NovelToon NovelToon
Secret Wedding

Secret Wedding

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Identitas Tersembunyi / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: Aa zigant

ikuti Ig aa_zigant
FB Zigant

Zara begitu kecewa karena Mike membatalkan pernikahannya saat janji suci kurang satu jam lagi. Ketegangan terjadi disalah satu ruang yang disewa khusus untuk menunggu acara ijab kabul. Hingga kedatangan Nathan Wijaya yang seharusnya menjadi saksi atas pernikah kman putri dari rekan kerjanya itu harus diminta menjadi mempelai prianya.

Zara terpaksa mengikuti permintaan Ayahnya. Gadis berumur 22 tahun itu tidak pernah menyangka akan ditinggal begitu saja oleh Mike dan kini menjadi istri dari Pria yang sama sekali tidak dikenalnya.

Nathan Wijaya, Seorang pria yang memiliki sikap dingin dan sombong terpaksa menikahi Zara karena balas budi kepada keluarga Pratama. Nathan meminta pernikahannya untuk dirahasiakan karena alasan bisnis.

Kenyataan pahitnya, walaupun Nathan menikah dengan Zara. Pria itu tidak mau melepaskan kekasihnya. Bagaimana nasip rumah tangga Zara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aa zigant, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Tidur satu kamar

Zara sama sekali tidak menoleh, wanita itu sedang asyik dengan ponselnya, hingga pesanannya datang. Namun suara itu semakin terdengar membuat telinganya panas.

Di belakangnya sedang duduk Nathan dengan seorang wanita yang tidak lain Maryam. Zara bisa mendengar dengan jelas akan apa yang Nathan obrolkan begitu dengan wanita itu.

“Jadi kapan aku bisa membawa mama dan papaku, Maryam?” tanya Nathan.

“Aku belum siap, Nathan. Aku mohon kamu mau mengerti,” ucap Maryam.

“Sampai kapan, Hem?” tanya Nathan terdengar dingin.

“Nanti aku kasih tahu,” jawab wanita cantik itu.

Nathan terdengar menarik napas panjang, pria itu entah merasa mencium parfum yang tidak asing. Namun, tidak mungkin Zara berada di restaurant yang sama dengannya.

Saat Zara beranjak dari duduknya, Nathan merasa mencium aroma yang tidak asing. Pria itu merasa jika ia salah.

Nathan setelah selesai makan pria itu mengajak Maryam untuk pulang, kini keduanya sudah berada di mobil. Sudah lama pria itu mengajak sang kekasih untuk menikah, tapi selalu bilang belum siap.

Mobil yang dikemudikan Nathan sudah sampai di depan apartemen milik sang kekasih.

“Enggak singgah dulu, Nat?” tanya Maryam.

“Lain kali saja,” jawab Nathan.

Mendengar itu Maryam segera masuk lobby, sedangkan Nathan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju mansionnya. Hanya butuh tiga puluh menit mobil sampai di mansion. Saat Keluar dari mobil, pria itu mengernyitkan keningnya.

Meli yang baru membuang sampah, melihat Tuannya menatap mobil Zara lalu menghampirinya."Tuan."

"Meli itu mobil siapa, sejak kapan ada tamu di sini?" tanya Nathan dingin.

"Oh, itu mobil Nona Zara," jawab Meli.

Nathan hanya mengangguk, pria itu merasa heran apa istrinya membeli mobil baru. Namun, jika dilihat dari mobilnya bukan pengeluaran baru.

Nathan masuk, dilihatnya Zara sedang sibuk di dapur. Pria itu memberi kode ke beberapa pelayan untuk pergi karena akan ada yang ingin dibicarakan dengan Zara.

Zara yang sedang asik membuat mie tidak menyadari jika tidak jauh darinya, berdiri sosok yang kini sedang memperhatikannya.

"Zara."

"Iya, ada apa?" Zara membalikan badan dan wanita itu begitu terkejut saat melihat suaminya sedang menatapnya dengan tajam.

"A-ada apa, Paman?" tanya Zara gugup.

Nathan mendengar istrinya memanggil paman lagi menatap wanita itu tajam, sedangkan Meli yang hendak membantu Zara di dapur langsung bersembunyi di balik guci besar. Gadis itu beruntung, memiliki tubuh kecil.

"Sampai kapan kamu memanggil paman , Zara. Bagaimana kalau pelayan tanya?"

Zara terdiam, gadis itu bingung harus memanggil apa kepada pria yang pantas dipanggil paman itu. Namun, tiba-tiba senyum mengembang saat Zara mendapatkan ide."Bagaimana kalau Uncle saja?"

Mendengar itu tangan Nathan reflek langsung menoyor kepala Zara, membuat gadis itu memberengut kesal dengan tangan mengusap keningnya.

"Apa bedanya?" tanya Nathan dengan tangan masuk dalam saku celananya satu.

Zara sempat terpana, saat pria itu terlihat begitu tampan dengan gaya santainya itu. Ah, gadis itu hampir lupa karena suaminya itu siap berkencan tadi.

Saat Zara sedang menikmati mie yang dibuatnya , tiba-tiba Nathan duduk di depan Zara. Bukan hanya itu saja, pria itu menarik mangkuk mie Zara membuat gadis itu menatap pria di depannya itu tajam." Paman itu punyaku."

"Kamu buat lagi saja, Zara. Aku sangat lapar." Nathan dengan lahap memakan mie menggunakan sendok bekas istrinya itu.

"Paman kalau mau kenapa tidak bilang dari tadi, bukannya tadi sedang makan di restaurant korea kenapa sekarang makan lagi?" tanya Zara tanpa sadar.

Nathan menggantungkan suapannya saat mendengar apa yang dikatakan istrinya itu, pria itu menatap Zara yang kini terlihat marah padanya.

"Sudah sana buat lagi!" kata Nathan membuat Zara menghentakan kakinya ke lantai.

Nathan tersenyum tipis, entah kenapa melihat sikap istrinya itu seakan ada hiburan tersendiri. Sedangkan Meli yang sedari tadi melihat tuan dan nonanya merasa heran.

Gadis itu berpikir kalau sepupu kenapa nona Zara memanggil tuan Nathan dengan paman, sedangkan kata-kata istri. Meli memijit pelipisnya merasa pusing.

Saat melihat nona dan tuannya sibuk dengan kegiatan masing-masing, gadis segera pergi sebelum ketahuan sedang menguntit. Sedangkan Zara dengan kesal memasak mie lagi, tapi kali ini gadis itu membuat mie goreng. Setelah sepuluh menit, senyum mengembang di bibirnya.

Zara membawa sepiring mie dan jus jeruk, Nathan melihat itu menelan salvianya. Pria dingin yang itu akan menyendok mie milik Zara. Namun, dengan cepat gadis itu menepis tangan suaminya.

Nathan bukannya marah, pria itu kembali tersenyum tipis, hal itu membuat Zara kembali terpesona. Kini begitu sadar jika pria yang dipanggil paman itu begitu tampan jika sedang tersenyum.

Natha yang melihat istrinya sedang menatapnya lama, dengan cepat ia menggerakkan sempitnya. Zara yang menyadari itu bukannya marah, tapi matanya kini berkaca-kaca. Gadis itu beranjak dari duduknya dan segera masuk kamar , gadis itu menutup pintu dengan kencang. Nathan sampai terkejut.

Meli yang baru saja hendak ke dapur menatap ke arah kamar Zara, gadis itu kini menatap mie goreng yang sedang di makan tuannya itu.

Nathan sebenarnya hendak menghabiskan mienya, entah kenapa mie buatan Zara begitu enak di makan saat sedang musim hujan seperti ini.

Melihat Meli ke arah dapur , Nathan kemudian memanggilnya."Meli apa mie masih ada yang belum dimasak?"

"Ada Tuan, tadi nona membeli begitu banyak," jawab Meli.

Nathan meminta dua mie goreng satu dan mie kuah, setelah itu pria itu meminta Meli untuk menyiapkan campuran dari sayur dan telur. Setelah semua sudah selesai Nathan dengan cekatan memasak mienya, hanya butuh lima belas menit pria itu sudah menyiapkan dua menu langsung. Ditatapnya mie yang berada di mangkuk dan di piring itu.

Meli hanya menelan salvianya, saat melihat dua porsi mie yang aromanya begitu harum dan gadis itu yakin rasanya pasti begitu enak.

Setelah itu Nathan membuat jus jeruk dan meletakan di atas nampan. Pria itu lalu berjalan ke arah kamar Zara. Kini ia bingung bagaimana cara mengetuk pintu, Meli yang melihat itu menghampiri tuannya.

Tanpa diminta Meli mengetuk pintu kamar Zara."Nona, bukakan pintunya."

"Aku mau sendiri, Meli." Suara Zara terdengar serak.

Nathan memberi kode untuk mengetuk lagi, tidak lama pintu dibuka. Zara begitu terkejut saat melihat bukannya Meli, melainkan suaminya sambil tersenyum dengan kedua tangan membawa nampan berisi mie kuah dan mie goreng yang terlihat masih panas itu.

"Buka, jangan kayak bocah suka nangis tidak jelas," kata Nathan.

Zara mendengar itu mencibir, wanita itu akhirnya memberi jalan kepada suaminya untuk masuk kamarnya. Ini pertama kalinya Nathan masuk kamar istrinya setelah hampir satu minggu tinggal di mansionnya.

"Zara buka saja pintunya," pinta Nathan.

Zara segera berjalan membuka pintu arah kamar di mana langsung ke kolam renang. Nathan meletakan nampan tadi di atas meja, sedangkan Zara bersandar di pintu balkon.

"Kemarilah, aku akan mengganti mie tadi," kata Nathan merasa bersalah.

Zara berjalan ke arah suaminya, pria itu menarik kursi, Zara duduk di samping Nathan.

"Makan selagi panas, Zara," kata Nathan.

"Kenapa Paman buat begitu banyak?" tanya Zara.

"Aku tidak mau hutang budi, mie goreng dan jus kamu juga aku habiskan," aku Nathan.

Zara hanya mengangguk, gadis itu memakan mie kuahnya. Tanpa bicara Zara langsung mengacungkan jempolnya. Hal itu membuat Nathan bahagia.

Pria itu setidaknya malam ini tidak terlalu memikirkan Maryam, jujur Nathan begitu merasa bersalah kepada kekasihnya itu karena diam-diam sudah menikah.

"Zara apa mantan kekasihmu ada menghubungimu?" tanya Nathan.

"Untuk apa Paman tanyakan itu?" Zara bertanya dengan mulut penuh mie.

Nathan tersenyum tipis melihat tingkah dari istrinya itu, pria itu menyandarkan kepalanya ke kursi kayu.

Melihat itu Zara yakin suaminya sedang ada masalah dengan wanita di restaurant tadi."Paman, kalau sedang ada masalah bisa cerita."

Mendengar itu Nathan menatap Zara, pria itu melipat tangannya di dada."Ini masalah orang dewasa, Zara. Bocil dilarang tahu."

Mendengar itu Zara hanya mencibir. Sedangkan Nathan beranjak dari kursinya. Zara tak acuh, ia asik menikmati mie dan jus jeruk yang begitu sayang untuk dilewatkan.

Zara merasa bersyukur , meskipun makan banyak sama sekali tidak berpengaruh dengan berat tubuhnya. Setelah habis Zara , segera ke dapur lewat pintu samping. Di mana ada Meli sedang mengobrol dengan pelayan lain saat pekerjaan sudah selesai.

"Nona, biar saya saja."Meli segera mengambil alih nampan dari tangan Zara.

Zara bergabung dengan pelayan lainnya, hingga jam sudah menunjukan pukul Sepuluh malam. Gadis itu pamit untuk istirahat.

Zara saat akan naik ke ranjang, mata gadis itu melotot karena saat menarik selimut ada sosok suaminya sedang tidur begitu nyenyak memeluk gulingnya.

"Paman, bangun." Zara menghentakan kakinya karena Nathan tidur di kasurnya.

Merasa geram gadis itu menggoyangkan bahu Nathan."Paman, bangun pindah kamar sana!"

Nathan sama sekali tidak terusik, pria itu begitu nyenyak tidur malam ini. Sedangkan Zara akhirnya tidur di sofa panjang tidak jauh dari ranjang. Gadis itu menghadap wajah tampan Nathan, ia menarik napas panjang dan berkata," Rumah tangga seperti apa yang kita jalani ini, Paman?"

Merasa lelah, gadis itu akhirnya terlelap. Nathan membuka matanya Sebenarnya ia sudah terbangun, saat Zara menarik guling dari pelukannya itu, Jelas pria itu bisa mendengar apa yang dikatakan Zara walau begitu lirih.

1
Bang Ipul
kok kesini nya bego zara jadi jijik bacanya terlalu lebay
Bang Ipul
dasar zara lebay di gombalin dikit klepek klepek gak bisa tegas bisanya mewek klu gak cinta ngapain mewek biasa aja kali
Bang Ipul
iya mending akhiri aja daripada mkn ati mulu
Bang Ipul
dasar bego di butakan karna cinta awas aja nanti lo nyesel natan
Suyati
bacanya jd deg"an nih
Suyati
akhirnya jebol
Suyati
mike iblis
NiedaSofian
Ayat tergantung
Bang Ipul
semangaat mama niah cari bukti penghianatan si maryam kasih tau ama anakmu yg bego itu
Bang Ipul
iya ngapain punya suami tapi gak di anggap
Bang Ipul
dasar suami laknat
Bang Ipul
wah zara ceo toh
Bang Ipul
kasian si zara istri yg gak di anggap
Bang Ipul
dasaar suami pikun masak istrinya di lupain
Bang Ipul
seru nih
✨Susanti✨
zara ini kan muslimah, harusnya bisa menjaga Marwahnya sebagai wanita
meski keadaan kepepet gt cari cara lainlah buat menghadapi mike
bukan malah mencium orang yg bukan mahramnya
Mami Pihri An Nur
Ko zahranya jd oon ya gerget deh
Suyati
pantaslah zara marah dia d cuekin
Suyati
seru romannya nih
Messy Suryanti
kebanyakan ceo, dlm cerita koq goblok ya klo masalah cinta, mau aja di bohongin kekasih nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!