NovelToon NovelToon
My Perfect Husband

My Perfect Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa
Popularitas:23.4k
Nilai: 5
Nama Author: Alfianita

Pernikahan memang sesuatu hal yang amat diinginkan oleh setiap orang. Namun, seorang gadis yang bernama Dania tidak menginginkan pernikahan yang terjadi.



Skandal pernikahan yang terjadi semata-mata hanya ingin memenuhi hutang sang Ayah nya.


"Saya siap menikah dengan putra Anda, Nyonya Sofia. Tapi saya mohon ... Jangan penjarakan Ayah saya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfianita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~MPH9~

...Bukankah aku seperti matahari, jika mendekati bumi maka bumi akan terbakar. ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keheningan kembali melanda Dania dan Nyonya Sofia. Dania masih diam dan enggan untuk berbicara. Sedangkan Nyonya Sofia, wanita paruh baya itu masih ragu untuk mengeluarkan kata-kata.

Nyonya Sofia merasa bimbang mau mulai bercerita darimana. Jika mengatakan yang sebenarnya apa tujuannya pasti Denada akan marah dan kecewa padanya.

Namun, disisi lain saat ini Dania tengah marah padanya. Dania memiliki pikiran negatif pada Nyonya Sofia. Dan mau tidak mau Nyonya Sofia harus tetap menjelaskannya.

“Maafkan Mama sebelumnya, Dania. Mama...”

Nyonya Sofia mulai menceritakan tujuannya.

Kedua mata Dania membulat. Semua apa yang diceritakan Nyonya Sofia masih berusaha dicernanya.

“Gila! Apa Anda tidak waras dengan keinginan Anda, Nyonya Sofia yang terhormat. Jadi pernikahan ini adalah jebakan Anda agar saya bisa membuat putra Anda jatuh cinta pada saya?”

“Dan... putra Anda bisa melupakan mantan kekasihnya yang tidak Anda restui itu.”

Dania menggeleng tidak percaya. Hatinya berasa dicabik-cabik oleh belati tajam. Bukan harga dirinya yang saat itu tengah dipertaruhkan melainkan masa depannya pun juga.

“Dania, Mama mengaku salah atas kejahatan yang sudah Mama lakukan. Mama Minta maaf, Nak. Tapi, perlu kamu tahu satu hal.”

“Mama memberikan jaminan untuk keluarga kamu di desa. Mama jamin adik-adik kamu mendapatkan pendidikan sampai ke jenjang yang tertinggi.”

“Tolong percayalah sama Mama!”

Dania merasa tersiksa atas setiap kata yang diucapkan oleh Nyonya Sofia. Dania membutuhkan waktu untuk menerima semuanya.

Apalagi menghadapi Aryan perasaannya harus tahan banting... bermuka beton.

“Maafkan, saya! Saya masih membutuhkan waktu untuk menerima semuanya. Dan masalah tawaran Anda, saya akan coba pikirkan lagi.”

“Saya permsi! Saya mau ke kamar dulu.”

Dania mengusap air mata yang telah jatuh ke bumi. Dania berlari menuju ke kamarnya. Untung saja Dania tidak bertemu dengan laki-laki yang ... menguping. Bahkan merekam semua yang terjadi.

‘Ya Allah... apa yang harus aku lakukan sekarang? Melanjutkan pernikahan ini serasa menyakitkan. Jika berpisah... itupun Kau benci.’

‘Dan sekarang rasanya aku tidak mungkin ke kamar. Aryan, pasti masih di kamar itu.’

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tok... Tok... Tok...

Suara ketukan pintu telah terdengar pelan. Dan tak lama kemudian terdengar suara dari luar memanggil Aryan.

“Den Aryan, apa Anda masih ada di dalam?”

“Ya, masuk saja. Sudah ditunggu dari tadi pula.” Aryan merengut mendengar suara yang tak asing.

Setelah membuka pintu Gavin hanya nyengir saja. Berbeda dengan aryan yang sudah menahan kesal karena Gavin terlalu lama.

“Darimana sih? kenapa lama sekali datangnya? Sudah cepetan sekarang bantu aku mandi.” Aryan mengucapkan dengan tegas.

Dan itu pertanda tidak boleh ada penolakan dari perintahnya.

“Sorry! Tadi... aku punya sesuatu untuk diperlihatkan padamu.” Gavin menatap Aryan tajam.

“Nanti saja kamu tunjukkan padaku. Sekarang bantu aku ke kamar mandi.” Aryan meminta Gavin mendekat dengan jemarinya.

“Kenapa tidak minta bantuan sama istrimu saja?”

“Jangan banyak tanya.” Aryan melotot tajam.

Sepersekian detik kemudian...

Setiap pagi setelah Aryan usai mandi dan aura tampannya sudah terlihat ia akan duduk di kursi rodanya sembari menatap jalanan dari balik jendela.

“Bawakan sarapannya ke kamar. Aku malas turun.” Permintaan Aryan di angguki Gavin.

Namun sebelum Gavin meninggalkan kamar itu kembali Gavin menunjukkan ponselnya pada Aryan. Karena Gavin tidak mau jika Dania terluka diperlakukan tidak selayaknya oleh Aryan.

‘Bukankah aku seperti matahari, jika mendekati bumi maka bumi akan terbakar.’

‘Maka dari itu lebih baik matahari menjauhi bumi agar bumi tidak terbakar. Karena matahari ingin buminya baik-baik saja.’

Sebelum menutup pintu kamar Aryan, Gavin mengusap air mata di sudut matanya. Senyum tipis telah terukir dari bibir tipisnya.

Perihal rasa cinta telah masuk hingga ke dalam relung jiwa Gavin. Namun, semuanya sudah terlambat. Ikatan pernikahan tidak mungkin di terjangnya meskipun Gavin ingin sekali membuat tawa Dania terjaga dan membuat Dania kembali bahagia.

Bukankah ini seperti cinta segitiga...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aryan mengernyit, mendelik tajam saat melihat Dania memang tidak dibayar sepeser pun sama Nyonya Sofia, tapi Aryan juga tahu jika tujuan Nyonya Sofia ingin adanya cinta di antara dirinya dengan Dania.

“Dania, jangan pernah bermimpi untuk meluluhkan hatiku. Berdebar, kesemsem ataupun hatiku yang getar-getir saja tidak.” Aryan mematikan ponsel yang ada dalam genggaman tangannya.

Tatapan itu kembali melihat ke arah jalanan yang semakin ramai. Kendaraan mesin telah berlalu lalang di bawah sana.

“Dania?” Aryan menajamkan tatapannya. “Apa yang dilakukannya?”

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dania mencari duduk yang nyaman. Dan ia memilih untuk pergi ke seberang jalan, tidak jauh dari rumah itu ada taman kanak-kanak. Di sana lah Dania menangis tersedu_meluapkan apapun yang bergemuruh di dalam hati.

“Bapak... Ibu... Dania hancur di sini. Saat ini Dania sangat merindukan Bapak dan Ibu. Hiks... Hiks... Hiks...

Dania meratap, seakan ia merasa sendirian. Jauh dari kedua orang tuanya membuat Dania seperti kehilangan arah. Dania merasa bimbang untuk memberikan keputusan atas permintaan Nyonya Sofia.

Mundur atau bertahan adalah sesuatu pilihan yang amat tersulit.

Cahaya matahari telah meninggi, taman itupun telah didatangi banyak anak balita yang akan bermain di sana. Sehingga suasana di taman itu mulai ramai.

“Kakak cantik, pagi-pagi kenapa kok sudah menangis?” tanya anak perempuan yang berusia lima tahun.

Dania nampak mengusap air matanya secara kasar. Setelahnya memberikan senyum manis pada anak kecil itu.

“Kakak tidak apa-apa kok, sayang. Tadi hanya... sakit perut saja. Soalnya kakak belum sarapan... lupa.” Dania nyengir saja.

Dan itu memang benar adanya jika Dania belum sempat sarapan pagi. Hal itu membuat perut Dania keroncongan, cacing yang ada di perutnya meminta jatah makan dengan segera.

“Ya sudah kalau begitu kakak cantik makan roti saja. Ini aku punya roti loh, makan saja kakak cantik.” Anak itu menyodorkan sebungkus roti aoka yang lumer pada Dania.

‘Ya Allah... manis sekali adik ini. Terima kasih karena Engkau mengirimkan adik ini sekedar penghibur laraku.’

Dania tersenyum sambil mengambil satu bungkus roti tersebut. Tidak lupa Dania berucap terima kasih pada anak itu.

Di buka nya roti itu lalu dimakan oleh Dania. Bahkan anak itupun juga memakan roti yang dibawanya. Karena secara kebetulan anak itu membawa tiga roti.

“Sudah tidak sakit perut lagi kan, kakak cantik?” tanya anak itu.

“Sudah tidak lagi, cantik. Terima kasih ya, rotinya.”

Anak itu mengangguk, lalu berpamitan pergi karena mama nya telah memanggil. Anak itu melambaikan tangan pada Dania sebelum benar-benar lenyap dalam pandangan Dania. Dan Dania juga membalasnya dengan senyuman.

“Dania, sekarang kamu harus kembali ke rumah itu. Kamu tidak boleh menyerah begitu saja dan kamu juga harus terima tawaran yang diberikan Nyonya Sofia.”

“Bukankah meluluhkan hati laki-laki itu harus dihadapi oleh wanita berkelas.” Denada mengulas senyum tipis.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Nyonya Sofia nampak mondar-mandir di depan pintu rumahnya. Sengaja hal itu dilakukan untuk menunggu Dania pulang. Pulang ke rumahnya, karena Nyonya Sofia tidak mau Dania meninggalkan rumahnya begitu saja.

Mimik wajah Nyonya Sofia menyiratkan kekhawatiran yang mendalam. Tangannya selalu ditautkan dan diremas karena terlalu cemas.

‘Ini salahku, seharusnya aku tidak mengancam pak Handoko. Dan aku meminta baik-baik pada pak Handoko untuk menjadikan Dania istri Aryan.’

Nyonya Sofia terus saja mondar-mandir bak setrika saja. Dan itu menarik perhatian Gavin yang melintas di depan sana.

“Maaf Nyonya, Apa yang sedang Anda lakukan?” tanya Gavin yang merasa aneh dengan sikap majikannya itu.

Meskipun Gavin dan Aryan bersahabat tetapi Gavin juga tidak aji mumpung memanfaatkan kebaikan Aryan padanya.

“Saya sedang menunggu Dania, Gavin. Dia... pergi dari rumah.”

Deg!

‘Kemana Dania pergi? Apa... dia terluka?’ batin Gavin.

Saat itu juga Aryan keluar dari rumah itu dengan wajah datarnya. Entah mau kemana Aryan yang sudah rapi itu. Namun, Aryan saat itu mendorong kursi rodanya dengan kencang. Itupun tidak sengaja dilakukan nya. Sehingga kursi roda Aryan melaju kencang.

Bersambung...

1
Alfiatul Khoiriyah
Kecewa
Alfia Nita: kecewa dimana nya kak?
total 1 replies
Alfiatul Khoiriyah
Buruk
Alfia Nita: oh iya kak, tidak apa-apa kok. Terima kasih sudah mampir/Kiss/
Alfiatul Khoiriyah: ceritanya bagus kok, cumak waktu kasih penilaian sinyal agak loading
jadi maaf y kak
total 4 replies
Fitri Nur Hidayati
hilang malunya y niaa.
Fitri Nur Hidayati
isabella dipanggil Bella, jadi pacarnya Raka sekarang y thor
Alfia Nita
Terima kasih Kak🥰
Fitri Nur Hidayati
wow tajam.banget ucapannya dania. tapi it's oke lah. kan si aryan nya juga galak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!