"menikah lah dengan putra ku, Kayla!", tuan Arya memohon kepada Kayla yang seorang anak pembantu sekaligus perawatnya. Kayla yang dari kecil diajarkan patuh oleh ibunya pun tidak bisa mengatakan tidak, apalagi Kayla yg sudah lama memperhatikan putra tuannya tentu saja ia senang. akan kah pernikahan Kayla dan putra majikan nya bahagia?
Buat yang suka romantis mending baca ini, konfliknya ringan
Teman Mita
"Kakak aja juga baru tau kemarin, aku tuh juga kaget mit... bukan cuma kamu aja! Tapi ya... mau gimana lagi kalau udah jodoh ada aja jalan buat bersama, tapi kalau nggak jodoh... sekeras apapun berusaha ujung ujungnya tetep nggak bisa bersama", jawab Zein sambil mengaduk aduk nasi di piringnya.
"Kak... dari tadi kenapa nggak dimakan si nasinya? makan dong jangan diaduk aduk kayak gitu!", Mita mengomeli Zein.
"Nggak tau nih mit, kayaknya kakak nggak nafsu makan. Kakak udahan aja, mau ke teras. Tolong nanti kamu suruh bi Yati bikin kopi buat kakak!", Zein berdiri meninggalkan makanannya yang hanya dimakan dua suap saja. Ia mengambil sebungkus rokok dari kamarnya lalu berjalan menuju teras depan rumah untuk menikmati udara malam sambil menghisap rokok. BI Yati datang membawa secangkir kopi pesanan Zein. "Ini pak kopinya", kata bi Yati sambil meletakkan kopi itu di atas meja.
"Makasih bik", jawab Zein sebelum bi Yati masuk ke dalam rumah.
Tiba tiba saja sebuah mobil putih masuk ke halaman rumah Zein. Lalu tampak seorang gadis seusia Mita keluar dari mobil itu sambil menenteng laptop. Tubuhnya yang ramping tinggi dengan hidung yang mancung, kulit putih bersih dan bulu mata lentik serta rambut panjang berponi sangat menarik untuk di lihat. Namun Zein yang sedang hanyut dalam lamunannya seperti tidak sadar jika ada yang datang.
"Ehmmmm, permisi kak... Mita nya ada?", tanya gadis itu membuyarkan lamunan Zein.
"Oh ya, ada apa?", Zein menatap gadis itu.
"Mita nya ada kak? saya temen kuliah nya", gadis itu mengulang perkataannya.
"Ada, masuk dulu dek, aku panggilin", Zein mengajak gadis itu untuk duduk di ruang tamu sedangkan Zein pergi mencari Mita, ternyata Mita sedang membantu bi Yati mencuci piring.
"Mit, di cariin temenmu tuh!", ucap Zein yang kemudian pergi melanjutkan waktu santainya di teras rumah.
Mita segera datang ke ruang tamu, ternyata itu adalah Fany.
"Fan, gue kira Lo nggak jadi Dateng. Tadi siang Lo bilang mau kesini jam 6, sekarang udah jam 7 lebih", ucap Mita duduk di sebelah Fany.
"Iya maaf tadi tuh gue nganterin mama ke supermarket dulu jadi kelamaan deh, eh mit cowok didepan tadi kakak Lo ya?", tanya Fany penasaran.
"Iya emang kenapa? pasti Lo suka kan! kebiasaan deh Lo tuh kalo liat yang good looking dikit suka", jawab Mita yang sudah tahu kalau Fany tertarik pada kakaknya.
"Hehehe, kenalin ke gue Napa! pingin nyobain deh pacaran Ama yang tua", ucap Fany ceplas-ceplos.
selama ini kak Zein kayaknya nggak punya cewek, kalau ada paling cuma temen kantornya. Apa aku comblangin aja ya sama si Fany, Fany kan udah jomblo setahun lagian Fany juga baik dan cantik. Minusnya mantan Fany banyak dan kalo udah suka sama cowok pasti dia jadi bego banget bayarin ini itu beliin ini itu. kalo sama kak Zein, kayak nya cocok deh sama sama royal. gumam Mita dalam hatinya sebelum menjawab pertanyaan Fany.
"Iya gampang, nanti gue kenalin. Sekarang kerjain dulu nih tugas buat presentasi kelompok kita besok!", ucap Mita sambil menyalakan laptopnya.
"uuuh.... Mita baik deh", Fany memeluk Mita dari samping.
"Lepasin fan, risih gue!", Mita menyingkirkan tangan Fany yang memeluknya.
BI Yati datang dengan membawa 2 gelas lemon tea dan beberapa Snack ciki ciki yang dibeli Mita sewaktu pulang dari kuliah tadi.
"Makasih ya bik", ucap Mita sebelum bi Yati pergi ke dapur.
"Iya neng sama sama", bi Yati lalu pergi melanjutkan pekerjaannya.
Saat tengah mengerjakan tugas, tiba tiba ponsel Mita berdering dan tertera tulisan "Kayla memanggil" di layarnya. Mita segera mengangkatnya.
📞"Halo Kay, gimana kabar kamu? aku dengar dari kak Zein katanya kamu mau nikah. Ko bisa sih nggak kabar kabar?", tanya Mita sambil berjalan menuju ruang tengah agar suaranya tidak menggangu Fany yang sedang mengerjakan tugas.
📞"Maaf mit, ceritanya panjang. Aku bingung harus dari mana memulainya tapi intinya itu ayahnya tuan Reino yang nyuruh aku nikah sama tuan Reino", jawab Kayla dari seberang telepon.
📞"Terus kenapa kamu mau? apa gara gara dia majikan kamu terus kamu nggak bisa nolak gitu? kalo nggak cinta mending jangan mau Kay!", kata Mita menasehati.
📞"Tapi sayangnya aku juga ada rasa sama tuan Reino sejak pertama bertemu, jadi ya bersyukur banget malah aku kalau bisa nikah sama dia", Kayla mengatakan sejujurnya.
📞"Oh my God, jadi kamu udah suka duluan??? hadeh... kalo gitu sih pasti kamu seneng banget. Aku di undang kan?", tanya Mita.
📞"Iya, kamu dan kak Zein wajib ada pokoknya! kalian berdua udah aku anggap keluarga", ucap Kayla.
📞"Terus kapan acaranya?" tanya Mita.
📞"Dalam Minggu ini, tapi nggak ada resepsi kok mit! cuma akad aja", jawab Kayla.
📞"Hah! bukannya bosnya kakak itu orang kaya? kenapa cuma akad doang? Kay... sekali seumur hidup masa kamu nggak pingin yang meriah sih?", Mita heran mendengar informasi dari Kayla.
📞"Gimana ya mit, aku nggak bisa ceritain tapi kan yang terpenting sah secara agama dan negara. Eh udah dulu ya mit, tuan Arya manggil aku bye...!", Kayla mematikan teleponnya duluan.
"Eh... udah maen dimatiin aja", gerutu Mita yang kemudian berjalan menuju ruang tamu dimana Fany sedang mengerjakan tugasnya. Mita pun segera turut mengerjakannya sambil berdiskusi dengan Fany mengenai apa yang akan dipresentasikan besok didepan dosen mereka.