Sacred Love

.

.

hari ini urusan Cesario di Bandung sudah selesai pria tampan itu kembali ke Jakarta, dan ia langsung kerumah sakit dimana Azalea di rawat , Cesario membawa kue kesukaan Azalea dan juga buket bunga mawar kesukaan kekasih nya itu.

ia melangkah dengan senyuman bahagia nya, Dokter Lilly yang baru saja keluar dari salah satu kamar rawat pasien nya itu syok melihat kedatangan Cesario dan dengan cepat dokter cantik itu kembali masuk ke dalam kamar rawat pasien nya, menghindari Cesario.

sesampainya di kamar rawat Azalea pria tampan itu mengerutkan alisnya saat melihat kamar rawat itu kosong .

" kemana Azalea " tanya nya kepada dirinya sendiri

Cesario melangkah masuk ia menyimpan brownies coklat yang di bawa nya itu dan juga bunga mawar di atas meja dan mencari keberadaan Azalea di kamar itu, tetapi kamar itu kosong tidak ada siapapun di sana.

" tuan mencari nona Azalea ya ? " tiba-tiba seorang suster berdiri di ambang pintu dan bertanya kepada Cesario

" ya benar.... saya mencari kekasih saya dimana dia ? " tanya Cesario

" nona Azalea tidak di rawat dirumah sakit ini lagi tuan " jawab suster itu

Cesario menatap suster itu dengan bingung " lalu dia pindah ke rumah sakit mana ? " tanya Cesario

" saya juga tidak tau tuan... " jawab suster itu dengan sopan nya

Cesario menghela napasnya kasar " dimana dokter Lilly " tanya Cesario

" dokter Lilly sedang cuti selama satu minggu tuan " jawab suster itu

Cesario semakin pusing di buat nya pria itu mengambil ponsel nya lalu menelpon Azalea tetapi ponsel wanita itu tidak bisa di hubungi, begitu juga degan Wulan dan Danu.

" kamu boleh pergi " ucap Cesario kepada suster itu

suster itu segera pergi dari sana meninggalkan Cesario yang terlihat sedang menelpon Azalea dan kedua orang tuanya tetapi panggilan tidak bisa tersambung.

" aku cari di rumahnya aja " ucap Cesario seteleh nya ia mengambil hadiah yang ingin di berikannya kepada Azalea dan segera pergi dari sana.

.

.

.

di rumah saat ini Dina kembali datang dan saat ini wanita tua itu tidak sendirian ia datang bersama dengan seorang wanita cantik dan berpenampilan sangat anggun

Audi hanya duduk diam saja begitupun juga dengan Kelvin mereka berdua tidak tau harus berkata apa, karena Dina masih dengan sifat egois nya wanita tua itu tidak ingin di bantah .

" mana Cesario... kenapa dia lama sekali " ucap Dina melirik jam dinding

Audi dan Kelvin hanya diam saja tanpa berkata apapun , pasangan paru baya itu menunggu kedatangan Cesario yang memang hari ini sudah pulang dari Bandung.

" lihat lah.... apa kurang nya Inara ini selain cantik dia juga putri tunggal dari keluarga yang terpandang " ucap Dina mengelus punggung tangan Inara dengan lembur

Inara tersenyum manis kepada Audi dan juga Kelvin tetapi Kelvin hanya memasang wajah datar nya saja sedangkan Audi wanita peru baya itu menatap ke arah lain.

" Cesario sudah mempunyai kekasih " ucap Audi tanpa melihat mertua nya itu

Dina menatap tajam Audi " sampai mati pun aku tidak akan menyetujui hubungan Cesario dengan wanita berpenyakitan itu " ucap Dina dengan tegas nya

Audi yang tidak ingin berdebat itu beranjak dari duduk nya dan melangkah pergi, " jika kamu mempunyai harga diri maka kamu tidak akan mau dengan putra ku, dia sudah mempunyai kekasih " Audi masih sempat mengatakan itu kepada Inara seteleh nya ia buru-buru pergi untuk menghindari amarah dari Dina mertuanya.

Inara yang mendengar ucapan Audi itu menunduk matanya berkaca-kaca dan hal itu membuat Dina marah

" jangan mendegarkan nya... sampai kapan pun oma tidak pernah setuju Cesario menikah dengan wanita berpenyakitan itu " ucap Dina menenangkan Inara.

seteleh nya Dina menatap Kelvin yang masih diam itu " berikan penjelasan kepada istrimu, jika tidak mama yang turun tangan " ucap Dina dengan tatapan serius nya kepada Kelvin

Kelvin menatap tajam ibu nya itu " lakukan apa yang ingin mama lakukan tetapi, semua keputusan ini ada di tangan Cesario bukan di tangan mama " seteleh mengatakan itu Kelvin menyusul istri nya

Dina kembali menenangkan Inara yang saat ini sudah menangis akibat ucapan dari Audi dan juga Kelvin.

" aku pulang saja oma.. sepertinya tidak ada yang menyukai ku disini " ucap Inara

" jangan... dengar mereka... disini oma yang berkuasa... jadi apapun keputusan oma itu lah yang akan terjadi nanti nya kamu tentang ya, kita tunggu Cesario " ucap Dina mengelus bahu Inara yang bergetar karena menangis

" apa Cesario mau sama saya oma ? " tanya Inara

" tentu mau.. Cesario itu selalu menuruti keinginan ku ... kamu tenang saja " jawab Dina yang sangat percaya diri itu

sedangkan kini Cesario sudah sampai di rumah Azalea tetapi di rumah besar itu hanya ada penjaga dan juga pelayan yang bekerja di rumah itu.

" deng Cesario " ucap pelayan paru baya yang menghampiri Cesario yang baru keluar dari mobilnya.

" apa Azalea ada Bi ? " tanya Cesario

pelayan wanita paru baya itu terdiam sejenak seteleh nya ia menatap Cesario yang juga menatap nya menunggu jawaban dari nya.

" Nona Azalea , tidak ada di rumah deng, ... begitupun juga dengan tuan dan Nyonya " jawab pelayanan itu dengan sopan nya.

Cesario mengerutkan aslinya " mereka pergi kenalan Bi ? " tanya Cesario lagi

" tuan dan nyonya sedang keluar negeri untuk mengurus bisnis nya, tetapi mereka tidak mengatakan di negara mana mereka pergi, nyonya dan tuan hanya mengatakan itu saja " jawab pelayan itu

Cesario menghela napasnya dengan kasar seraya ia menggelengkan kepala nya yang terasa pusing, kenapa Azalea dan kedua orang tua nya tiba-tiba pergi seperti ini tanpa memberi tahukan nya terlebih dahulu.

Cesario sedikit oleng ke bebelakang " deng baik - baik saja " tanya pelayan itu dengan wajah khawatir nya

" saya baik - baik saja bi... kalo begitu saya pulang " ucap Cesario dan seteleh nya ia kembali masuk kedalam mobil nya dan pergi dari rumah Azalea dengan perasaan nya yang tidak karuan.

pelayan paru baya itu terus menatap kepergian mobil Cesario dengan wajah sendu nya

" kasian sekali deng Cesario, tapi kasian juga nona Azalea, yang selalu mendapatkan kata -kata pedas dari oma deng Cesario " ucap pelayan wanita paru baya itu merasa kasihan kepada pasangan kekasih itu

Azalea memang sering menceritakan kepada pelayan nya yang bernama Bi Laras itu, karena Bi Laras selain pembantu di rumah ini wanita paru baya itu juga adalah pengasuh nya sejak Azalea kecil, Azalea memang lebih terbuka kepada Bi Laras dari pada kepada mama nya karena Wulan wanita paru itu pasti akan menandatangi Dina jika ia tau putri nya selalu di berikan kata-kata pedas oleh wanita tuan itu.

.

.

.