NovelToon NovelToon
Hidden Baby Triplets Mr. Shane

Hidden Baby Triplets Mr. Shane

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: malkist

Dijual, dibeli, dikurung selama hamil.

Dan saat melahirkan, salah satu dari bayi kembar tiganya, direnggut paksa oleh orang yang tidak dikenal Nabella.

Lolos dari maut, 6 tahun kemudian, Nabella kembali ke kota kelahirannya untuk mencari anaknya.

Saat di stasiun, tanpa Nabella sadari kalau Edgar-anak pertamanya dan Lucas-anak keduanya yang dibesarkan dipihak Shane-sang Daddy, tertukar tanpa disengaja.

Kesalahpahaman itulah yang membawa si kembar sedikit mengetahui kenyataan tentang Ayah dan ibu kandung mereka sesungguhnya.

Lantas, berhasilkah si kembar menyatukan Nabella dan Shane di antara kelicikan Zoya, sang ibu tiri yang memegang rahasia besar.

Lalu, bagaimana reaksi Shane jika mengetahui anaknya bukan satu, melainkan tiga sekaligus? Apakah pria yang punya trauma terhadap wanita itu, tega merebut semua hak asuh anaknya dari tangan Nabella?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon malkist, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

"Maksud saya, Edgar di telepon teman sekolah lama kami. Namanya Lucas, Mom."

Elzan mengelak dengan sempurna.

"Iya, Mom." Lucas menambahkan kebohongan Elzan.

"Oh." Nabella percaya begitu saja. Sejurus kembali sibuk dengan laptop nya karena memang lagi deadline mengerjakan desain.

"Mom, kami permisi ke kamar ya," izin Lucas penuh tata krama yang selama ini diajarkan di rumah besar Shane.

"Pergilah, Sayang."

Si kembar segera mengambil kesempatan untuk pergi ke kamar. Duduk di tepi kasur.

"Halo, Edgar."

Elzan menyapa dengan Lucas memepetkan tubuh nya, ingin turut dalam pembicaraan.

Kepala mereka saling terbentur.

"Ish, kau ini rusuh sekali." Tangan Elzan begitu enteng menoyor sisi kepala kakak kedua nya.

"Kau selalu memukul ku. Itu tidak sopan. Segera meminta maaf pada yang lebih tua."

"Eleeh, tau dari mana kau ini lebih tua dari ku?"

Edgar jadi gemas sendiri, orang yang di seberang sana malah berdebat.

"Zan, anak yang bersama dengan mu, bukan aku." Suara Edgar menghentikan perdebatan Elzan dan Lucas tentang siapa dulu yang lebih tua.

"Aku sudah tau," cicit Elzan tanpa beban dan tidak ada rasa terkejutnya sama sekali.

"Hai, Edgar. Aku di sini." Lucas menimpali. "Aku suka bersama Mommy Nabella dan Elzan. Bagaimana kabar mu setelah sampai di rumah? Benarkah kita ini kembar?" cecar nya.

"Ya, kita kembar." Edgar menjawab tanpa keraguan mengingat kelakuan buruk Zoya pada dirinya yang dikira Lucas. Mana ada seorang Ibu yang menyiksa anaknya kan? Lagi, mereka sangat mirip bak pinang dibelah dua. Sudah tidak diragukan lagi kekembaran mereka.

"Jadi benar kalau kita triple, bukan twins? Waah, aku suka punya dua kakak sekaligus." Elzan berceletuk girang.

"Itu tandanya kau barusan mengakui ku yang lebih tua." Lucas menjijitkan sebelah alisnya, menggoda Elzan yang suka ceplas-ceplos.

"Ish, bukan begitu!"

"Memang begitu. Panggil aku kakak."

"Tidak mau. Andai pun kau lebih tua, kita lahir hanya berjarak beberapa menit." Elzan memeletkan lidah nya.

Terjadi lagi perdebatan kecil yang membuat Edgar berdecak kesal. Andai dua adik nya ada di depan, sudah Edgar jitak satu persatu.

"Bisa tidak kalian jangan ribut dulu?!"

Mendengar permintaan sekaligus penuh peringatan Edgar, Lucas dan Elzan saling pandang dengan mulut terkatup bersama.

Hening seketika.

Ini yang Edgar mau.

"Lucas, apa kau sering mendapat perlakuan buruk dari nenek sihir?" Edgar membicarakan Zoya. Ia butuh pengakuan Lucas.

"Nenek sihir?" cicit Lucas.

"Itu loh, wanita yang kau sebut Mommy di sini."

"Oh, Mommy Zoya."

Mendengar nama Mommy untuk wanita lain, Elzan langsung mensergah. "Jadi, Daddy punya istri lain selain Mommy kita? Ish, ish, ish, tidak setia." Elzan menggeleng geleng, mencibir sikap tak setia Shane yang pada dasarnya tidak tau cerita sesungguhnya.

"Hubungan Daddy dan Mommy Zoya selalu tidak akur. Itu yang aku tau." Lucas memberikan tahukan sedikit informasi yang. "Dan memang betul, Mommy Zoya selalu kasar padaku di belakang Daddy dan semua orang di sana." Akuinya.

Di mata Elzan, sekilas melihat ada kesedihan di air muka Lucas.

"Luka bakar di tangan mu itu pertanda perbuatan nenek sihir?" tanya Elzan.

"Iya." Lucas mengangguk seraya melirik telapak tangannya.

"Jahat sekali dia." Rahang kecil Edgar mengetat geram mendengar kelakuan buruk Zoya terhadap kembarannya. Kasian pada Lucas yang selama ini pasti sangat tertekan.

"Kenapa kau tidak melawan, Bodoh?" Elzan juga geram sekaligus mencibir Lucas.

"Anak kecil seperti ku bisa apa?" Lucas menunduk sedih. "Aku pikir dia Mommy ku yang sesungguh nya makanya aku selalu patuh dan menghormatinya. Selain itu, aku selalu diancam. Katanya akan dipisahkan dengan Daddy jika tidak mengadu atau pun tidak menurut."

Edgar mengangguk kecil mendengar pernyataan Lucas. Membenarkan karena tadi pun sempat mendapat ancaman tersebut. Ia menyeringai lalu berkata, "Nanti, akan aku balas dia."

Mendengar itu, Elzan dan Lucas saling pandang sesaat. Lalu kompak bertanya, "Kau mau apakan dia?!"

"Lupakan itu." Edgar pun sebenarnya masih memikirkan caranya.

***

Di sore hari, Edgar tidak sengaja melihat tukang kebun rumah dari balik jendela yang saat ini memotong rumput.

Bocah itu tiba-tiba mendapat ide.

"Tuan kecil..."

Langkah Edgar terhenti saat mendapat sapaan dari kepala pelayan, Bibi Anna.

"Sudah sore, Anda belum mandi?" Anna bertanya karena masih melihat baju yang sama saat Edgar pertama datang menjemput Shane.

"Sebentar lagi, Bibi."

Edgar mengabaikan Anna. Lanjut berlari kecil ke arah taman.

"Paman kebun," panggil nya.

Pekerja kebun itu seketika menoleh ke belakang yang sebenarnya akan menghentikan pekerjaannya di sore itu.

"Iya, Tuan kecil, ada yang bisa saya bantu?"

Edgar tersenyum seraya mengangguk. "Aku membutuhkan cacing. Apa ada di sekitar sini?"

"Ada. Tapi__"

"Ayo tunjukkan, Paman."

Sebenarnya ingin bertanya buat apa, tapi tuan kecilnya langsung menyambar seraya menarik tangannya yang kotor berdebu.

"Tuan, tangan saya kotor." Paman kebun tersebut merasa canggung. Tapi Edgar tidak ada niat melepaskannya.

"Tidak apa-apa, Paman. Saya bahkan sering main lumpur."

Sejak kapan? Dia sudah bekerja lama di rumah keluarga Jeff, namun semenjak bayi dan sampai sekarang, dia belum pernah melihat Tuan kecilnya main kotor-kotoran. Hujan-hujanan saja tidak pernah.

Meski merasa bingung, si Paman kebun tetap menggalih tanah dekat bunga-bunga yang bermekaran dengan hati hati.

Karena tanah nya begitu gembur dan subur, Edgar langsung melihat cacing yang dicarinya hanya dengan dua kali galian kecil.

Tanpa merasa jijik, Edgar main menarik lalu meraih dedaunan yang cukup lebar sebagai wadahnya. Dua ekor cacing berhasil dibungkus nya.

"Terimakasih, Paman."

"Iya, Tuan kecil. Tapi itu buat apa? Kok di kantongi?"

Alih alih menjawab, Edgar justru tersenyum sambil berlalu pergi membuat si Paman kebun geleng geleng kepala.

Di dalam rumah, Edgar langsung mencari keberadaan Zoya.

"Itu dia."

Edgar menyeringai melihat Zoya yang menuruni anak tangga dengan penampilan cetar nya. Seperti nya hendak pergi.

"Mommy mau pergi? Kemana?"

Tumben-tumbenan bocah ini berani menyapa nya duluan. Biasanya juga selalu menghindar karena takut menjadi pelampiasan kemarahan.

"Mommy kena penyakit tuli mendadak?"

"Kurang ajar," desis Zoya sembari melirik ke kiri dan ke kanan, khawatir ada Shane. Tapi sepertinya aman. "Sini kamu!"

Tangan Zoya yang hendak menjewer Edgar, tertahan saat bocah jahil itu lebih dahulu mengeluarkan cacing.

"Aaarghhh ... aaarghhh.. " Zoya jingkrak-jingkrak jijik di tempat. Tas branded sampai terlempar tanpa ia sadari.

Melihat itu, Edgar tertawa tawa puas pakai banget. Semakin menjadi-jadi, Edgar mengangkat satu hewan kecil itu lalu melemparkannya ke baju Zoya.

Jeritan membahana Zoya mengundang banyak pelayan dan Shane yang melihat kehebohan itu dari lantai dua.

Semua nya terperanga melihat kenakalan sekaligus keberanian anak yang masih dianggapnya Lucas. Ini pemandangan langkah selama bekerja di rumah itu.

Tidak ada yang berani ikut campur, termasuk Anna karena kepala pelayan itu justru puas melihat kejahilan Edgar.

KREEK...

Karena terus jingkrak-jingkrak jijik dengan mulut kian heboh menjerit, Zoya yang memakai high heels, keseleo sampai terduduk di lantai.

"Hahahaha..." Edgar terus tertawa. Diam-diam, Anna dan beberapa pelayan menyembunyikan tawanya. Menyadari langkah Shane yang saat ini menuruni anak tangga, semuanya tiba tiba berhenti kecuali Edgar yang belum tau.

1
Ana
siapa yang bawa nabella 🤔
Ana
semoga zoya secepatnya dapat hukuman, kasihan nabella 🥺jalan satu-satunya ya kalian menikah biar bisa bersama si triple selamanya
Ana
ih zoya ini ya jahat banget
Ana
jelaslah ibu kandung 😁
Ana
next
Ana
jangan percaya nabella meskipun shane sombongnya minta ampun tapi dia juga korban kelicikan zoya
Ana
hihihi 😁😁😁berarti dia nyaman tuh
Ana
munafik kamu shane
Ana
ck ngeselin banget sih
Aisyah Luqman
dapat notif langsung baca ...
lanjutttttt
Ana
🤣🤣🤣🤣🤣mereka tuh cocok loh sebenarnya, cuma ya sama-sama keras kepala, apalagi shane sombongnya kelewat batas
Aisyah Luqman
lanjut
Ana
semoga secepatnya zoya tertangkap
Ana
🤣🤣🤣🤣semoga kamu betah shane
Aisyah Luqman
kemarin kok g up ... ???
d tungguin loh ... kirain mo d doble hri ini 😁
Siapa Aku?: Hehehe, maaf klw ga bisa double up, Kak.
total 1 replies
Aisyah Luqman
yaahhhhh... habissssss
lagi dong .....
Ana
yuklah triple satukan kedua orang tua kalian 😁😁😁
Ana
,😂😂😂😂😂
Ana
nah bener tuh😂
Ana
kan mommy kandung mereka yang melahirkan mereka jelas dong mereka nurut 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!