Berkisahkan tentang bangkitnya arwah seorang gadis yang ingin membalaskan dendam kepada pelaku yang telah membunuhnya secara keji. mampu kah arwah gadis itu membalaskan dendamnya.?? buat yang penasaran cuss langsung kepoin kuy. tak kenal maka tak sayang baca dulu siapa tau suka dengan cerita ini😉😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artandapermana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
"Kenapa Mbak Diana tega ninggalin Aku, mbak Diana sudah gak sayang lagi sama Lina." Lina nampak menangis di dekapan arwah kakaknya.
"Siapa bilang mbak gak sayang sama kamu, Mbak sayang banget sama Lina, keadaan kita sudah berbeda, ini sudah takdir kita harus perpisah" Diana berucap sambil mengelus pucuk kepala Adiknya.
"Linaa.. udah ya kamu jangan sedih lagi, sekarang kamu kan bisa bertemu lagi dengan Mbak."
"Iya Mbak.. sekarang Lina udah gak sedih lagi, kan ada Mbak Diana disini yang nemani aku"
Lina mengusap sisa air mata yang membasahi pipinya, seketika itu wajahnya berbinar, ia begitu senang karna bisa bertemu dengan kakaknya kembali meski hanya sebatas arwah, namun itu sudah cukup mengobati rasa rindu terhadap kakaknya.
"Nah gitu dong adik kakak harus kuat gak boleh sedih lagi."
"Iya Mbak.. oh iya Mbak Diana kok bisa ada disini? apa yang terjadi?"
"Ada sesuatu yang ingin Mbak lakukan, orang orang laknat itu harus lenyap ditanganku."
"Orang orang laknat? siapa mereka Mbak.? tanya Lina penasaran. ia tidak lah mengerti dengan apa yang dimaksud oleh kakaknya.
"Mereka adalah orang orang yang telah membunuh Mbak, perlakuan mereka sangat Laknat, Mbak harus membalas perbuatan mereka." ucap Diana sambil mengepalkan tangan, sorot matanya merah menyala, ia merasa sangat geram mengingat ketika para pria itu menodainya.
"Astagfirullahalazim. ini tidak bisa dibiarkan begitu saja Mbak, orang orang itu harus mendapat balasan dengan apa yang telah mereka perbuat, Lina sangat setuju jika Mbak Diana membalas perbuatan mereka, bila perlu bunuh mereka Mbak." ucap Lina, ia merasa tak terima dengan kejadian itu yang merenggut nyawa kakaknya.
"Iyaa.. mbak pasti akan meembalas perbuatan mereka, bila perlu mbak Akan membunuh mereka semua."
"Tapi kamu jangan bilang ibu dan bapak kalau Mbak ada disini."
"Emang kenapa Mbak?"
"Mbak masih belum siap Lin.. menampakkan wujud Mbak dihadapan ibu dan bapak. kamu harus merahasiakan tentang ini, jangan sampai ada yang tau, ini rahasia kita"
"Iya Mbak.. kalau itu kemauan Mbak Diana, Lina gak akan bilang siapa siapa tentang ini."
"Mbak Diana jangan pergi ya, Lina butuh Mbak, Lina ingin Mbak Diana selalu ada di sampingku."
"Iya Lina.. mbak akan selalu ada disamping Lina. kamu tenang saja ya, meskipun keadaan mbak sekarang seperti ini, Mbak sayang banget sama Lina."
"Lina juga sayang sama Mbak." Lina pun langsung memeluk kakaknya kembali.
"Lina.. Mbak pergi dulu ya."
"Jangan Mbak.. Lina masih kangen sama Mbak Diana, jangan pergi Mbak"
"Mbak harus pergi Lin.. ada sesuatu yang ingin mbak Lakukan."
"Tapi Mbak.. Lina masih kangen, kok mau ditinggal sih." Lina nampak bersedih saat Kakaknya hendak meninggalkan nya.
Besok kita kan masih bisa bertemu lagi Lin.. Mbak Janji deh besok pagi Mbak akan kesini lagi, gapapa ya Mbak tinggal sekarang.?
Yaudah deh.. tapi beneran kan besok Mbak Diana kesini Lagi.?
"iya Lin.. mbak janji besok akan kesini lagi."
"Yaudah Kalau gitu Mbak pergi dulu ya, Lina gak boleh sedih besok Mbak pasti akan kesini lagi"
Diana nampak melayang ke udara dan lama kelamaan sosok Diana pun menghilang di balik jendela.
"Kira kira Mbak Diana mau pergi kemana ya kok aku ditinggal, padahal baru aja ketemu malah ditinggal lagi. tapi gapapa deh besok Mbak Diana kan kesini lagi." ucap Lina sambil merebahkan tubuhnya.
Saat ini Lina merasa lebih tenang seakan ia kembali bersemangat lagi karna kehadiran arwah kakaknya membuat merasa lebih tentang, tak seperti sebelumnya yang terpuruk dalam kesedihan.