istri ke 2 Ustad

Tanpa merespon pertanyaan Mega Raffa kembali melangkah manaiki anak tangga menuju kamar.

"Mas, kamu denger aku ngomong gak sih?"Teriak Mega membuntuti Raffa dari belakang.

"Kenapa kamu tega buang itu semua mas? Kamu sudah gila apa?" Mega tak bisa lagi membendung emosinya saat ini.

"lya, mas sudah gila dan akan bertambah gila lagi kalau kamu memakai pakaian kurang bahan itu ketika berada diluaran sana!"Raffa membalikkan badannya menatap lekat wajah istrinya.

"Mas gak rela kamu kalau kamu ditatap penuh nafsu oleh laki laki diluaran sana Mas saja susah untuk nahan ketika ngeliat kamu dengan pakaian terbuka apalagi para lelaki hidung belang yang setiap saat isi kepalanya para wanita seksi." Tambah Raffa lagi yang membuat Mecca tak abis pikir dengan pemikiran suami nya itu.

"Jadi mas nyamain aku dengan wanita murahan diluar sana, ha?" Mega tak percaya Raffa mengatai nya meskipun secara tidak langsung.

"Sayang, bukan maksud mas ngatain kamu sama dengan mereka Tapi.."

"Sama aja mas! Mas nganggap aku sama dengan mereka!"Меgа tak memberikan kesempatan pada Raffa untuk menjelaskan maksudnya Air matanya mulai mengalir deras di pipi cantiknya Raffa melangkah mendekati istrinya itu dan berusaha untuk menenangkan Mega.

"Sayang, mas minta maaf ya mas gak ada maksud buat nyamain kamu dengan mereka mas cuma gak rela istri mas ditatap mesum oleh pria lain."Raffa berusaha menurunkan ego nya.

"Kamu terlalu cantik untuk memakai semua itu. Mas takut kalau kamu sampai jadi perhatian cowok-cowok di kampus kamu nanti tanpa memakai pakaian seperti itupun mereka akan ngelirik ke arah kamu sayang dan itu bikin hati mas sakit. "Ucap Raffa sambil memeluk erat tubuh istrinya dalam dekapannya Sedangkan Mega terus menangis didalam pelukan Raffa.

"Tapi kenapa harus dibakar mas? Kan masih bisa dipake di kamar asrama atau pas lagi di rumah." Mega berusaha meyakinkan sang suami agar tidak membakar semua pakai kesayangannya itu.

"Mas ngelakuin itu karena mas liat gak ada satupun pakaian kamu yang agak tertutup yang kamu masukkan ke koper tadi. "Raffa menjelaskan alasannya melalukukan hal itu.

"Aku terima saran mas untuk beli pakaian baru, asalkan mas janji gak akan bakar pakaian yang tadi. Lucu lucu semua soalnya. "Mеga mendongakkan kepalanya ke atas menghadap wajah Raffa, lalu memanyunkan bibirnya. Mendapati wajah istrinya seperti memelas seperti itu akhirnya Raffa pun luluh dan mengganggukkan kepalanya pelan.

"Janji dulu!"Mega berusaha minta kepastian dari Raffa sambil mengacungkan jari kelingking nya kepada Raffa.

"lya, mas janji."Ucap Raffa mengaitkan jari kelingking nya ke jari kelingking Mega ia pun menciumi dahi istrinya dengan lembut, lalu membawa Megaa masuk ke kamar.

"Setelah mulai kuliah, kamu yang rajin ya belajarnya jangan begadang terus apalagi cuma buat nonton drakor satu lagi jangan deket deket sama laki-laki manapun mas gak suka!"Raffa menggenggam kedua tangan Mega dengan penuh harapan.

"lya, pak ustad ananda mendengarkan dan akan melaksanakan nya dengan baik, Insya Allah."Ucap Mega setengah meledek sang suami.

"Mas lagi serius sayang."

"lyaa,mas."

"Jadi, apa yang mau kamu masukin ke koper jadi nya yang?"

"Dress santai buat dipake di asrama, dalaman, handuk, peralatan mandi, buku-buku, beberapa tas kecil dan menengah, ini sama keperluan lainnya udah disiapin sama mamah." Mega menunjuk semua barang barang yang akan dibawa besok pagi. Raffa pun merapikan dan memasukkan barang tersebut satu persatu ke dalam koper.

"Nanti setelah masuk asrama, kalau ada barang yang kurang, atau uang jajan kamu kurang tinggal mintak saja sama mas kamu bisa menghubungin mas kapan pun kamu mau."Ucap Raffa menatap lekat wajah istrinya setelah semua barang telah selesai di packing.

"lya, mas. "Mega sedikit terharu mendengar perkataan Raffa.

"Jangan nakal, jaga pergaulan selama disana sekarang ini kamu tanggung jawab mas kalau terjadi sesuatu sama kamu yang kena juga mas."Tambah Raffa.

"lya, pak ustad. "Mega kembali menjadi mode murid sambil menyilangkan tangan kanan nya ke dada kirinya lalu menundukkan kepalanya pada Raffa.

"Mas pengen peluk kamu boleh gak?"

"Mm?"

"Pengen peluk!"

"Hu um."

Raffa pun menarik tubuh gadis itu dan membawanya duduk di tepi ranjang dia mulai membelai wajah Meg dan mengangkat dagu gadis itu lalu menahan tengkuk Mega dan mengecup pelan b*bir ranum yang menjadi candu bagi nya tanpa melepaskan pagutan b*bir nya dan Mega dia mulai membaringkan tubuh Mecca dikasur dan mengikuti tubuh gadisnya itu dengan mengukung tubuh ramping yang yang kini tepat berada dibawah nya.

Puas dengan b*bir manis istrinya itu, ia mulai beralih ke bawah dan menc*umi leher jenjang Mega yang membuat sang istri mendongakkan wajahnya ke atas.

"Nghh...Mas."Mega meremas rambut Raffa dengan tangan kanan nya, sedangkan tangan kiri nya melingkar ke leher sang suami Raffa menyisiri setiap inci leher sang istri dari bagian kanan lalu beralih ke leher Mega sebelah kiri.

Setelah dirasa cukup, Raffa menghentikan aktivitasnya sejenak, lalu ditatapnya mata sang istri penuh dengan lembut.

"Mas akan sangat merindukan mu kelak sayang. "Ucap Raffa mengecup pelan bibir sang istri lalu tangan nya bergerak menuju dada Mega dan m*rem*s kedua bukit kenyal itu dari luar.

"Mmhh..Mas. "Mega kembali meremas rambut Raffa dengan kedua tangan nya, sedangkan gigi atasnya menggigit pelan b*bir bawahnya menahan rasa nikmat yang diberikan oleh Raffa rangan Raffa kini mulai menyentuh kancing baju Mega dan membukanya satu persatu tanpa melepaskan baju dari tubuh Mega, Firaz mulai menelusupkan tangannya kebawah menuju punggung Mega dan mencari pengait bra Mecca lalu melepaskannya begitu saja.

Lalu ia menarik tali b*a istrinya itu dan mengeluarkan nya dari lengan pendek baju Mega sebelah kiri, kemudian menarik yang sebelah kanannya setelah tali keduanya terlepas dari lengan Mega ia mencomot bagian tengah b*a yang berada di atas gunung kembar milik istrinya itu lalu meletakkannya disisi Мega

Raffa kembali m*r*m*s salah satu gunung kembar itu dengan salah satu tangan nya Sedangkan tangan satunya memegang samping kepala Mega sebelah kiri sambil mulutnya melumat b*b*r ranum Mega yang terasa begitu manis dib*b*rnya.

Kemudian ia menurunkan kepalanya ke gunung kembar Megaa dan mengecup ujung kedua nya secara bergantian sebelum melumat penuh n*fs* keduanya.

"Aakkhhh..Nghhh..maass!" Mega menggelinjang hebat ketika Raffa memainkan put*ngnya dengan l*dah nya, ia menjilat put*ng Mega yang menciptakan sensasi geli nan nikmat.

Selasai bermain dengan gunung kembar itu, Raffa bangkit dari posisinya dan mulai membuka baju yang dikenakannya karena sudah merasa gerah.

"Mas, kenapa bukak baju?"

"Gerah, sayang."

Raffa kembali menarik tubuh Mega dan membawa tubuh gadis itu duduk diatas ranjang la mulai m*nci*mi b*b*r gadis itu kembali, tanpa aba aba Mega pun membalas ciuman Raffa dengan menghisap b*b*r sang suami bagian bawah.