Secret Wedding
Zara, gadis manis sedang mengendarai motor sport milik sepupunya. Tanpa ragu ia mencari jalan pintas untuk menghindari kemacetan, wanita itu melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata karena malam sudah semakin larut. Namun, saat sedang fokus mengendarai motornya tiba-tiba seseorang menghentikannya dengan cara merentangkan kedua tangannya di tengah jalan.
Zara langsung mengerem mendadak, jika tidak sudah dipastikan orang itu akan tertabrak. Ia segera turun untuk menghampiri Pria berpakaian hitam itu. Namun, tiba-tiba suara tembakan terdengar begitu dekat.
"Tolong aku," kata pria itu lirih.
Zara masih berdiri terpaku, ia bingung bagaimana cara membawa orang yang kini sedang meminta bantuannya itu.
Saat Zara akan mengulurkan tangannya tiba-tiba, ada yang menodongkan senjata ke arah kepalanya. Gadis itu tidak berkutik, karena setelah itu datang lima orang sudah mengepungnya.
Zara memberikan kode kepada pria yang kini sedang berlutut, ia memohon agar seseorang yang kini berdiri di belakangnya itu melepaskannya.
"Lepaskan wanita ini, aku akan menyerah," kata pria itu.
Mendengar apa yang dikatakan orang yang hampir saja ditabraknya itu Zara menatap tajam. Ia menarik napas panjang dengan gerakan memutar, kini Zara berhasil mengambil alih pistol dan menodongkan ke arah kepala pria bertato itu.
Kelima pria itu melihat bosnya dikalahkan seorang wanita begitu mudahnya merasa penasaran. Tanpa menunggu lama kelima orang itu menyerang Zara.
Zara tersenyum tipis, niat hati ingin cepat sampai rumah Pamannya. Namun, kini ia sedang dikeroyok olah orang yang tidak dikenalnya.
Perkelahian sengit pun tidak terelakkan, Zara yang memiliki ilmu bela diri dengan mudah menghindar dan melawan lawannya. Gadis itu memutar tubuhnya dan tendangannya tepat mengenai dada lawannya.
Pria yang tidak lain Nathan itu langsung berusaha berdiri dan membantu untuk melumpuhkan musuhnya. Hanya butuh waktu lima belas menit kelima orang itu langsung bisa dilumpuhkannya.
"Sebaiknya kita langsung pergi sebelum rekan mereka datang," kata Nathan.
"Tunggu, tangan Anda terluka, Tuan," kata Zara.
Nathan melihat darah yang mengalir dari jari tangannya, ia hanya tersenyum."Hanya luka kecil."
Zara menarik tangan pria yang masih memakai topi dan masker itu, gadis itu menyobek bajunya dan mengikat tangan pria yang tidak dikenalnya itu untuk menghentikan darahnya sementara.
Setelah Zara selesai, tidak lama ada mobil datang dan pria itu langsung masuk begitu saja.
Gadis itu segera menuju motornya, tidak berapa lama Zara sampai di kediaman Pamannya. Ia tersenyum saat melihat siluet Mike yang duduk bersama sepupunya.
"Assalamualaikum," kata Zara.
"Waalaikumsalam," jawab semua kompak.
"Zara, apa yang terjadi?" tanya sepupu Zara itu merasa heran karena baju sang adik terlihat begitu kotor.
"Biasa, Kak." Zara duduk di samping kekasihnya.
Reyhan yang melihat Zara sudah datang langsung masuk dan meninggalkan Mike dan adiknya.
"Pernikahan kita kurang dua minggu lagi, apa kamu akan pulang Berlin lebih dulu?" tanya Mike.
"Kakak kapan pulang?" tanya Zara.
Mike tidak menjawab, tapi pria itu tersenyum menatap gadis polos dan begitu pandai ilmu bela diri itu.
Zara hanya menurut saat Mike memintanya untuk pulang lebih dulu. Setelah itu Mike pamit karena malam kian larut.
****
Pagi harinya Zara langsung pulang dan ikut penerbangan siang, ia juga sudah memberikan kabar kepada kedua orang tuanya.
Tama begitu senang karena anaknya akan pulang lebih cepat dari rencananya, sedangkan Mike seminggu lagi baru akan pulang.
Setelah menempuh perjalanan yang begitu panjang, akhirnya Zara sampai di bandara. Gadis itu segera keluar karena barang-barangnya tidak banyak.
Setelah menikah nanti Zara dan Mike akan menetap di Turkey walaupun awalnya Tama keberatan, tapi itu sudah sewajarnya jika seorang wanita yang sudah menikah akan ikut suaminya.
Sesampai Zara di rumah orang tuanya disambut oleh keluarga besar dari pihak ayah dan Ibunya.
Ada rasa haru karena semua sudah berkumpul untuk melihatnya menikah dua Minggu lagi.
“Zara kenapa Mike tidak ikut sekalian, Nak?” tanya Zeni.
Zara hanya tersenyum tipis, selama ini rasanya hanya dirinya yang selalu berjuang untuk mencintai Mike, sedangkan pria itu belum pernah mengutarakan isi hatinya langsung dan hanya melalui chat jika selama ini mencintainya.
Ia harus berpikir positif, mungkin itu cara Mike untuk membuktikan jika benar -benar mencintai dirinya. Buktinya kekasihnya itu berani melamarnya langsung ke orang tuanya.
Zara tiba-tiba ingat sosok pria yang terluka saat itu. Ia berharap pria itu akan baik-baik saja.
Zara yang kini sedang berada di kamarnya dikejutkan dengan kedatangan Ibunya. Zeni sebenarnya kurang setuju Mike datang dengan keluarganya untuk melamar putri satu-satunya itu. Namun, jika Zara sudah yakin Pria itu yang akan menjadi imam dalam rumah tangganya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk putrinya.
“Sayang, apa kamu yakin dengan Mike?” tanya Zeni sekali lagi.
Zara yang sedang fokus dengan ponselnya langsung menoleh dan menatap sang Ibu dengan heran.
“Ibu ada apa?” Zara memeluk wanita yang sudah membuatnya terlahir ke dunia ini.
“Perasaan Ibu tidak enak, semoga hanya prasangka saja,” ujar Zeni.
Zara menarik napas dalam, wanita itu merasa jika ada yang di pikiran Ibunya. Namun, wanita itu tidak ingin sampai dirinya bersedih.
“Ibu, jika ada yang mengganjal katakan saja,” kata Zara.
Zeni tersenyum, diusapnya rambut panjang putrinya yang masih basah itu. Sebagai seorang ibu, ia begitu merasa was-was dengan pernikahan Zara dan Mike. Apalagi sekarang undangannya sudah dibagikan dan keluarga besar menyambut dengan bahagia atas pernikahan Zara dengan anak dari pengusaha itu.
Zara sebagai lulusan IT di salah satu universitas bergengsi di Turki memiliki usaha di bidang software jadi bisa dikerjakan di mana saja selama ini. Namun, kedua orang tuanya tidak ada tahu karena usahanya itu dirintis dengan sepupunya Reyhan.
Selama Zara berada di Indonesia, Rey yang memegang kendali di sana.
Reyhan akan datang lusa dengan kedua orang tuanya demi untuk menghadiri acara pernikahannya.
“Bun, percaya sama Zara. Semua akan baik-baik saja,” ujar Zara tidak ingin sampai Ibunya nanti sakit.
Zeni kembali lagi tersenyum, wanita itu menatap Zara lalu pamit untuk beristirahat. Setelah Ibunya pergi, Zara menarik napas panjang. Gadis itu mengusap dadanya. Semua ia serahkan kepada yang memberi kehidupan.
Zara membaringkan tubuhnya, ditatapnya langit-langit kamarnya. Tidak lama ada pesan masuk dari Rey jika ada salah satu pengusaha di Jerman ingin memakai jasanya untuk menjaga keluarganya.
Mendengar itu Zara tersenyum, gadis itu lebih suka melakukan tugas itu sendiri, terkadang membuat Rey jantungan dibuat adik sepupunya itu.
Zara membaca semua data orang yang akan dijaganya, pernikahannya seminggu lagi dan besok Mike akan datang. Wanita itu sedikit ragu untuk mengambil pekerjaan di Jerman karena jadwalnya setelah satu minggu ia menikah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
funny hamster
keren
2023-10-15
0
Oci Aqilah
Ceritanya sangat menarik
2023-10-07
0
~¥^D^~
mampir thor seru kayaknya
2023-10-01
0