NovelToon NovelToon
It'S Me, ALETA

It'S Me, ALETA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Identitas Tersembunyi / Persahabatan
Popularitas:19.8k
Nilai: 5
Nama Author: aisy

Menjadi bungsu dari kedua kakak kembarnya bukan perkara mudah bagi Aleta. Memiliki kedua kakak kembar yang memiliki dua sifat berbanding terbalik membuat kesabaran Aleta sering diuji.

Belum lagi masalah yang menghampirinya sejak usianya bahkan belum genap 5 tahun membuat trauma tersendiri bagi gadis cantik itu. Trauma yang membuatnya memiliki sosok lain dalam tubuhnya. Menjadikan Aleta sosok baru dan misterius.

Aleta Queenby Elvina Izhaka, sosok rapuh yang memeluk dirinya sendiri tanpa bercerita pada siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

"Langsung gabung sama yang lain" ucapan Paula langsung mendapat anggukan dari Bella dan Lisa.

Nafas mereka tampak terengah-engah, namun mereka harus tetap bergabung dengan yang lain sebelum Aleta membuka matanya. Karena sampai saat ini gadis Izhaka itu masih asik memejamkan matanya.

"Kalian dari mana aja? "

"Nonton basket" jawab Lisa singkat, dirinya masih sibuk mengatur nafasnya.

"Untung Al gak nanya soal kalian, bisa-bisa gak turun tanding kalian" jelas salah satunya.

Keterlambatan adalah bentuk kemalasan, abai akan rasa tanggung jawab dan tidak disiplin. Itu yang Aleta katakan pada tim inti voli putri saat itu. Kecuali mereka yang terlambat dengan alasan yang bisa ditoleransi, dan sudah konfirmasi sebelumnya maka akan selamat dari hukuman Aleta.

Turun dan bermain melawan musuh adalah impian mereka kali ini. Tim inti seakan-akan sedang menunjukkan kemampuannya di depan Aleta. Mereka berebut siapa yang akan turun tanding menemani bidadari IHS itu. Sayangnya, mereka masih tidak tahu kapan Aleta akan memimpin langsung tim mereka.

Mereka bahkan masih terlihat shock ketika berhasil mencapai babak semifinal. Tanpa pelatih mereka mampu menujukan kualitas Aleta sebagai pemimpin tim inti, meskipun latihan terbilang singkat dan begitu keras, tekad mereka satu, kekalahan tahun lalu harus ditebus dengan piala tahun ini.

"Tahun lalu kalian boleh menunduk. Tapi, tahun ini kalian harus mendongak dengan angkuh. Buktikan jika IHS tidak bisa dianggap remeh". Kata-kata yang Aleta luncurkan saat pertama kali memimpin tim inti membuat mereka membakar semangat dalam jiwa mereka.

Kursi penonton tampak mulai terisi dengan beberapa siswa dan siswi yang mulai berdatangan. Bahkan suara mereka sudah mulai terdengar riuh. Tim Aleta segera menepi dan duduk di tepi lapangan. menetralkan nafas mereka sejenak sebelum pertandingan sesungguhnya di mulai. Kali ini mereka bertemu dengan juara tahun lalu. Membuat mereka mau tidak mau harus waspada, Aleta juga sudah menunjukkan bagaimana cara mereka bermain.

Aleta menghampiri anggotanya, dan duduk tanpa mengatakan apapun. Kepalanya masih berdenyut, fokusnya belum kembali seutuhnya. Aleta hanya berharap dirinya tidak melakukan hal-hal aneh ketika kesadarannya tidak penuh seperti sekarang ini.

Tim lawan tampak memasuki lapangan, mereka hanya melihat sekilas pada tim IHS. Namun bisa dipastikan jika mereka mengejek tim IHS, tanpa mereka sadari jika gadis dengan hoodie coklat akan turun tanding hari ini.

"Minta air dong" Aleta bersuara, mereka sigap memberikan apa yang dibutuhkan.

Setelah meminum air yang diberikan salah satu kawannya, Aleta bangkit dan membuka hoodie yang sejak tadi dirinya pakai. Berjalan sambil mengikat rambutnya ke tengah lapangan. Sorakan dari para penonton begitu riuh ketika melihat Aleta dengan tatapan dinginnya masuk ketengah lapangan.

"Gue yang servis pertama, anggap aja ucapan selamat datang buat mereka" Aleta meminta bola yang di tangan Paula.

Bukan tidak tahu, namun Aleta tidak peduli ketika bisik-bisik membicarakan dirinya dan timnya. Bahkan mereka menghinanya, maka biarkan Aleta membungkamnya hari ini. Karena Aleta ingin mereka meneriakkan nama IHS dengan bangga nantinya.

Aleta mengambil ancang-ancang dengan apik. Pukulan yang Aleta berikan sebagai salam pembuka bukan main-main. Bahkan dirinya langsung mendapatkan poin karena hal itu.

"Dia bukan lawan kita, tapi Paula dan Bella yang harus kita waspadai" bisik kapten tim lawan menyemangati teman-temannya.

Lagi-lagi Aleta memberikan pukulan yang keras. Namun masih bisa mereka terima dengan baik, bola terus bergulir ke kanan dan ke kiri. Smash keras dan blocking apik mereka mainkan hari ini.

Bahkan lapangan indoor terasa sesak karena ingin menyaksikan juara tahun lalu melawan tim yang pertama tereliminasi tahun lalu. Para guru bahkan hadir disana, tak luput pula suporter basket tadi juga tampak begitu riuh menyemangati kedua tim.

"Ambil Bel" seru Paula memberikan umpan pada Bella, membuat tim lawan langsung siap dengan posisi blocking.

Namun sayang, Bella hanya melompat, karena nyatanya Aleta melayangkan smash keras hingga membuat pertahanan blocking mereka jebol. Bahkan salah satu anggotanya harus terperosok jatuh karena ingin menyelamatkan bola.

"Kunci tipuannya ada di Paula, itu anak manggil Bella yang hadir malah Aleta" komentar Difan.

"Padahal tadi Aleta sudah salam perkenalan sekeras apa pukulannya, tapi mereka tampaknya terlalu meremehkan" tambah Aldeon.

Sedangkan di mata Athaya dan Alex ada yang berbeda dengan Aleta. Wajahnya sedikit pucat, bahkan nafasnya tampak tidak teratur. Itu bukan gaya Aleta, ngos-ngosan ditengah permainan, babak pertama pula.

Aleta tampak menunduk mengatur nafasnya, dia membuka ikatan rambutnya dan mencepolnya asal, ikatannya terlalu keras tampaknya membuat Aleta harus melonggarkan atau mencepol rambutnya.

Turunnya Aleta kali ini membuat pelatih tim lawan kaget dengan permainan yang Aleta hadirkan. Smash keras bahkan beberapa tipuan selalu dihadirkan dengan begitu cantik, tampaknya mereka harus merevisi strategi mereka dibabak kedua jika tidak ingin pulang dengan kekalahan telak.

"Lis lo istirahat dulu" titah Aleta tidak ingin dibantah, mereka istirahat sejenak sebelum babak kedua dimulai. "Fina masuk" gadis bernama Fina hanya mengangguk mantap.

"Yang lain ada yang gantian dengan lainnya? " Aleta hanya takut mereka kelelahan, lawan kedepannya pasti lebih banyak memakan tenaga mereka.

"Kita masih sanggup" jawab mereka kompak.

"Tias ganti dulu sama Zia, lo persiapan main besok. Gue pastikan kali ini kita lolos ke final" mereka hanya mengangguk mendengar perintah Aleta.

Aleta mengistirahatkan dua pemain andalannya, Lisa dan Tias adalah dua pemain andalan Aleta. Stamina mereka bahkan tidak bisa diragukan. Bermain terus sejak babak penyisihan, baru kali ini Aleta membiarkan mereka berdua hanya bermain satu pertandingan.

"Yok semangat" Aleta berkata sambil melangkahkan kakinya menuju tengah lapangan diikuti anggotanya yang lain.

Sorakan heboh penonton terdengar heboh ketika Zia, si gadis tomboy memasuki lapangan untuk bermain kali ini. Jika biasanya Zia akan tersenyum sambil melambaikan tangannya, namun tidak dengan kali ini. Gadis itu tampak berekspresi datar bahkan tidak terusik dengan sorakan riuh penonton. Bermain langsung dengan Aleta membuat atensi ketegangan mereka meningkat. Mereka harus fokus karena Aleta sering merubah alur atau strategi mereka secara mendadak.

Tidak heran jika Aleta ditakuti oleh kawan se timnya. Tidak heran pula kenapa tim IHS memiliki pukulan yang begitu keras, karena Aleta meminta mereka bertanding melawan tim inti putra. Tidak sebanding, namun mereka mampu seri melawan tim inti putra tanpa Aleta.

"Aleta my queen"

"Zia, saranghaeyo"

"Bella.... "

"Paula, i love you"

Teriakan penonton yang begitu keras membuat Azka langsung melayangkan tatapan membunuh saat mendengar ada yang menyatakan cinta pada Paula.

"Jangan terlalu keras" bisik Aleta pada Paula di sebelahnya. Paula langsung memberikan kode pada yang lain.

Bagai adegan slow motion, adegan Aleta dan Paula ketika melompat melakukan blocking adalah yang terbaik pada pertandingan ini. Bahkan smash keras yang mereka layangkan tak mampu mebobol blocking yang Aleta lakukan.

Aleta melirik pada papan skor, dua poin lagi untuk kemenangan telak kali ini. Aleta harus segera menyelesaikan pertandingan ini. Kepalanya semakin tidak terkontrol sakitnya.

"Mainkan" Aleta hanya menggerakkan bibirnya tanpa suara.

Disinilah Aleta kembali tampil dengan cantiknya. Lompatan tinggi disertai dengan pukulan yang begitu keras membuat Aleta benar-benar membiarkan juara tahun lalu harus pulang dengan kekalahan telak. Aleta benar-benar tidak berbelas kasih pada lawannya.

Bolehkah mereka ber-euforia sedikit kali ini. Hingga tiba-tiba

Brugh...

1
Nasiful Kiki Setia
jangan lama" Thor up-nya 💪💪💪☺️
Sulfi Eppi
lope lope sekebon buat mu Thor, benar-benar deh 😘
KadopRuntu
Luar biasa
Nasiful Kiki Setia
lanjut KK semangat 💪💪💪☺️☺️
Fahzar Soemantry
lanjuttt kaka othorrr trusss samangat,,,,, duo all harus bersatu 🤭🤭🤭🤭🤭
Queen Aisy: Aleta mah gitu, mainnya rahasia"an 🤣
Fahzar Soemantry: wahhhh gimana ya kaka othorrr,🤔🤔🤔 soalnya mereka berdua itu penuhj dengan misteri,,, jadiii cocok lahhh,,, kyak mak bpknya dulu,,,,,
total 3 replies
Sulati Cus
😂😂😂emang enak😂
Queen Aisy: gak boleh ngakak, dosa 🤣
total 1 replies
Astri Annisa
aku tuyh termasuk yg ga bs move on bgt sm dr novel Call me Queen .. ini entah udh yg kebrp x nya aq baca ulang .. makanya pas liat sequelnya out .. happy bgt aq ..
Queen Aisy: jangan lupa tandai kalau ada typo ya🙈
Astri Annisa: mksh bnyk ka udah bikin cerita ini .. best bgt .. /Smile/
total 3 replies
Astri Annisa
akhirnya hot papa kembali .. 🥰
Queen Aisy: kangen hot Papa ya 😅
total 1 replies
Astri Annisa
akhirnya ada kelanjutan ceritanya .. mksh ka ..
Queen Aisy: ramein ya ditempat si montok 🙈
total 1 replies
atikakp
wahhh akhirnya muncul juga si abang tampan (akmal), si manisnya mama chacha (atha) dan si montok nan seksinya mama chacha (al)
Queen Aisy: aunty nya si montok nih kayaknya 🤣
total 1 replies
Putri Chaniago
2 kk kembarannya cowok semua y thor
Queen Aisy: betul syekali 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!