The Queen Of Drama

Vyora dan kelima rekannya sibuk berbincang mengenai pekerjaan mereka masing-masing. Bahkan, mereka tak segan-segan terus mengatakan pada Vyora bahwa dunia entertainment itu sangatlah kejam.

Mereka takut Vyora akan tertekan ataupun tidak kuat mental jika ada beberapa hate dari para netizen yang dilontarkan untuknya, mereka masih menganggapnya sebagai nona muda yang lemah dan manis.

"Vior." Panggil Arthur dengan sedikit canggung, bagaimana pun juga di sana ada orang lain.

"Ah ya?" Balas Vyora.

"Ada seseorang yang ing--"

"Apa kau tidak merindukan aku?" Tanya seseorang yang muncul dibelakang Arthur, dia tersenyum lebar dengan menunjukkan barang bawaannya yang berupa makanan dan hadiah lain.

"Ahh ya..." Vyora tersenyum canggung, dia melirik teman-temannya yang nampak heran dan kebingungan, hingga akhirnya mereka tersenyum aneh pada Vyora.

"Itu, jangan salah paham. Dia.... Itu..." Gugup Vyora, namun sosok itu tidak menghiraukannya, dia membawa Vyora pergi dari sana dengan merangkul pundaknya mesra.

"Kalian lanjutkan saja diskusi nya." Tegas Arthur yang kembali pergi.

"Paman!!!" Rengek Vyora, dia menatap laki-laki tampan di sampingnya yang terlihat tidak masalah sedikit pun.

"Ya keponakan ku sayang?" Balasnya tanpa rasa bersalah, Vyora mendengus kesal. Dia melihat didalam ruangan Arthur ada Caelus juga yang sedang duduk santai dengan membaca dokumen ditangan nya.

"Paman, apa paman bisa menjaga sikap paman dihadapan semua orang?" Cemberut Vyora, dia duduk di tempat yang tak jauh dari Caelus, Caelus meliriknya sebentar sebelum akhirnya kembali fokus pada pekerjaan nya.

"Bagaimana bisa aku mengabaikan keponakan ku yang cantik ini? benarkan Cael? apakah salah jika aku ingin terus menyentuhnya seperti ini?" Tanya Kariel dengan mencubit kedua pipi Vyora dengan jarak yang begitu dekat, hal itu membuat Caelus tak senang.

"Kau terlalu kekanak-kanakan." Ucap Caelus datar.

"Benarkah?" Tanya Kariel, dia menatap Vyora meminta penjelasan dan Vyora hanya mengangguk.

"Sayang sekali, padahal aku begitu menyayangi mu dengan tulus tapi ternyata kau tidak menyukai sikap ku ini...." Lirihnya yang duduk dengan lemas di ujung.

"Apa? tidak, aku tidak bermaksud seperti itu paman. Sungguh...." Jujur Vyora, dia mendekati pamannya dan duduk di sampingnya dengan ekspresi wajah yang khawatir, selain dia Vyora tidak memiliki siapapun lagi di dunia ini.

"Benarkah?" Tanya Kariel memastikan, dan Vyora langsung mengangguk.

"Ahh senang nya..." Gembira Kariel yang memeluk Vyora erat, Vyora hanya tersenyum sebagai balasan meskipun dalam hatinya dia merasa kesal karena dadanya sesak di peluk erat seperti ini.

"Ini daftar tamu yang akan hadir di acara green opening nanti."

Arthur menghampiri Vyora dan memberikan dokumen tersebut, Vyora mengambilnya dengan posisi yang masih bersandar pada dada bidang Kariel.

"Laki-laki brengsek ini juga akan hadir?" Tanya Kariel yang menunjuk salah satu nama yang tertulis di dokumen itu.

"Benar tuan." Angguk Arthur.

"Cael, bagaimana menurut mu? Vyora pasti akan langsung menjadi targetnya." Tanya Kariel pada Caelus.

"Memangnya dia siapa paman?" Heran Vyora.

"Dia laki-laki yang sudah banyak melakukan scandal, tapi karena dia anak dari salah satu bangsawan terkenal, semua kasusnya itu lenyap begitu saja." Jelas Kariel.

"Scandal seperti apa?" Penasaran Vyora.

Kariel menatap Vyora dalam, dia memegang kedua pipi Vyora dengan gemas.

"Tentu saja Scandal yang sering dilakukan oleh pasangan dewasa!" Jelasnya, Vyora mengangguk paham.

"Aku sudah mengurusnya, kita tidak bisa menyembunyikan Vyora tapi aku bisa menekannya dengan sebuah scandal Vyora." Jelas Caelus.

"Apa? kau gila?!!! bagaimana mungkin Vyora melakukan scandal di hari pertamanya debut, sialan!" Marah Kariel.

"Yah, cara satu-satunya agar Vyora terhindar dari orang-orang brengsek memang seperti itu, Vyora harus memiliki kekasih yang jauh di atas mereka." Ucap Caelus dengan santai.

"Kekasih di atas mereka? siapa? apa aktor baru yang saat ini populer itu? dia memang tampan dan cukup kompeten, tapi dia miskin. Aku tidak akan membiarkan keponakan ku yang cantik ini harus hidup dengan laki-laki seperti nya, ahh miskin sedikit tidak masalah tapi masalah terberatnya itu dia sangat lemah!" Ucap Kariel panjang lebar.

"Tidak, bukan dia." Elak Caelus.

"Lantas? ahh apa mungkin CEO dari perusahaan entertainment yang saat ini menaungi--"

"Bukan juga."

"Lalu?"

"....."

"....."

".......... Aku."

Kariel memasang ekspresi wajah yang jelek, dia segera mengangkat tubuh Vyora dan memindahkannya agar duduk di sampingnya yang lain, hal itu agar Vyora tidak duduk dekat Caelus.

"Kau gila! kau benar-benar tidak waras Cael, bagaimana bisa kesayangan ku ini memiliki scandal denganmu? hahah...!!" Kesal Kariel.

"Tapj itu ide yang bagus tuan, maksud Mr mungkin agar semua orang tahu bahwa nona Vior miliknya, jadi siapapun yang mau mendekati nona Vior harus berhadapan dengan Mr. Selain itu, anda juga sangat mengenal beliau." Jelas Arthur.

"Benar juga, kenapa aku tidak terpikirkan hal ini. Bagaimana menurutmu sayang?" Tanya Kariel pada Vyora.

"Tidak, aku tidak setuju. Aku tidak ingin orang-orang mengenal ku sebagai kekasih darinya, mungkin mereka akan menganggap bahwa semua yang aku lakukan karena adanya campur tangan darinya." Jelas Vyora dengan menatap Caelus.

Lagi dan lagi mereka terdiam, apa yang Vyora katakan memang benar. Akhirnya, mereka kembali termenung untuk memikirkan ide yang pas, hingga beberapa saat kemudian Arthur mengacungkan tangannya.

"Apa ide mu?" Tanya Kariel.

"Jika sebagai kekasih akan menjadi masalah untuk nona Vior, bagaimana jika anda terlihat dekat dengan tuan Kariel saja? mereka mungkin tidak akan menganggap keberhasilan anda sebagai alasan bahwa itu semua karena nya, bagaimana pun juga kalian beda agensi. Di tambah, semua orang tahu hubungan dekat tuan Kariel dengan Mr, mereka tahu adanya dukungan kuat di belakang tuan Kariel." Jelas Arthur.

Itu ide yang bagus, sebenarnya Vyora tidak masalah dengan statusnya yang lajang karena dia bisa menghadapi mereka semua, akan tetapi kekhawatiran mereka benar-benar membuatnya susah sekarang.

"Ide yang bagus! kalau begitu aku akan memutuskan para kekasihku dulu." Senang Kariel, hal itu langsung membuat mata Vyora terbuka.

"Tidak, ini ide yang semakin buruk!! aku tidak mau!!" Kesal Vyora.

"Apa? bagaimana mungkin ini ide yang buruk? lihatlah baik-baik wajah paman, bukankah paman sangat tampan dan menggoda?" Heran Kariel.

"Aku lupa kalau paman seorang pemain wanita! citraku akan semakin buruk jika memiliki scandal dengan paman!" Kesal Vyora yang langsung pergi dari sana dengan perasaan kesal nya, semua ide mereka benar-benar buruk.

"Apa? Vyora!!!" Panggil Kariel namun tidak di gubris sedikit pun oleh Vyora.

"Pantas saja mereka berteman, ketiganya benar-benar konyol!" Gumam Vyora yang mendudukkan dirinya di sofa, Vyora menghela nafas panjang penuh kelelahan.