NovelToon NovelToon
NIGHT LIGHT

NIGHT LIGHT

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Cinta Terlarang
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Ketika Pagi datang, Lucian Beasley akan pergi. Tetapi Malam hari, adalah miliknya. Lucian akan memelukmu karena Andralia Raelys miliknya. Akan tetapi hari itu, muncul dinding besar menjadi pembatas di antara mereka. Lucian sadar, tapi Dia tidak ingin Andralias melupakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chaiden Agha

Kerajaan Erundil adalah Kerajaan tertua. Erundil sudah berdiri selama 129 dekade. Saat ini adalah tahun 1789. Namun, siapa yang memimpin Negri Xerl jauh sebelum terciptanya Kerajaan Erundil? Ya, tentu saja Iblis.

Iblis diciptakan jauh sebelum manusia terlahir. Sejak kelahiran Manusia pertama, keberadaan Iblis secara perlahan mulai tersingkirkan. Manusia begitu cepat tanggap terhadap banyak hal. Manusia begitu mudah penasaran dan mudah paham. Mereka adalah Makhluk tercerdas.

Hingga suatu ketika, kemunculan Manusia berusia 21 tahun berambut emas dengan mata biru es yang bernama Erundil. Dia adalah Prajurit Kerajaan yang dipimpin oleh seorang Iblis bernama Chaiden Agha. Orang-orang menyebutnya dengan nama Blake karena rambut hitam legamnya.

Pemerintahan Blake membuat Iblis selalu mendiskriminasi Manusia. Kemunculan Erundil terkenal sebagai gadis berbakat dan dia dikaruniai kekuatan dari tetesan Matahari, menjadi pusat bagi Manusia lainnya yang menginginkan kebebasan.

Iblis bernama Blake itu, terbunuh setelah Orang-orang yang dipimpin oleh Erundil berhasil menembus benteng pertahanan Istana Iblis itu.

Mata dengan iris merah darah itu, memandangi sosok beriris biru es dihadapannya. "Tunggulah kelahiranku, dengan begitu, aku akan menunjukkan apa arti kesetiaan padamu" Ucap Blake dengan seringaian yang lebar di bibirnya yang penuh darah.

...♧♧♧...

Lucian langsung tertawa karena dia merasa itu lucu, saat dia melihat Prajurityang membuntutinya kabur seperti habis melihat setan. Lucian perlahan turun dari atas pohon. Dia mengijak dahan pohon yang kering dengan sembrono. Hingga, tanpa sadar-

CKRAK!

Lucian, membuat pohon itu menjadi patah.

Kedua mata Lucian terbelalak lebar saat dia menyadari kedua tangannya terlepas dari pegangannya. Lucian menutup matanya dengan cepat dan,-

 PRAK! BAGH!

Kepala bagian belakang Lucian menghantam sesuatu yang keras. Lucian membuka matanya, namun pandangannya menjadi gelap. "Ah, apa aku akan buta?" Batin Lucian.

SYUUT!

Sepercik api merah menyala tiba-tiba muncul di penglihatannya yang gelap gulita. Percikan api itu menyala begitu terang dan membentuk seperti bola api. Lucian sadar dia sedang berdiri saat ini. Dia berusaha meraih bola api itu yang semakin membesar.

Di balik bola api itu, Lucian melihat siluet wanita berambut panjang. Lucian tidak tau siapa wanita itu. Tapi, dia merasa tak asing dengannya.

Lucian menghiraukan bola api itu untuk mendekati wanita yang berdiri disana. "Ibu?" Entah apa yang terjadi, bibir Lucian berucap begitu saja. Wanita itu menoleh. Mata wanita itu bercahaya seperti warna berlian yang hampir biru, di saat yang bersamaan bola api itu menghantam ke arah wajah Lucian.

"BHAAAAA!!!" Lucian langsung menarik napas panjang dan membuka matanya dengan tangan yang seolah melindungi kepalanya dari hantaman api itu.

Namun, apa yang Lucian lihat? Itu Kyle yang memegang kain seka. Mata merah Lucian bertemu dengan mata Kyle yang beriris seperti warna savana.

"A...ayah?" Jantung Lucian berdebar dengan kencang.

Kyle melihat kedua tangan Lucian yang gemetaran. Wajah Lucian juga sangat terlihat apabila dia sangat ketakutan. "Apa yang terjadi? Kenapa kau pingsan di hutan?" Tanya Kyle kepada Lucian.

Lucian duduk, dia mulai mengumpulkan ingatannya sebelum pingsan. Dia mendapatkan karma setelah menertawakan Prajurit yang membuntutinya. Bibir Lucian manyun. "Aku jatuh dari pohon, Ayah" Jawab Lucian.

"Lalu?"

"Uh... A..aku mau cari bunga ungu yang diminta Putri. Tapi, Prajurit perbatasan hutan mengikutiku. Aku tidak suka dengan itu. Jadi, aku bersembunyi di atas pohon, lalu jatuh" Jawab Lucian dengan jujur. Dia tak berani menatap mata Kyle.

Kyle duduk di sebelah Lucian. "Lalu, kenapa kau menakuti Prajurit yang berniat baik padamu?" Tanya Kyle sambil mengosok kepala Lucian.

Lucian melepaskan tangan Kyle di kepalanya dengan cepat. "Aku tidak menakut-nakutinya. Dia kabur setelah melihat ke arah belakangku, seperti ada setan hutan. Aku tidak salah di sini" Jawab Lucian sambil melihat kakinya yang di perban oleh Kyle.

Kyle membuang napas panjang. "Jangan berbohong Lucian. Kau tau kan, Iblis itu bukan suatu hal yang bisa di buat lelucon" Ucap Kyle.

Lucian menganga. "Iblis? Ha? Apa yang Ayah katakan?" Tanya Lucian sambil melihat ke arah Kyle.

Kyle mengosok tengkuknya. "Prajurit tadi, berkata melihat Iblis yang mau memakanmu. Jangan buat trik seperti itu lagi" Ingat Kyle.

Pipi Lucian mengembung. "PFFT! PHAHAHAHA! Ayah ku kira kau akan sangat marah padaku. Ternyata kau bisa mengatakan lelucon seperti itu. Memangnya ini tahun berapa? Tidak ada yang namanya Iblis di dunia ini, Ayah" Jawab Lucian dengan senang.

Kyle termenung. Dia sangat tidak menyangka akan mendapatkan respon seperti ini dari Putra angkatnya. Kyle mempercayai adanya Iblis di dunia ini. Nyatanya, Kyle sendiri pernah menjadi korban dari penyerangan Iblis yang menyusup di tubuh orang lemah.

Dimana saat itu, tubuh orang-orang terbakar karena tak mampu menampung kekuatan sihir Iblis. Bahkan sesuatu yang disebut keluarga oleh Kyle di masa kecilnya, hangus tanpa tersisa karena insiden itu. Andai saja Pasukan Erundil tak datang, Kyle tidak akan bisa hidup dengan normal seperti ini, meski dia sudah kehilangan banyak hal tentang kemanusiaannya.

Lucian dapat melihat perubahan wajah Kyle. Kyle terlihat murung tapi, orang biasa tak akan bisa membedakannya.

"Apa Ayah khawatir denganku?" Tanya Lucian mengintip wajah Kyle.

Kyle hanya melihatnya. Lucian segera tersenyum lebar. Dia mendekat ke arah Kyle lalu memeluknya. "Ayah, maafkan aku ya. Yang membuatmu khawatir. Selanjutnya, aku akan mengambilkan bunga untuk Putri dengan hati-hati, meski harus mendaki gunung" Ucap Lucian sambil mendongakkan wajahnya yang tersenyum lebar.

Bukan itu yang Kyle inginkan. Dia hanya ingin agar Lucian bisa hidup lebih lama dan menikmati semuanya. Menikmati masa kecilnya yang banyak hilang karena harus bekerja sejak kecil. Kyle menutupi wajah Lucian dengan telapak tangannya.

"Apa kau lapar?" Tanya Kyle.

Lucian mengangguk dengan cepat. "Aku ingin makan daging dan buah melon" Jawab Lucian dengan girang.

"Uh!? Tunggu! Aku harus mencari bunga dulu untuk Putri!" Tegas Lucian sambil menatap Kyle.

Kyle berdiri dan mengosok kepala Lucian hingga rambutnya berantakan. "Putri sudah tau kondisimu. Jadi, Yang Mulia menyuruh mu untuk istirahat terlebih dahulu" Ucap Kyle.

Saat Lucian makan, Kyle tak henti-hentinya menatap Lucian. Lucian memakan masakan Kyle dengan lahap dan sesekali melihat ke arah Kyle sambil tersenyum lebar dan mengatakan terima kasih. Ini membuat hati Kyle merasakan rasa takut kehilangan.

Kyle menjadi tidak nafsu makan.

Saat malam hari tiba, Lucian sudah siap dengan buku dan alat tulis lainnya untuk belajar. Tapi, Kyle malah menyuruhnya untuk tidur.

Pagi hari menjelang, Lucian sudah bersiap untuk sarapan dan merapikan diri untuk ke tempat Andralia. Lagi-lagi, Kyle menyuruhnya untuk tidur saja. Lucian merasa aneh.

"Ayah, sebenarnya kau kenapa? Bukankah, kau mengadopsiku karena Putri Andralia butuh teman?" Tanya Lucian.

Kyle terdiam sejenak. Dia melihat ke arah lain. "Jika kau memang keturunan bangsa Iblis, maka kau tidak di perbolehkan mendekati istana" Jawab Kyle.

Lucian melongo. "Hah?! Keturunan Iblis apanya?! Kau tau sendiri, Ibuku yang kau bunuh itu manusia!" Tegas Lucian.

"Aku tidak menemukan jejak kelahiran dan siapa Ayah kandungmu. Terutama, Ibumu yang kubunuh itu, dia masih lajang dan belum pernah menikah dengan siapapun. Jadi, saat ini Yang Mulia berniat mengusut dirimu lebih dalam, sebelum dia benar-benar mengizinkanmu menjadi teman Putri Andralia" Jelas Kyle.

Lucian terbelalak. Dia sendiri baru tau dengan kebenaran bahwa Ibunya masih lajang.

"Berarti, aku anak pungut?" Tanya Lucian.

Kyle tidak menjawabnya.

"Ah, pantas saja kalau Ibuku sangat berbeda dengan wajahku. Tidak kaget sih" Ucap Lucian dengan santai.

Dan sekarang, berbalik kepada Kyle. Dia terkejut hingga membeku di tempat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!