Rania Sang Gadis Nelayan Skay

Tidak ingin lebih lama berada dalam ruangan tersebut yang nantinya hanya akan menambah emosinya saja

Alex langsung bangun dan menarik tangan Rania untuk keluar bersamanya.Rania hanya bangun dan mengikut sang kaka tersebut.sedangkan untuk anggota keluarga lain tidak ada yang angkat bicara.Mereka sangat menyegani Rafael obed.Rafael adalah yang paling tua di keluarga itu.apapun keputusannya sudah seperti perintah yang tidak bisa di bantah.

Diluar rumah Rania menangis di dalam pelukan kaka sepunya itu.

"Bang apa nia tidak boleh punya mimpi?apa selamanya nia akan hidup bergelut dengan laut terus?nia pengen melihat dunia luar bang.nia hanya mau hidup normal kaya anak-anak lain "

Mengeluh Nia dalam pelukan kakanya itu.

"Nia hanya ingin bernafas dengan puas bang. Tinggal di sini hanya buat Nia seperti sesak napas setiap harinya. Nia juga pengen sesekali menjalani hidup atas pilihan Nia sendiri. Nia sudah merelakan impian Nia menjadi atlet lari bang karena bapa tidak setuju dulu. Abang juga tau itu kan, masa sekara juga nia harus merelakan impian Nia lagi?"

Hati Alex sangat ngilu mendengar semua unek-unek yang di keluarkan sang adik sepupunya itu. Dia tau adiknya menanggung beban yang lebih berat dibandingkan anak-ana seumurnya.

"Yang sabar yahhh..abang janji setelah abang lulus dan punya pekerjaan nanti,abang akan bawa kamu keluar dari kota ini. Untuk sekarang abang belom bisa bertindak lebih jauh dari ini. Untuk bawa kamu keluar dari sini itu butuh modal. Sabar yah sedikit lagi, sekarang juga abang sudah daftar pengajuan kerja di negara S. Doain abang keterima yah"

Hibur Alex pada sang adik itu. Rania langsung mendongak kepala menatap sang kaka sepupu itu

"Kenapa harus luar negri bang, makin jauh dong. Nanti abang ninggalin Nia lagi?"

Tanya Nia dengan mata yang masih ada bekas air matanya.

"Karena dengan keluar negri abang makin cepat kumpul uangnya, bayaran di luar itu lebih tinggi di mandingkan di dalam negri.makin cepat abang kumpul uang kan, makin cepat abang bawa Nia keluar dari sini"

Jelas alex sambil meyeka sisa air mata sang adik

"Tapi abang harus janji yah, kalau keterima kerja nanti, harus balik dulu kesini pamit sama Nia"

"Iya abang nanti balik dulu kesini. Udah ayo masuk. Sudah jam 11, abang harus tidur besok kan harus berangkat pagi".

"Besok Rania iku antar abang ke pelabuhannya yah" .

Alex mengaguk mengiyakan permintaan sepupu kesayangannya ini.

ini visual Rania yang masih remaja yah, entar gdenya jadi cantik pol

Rania obed

anak ke 4 dari 5 bersaudara.

Putri ke dua dari pasangan Rafael obed & Kristina kim

Memiliki perawakan tubuh kurus dan tinggi,hidung mancung yang kecil,bibir tipis tapi lebar.kulit sawo matangnya yang begitu eksotis tidak lupa dengan rambut keritingnya yang sehat.Rania memiliki wajah manis alamai yang kas seperti wanita daerah timur tenga.Sebenarnya jika dia mau merawat diri sedikit pasti banyak remaja pria yang menyukainya,tapi karna kesibukannya dengan pekerjaan yang mebuatnya terpaksa memanggang kulitnya di bawa sinar matahari.Rania adalah gadis yang mandiri.Para pekerja sangat suka pada rania karena pribadinya yang mandiri dan mudah bergaul.dia juga tidak gengsian kalau bekerja. sifatnya itu berbanding terbaik dengan kaka perempuannya Nita.