NovelToon NovelToon
LITTLE NANNY

LITTLE NANNY

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Duda / Ibu Pengganti / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Keluarga
Popularitas:607.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ely LM

LITTLE NANY

Menjadi babby sitter diusia 19 tahun adalah adalah tawaran terbaik bagi Tisha karena dia harus melunasi hutang keluarga yang jumlahnya besar.

Nizar Mukti Wibowo, duda beranak satu yang berusia 35 tahun ini harus merelakan anaknya dalam pengasuhan Tisha sebagai babby sitter.

Namun, takdir membawa Tisha tidak hanya sebatas menjadi pengasuh, melainkan juga mengambil peran sebagai ibu bagi anak yang haus akan kasih sayang seorang ibu tersebut.

Bagaimana Tisha akan menjalani kehidupannya? Dan bagaimana juga Tisha akan menghadapi Nizar yang otomatis memiliki gelar suami baginya?

Inilah kisah hidup Tisha...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ely LM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pengasuh Cean

Tisha terkejut saat tahu orang yang berada di dalam kamar tersebut ternyata, "Papinya, Cean?" tanya Tisha dalam hati.

Mungkin dia bisa lupa dengan wajah Andre. Namun, untuk papinya Cean, Tisha selalu ingat karena wajahnya sangat mirip dengan Cean.

"Dia bos kamu, Tisha. Kamu masih ingat dia kan?" tanya Andre mengejutkan Tisha yang sedang kembali mengingat tentang Cean.

"Ini Tisha, Tuan Andre. Pengasuh baru untuk Tuan Muda!" ucap Andre kepada Nizar yang membuat Tisha semakin terkejut.

Tisha menoleh kepada Andre. Andre tersenyum tipis sambil mengangguk.

"Kamu bisa keluar dulu, Andre. Saya harus berbicara dengan pengasuh baru anak saya!" ucap Nizar dengan lugas.

Andre mengangguk, lalu keluar kamar. Hanya tersisa Tisha dan Nizar di dalam kamar tersebut.

Saat Andre sudah berada di luar kamar, pria berseragam hitam yang masih setia menunggu di luar itu berkata. "Calon pengasuh sebelum-sebelumnya diseleksi dengan ketat, tapi untuk yang sekarang terlihat spesial ya, Pak."

Andre tersenyum tipis.

"Kedepannya perlakuan Tisha dengan baik!" ucap Andre.

Mereka tetap berdiri di depan pintu.

Sedangkan di dalam kamar, Nizar yang sejak tadi berdiri di pinggir pintu kaca yang mengarah ke balkon berjalan mendekat kepada Tisha.

"Perkenalkan dirimu!"

"Baik Pak. Perkenalkan nama saya Tisha Yusrina, bisa dipanggil Tisha, usia saya sembilan belas tahun, saya---,"

"Sudah, cukup!" potong Nizar.

Nizar berjalan menuju nakas dan mengambil sebuah dokumen di dalam maps.

Ia menyerahkan dokumen itu kepada Tisha.

Kedua tangannya masuk ke dalam saku celana kain berwarna hitam.

"Dokumen itu berisi peraturan apa yang boleh kamu lakukan dan tidak boleh kamu lakukan selama menjadi pengasuh putra saya. Di situ juga ada nominal gaji yang akan saya berikan setiap bulannya. Ada juga surat perjanjian kerja dan juga perjanjian jika kamu menyakiti anak saya, maka kamu akan menerima akibatnya!"

Tisha yang sedang membaca dokumen itu tidak keberatan dengan segala larangan yang dibuat. Walaupun ada beberapa hal yang memancing pertanyaan.

"Saya rasa tidak ada yang perlu kamu tanyakan dan patuhi saja apa yang ada di situ!" ujar Nizar yang sepertinya paham jika Tisha akan mengajukan pertanyaan.

"Untuk gaji, jika kamu bisa menjadi pengasuh yang baik, saya tidak ragu untuk menaikkannya!" lanjutnya.

Tisha langsung membaca nominal gaji yang akan dia dapatkan. Matanya melotot saat melihat deretan angka yang tertulis rapi.

"Tiga puluh juta?" batin Tisha terkejut.

Dengan gaji segini banyaknya dan seperti perjanjian yang tertulis di dalam kertas jika hidup Tisha ditanggung oleh bosnya selama menjadi pengasuh, Tisha sangat optimis hutangnya kepada Andre akan lunas kurang dari setahun.

Bahkan, Tisha juga bisa menyekolahkan adiknya dan menabung untuk membuka usaha.

Bahkan Tisha tidak menyangka akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang sangat besar.

"Saya akan berusaha menjadi pengasuh yang baik, Pak. Saya tidak akan mengecewakan kepercayaan yang Bapak berikan!" ucap Tisha sembari tersenyum dan penuh semangat.

Nizar tersenyum miring.

"Kamu pikir saya percaya kepada kamu?"

Tisha tergelak, apa maksudnya.

"Dua ribu lebih calon pelamar berpengalaman dengan seleksi yang ketat, kalah dengan kamu yang belum tidak punya pengalaman apapun!" jawab Nizar dengan sinis.

"Lantas kenapa Bapak menawarkan dan memberikan pekerjaan ini kepada saya?" tanya Tisha kerena bingung kepada Nizar, dengan perasaan yang sedikit terluka.

"Kakak permen!" teriak anak kecil yang berlari dari belakang Tisha.

Anak kecil itu memeluk kaki Tisha.

"Cean!" gumam Tisha sambil tersenyum melihat anak kecil yang ia pernah ia temui dulu. Kalau Tisha tidak salah menebak, Cean lah yang mungkin akan ia asuh.

"Cean senang bisa bertemu dengan Kakak Permen lagi!" ucapnya menggemaskan.

"Kata Om Andre, Kakak Permen jadi pengasuh Cean, ya?" tanya Cean dengan mendongak menatap Tisha yang jauh lebih tinggi darinya. Matanya tampak berbinar.

Tisha mengangguk dan tersenyum lebar menampakkan deretan giginya.

Pertanyaan Cean barusan menjawab keraguan dalam hati Tisha. Ternyata memang benar Cean yang akan dia asuh.

"Tisha, nama Kakak, Tisha!" ujar Tisha kepada Cean.

"Tisha, Tisha, Tisha!" ucap Cean mengulang nama Tisha beberapa kali.

Bibirnya tersenyum lebar. Bahagia sekali mengetahui Kakak Permen itu ternyata bernama Tisha.

"Semua ini gara-gara Andre dan demi Cean aku melakukan hal paling ceroboh dalam hidupku. Menerima orang yang tidak jelas kualitasnya!" batin Nizar yang masih belum sepenuhnya menerima pemandangan di depannya.

"Kak Tisha, berarti Kakak ikut Cean pulang kan?" tanya Cean dengan antusias.

Tisha tidak menjawab, justru ia menatap Nizar. Tisha takut salah bicara dan akan kehilangan pekerjaannya.

"Papi, Kak Tisha ikut kita pulang kan?" Cean yang tidak mendapat jawaban dari Tisha, langsung menengok kebelakang bertanya pada papinya.

Nizar yang semula memandang Tisha dengan sinis langsung mengubah mimik wajahnya tersenyum.

"Iya Cean, Kak Tisha akan ikut kita pulang. Cean senang?" tanya Nizar.

Cean mengangguk dengan semangat.

"Yeay, Kak Tisha ikut pulang. Yeay, Cean punya teman. Yeay, Cean sayang Kak Tisha!" Cean sangat antusias sampai melompat-lompat, lalu memeluk Tisha.

Tisha tersenyum bahagia jika Cean bisa menerima dirinya dengan baik. Walaupun, papinya Cean masih tidak percaya dengan dirinya, bahkan kelihatannya tidak suka dengan dirinya.

Tisha berjongkok menyesuaikan dengan tinggi badan Cean. Lalu ia memeluk Cean.

Tisha sama sekali tidak berani memandang wajah papinya Cean.

"Lagi pula aku tidak akan menyakiti Cean. Aku juga bekerja dengan sungguh-sungguh. Aku akan merawat Cean sebaik mungkin. Aku juga akan belajar bagaimana cara merawat yang baik dan benar. Aku akan membuktikan jika aku memang pantas mendapat pekerjaan ini!" batin Tisha menyemangati dirinya sendiri.

"Ya sudah, Papi keluar dulu. Kamu baik-baik dengan Kak Tisha ya!" perkataan Nizar membuat Tisha melepas pelukannya dengan Cean. Tisha juga kembali berdiri.

"Terima kasih, Pak!" ucap Tisha dengan sopan.

Nizar tidak menjawab ucapan terima kasih dari Tisha. Ia berjalan menuju pintu keluar. Namun, saat tepat di samping Tisha.

"Jangan terlalu senang. Ingat tugasmu. Jangan sampai menyakiti putraku. Jika sampai kamu berani menyakiti putraku, kamu akan tahu akibatnya!" bisikan yang terasa tajam di telinga Tisha itu diakhiri dengan senyum smirk.

Tisha menatap wajah Nizar sambil berusaha menelan saliva nya dengan susah payah.

Tisha cukup takut, tapi dia akan membuktikan bahwa dia bisa menjadi pengasuh yang baik untuk Cean.

Banyak pertanyaan di otak Tisha. Kalau Nizar tidak suka dan tidak percaya kepadanya, kenapa justru Tisha mendapat tawaran ini dan tanpa seleksi ketat. Kenapa dia langsung diterima begitu saja.

Setelah Nizar keluar, Tisha memandangi pintu kamar hotel.

"Kakak tidak usah takut dengan Papi. Papi memang sedikit galak, tapi Papi baik kok!" ucap Cean sambil tertawa kecil.

Tisha yang semula terdiam memandangi pintu itu langsung kembali fokus kepada Cean.

Tisha tersenyum dan mengangguk.

"Kakak akan berusaha menjadi pengasuh yang baik untuk Cean!"

Mereka berjalan dan duduk di samping ranjang.

"Ini kamar untuk Kakak. Tadi Om Andre bilang malam ini Kakak tidur di kamar ini. Besok, kita pulang dan tidur di rumah Papi, deh!" ucapnya dengan semangat.

Tisha mengangguk. Banyak hal yang belum ia ketahui. Keadaannya juga sangat asing bagi Tisha. Tidak masalah, Tisha akan pelan-pelan mencari tahu dan belajar memahami kondisi yang ia hadapi saat ini.

"Papi itu namanya Papi Nizar. Kalau di luar ada Om Andre. Om baju hitam yang satunya lagi namanya Om Bagas!" jelas Cean.

Tisha terkekeh. "Anak yang pintar!"

Kini Tisha tahu jika nama bosnya adalah Nizar dan pria robot tadi bernama Bagas.

1
Wiwik Daryanti
crita menggatung
Sulis Setyorini
Lanjutanya gmn
♡ Sachi_ Kapuet ♡
lama sekali updatenya yha ak sudah menunggu 1minggu lebih thorrrr 😭😭😭
Elinda
ayo dong lanjut
fina SR
hati yg lembut selembut sutra harus rusak karna nu zar
Sawi Yan
lahir lagi
Sawi Yan: lanjutkan lagi
total 1 replies
Lai Lai
update please
Christina Sianturi
seruuu
Susi Lawati
bagus alur ceritanya
siti Hasanah
kok lama bingit up nya thor
Wifqy Ridho
kok lama gak up ya, tiap hari ngecek gak nambah"episodd
Umi Hani
best
Suriyahlasminah Sari
kapan apdet nya mba 🙏🙏🙏 sy tunggu 🤭
Sunarti
mana lanjutannya...?
Sunarti
ceritanya bagus cepat lanjut Thor update 👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Wiwik Daryanti
ini knpa belim lnjut critanya jangan dganthung dong sdh 1minggu nhk up ni
Achmad Yuli
alurnya bagus.tidak muter² mudah di pahami..dan tidak terlalu banyak karakter yg harus di critakan
Bunga Ros
lanjut lagi thooooor jangan lama lama
Yani
Kasian sama yang tidak tau apa" menjadi korban ke egoisan papih nya
Yani
Bagus Mona biar Nizar bisa intropeksi diri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!