak.” Ucap Rendy, terlihat sangat senang.

Lalu kami membersihkan ke kacauan yang telah kami perbuat, setelah itu aku menghubungu Yuven dan menyuruhnya mengantar Rendy sampai rumah. Mulai dari sekarang aku harus selalu update tentang masalah ini. Aku tidak ingin mereka jatuh ke tangan pemerintah, aku khawatirnya mereka akan di jadikan bahan percobaan dan senjata perang.

Ketika aku sedang melihat akun yutubeku, subcriberku sudah mencapai 80 juta orang, terlalu signifikan sekali bertambahnya. Tapi dengan begitu, ladang uangku akan semakin banyak, dan aku akan semakin gencar untuk memperbaiki kerusakan yang ada di Negara X ini.

Bisa saja, ketika hari H, bumi mengguncangkan tubuhnya, Negara X tidak terkena dampaknya karena efek Zavier, hehehe, tapi aku rasa itu tidak mungkin. Terdengar pintu kamarku ada yang mengetuk, aku sudah tahu siapa yang ada di balik pintu tersebut, karena orang tersebut selalu mengoceh di dalam pikirannya.

“Ayo kita berikan ini sebagai tanda terima kasih. Hemm tapi sopan gak yah hanya kasih ini, tapi aku tahu dari Yuven kalau kak Zavier suka ini, tapi apa pantas aku memberikan ini.” Ucap Soleh dalam hatinya.

“Eh Soleh, kamu sudah mulai pindah hari ini ya.” Ucapku, basa basi.

“Ah iya Kak, oiya ini ada sedikit hadiah untuk kakak, aku tahu dari Yuven kalau kakak suka buah durian ini.” Ucap Soleh sambil memberikan buah durian yang sudah di kupas itu.

“Wah iya, terima kasih ya, seharusnya kamu tidak perlu repot – repot seperti ini.” Ucapku basa basi.

“Aku tidak merasa di repotkan kok kak, kalau begitu aku permisih dulu ya kak.” Ucap Soleh.

“Iya, terima kasih ya.” Ucapku, lalu masuk ke dalam kamar.

Sepertinya aku sudah lama sekali tidak makan durian ini. Aku memang sangat suka sekali dengan buah durian ini, karena mudah di makan dan rasanya yang enak. Dulu hampir setiap hari aku makan durian, sampai Yuven melarangku makan durian lagi, katanya nanti perutku bisa meledak katanya.