S 2
"Aku Punya Papa." Tiga kata yang selalu diucapkan Farzan bocah berusia 6 tahun itu, ketika teman-teman seusianya mengolok dirinya tidak punya papa.
Ibu mana yang tidak sakit hati melihat putranya yang selalu diolok, namun Zana hanya bisa diam karena dia tidak bisa menunjukkan siapa ayah dari anaknya.
Hingga ketika Farzan dinyatakan mengidap Pneumonia, penyakit yang bisa mengancam nyawanya, membuat dunia Zana seakan runtuh. Berbagai cara sudah ia lakukan untuk pengobatan putranya, namun hasilnya selalu nihil bahkan semua yang ia punya telah habis terjual. Dan pada akhirnya, dengan terpaksa Zana kembali ke kota kelahirannya untuk mencari sosok ayah biologis putranya, yaitu laki-laki yang telah menghancurkan masa depannya 7 tahun lalu, dengan harapan laki-laki itu bisa menolong putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9. HASIL DNA
Farzan tak hentinya menatap Keyla yang duduk di samping papanya. Mulut mungilnya nampak komat-kamit namun tak mengeluarkan suara. Ia tidak suka melihat wanita itu terlihat genit pada papanya.
Jika saja Keyla adalah wanita baik, mungkin ia bisa merelakan papanya untuk menikahi wanita itu. Namun, sayangnya Keyla bukanlah wanita baik-baik.
Bukan tanpa alasan ia mengatakan hal itu, ia sudah membuktikannya sendiri jika calon istri papanya itu bukanlah wanita baik-baik. Ia juga tahu apa tujuan wanita itu datang ke rumah sakit hari ini, dan ia sudah menyiapkan kejutan untuknya.
"Farhan, apa kau sudah selesai mengecek email yang dikirimkan Juna?" Tanya Keyla, sedari tadi ia sudah merasa risih berada dalam ruangan itu, terlebih bocah yang mirip dengan calon suaminya itu terus menatapnya tanpa jeda.
"Sebentar lagi." Jawab Farhan dengan terus menatap layar ponselnya, membaca dengan teliti barisan data yang dikirimkan oleh adik iparnya.
Beberapa saat kemudian Farhan pun telah selesai, ia menghampiri Farzan dan memberikan ponselnya pada putranya itu.
"Kau tidak bisa melihatnya lagi, Papa sudah menghapus fotonya." Farhan mengedipkan sebelah matanya membuat Farzan nampak cemberut.
"Sudah jangan cemberut seperti itu, Papa janji nanti akan membawamu bertemu dengannya." Ujar Farhan lagi yang langsung membuat Farzan tersenyum.
Kemudian Farhan pun mengajak Keyla segera pergi ke ruangan dokter untuk melihat hasil tes DNA itu.
Setelah Farhan dan Keyla telah pergi, Zana beranjak dari tempat duduknya lalu menghampiri putranya dan menatapnya dengan penuh selidik.
Merasa dicurigai, Farzan nampak gugup kemudian ia tersenyum tipis guna menutupi rasa gugupnya. Mana mungkin ia mengatakan pada mamanya bahwa ia sedang mengagumi seorang gadis kecil yang ada didalam galeri foto ponsel papanya, yang merupakan kakak sepupunya sendiri.
Sementara itu di ruangan dokter...
"Dok, hasil tes DNA nya sudah keluar kan?" Tanya Farhan begitu telah duduk di kursi yang berhadapan dengan dokter. Disampingnya, Keyla terus tersenyum tak sabar menunggu dokter itu membacakan hasil DNA nya.
"Sudah, Pak." Jawab dokter itu kemudian mengeluarkan sebuah amplop putih berlogo rumah sakit dari dalam laci mejanya.
"Dok, bacakan hasilnya." Pinta Farhan, dokter itupun membuka amplop itu lalu melebarkan selembar kertas dari dalam amplop itu.
"Hasil tes DNA Pak Farhan dan Farzan 99% memiliki kesamaan, dan artinya sudah dipastikan bahwa Farzan adalah benar-benar putra Pak Farhan." Ucap dokter kemudian meletakkan hasil DNA itu diatas mejanya.
Farhan tersenyum puas mendengarnya, ia memang tidak meragukan Farzan hanya saja ia harus melakukan tes DNA itu untuk meyakinkan Keyla. Dan juga untuk ia tunjukkan nanti pada keluarganya bila sudah waktunya ia memberitahukan pada semua orang tentang Zana dan Farzan.
Sementara Keyla nampak terkejut mendengar kalau hasil DNA itu cocok. Bagaimana itu bisa terjadi, padahal ia sudah menyogok petugas rumah sakit untuk menukar sampelnya. Dibawah meja ia mengepalkan kedua tangannya, petugas yang ia sogok itu harus menjelaskan ini semua. Percuma ia membayar mahal jika hasilnya tidak sesuai dengan yang ia inginkan.
"Bagaimana Keyla, kau sudah yakin kan, kalau Farzan itu benar-benar putraku?" Tanya Farhan.
"Iya Farhan. Maaf karena aku sudah meragukannya." Jawab Keyla sambil tersenyum, lebih tepatnya senyum yang dipaksakan. Dalam hatinya ia benar-benar merasa kesal karena telah gagal untuk menjauhkan Zana dan putranya dari Farhan.
"Setelah kita menikah nanti kau juga akan menjadi Mamanya Farzan, jadi aku harap kau bisa menerima kehadirannya dengan baik. Anggap dia seperti Anakmu sendiri." Pinta Farhan.
Keyla mengangguk, "Tentu Farhan, kau tidak perlu mengkhawatirkan soal itu. Aku pasti akan menyayangi Farzan seperti putraku sendiri." Ujarnya, namun dalam hati ia berkata, tidak sudi ia mengasuh anak penyakitan itu.
"Terimakasih Key," ujar Farhan, ia merasa bersyukur karena Keyla bisa menerima Farzan putranya. Namun, entah kenapa ada sesuatu dalam hatinya yang terasa mengganjal. Ada perasaan tidak rela jika Keyla juga akan menjadi ibu dari putranya, tetapi ia hanya bisa diam dan pasrah mengikuti alur yang berlawanan dengan keinginannya.
Farhan pun mengajak Keyla untuk meninggalkan ruangan dokter, setelah mengambil hasil tes DNA itu mereka lekas berpamitan.
Setelah berada diluar ruangan dokter, Farhan menggenggam tangan Keyla dan menatap wanita itu penuh harap. Dan hal itu membuat Keyla menjadi senang karena jarang sekali Farhan mau menyentuhnya seperti ini.
"Key, sekali lagi aku mengucapkan terimakasih karena Kamu mau menerima Farzan. Tapi aku punya satu permintaan padamu."
"Permintaan apa?" Tanya Keyla dengan senyuman yang mengembang diwajahnya.
"Aku mohon tolong jangan beritahu siapapun tentang Farzan sebelum pernikahan kita dilaksanakan. Setelah kita menikah, biar aku yang akan memberitahu pada semuanya bila waktunya sudah tepat." Ujar Farhan. Ia hanya tidak ingin memperburuk kondisi kesehatan papanya bila tahu ia memiliki seorang anak dari hasil pemerkosaan.
Dan Keyla tentu menyetujui permintaan calon suaminya itu. Baginya akan lebih baik jika seluruh keluarga Farhan tidak mengetahui tentang Farzan. Ia khawatir calon papa mertuanya yang sedang sakit-sakitan itu lebih memilih Zana yang telah memiliki calon pewaris untuk keluarga mereka ketimbang dirinya yang baru calon menantu.
Farhan pun kembali ke ruang rawat putranya. Sementara Keyla berpamitan untuk pergi ke toilet, yang sebenarnya ia ingin pergi menemui petugas rumah sakit yang ia sogok itu untuk meminta penjelasan.
"Kok Papa sendirian, Tante Keyla nya mana?" Tanya Farzan ketika papanya baru saja datang.
"Tante Keyla ke toilet, nanti akan menyusul kesini." Jawab Farhan kemudian membawa dirinya duduk di sofa untuk meregangkan otot-ototnya yang sedikit kaku. Bagaimana tidak, ia yang biasa tidur di ranjang king size yang empuk, beberapa malam ini tidur di sebuah sofa yang membuat tubuhnya menjadi pegal.
Sementara itu Farzan nampak mengulum senyum sambil membayangkan bagaimana ekspresi Keyla setelah melihat hasil DNA itu. Itulah kejutan yang ia berikan pada calon istri papanya itu.
Keyla pasti tidak akan pernah menyangka bahwa hasil DNA yang sudah ia tukar, hasilnya tidak seperti apa yang sudah direncanakannya.
Dua hari lalu, tak lama setelah suster mengambil darahnya. Suster yang lainnya datang untuk membawanya berkeliling rumah sakit agar tak merasa jenuh. Dan ketika berada di taman rumah sakit, ia tidak sengaja mendengar percakapan seorang wanita dan petugas rumah sakit.
'Aku ingin kamu menukar sampel DNA Farhan dan juga Farzan, kamu harus pastikan jika hasil DNA itu nanti tidak akan cocok. Agar calon suamiku percaya kalau anak itu bukanlah anaknya.'
'Baik Bu.' Petugas rumah sakit itu pergi setelah menerima amplop yang berisi uang.
Dan ketika ia meminta suster membawanya kembali ke ruang rawatnya, seorang laki-laki tiba-tiba saja datang menghampirinya dan langsung bersimpuh dihadapannya, menatapnya dengan penuh haru. Laki-laki itu mengaku sebagai kerabat Farhan, dan ternyata dia juga mengetahui rencana Keyla dan berjanji akan membantunya untuk menggagalkan niat jahat calon istri papanya itu.
Farzan benar-benar tidak menyangka jika darahnya diambil ternyata untuk sampel DNA. Dan ia lebih tidak menyangka jika wanita yang akan dinikahi papanya itu ternyata ingin menyingkirkan ia dan mamanya dari kehidupan papanya.
Namun, ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Sudah sejak lama ia menantikan untuk bisa bersama papanya dan ia akan melakukan apapun semampunya untuk itu. Terlebih ia harus melindungi papannya dari wanita tidak baik seperti Keyla. Ia yakin jika wanita itu tidak sepenuhnya mencintai papanya, pasti ada sesuatu yang diinginkannya.
Dalam hati Farzan mengucapkan terimakasih pada seseorang yang sudah membantunya untuk memberi pelajaran pada petugas rumah sakit yang telah disogok oleh Keyla. Ia berharap suatu hari nanti dapat bertemu lagi dengan orang yang membantunya itu untuk mengucapkan terimakasih secara langsung.
Sementara itu, ditempat lain. Tepatnya didekat gudang rumah sakit. Keyla memarahi habis-habisan petugas rumah sakit yang ia sogok untuk menukar hasil DNA Farhan dan Farzan. Ia tidak terima telah membayar mahal namun malah ditipu.
Petugas rumah sakit itu hanya diam dan tidak mengatakan apapun mendengar ocehan Keyla, ia mengembalikan uang yang sudah diberikan wanita itu kemudian pergi begitu saja.
Ketika melewati sebuah ruangan yang pintunya sedikit terbuka, petugas rumah sakit itu nampak mengangguk pelan pada seseorang yang berdiri dibalik pintu ruangan itu, yang telah mengancam akan melaporkannya ke polisi jika berani menukar sampel DNA itu.
.
.
.
TBC.......✨✨✨
Tinggalkan like dan komennya dong, terimakasih. ☺️🙏🙏🙏
yang kuat ya za... semoga segera bisa ketemu sama papa farzan