NovelToon NovelToon
Kampung Santet

Kampung Santet

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Dendam Kesumat
Popularitas:33.3k
Nilai: 5
Nama Author: ummiqu

Baru saja menikah Prashadi mengajak istrinya hijrah ke kota lain. Namun sayangnya mereka terjebak di sebuah kampung yang sarat dengan hal mistis.

Meski berbahaya, Prashadi memilih bertahan karena di sana lah satu-satunya tempat aman untuknya dan sang istri sembunyi dari kejaran orangtua mereka masing-masing.

Keanehan dan ketakutan terus membayangi hingga nyaris membuat mereka gila.

Kengerian seperti apa yang dijumpai Prashadi dan istrinya selama tinggal di kampung itu ?.

Penasaran ?. Ikuti kisahnya yuukkk ...

( Novel ini murni buah pikiran Author. Nama dan tempat yang ada di novel ini hanya fiksi. Mohon bijak membaca dan berkomentar. Terima kasih 🙏 )

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummiqu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Saling Menuduh

Keanehan yang dialami Prashadi dan Artha hari itu membuat keduanya sedikit linglung. Mereka duduk di ruang tamu sambil berkali-kali menatap keluar jendela. Mak Is tahu Prashadi dan Artha menatap langit yang mulai gelap seolah memastikan dan menghubungkan ucapannya tadi dengan kejadian yang mereka alami.

Karena iba melihat kondisi suami istri muda itu, Mak Is pun menenangkan mereka.

" Minum dulu Mas, Mbak ...," kata mak Is sambil meletakkan dua buah gelas berisi air putih.

" Makasih Mak ...," sahut Prashadi dan Artha bersamaan lalu bergegas meneguk air pemberian Mak Is hingga tandas.

" Sama-sama," sahut Mak Is sambil tersenyum.

Bersamaan dengan ucapan Mak Is, suara kumandang adzan Maghrib pun menggema di seantero kampung.

" Aku sholat dulu ya Sayang. Udah adzan Maghrib tuh," kata Prashadi.

" Iya. Tapi bisa kan kalo sholatnya di rumah aja Mas ?. Aku ... Aku takut," bisik Artha sambil menahan lengan suaminya.

" Takut apa ?. Ga ada apa-apa kok di sini," sahut Prashadi sambil menatap ke sekelilingnya.

" Aku tau. Aku cuma merasa ga nyaman aja sama kejadian tadi Mas. Liat, badanku aja sampe gemetar kaya gini. Ini di luar kebiasaan lho Mas ...," kata Artha sambil memperlihatkan kedua lengannya yang bergetar entah kenapa.

Prashadi pun mengamati tangan dan kaki Artha sejenak. Setelahnya dia menatap wajah cantik Artha. Prashadi pun iba melihat wajah sang istri yang sedikit memucat. Ada bayangan ketakutan yang jelas tercetak di sana.

" Ok. Aku sholat di rumah, tapi berjamaah sama Kamu ya ...," kata Prashadi sambil mengusap pipi Artha dengan lembut.

Artha pun tersenyum lalu mengangguk cepat.

" Iya Mas ...," sahut Artha.

Prashadi ikut tersenyum lalu membantu Artha bangkit dari duduknya. Setelahnya kedua sejoli itu segera bersiap untuk sholat berjamaah di ruang tengah. Prashadi sengaja memilih ruang tengah karena mengira Mak Is juga akan ikut sholat Maghrib berjamaah bersama dengan mereka.

" Kita sholat berjamaah yuk Mak. Pake mukenaku aja, biar ga usah bolak balik ke rumah," kata Artha sambil mengulurkan mukena bersih miliknya kepada Mak Is.

" Maaf Mbak. Saya ... Saya ga sholat," sahut Mak Is ragu.

Jawaban Mak Is membuat Artha dan Prashadi saling bertatapan sejenak dengan tatapan tak terbaca.

" Ehm ..., maksudnya ga sholat karena Mak lagi M ya. Iya kan ...?" tanya Artha sambil tersenyum.

" Bukan Mbak. Saya memang ga pernah sholat seumur hidup Saya," sahut Mak Is tegas.

" Oh maaf Mak. Kami kira Mak muslim, makanya Kami ajakin sholat tadi," kata Artha tak enak hati.

Mak Is hanya membisu sambil membuang pandangannya kearah lain.

" Ya udah Sayang, Kita sholat berdua aja yuk," kata Prashadi menengahi.

Artha mengangguk lalu bergegas menggelar sajadah. Tak lama kemudian sepasang suami istri itu nampak telah larut dalam kekhusuan sholat mereka.

Saat Prashadi dan Artha sedang menunaikan sholat, diam-diam Mak Is keluar dari rumah. Di depan pintu wanita sepuh itu nampak menghela nafas panjang sambil menatap ke langit malam. Setelahnya dia pergi meninggalkan tempat itu tanpa pamit.

Prashadi dan Artha yang menyadari kepergian Mak Is usai sholat pun hanya bisa saling menatap dalam diam.

\=\=\=\=\=

Jika Prashadi dan Artha masih sibuk beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal yang baru, kedua orangtua mereka justru sibuk mencari keberadaan mereka.

Hisyam yang terpukul dengan kepergian putri kesayangannya itu pun hanya bisa terpaku tak percaya. Di sampingnya terlihat Ina yang tak berhenti menangis. Sedangkan Ari nampak berdiri sambil menatap kedua orangtuanya dengan tatapan iba. Dalam hati ia mengucap kata maaf berkali-kali karena telah menyembunyikan kepergian Artha.

" Bisa berhenti nangisnya kan Bund ?. Kamu tau kan kalo tangismu itu ga bisa membantu sama sekali," kata Hisyam kesal.

Ucapan Hisyam membuat Ina tersentak. Dia tersinggung karena merasa air matanya diremehkan.

" Tapi jangan lupa kalo air mataku ini lah yang berjasa menyambut Anak-anak Kita lahir ke dunia ini Yah !" sahut Ina tak kalah ketus hingga membuat Hisyam menoleh.

" Apa maksudmu Bund ...?" tanya Hisyam tak mengerti.

" Kamu jangan pura-pura lupa Yah. Di saat Aku berjuang bertaruh nyawa melahirkan Ari dan Artha, Kamu malah sibuk mengejar cinta wanita lain. Kok bisa-bisanya sekarang Kamu hina air mataku. Asal Kamu tau ya, air mata ini yang menyambut kelahiran mereka ke dunia ini. Hanya air mata ini tanpa Kamu atau siapa pun !" sahut Ina sambil menatap Hisyam dengan tatapan tajam.

" Jaga ucapanmu Bund, ada Ari di sini. Aku ga mau dia salah paham nanti," kata Hisyam gusar.

" Kenapa memangnya ?. Kamu malu ?" tanya Ina.

" Bunda !" panggil Hisyam sambil bangkit dari duduknya.

Wajah Hisyam yang menegang dengan tatapan yang dingin mau tak mau membuat Ina gentar. Dia pun membuang pandangannya kearah lain. Sedangkan Ari yang mengamati dari jauh pun ikut terkejut melihat sikap sang ayah. Sesaat kemudian Ari maju untuk melerai kedua orangtuanya.

" Maaf Yah, Bund. Tolong hentikan pembicaraan ga penting ini. Kita fokus sama Artha dulu ya ...," pinta Ari hati-hati.

Ucapan Ari berhasil meluluhkan kemarahan Hisyam dan Ina. Setelah menghela nafas panjang Hisyam pun kembali duduk di samping istrinya.

" Kamu betul Ri. Terus gimana, apa Kamu punya info lain ?" tanya Hisyam.

" Belum Yah ...," sahut Ari sambil menggelengkan kepala.

" Gimana sama ... Pras ?" tanya Ina ragu namun berhasil membuat Hisyam dan Ari menoleh kearahnya.

" Kenapa Kamu nyebut nama itu lagi Bund ?" tanya Hisyam tak suka.

Ina pun menghela nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan suaminya.

" Gapapa. Mungkin Pras tau kemana Artha pergi. Kan cowok terakhir yang deket sama Artha ya cuma Pras ...," sahut Ina dengan enggan.

" Tapi sayangnya Pras udah resign jauh-jauh hari sebelum Artha pergi Bund," sela Ari tiba-tiba.

" Resign ?. Kapan ...?" tanya Hisyam dan Ina bersamaan.

" Kalo ga salah dua bulan yang lalu," sahut Ari.

" Kenapa dia resign ?" tanya Hisyam.

" Ga tau Yah. Aku kan udah lama jaga jarak sama Pras persis seperti yang Ayah suruh. Jadi Aku ga tau apa-apa soal keputusannya itu. Aku tau dia resign ya dari temenku," sahut Ari berbohong.

Jawaban Ari membuat Hisyam dan Artha terdiam. Mereka bingung kemana harus mencari Artha. Sedangkan untuk membuat laporan ke polisi pun mereka enggan. Mereka khawatir Artha malu saat mengetahui kepergiannya melibatkan pihak kepolisian.

" Kenapa saat Pras resign, Artha juga pergi ya. Jangan-jangan ...," ucapan Ina terputus karena Hisyam memotong cepat.

" Bisa aja diam-diam mereka masih menjalin hubungan di belakang Kita Bund. Dan mereka sengaja nyusun rencana untuk kabur !" kata Hisyam.

" Ga mungkin Yah. Aku selalu ngawasin Artha dan Pras. Dan Aku tau persis kalo hubungan mereka udah lama berakhir," kata Ari berusaha meyakinkan.

Namun sayang ucapan Ari justru membuat Hisyam dan Ina curiga. Mereka yakin jika Prashadi terlibat dengan kepergian Artha.

" Jangan-jangan Pras tau dimana Artha," kata Ina kemudian.

" Betul. Atau justru Anak itu yang membawa Artha pergi lalu menyembunyikannya di suatu tempat," tebak Hisyam.

" Kalo gitu Kamu harus temuin Pras dan tanya dimana Artha, Yah ...," kata Ina tak sabar.

" Iya Bund. Kalo gitu Aku pergi sekarang. Kamu tunggu di rumah ya. Ayo Ri ...," kata Hisyam sambil bergegas melangkah keluar rumah.

Ari pun hanya bisa mengikuti sang ayah. Dia berharap tak akan ada keributan di rumah orangtua Prashadi nanti.

Kemudian Ari melajukan motornya dengan kecepatan tinggi seperti yang diminta sang ayah. Berkali-kali Hisyam protes dengan cara Ari mengendarai motornya.

" Lelet banget sih. Sini, biar Ayah aja yang bawa Ri !" kata Hisyam tak sabar.

" Ga usah Yah. Kalo Ayah yang bawa, bisa-bisa Kita bukan ke rumahnya Pras tapi malah ke Rumah Sakit !" sahut Ari.

Ucapan Ari mau tak mau membuat Hisyam terdiam. Dia sadar kemarahannya bisa membahayakan diri dan anaknya. Beruntung Ari bisa mengendalikan diri hingga tak ikut terpancing seperti dirinya.

Setengah jam kemudian motor Ari pun memasuki halaman rumah Supriyadi. Tepat di saat Ari memarkirkan motornya, saat itu lah Supriyadi keluar dari rumah diikuti Panji. Rupanya Supriyadi juga berniat pergi ke rumah Hisyam.

" Wah kebetulan sekali. Bapak dan Anak sama-sama ga tau malu. Sudah tau ga diterima tapi masih memaksa masuk," kata Supriyadi sambil tersenyum mengejek.

" Terserah !. Aku juga ga sudi ke sini kalo ga terpaksa. Sekarang dimana Pras dan kemana dia membawa pergi Anak gadisku ?!" tanya Hisyam.

" Heeeii ... jaga mulutmu Hisyam !. Anakku memang ga ada di rumah. Tapi dia juga ga mungkin membawa pergi anakmu. Justru Anakmu yang kegat*lan dan ga tau malu. Bisa-bisanya perempuan nyamperin laki-laki !" sahut Supriyadi lantang.

" Kau ...," kata Hisyam sambil melotot.

Dan perdebatan pun tak terelakkan lagi. Masing-masing bersikukuh dengan pendiriannya. Ari dan Panji yang memang telah saling mengenal pun hanya bisa membisu sambil mengamati aksi Hisyam dan Supriyadi.

Setelah lama berdebat, akhirnya Hisyam dan Supriyadi pun sama-sama mendekat dan bersiap baku hantam. Melihat hal itu Ari dan Panji pun bergegas melerai. Mereka memegangi ayah masing-masing lalu membawanya menjauh.

\=\=\=\=\=

1
INDRA
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., mksh supportnya kak 🙏😊
total 1 replies
💎hart👑
ada gt ya dukun sohor tp sklh sasaran.🤣🤣🤣pen ngakak takut dosa🤣🤣🤣
💎hart👑
ish Ki Warso ga bs liat yg bening2 ... pengen aja bawaannya 🙄
💎hart👑
jgn blg Ki Warso dukun c*bul jg🙄
💎hart👑
ternyata ulahnya Supriyadi
💎hart👑
ki Warso kah biang keroknya??
any Sulistiani
coba tebak, klo ga bs kg lanjuuutt dlu ya kak..
Maz Andy'ne Yulixah
Aamiin ya robbal alamiin..
Waalaikumsalam Kak Thor,ditunggu cerita barunya ya😊
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp ...👌
BTW makasih jg atas supportnya kak ... 🙏😊
total 1 replies
Maz Andy'ne Yulixah
Semoga Kayla taubat dan cepat sembuh..
any Sulistiani: aamiin ...
total 1 replies
Maz Andy'ne Yulixah
Emang beda Win waktu didunia Gaib sama Nyata😁
any Sulistiani: betul Kak .., kadang lebih cepat kadang lebih lambat, ya kaya yg dialamin Erwin & Prashadi kali ini ...
total 1 replies
Maz Andy'ne Yulixah
Untung gak kenapa2 si Pras,sudah deg2 kan😁
any Sulistiani: he he ... iya kak 😄
total 1 replies
Maz Andy'ne Yulixah
Gk nyangka ingat masa Lalu ya Pras🤧
any Sulistiani: iya kak ... 😌
total 1 replies
Maz Andy'ne Yulixah
Kira2 siapa yang merhatiiin Artha sama Prashadi ya🤔
any Sulistiani: coba tebak, klo ga bisa lanjut dlu ya kak ...
total 1 replies
Ali B.U
semoga pada bisa ngambil hikmahnya,
Ali B.U: ok sama2
any Sulistiani: Aamiin... se7 👍
BTW makasih atas supportny ya kak 🙏😊
total 3 replies
Ali B.U
next
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
Ali B.U
.next
Ali B.U
next
Ali B.U
next.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!