Mafia Terjebak Di Pesantren

queen meremas gaun berwarna putih itu,dia enggak menyangka akan jadi seperti ini, keadaan kamar yang sunyi tapi tidak di luar sana, yang ramai.

"bukan kah ini yang ku inginkan!..tidak!!!..ini bukan keinginan ku,aku memang berharap tinggal sementara waktu di sini, tapi tidak pernah berharap menikah dengn pria sok dingin itu.."batin queen berperang sekarang, bukanya tak mau menikah tapi karena ikatan ini yang akan membuatnya susah bergerak,dia enggak mau terjebak di tanah suci ini yang sangat tak cocok baginya yang kotor ini.

"gimana ini?.."queen sangat bingung sekarang, mungkin kalau Anggota kepercayaannya tau kalau queen mereka lagi bingung dan bimbang pasti mereka akan tertawa meledek,karena seorang ketua mafia yang berdarah dingin dan tak punya belas kasihan kini malah terikat dengn hal yang tak diinginkan.

bisa saja queen kabur atau membantah pernikahan ini, tapi dia tak tega melihat dua orang yang menyelamatkannya menanggung malu.

flashback

"Oky,klau Gus Azmi milih gadis itu,kami butuh kepastian ini benaran atau hanya pura-pura.."teriak wanita yang tak terima karena Gus Azmi tidak memilih nya yg jelas cantik, karir bagus,body juga Oky, sempurna menurut nya.

"iya benar!.."sahut wanita lain.

"gimana kalau hari ini Gus dan wanita itu menikah,kami ingin menyaksikannya kalau benar ini tidak pura-pura.."suara wanita lain itu membuat semua terkejut.

"iya itu lebih bagus.."senyum licik wanita-wanita lainya karena kalau pura-pura pasti keluarga ndalem tak setuju, tapi siapa sangka dengn lantang Gus Azmi mengatakannya.

"baiklah itu yang kalian mau,beri waktu saya akan mempersiapkan akadnya.."

semua orang semakin terkejut mendengar nya, apalagi queen tapi sebisa mungkin tidak memperlihatkan keterkejutannya.

flashback off

"dia menikahi ku Tanpa persetujuan ku!.."kesel queen yang benar-benar terpaksa.

acara akad sederhana di ruang tamu yg memang cukup besar untuk acara akad yang sudah di sulap sederhana untuk akad,lumayan banyak yang menyaksikannya karena wanita-wanita itu ikut hadir tapi di luar karena di dalam tidak akan cukup untuk menampung sebanyak itu,mereka hanya mendengar dari luar dengn perasaan kekecewaan.

kembali ke queen

queen masih termenung di meja rias karena masih bingung menjelaskan pada anggota kepercayaannya yang sudah ia anggap seperti kakak sendiri baginya,okylah menikah, tapi yang di nikahin nya ini siapa?..queen takut mereka kena serangan jantung mengetahui dia menikah dengn seorang Gus lulusan Kairo Mesir yang sudah terjamin ilmu dan taatnya sangat bertolak belakang dengan dirinya yang tak pernah mau di atur dan pembangkang ini.

tak lama terdengar suara orang membuka pintu.

clek..

queen langsung menoleh kearah pintu yang ternyata Gus Azmi yang memakai baju yang senada dengnnya.

Azmi baru saja masuk terkesima dengn kecantikan queen tapi dengn cepat menundukkan pandangannya tapi mengingat dia sudah sah,Azmi menatap queen kembali lalu berjalan kearah queen yg sudah berdiri dengn menunduk kebawah.

bukan papa queen menunduk, tapi dalam hati sangat geram karena keadaan ini membuatnya tak bisa berbuat apa-apa, kekuasaan, kepintaran dan kecerdikannya seketika lenyap kalau menyangkut orang yang baik melebihi kedua orang tuanya sudah dengn baik menolongnya ,ups..ralat orang tua angkat yang hanya ingin memenuhi keinginannya saja.

queen memejamkan mata karena tiba-tiba kepalanya di pegang oleh Azmi dengan membacakan doa yang queen tak tau apa itu.

perlahan bibir Azmi mengecup dahi queen yang saat ini menahan diri agar tak membunuh pria yang sudah menjadi suaminya ini karena dengn lancang menciumnya.

tangan Azmi terulur mengerti maksudnya dengn perlahan di mencium tangan Azmi.

"sialan!!.. kenapa aku berada di situasi seperti ini sih!.."batin queen yang tak ingin seperti ini, sungguh membuatnya risih, tapi apa daya dia sekarang berperan gadis yg baik,polos.

"kau sudah menjadi istri ku,aku tau kau terpaksa!..dan maaf karena aku keluarga ku kau seperti ini.."tak ada berubah tetap bermuka tak berekspresi namun tidak dingin.

"siapa yang terpaksa Gus!..Aqila malah seneng kok!.."dengan mata berbinar-binar Aqila mengatakan itu,bahkan tak segan langsung memeluk Azmi yang Sampai mematung melihat keberanian wanita di depannya ini.

"apa Aqila boleh keluar!,di sini enggak enak sunyi!.."dengn mamajukan bibirnya kedepan,sedangkan Azmi masih menatap lekat istrinya itu,dia benar-benar mencari kebohongan di mata queen tapi Azmi seperti terjun bebas dalam samudra yang begitu luas dan penuh misteri.

"gus!..Gus!,Gus kenapa,ayok nanti mereka nungguin!.."queen benar-benar sangat pandai membohongi orang lain.

"tunggu!!.."Azmi menghentikan pergerakan queen yang ingin keluar.

"apa lagi!.."Azmi tak menjawab melainkan mengambil cadar dan menutupi wajah queen.

"eh!..apa apaan ini!.."terkejutnya karena di pakaikan ginian.

"apa ini?..kayak ninja gini.."

"ini cadar,untuk hari ini aja.."Azmi tak ingin queen protes langsung menggandeng queen menuju keluar.

saat mereka sampai umma langsung memeluk queen dengn erat sambil menangis.

"maaf ya nak!..karena umma kamu harus menikah sama putra umma.."bisik umma tak ingin yang lain dengar.

"umma tau gak,menikah dengn Gus itu adalah sebuah takdir dan anugrah bagi Aqila yang bukan siapa-siapa..."balas queen pelan dengn memejamkan matanya dia sangat menikmati pelukan ini.

"makasih nak.."

akhirnya acara selesai setelah bersalam-salaman dan berfoto ala kadarnya karena resepsi akan di adakan di kemudian hari itu permintaan Aqila karena ia ingin memulihkan ingatan nya dulu.

Azmi sudah tau tentang Aqila karena sebelum ia menyatakan pernikahan pada mereka dengn lantang itu.ia sudah tau semuanya maka dari itu Azmi tidak segan langsung mengatakan itu.