NovelToon NovelToon
LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

LunArbi ( Jodoh Dari Kembaran )

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: GadisBodoh

Disclimer ⚠️ kalo misalnya ada yang ga sesuai kenyataan mohon untuk di mengerti. ini cerita hanya mengalir sesuai fantasi di otak saya jadi kalo banyak kejadian aneh bin ga masuk akal mohon dimaafkan. sekali lagi ini hanya Fiksi. Terima kasih. 🙏🙏

but , happy Reading guys

Arbian , pemuda tampan dan juga mapan yang dulu hidup dengan rasa nyaman kini berubah setelah kepergian sosok yang berarti baginya.

Dia terpaksa harus menjaga seorang gadis karena permintaan konyol adiknya saat akan menghembuskan napas terakhirnya. Di satu sisi , Arbian sudah memiliki seorang gadis yang ia sukai.

Lantas bagaimana kelanjutan kisah Arbian ? terus ikuti kekanjutan dari cerita ini yaa ..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GadisBodoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 14 - LunArbi

Happy Reading

..

...

Siang ini , Arbian kembali mendatangi kafe Nino. Ia ingin merujuk kembali agar pemuda itu kembali ke perusahaannya.

Sebetulnya , Arbian dan Laras sudah bisa menghandle semuanya. Namun , tetap saja ada yang hilang jika tak ada Nino di kantornya.

Laras pun , turut merasa kesepian. Wanita karir itu selalu menatap kearah kursi kosong milik Nino yang jika dahulu sering bertingkah absurd untuk menghilangkan kebosanan.

" Nino "

Mendengar namanya di panggil , Nino menghentikan langkahnya lalu membalik tubuhnya. Raut wajahnya langsung berubah datar dan itu dapat ditangkap jelas oleh Arbian.

" mau apa lagi sih lo ?"

" please balik ke kantor lagi Nin." Pinta Arbian.

" kenapa ga suruh cewek lo aja gantiin gue, bukannya lo kecintaan banget sama dia ?" Ketus Nino , pemuda itu melanjutkan langkahnya yang diekori oleh Arbian menuju ruang pribadi miliknya.

" siapa ? Luna ?" Nino mendecih kesal. " Luna itu mantan lo , bukan pacar."

" oh Sisil maksud lo ?"

" JANGAN SEBUT NAMANYA BRENGSEK, GUE ENEG" teriak Nino. Membuat Arbian menghela napas.

" dia bukan cewek gue Nin ."

Arbian berkata jujur , selama ini sih mereka memang tidak memiliki hubungan . Bahkan , Arbian juga tidak merasa kehilangan atau merasa rindu setelah dua minggu tak bertemu dengan gadis itu. Berbeda saat dengan Luna ia memiliki perasaan itu.

" halah . Bukan cewek tapi di bela mati matian . Berani ninggalin pacar demi cewek yang katanya bukan cewek lo." Ejek Nino.

" gue serius "

" yaudah deh terserah gue ga perduli" Nino mengibaskan tangannya. " gue bisa aja sih balik jadi asisten lo".

Wajah Arbian berbinar mendengar itu. " tapi ada syaratnya." Wajah yang tadi berbinar kini hilang dengan sekejap.

" oke deh gapapa. Apa syaratnya."

" yakin ? Berat loh syarat gue ." Arbian tak punya pilihan lain selain mengangguk.

" pertama , gue denger Luna bakal magang dan buat dia magang di perusahaan lo."

" tapi Nin ,-- "

" terserah , kalo gitu gu,--"

" oke nanti gue urus. Yang kedua ?"

" yang kedua , gue ga mau lo ajak cewek uler itu main keperusahaan selama gue disana apapun alasannya karena itu buat mood kerja gue anjlok."

Arbian tampak menimang nimang hingga akhirnya ia pun setuju. Tak ada salahnya pikirnya , jika memang ingin bertemu Sisil dia bisa bertemu di jam istirahat atau jam pulang kerja.

" ketiga , gue ga mau lo ninggalin meeting penting buat alesan yang ga mendesak. Ngerti ? Apalagi perkara tuh uler ngerengek minta jalan. Iuuhh .. big no."

" oke , ada lagi ."

" ga ada "

" fiks ya besok kerja lagi ? "

" iya "

Meski jawaban Nino masih jutek , Arbian tetep seneng mendengarnya. Ia merasa perlu memeluk tubuh sahabatnya namun langsung di tolak mentah mentah oleh Nino.

" mau ngapain lo anjiir ? Ga ada peluk pelukan segala." Ketus Nino yang membuat Arbian meringis malu.

Mereka kemudian saling terdiam beberapa menit hingga akhirnya saling melempar tawa. Uuhh akhirnya persahabatan mereka kembali utuh.

Hingga suara riang menyapa gendang telinga mereka.

" Abang Nino "

Nino segera menghampiri lalu membawa Luna masuk keruangan Nino. Luna masih tak menyadari keberadaan Arbian.

" abang , ayok temenin Luna makan siang. Luna gak mau makan sendiri tau . Luna lapar banget ini"

" kedua temen kamu kemana , hm ?" Tanya Nino.

" tuh dua anak manusia kompak izin ga masuk kuliah. Atau jangan jangan mereka nikah diem diem ya bang."

" heh , kok bisa mikir gitu.?"

" kan biar kayak di novel novel gitu . Benci jadi cinta atau ga di jodohin iyakan bisa jadi bang." Ujar Luna menggebu.

" kamu sepertinya suka membaca novel semacam itu , hingga pikiran kamu berputar diarah situ."

Mendengar suara orang lain namun terdengar tak asing membuat Luna yang bersikap manja itu tiba tiba mematung kaku. Perlahan iya memutar tubuhnya lalu semakin membuat dia menjadi bungkam setelah itu.

" abang , sejak kapan dia disini?" Lirihnya . " sejak tadi ," jawab Nino ikut melirih.

" kok jadi diem ?" Tanya Arbian yang tak bisa menahan senyumnya.

" abang, Luna ga jadi makan siang Luna pulang aja , bye."

Enggan menjawab , Luna justru pamit dengan Nino. Saat hendak meninggalkan ruangan sontak membuat Arbian kalang kabut lalu spontan berlari dan menahan lengan Luna.

" aduh kak Bian maaf , Luna ga tau kalo ada kakak."

" yaudah gapapa , sekalian kamu disini ayok makan siang bareng katanya kamu laper." Tawar Arbian. Yang membuat Nino mengerutkan keningnya heran dengan tingkah Arbian.

"Hmm ,, gak usah deh kayaknya kak." Tolak Luna.

" udah , gapapa ayok" Arbian kekeh menarik tangan Luna.

○○○

" dimakan Lun makanannya jangan cuma diliatin." Ucap Arbian.

" hah ? Ii-iya kak ini dimakan kok." Jawabnya seraya menyuap dengan kikuk.

" sorry , Nino ga bisa ikut makan kayaknya . Dia tadi dapet telpon disuruh pulang sama mama nya. Maaf kalo kamu jadi ga nyaman karena cuma berdua dengan kakak."

" iya , gapapa kok."

Meski kikuk , Luna tetap memaksa makanan itu agar masuk kedalam tenggorokannya. Sungguh situasi seperti ini membuatnya tak bisa berkutik.

Arbian menoleh kearah Luna lalu terkekeh saat melihat bibir Luna yang kotor karena makanan .

" hehe .. kamu tuh ya makan kok belepotan sih." Arbian dengan sigap membersihkan bibir Luna dengan jempolnya.

Perhatian itu sontak membuat Luna menahan tangan Arbian. Hingga kedua mata mereka saling bertubrukan. Sedetik .. dua detik .. tiga detikk hingga Luna memutus pandangan itu lebih dulu.

Sedangkan Arbian yang menjadi salah tingkah langsung menarik tangannya agar menjauh.

"Maaf " ujarnya.

" gapapa kak ." Jawab Luna mengangguk.

Arbian tersenyum tipis , namun pandangannya kini menyorot bibir merah milik Luna yang entah mengapa begitu terlihat menggoda.

Gleg !! Arbian tak henti hentinya menelan ludah saat melihat bibir Luna yang tampak basah dan berminyak. Sedetik kemudian Arbian mendapatkan kembali kesadarannya.

" sial .. sial .. kenapa lo jadi mesum gini sih Arbian." Gerutunya pada diri sendiri.

●●●

Ditempat lain , disebuah gedung pencakar langit. Naufal Arkatama kini tengah berada di ruang kerja sang putra bersama sang istri. Semenjak memutuskan untuk pensiun dini perusahaan dipegang penuh oleh putra nya.

" jadi maksud kamu Nino ngundurin diri dari perusahaan karena kesal dengan Arbian yang tidak profesional dengan kerjaannya?"

" ii-iya benar tuan." jawab Laras gagap .

Ia sebenarnya takut membeberkan semuanya pada tuan besarnya itu tapi dia juga tak kuasa karena terus di desak.

" terus dimana sekarang anak nakal itu ?"

" katanya pergi kekafe nya pak Nino , untuk membujuk pak Nino agar kembali bekerja."

Hahh... Helaan napas keluar dari bibir pria dewasa itu. Entah masalah apa hingga anaknya dan juga sahabatnya itu bisa bertengkar hingga memutuskan resign dari pekerjaan.

" kapan dia akan kembali ?"

" sebentar lagi tuan , pak Arbian berjanji akan kembali setelah jam makan siang berakhir."

" dasar anak nakal" geram Naufal . " saya dan istri saya akan pulang sekarang , beritahu bos kamu untuk pulang kerumah nanti malam jangan terus di apartemen ada yang harus saya bicarakan."

" baik tuan."

Setelah kepergian ayah bosnya itu , laras akhirnya bisa bernapas lega.

" huh , gila serem amat pantes pak Arbian begitu mukanya orang bapaknya aja sama."

...****************...

 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!