Karena rekayasa dari sang ibu membuat Rayan tega menghianati Istri tercinta nya, pernikahan kedua nya sudah berjalan tiga tahun namun keduanya tak kunjung di karuniai seorang anak, dokter berbohong dan mengatakan kalau Istri nya mandul.
Rayan tergoda dengan Erika yang merupakan sahabat istri nya sendiri, keduanya memiliki keinginan yang sama hingga keduanya tega bermain curang di belakang Agis.
Agis tidak menduga kalau Rayan tega selingkuh dengan sahabat nya sendiri, padahal Erika adalah orang yang Agis percaya dan sayangi?
"kenapa harus sahabat ku yang kamu jadi kan madu?"
sanggupkah Agis lepas dari Rayan yang bersikukuh untuk tetap menggenggam nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siluet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu.
kenalin dulu.........😍
Agista Nayla putri.
Rayan Abivandya.
Erika Carolina.
Itu hanya halu author saja Yach😍😍😍🙏.
beberapa hari berlalu...
Mereka sudah bersiap untuk pergi ke Brunei seperti rencana sebelum nya, Andi menjemput mereka di rumah dan Erika sudah sejak tadi pagi di rumah Rayan.
Rayan mendekati Erika yang berada di meja makan sendiri sedangkan Agis tengah mengambil tas nya di kamar.
"jangan marah ya kalau di pesawat aku dengan Agis !"
Erika mengangguk.
sebenarnya Ia cemburu, tapi mau bagaimana lagi karena tidak mungkin kan Rayan bersama nya.
"kalian sudah selesai sarapan nya ?"
Tanya Agis menghampiri mereka, dan kedua nya langsung mengangguk.
jika melihat dari segi fisik Agis sama cantik nya dengan Erika, namun dari segi keinginan Erika lah yang mampu mewujudkan nya.
Agis tertegun saat Rayan melangkah begitu saja karena biasanya Rayan akan menggenggam tangan nya saat pergi, tapi kali ini ia berjalan lebih dulu.
"Ayo cepat nanti kita tertinggal pesawat !"
ujar Rayan duduk di depan bersama Andi, mungkin itu lebih baik dan Rayan akan duduk bersama Andi saat di pesawat, Adil karena ia tidak bersama dengan salah satu nya. Dengan seperti itu Ia tidak akan melihat wajah sendu Erika kasihan kan dia sedang hamil, dan Rayan tidak ingin Erika sedih. lalu bagaimana dengan perasaan Agis ?
Agis terpaku sendiri meski sebenarnya tidak masalah Ia bersama sahabat nya, tapi tidak biasa nya Rayan bersikap seperti itu.
Di pesawat.
"Aku merasa kalau bang Rayan berubah!"
ujar Agis cerita pada Erika yang langsung membeku, ia curhat pada Erika tentang Rayan yang sibuk dan sering pulang malam. Erika mendengar kan keluh kesah Agis tentang Rayan yang terkadang tidak pulang.
"mungkin enggak bang Rayan punya perempuan lain?"
tanya Agis menoleh pada Erika yang mematung mendengar pertanyaan itu.
"Aku takut bang Rayan enggak setia lagi!"
"Semoga aja enggak gis, kalau itu terjadi apa yang akan kamu lakukan ?"
tanya Erika ingin tahu bagaimana Agis menyikapi keadaan itu.
"Aku ingin tahu apa alasan nya lebih dulu, kalau Itu karena Keturunan aku akan mundur dan mengalah karena apapun penyebabnya aku tidak akan siap punya madu!"
Jawab Agis membuat Erika tertegun.
keadaan itu sudah terjadi dan Rayan memang sudah mengkhianati nya, dan parahnya Rayan selingkuh dengan seseorang yang menjadi tempat curhat Agis.
Erika termenung sendirian, Ia tahu kalau ia jahat, tapi Ia terlanjur mendambakan Rayan.
"maafkan aku Agis ?!"
gumam Erika menoleh ke arah Agis yang sudah terlelap.
Rayan duduk di belakang bersama Andi dan rasanya ingin sekali mendekap kedua nya, tapi bagaimana mungkin ? mereka lebih memilih untuk tidur selama perjalanan, Rayan bersyukur karena Erika tidak merasa mual dan muntah saat perjalanan dan keduanya tidur dengan nyenyak.
beberapa waktu berlalu mereka sampai di Brunei Darussalam. Rayan memilih Hotel yang letaknya tidak jauh dari pantai agar mereka bisa sambil berlibur.
Rayan meminta tiga kamar untuk nya berdua dengan Agis, Erika dan Andi masing masing satu kamar.
"Sini aku bantu Erika!"
ujar Andi membawa kan koper Erika masuk ke dalam kamar hotel, Erika terdiam melihat Agis yang berjalan sambil mendekap pinggang Rayan menuju kamar hotel mereka.
Andi tidak tahu hubungan Rayan dengan Erika, kedua nya memang dekat hingga Andi tidak pernah menaruh curiga apapun jika mereka berduaan di ruangan.
Rayan menoleh ke belakang dimana Erika terlihat sendu, mungkin karena kedekatan nya dengan Agis dan seharusnya mereka pergi berdua saja.
"bang, nanti aku mau Diving ya?"
ujar Agis masuk ke dalam kamar.
"Diving ?"
tanya Rayan, ia tahu Agis memang hobi renang dan menyelam.
"Tapi Abang enggak Janji temani karena Abang harus ketemu klien dulu !"
"ya udah enggak apa-apa !"
jawab Agis terpaku melihat keindahan laut dari kamar hotel, Agis sengaja meminta lantai atas agar ia bisa melihat pemandangan kota Brunei.
Malam...
Mereka berempat makan malam bersama di restoran hotel tersebut, Erika memperhatikan Agis yang bersikap manja pada Rayan dan itu membuat nya iri.
"Aku duluan ya?"
Ujar Erika pamit beranjak lebih dulu ke kamar.
"kenapa Erika?" tanya Agis.
"Aku udah kenyang, mau istirahat saja !"
jawab Erika lalu pergi meninggalkan mereka.
Rayan tahu kalau Erika cemburu pada Agis, tapi Ia tidak bisa berbuat apa-apa karena Agis adalah istri nya dan Ia tidak mungkin tiba tiba bersikap dingin.
setelah selesai makan mereka kembali ke kamar, namun Agis meminta Rayan untuk berjalan jalan di sekitar pantai dan Rayan tidak bisa menolak keinginan Agis.
Erika meringkuk sambil menangis, Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak bersedih, apa lagi ia sedang hamil dan Ia cemburu serta merasa sakit hati melihat kemesraan mereka berdua.
Agis duduk di pantai bersama Rayan, pria itu sebenarnya gelisah karena Erika, tapi ia tidak bisa meminta Agis kembali ke hotel.
Agis duduk di depan Rayan lalu menyandarkan tubuhnya pada Rayan yang menciumi kepala nya berulang kali.
"Besok mau diving ya bang!"
"besok Abang harus kerja dulu sayang?"
"hum ya udah deh Agis sendiri kalau nunggu Abang keburu pulang.!"
"ya sudah, tapi kamu hati hati kalau tidak tunggu sampai sore kita pergi sama sama !"
"hum, ya sudah !"
Jawab Agis mendekap erat tubuh Rayan.
*
Rayan dan Agis kembali ke kamar hotel setelah malam larut dan udara semakin dingin.
Rayan tertegun saat melihat Agis keluar dari kamar mandi menggunakan lingerie cantik berwarna hitam.
Agis tersenyum menghampiri Rayan yang terkesima melihat nya, Agis terlihat begitu cantik dan mempesona.
Tak segan Agis duduk di pangkuan Rayan, tentu saja hal itu langsung membangkitkan gairah nya.
"Kamu cantik banget sayang ?"
ujar Rayan lalu merebahkan tubuh Agis kemudian mencumbu nya penuh hasrat.
*
Rayan memperhatikan wajah Cantik Agis yang sudah terlelap, kedua nya baru saja selesai bercinta, Rayan merasakan sesuatu yang berbeda dan mungkin itu karena mereka jarang sekali bercinta semenjak Rayan memiliki Erika, dan aktivitas itu membuat Rayan candu apalagi saat Agis lebih aktif dari biasa nya.
Servis Agis begitu memuaskan hingga ia enggan beranjak dari ranjang, namun ada seseorang yang harus ia tengok.
Rayan beranjak dari ranjang untuk membersihkan diri kemudian melangkah pergi dari kamar menuju kamar Erika.
"sayang, kamu sudah tidur !?"
Erika tidak menjawab pertanyaan Rayan, ia lebih memilih diam meringkuk di ranjang.
"Erika, sayang kamu marah ?"
Erika bungkam, Rayan langsung naik ke ranjang mendekati Erika.
"Kenapa sih kamu baru datang ?"
waktu menunjukkan pukul satu pagi dini hari.
"Kamu habis bercinta dengan Agis ?"
Rayan tertegun mendengar pertanyaan dari Erika dengan nafas tersengal menahan air mata nya.
"kalau ya apa aku salah ? Agis juga istri ku!"
jawab Rayan pertama kalinya melihat Erika marah.
"ya, tapi percuma tidak membuahkan hasil kan?"
"ya memang tapi tetap saja itu adalah nafkah batin Agis juga berhak mendapatkan nya!"
Rayan menghela nafas berat lalu memeluk Erika yang langsung terisak.
*
**
***
****
bersambung.