NovelToon NovelToon
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu

Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami
Popularitas:4.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Eys Resa

Usia pernikahan yang memasuki tahun ke tiga, harus diuji dengan keinginan suami Hana yang ingin menikah lagi, dengan alasan menginginkan kehadiran seorang anak.

Bagaimana Hana bisa hamil, jika setiap hari dia selalu kelelahan karena harus mengurus rumah dan merawat ibu mertuanya yang sakit-sakitan. Bahkan tubuh Hanna sendiri sudah tak terurus.

"Ijinkan aku menikah lagi, Hanna. Aku menginginkan kehadiran seorang anak. Aku akan tinggal di apartemen dengan istri baruku, dan kau bisa tetap tinggal disini merawat ibu. " Indra.

"Tidak perlu, mas. Aku siap, tinggal satu atap dengan maduku. Tak perlu buang-buang uang untuk membeli apartemen. " Hana.

Akankah Hana bisa tinggal satu atap dengan madunya?

Atau Hana memiliki rencana lain, untuk kebahagiaan dirinya sendiri?

Lanjut yuk. Kasih dukungannya ya, jika kalian suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawaran Dion

Indra menggenggam memo itu dengan erat. Dia sangat membenci keadaan ini.

"Hana kenapa kau menghindari ku. Bahkan kau sudah menyiksaku semalam. Ah... Siaaalll.... " umpat Indra dalam kekesalannya.

Dia lalu duduk menikmati sarapnnya sendirian. Biasanya, Hana duduk di depannya dan dialah yang menyiapkan makanannya di atas piring, dan mengambilkan minum untuknya. Tapi sekarang... jangankan mengambil nasi di atas piring, sosoknya pun tak ada.

Indra makan dalam keheningan, dia makan sambil melamun. Apakah keputusannya menikah lagi itu salah? Tapi Ema sudah hamil anaknya. Tak mungkin dia mundur dan menelantarkan anaknya. Toh, Hana juga tidak bisa hamil. Buktinya sudah tiga tahun menikah, tapi tidak ada tanda-tanda dia hamil.

"Ah, sudahlah. Aku akan tetap menikahi Ema, dan Hana akan tetap menjadi istriku. Kita bertiga akan hidup rukun nanti. Merawat dan membesarkan anak-anak kami bersama " putus Indra.

Memang sangat indah pemikiran yang Indra bayangkan saat ini, tanpa memikirkan perasaan Hana. Dan apa kemungkinan buruk yang akan terjadi pada rumah tangganya.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Indra lalu duduk di samping ibunya. Dan menatap wajah ibunya dalam-dalam yang tidak menunjukkan ekspresi apapun.

"Bu... apa selama ini Hana sering keluar seperti ini kalau aku lagi kerja. " tanya Indra kemudian.

Gayatri menggeleng.

"Dia sering keluar sejak kau mengatakan padanya kalau kau ingin menikah lagi. Dia berkata pada ibu, bukannya dia tidak percaya padamu, tapi saat kau mengatakan ingin menikah lagi. Disitu dia mulai curiga. " ujar Gayatri dengan wajah datar dengan tatapan lurus kedepan.

"Jadi.... " Indra terkejut mendengar penuturan ibunya

"Ya, dia tau semua karena dia mencari tahu. Dan ibu ingin mengatakan sesuatu padamu. "

"Apa itu, bu. " tanya Indra penasaran

"Kau adalah pria paling bodoh yang sudah ibu lahirkan. Sudah ada berlian di rumah, tapi kau malah membawa batu kerikil masuk ke dalam rumah. Dan batu kerikil itu akan mengotori rumah kita. "

"Apa maksud ibu. " tanya Indra tak mengerti.

"Berlian itu ibarat Hana, dan kerikil itu ibarat selingkuhanmu. Ibu sudah tau sejak awal melihat wanita itu, dia tidak tulus. Dia hanya memanfaatkan kekayaanmu Indra. Dan kau tidak tau, bagaimana seorang Hana akan marah dan membalasmu. "

Indra terdiam, dia masih belum mengerti maksud ibunya.

"Hana bukan wanita bodoh yang bisa kau bodohi begitu saja Indra, dia wanita berpendidikan tinggi. Dia diam karena menunggu waktu untuk membalasmu. Kau lihat saja. Semalam sudah terbukti. Dia menciptakan ketenangm sebelum badai datang. "

Indra tertegun mendengar setiap ucapan ibunya yang semuanya benar. Dia masih belum menyadari perubahan besar pada ibunya yang sudah bisa bicara lancar. Seolah selama ini keadaan ibunya seperti itu.

"Pergilah, dan sebaiknya kau pikirkan baik-baik, sebelum rumah tanggamu dan Hana hancur karena adanya pihak ke tiga. Mumpung belum terlambat." Gayatri mengusir Indra secara tidak langsung.

"Tapi Ema hamil anakku, bu." rengek Indra.

"Itu urusanmu. Tapi ibu hanya bisa memberi saran. Berhati-hatilah dalam melangkah dan mengambil keputusan. Karena Hana sudah satu langkah berada di depanmu. Da kau tidak pernah menyadarinya. " Gayatri memperingatkan anaknya tentang hal ini. Karena dia juga tidak ingin kehilangan Hana sebagai menantu terbaiknya.

Indra mendengus lalu mencium tangan Gayatri, dan dia segera pergi bekerja.

Dalam perjalanan, dia memikirkan semua ucapan ibunya.

************

Hana saat ini sudah berada di rumah kontrakannya. Dia sudah mantap menggugat cerai Indra apapun keputusan indra nanti. Entah dia akan menikah lagi atau tidak.

Syukur kalau dia menikah lagi, dia jadi punya alasan kuat untuk berpisah. Tapi, jika dia membatalkan pernikahannya, Hana masih punya senjata untuk menggugat cerai indra dengan alasan Perselingkuhan dan perzinahan karena sudah membuat selingkuhannya itu hamil.

Bukankah Hana sangat cerdik?

Tentu saja karena dia dulu sekolah di fakuktas hukum jadi dia pandai mengambil celah dan kesempatan.

Hana sudah menyimpan sebagian baju yang dia bawa tadi . Setelah beristirahat sebentar, Hana lalu mengambil tasnya yang berisi semua ijazahnya. Dia lalu memesan ojol untuk pergi ke suatu tempat.

Di sebuah Firma Hukum yang lumayan besar, Hana berhenti. Dia lalu menemui resepsionis dan mengatakan kalau sudah membuat janji dengan pengacara Dion. Resepsionis itupun mengantarkan Hana ke ruangan Dion. Dan menyampaikan kepada sekertaris Dion kalau Hana ada janji temu dengan pengacara muda itu.

Sesampainya di depan ruangan Dion, Sekertaris Dion mengetuk pintu dan mengatakan kalau Hana sudah tiba. Dion menyuruhnya untuk masuk.

Senyuman Dion dan Hana terkembang saat mereka bertemu.

"Selamat datang di kantorku Hana."

"Terima kasih, Dion."

Dion lalu mempersilahkan Hana duduk di sofa ruangan nya.

"Ada apa kau kemari? " tanya Dion kemudian.

Hana mengela nafasnya. "Aku ingin mendapatkan informasi kapan surat cerai ku turun. "

"Sabar, buk. Semua butuh proses. " kata Dion sambil tertawa mendengar keluhan Hana.

"Kau sepertinya sudah tidak sabar menjadi janda Hana. " ejeknya kemudian.

"Ya, lebih baik menjadi janda. Daripada menjadi pembantu berkedok istri. " ujar Hana.

"Segitunya ya suamimu. Andai dulu kau tidak menikah cepat, mungkin kau akan sama sepertiku, menjadi seorang pengacara muda. Apalagi dulu nilaimu lebih paling tinggi diantara kami. " kata Dion mengingat masa lalu.

"Sudahlah jangan bahas masa lalu, semua itu membuatku menyesal sampai sekarang jika jadinya seperti ini Dion. "

Dion menganggukkan kepalanya mengerti.

"Tenang saja Hana, kau bisa membalas suamimu itu nanti di persidangan. " ujar Dion sambil menaik turunkan alisnya.

"Caranya."

"Meminta harta gono gini."

Senyuman lebar terbit di bibir Hana mendengar sebuah kata itu.

"Kau benar, sejak dia menikah denganku, restorannya yang awalnya satu, sekarang sudah berkembang menjadi dua. Tidak ada salahnya jika aku meminta salah satu restorannya untukku menyambung hidup. Ah, kau pintar sekali Dion. " ujar Hana dengan penuh bahagia.

"Eh, neng. Namanya juga pengacara. Harus pintar mencari celah kemenangan dong. " kata Dion penuh bangga.

"Iya deh, iya. pak pengacara. " kata Hana masih dengan mimik wajah bahagia.

"Tapi, Dion. Untuk sidang cerai dan proses gono gini pasti butuh waktu lama. Bayarannya pasti mahal dong. " wajah Hana kini berubah serius.

"Ck... tenang aja, Hana. Kau ini kayak sama siapa aja. Aku tidak akan meminta bayaran mahal padamu. Tapi aku minta kamu bantu aku kerja disini. Jadi asistenku." kata Dion kemudian.

Hana tersedak mendengar kata asisten dari Dion.

"Asisten? Apa tidak salah? aku nggak punya pengalaman lho dalam bidang ini. Aku memang lulusan hukum, tapi aku tidak punya pengalaman sama sekali. " Kata Hana

"Jadi asisten nggak perlu pengalaman Hana. Aku cuma perlu otak mu untuk membantuku berfikir. Dari dulu kan otakmu itu encer. Jadi, setelah lama tidak di asah, kini saatnya kamu mengasah otak mu itu. " kata Dion enteng.

"Tapi... "

"Sudahlah, pikirkan baik-baik. Lagipula aku akan menikah beberapa bulan lagi, Jadi aku benar-benar butuh seseorang untuk menghandle pekerjaanku dikantor. Menjadi asisten ku ini kelak akan menjadi batu loncatan untukmu menjadi seorang pengacara sesungguhnya."

"Pikirkan baik-baik Hana, Aku disini hanya ingin membantumu sebagai teman baikku. Kau wanita cerdas, sudah saatnya kau bangkit. Dan jangan mau ditindas lagi. " ujar Dion.

"Tapi, nanti calon istrimu apa tidak cemburu kalau aku jadi asistenmu. " tanya Hana ragu.

"Tidak akan, karena dia juga sangat mengenalmu. Malah dia yang memintaku untuk membantumu. "

"Siapa? "

1
Izza Nabila
Luar biasa
Dini Mariani s
Buruk
neny
Luar biasa
Ira
bgs
Ds Phone
ya hidup harus baik baik
Ds Phone
ya semua nya akan selamat
Ds Phone
semoga semua baik baik saja
Ds Phone
ya banyak yang dia lalu
Ds Phone
lah sampai macam tu sekali
Ds Phone
itu yang ter baik
Ds Phone
itu lah mainan hidup
Ds Phone
akhir nya dapat bayi nya
Ds Phone
dia cuma beri kebahagian kepada kamu berdua
Ds Phone
jangan gitu dia belum lihat anak nya
Ds Phone
apa akanjadi
Ds Phone
ya kalau memang orang betul iklas
Ds Phone
ada kah semua nya akan yerjadi
Ds Phone
sunguh dia cekal
Ds Phone
Mukin takdir nya begitu
Ds Phone
ada yang tak baras
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!