NovelToon NovelToon
Agen Tampan Dan Gadis Pembuat Onar

Agen Tampan Dan Gadis Pembuat Onar

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mae_jer

Kisah tentang seorang agent BIN dan putri konglomerat yang suka membuat onar.

Ayah Zuin tiba-tiba ditangkap karena kasus korupsi. Namun dibalik penangkapan itu sang ayah ternyata bekerja sama dengan BIN meneliti sebuah obat yang diyakini sebagai virus berbahaya yang mengancam nyawa banyak orang.

Dastin Lemuel, pria tampan dengan sejuta pesona itu di percayakan oleh ayah Zuin untuk mengawasi gadis itu. Zuin sudah membenci Dastin karena dendam di night club malam itu. Tapi, bagaimana kalau mereka tiba-tiba tinggal serumah? Apalagi Dastin yang tidak pernah dekat dengan perempuan, malah mulai terbiasa dengan kehadiran Zuin, sih gadis pembangkang yang selalu melawannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

"Ckckck, aku betul-betul tidak mengerti dengan jalan pikiranmu itu."

Ketty memang tidak mengerti jalan pikiran Zuin.

"Jadi kapan kau akan masuk kampus lagi?"

Zuin memasang raut wajah malas. Sudah hampir seminggu ini ia tidak pernah masuk kampus. Setelah adu mulutnya dengan salah seorang mahasiswi yang katanya pintar itu. Iya. Pintar mengancam, pintar melapor bohong ke dosen, dan pintar dalam hal membuatnya terlihat jahat didepan teman-teman kampusnya.

Kejadian itu terjadi karena Zuin tidak sengaja menginjak buku sih primadona kampus itu. Perempuan yang dipuji-puji semua orang berkat akting hebatnya sebagai ratu baik. Namanya Ria.

Teman-teman kampusnya sering sekali membanding-bandingkan dirinya dengan Ria. Mereka selalu berbicara kuat didepannya kalau Ria itu baik hati, cantik alami, pintar dan berasal dari keluarga kaya. Sedang Zuin itu licik, pembuat onar, suka pergi ke club malam godain om-om dan asal-usulnya tidak jelas.

Hah! Memangnya mereka tahu apa tentang hidupnya. Kalau tidak karena Ketty yang menahannya, ia sudah lama memberi pelajaran pada mereka semua.

"Zu, kamu nggak ingin meluruskan semua berita buruk tentang dirimu?" tanya Ketty lagi. Ia ikut sedih karena semua teman-teman kampus mereka sudah mencap Zuin bukan perempuan baik-baik. Bahkan ada yang terang-terangan menggodanya dengan bayaran mahal.

Rasanya Ketty ingin mencabik-cabik orang itu. Mereka tidak tahu apa Zuin adalah gadis yang masih sangat polos dengan hal-hal dewasa seperti itu?

"Sudahlah Ket, nggak perlu ngebuktiin diri kita sama orang yang nggak kita kenal, yang penting kamu tahu aku bukan yang seperti mereka bicarakan." gumam Zuin sudah seperti orang dewasa saja.

Tak lama kemudian suara ponsel milik Zuin berbunyi. Ia dan Ketty saling menatap, kemudian Zuin merogoh ponsel dari dalam tasnya.

Nomor tidak dikenal. Gadis itu langsung mematikannya, ia tidak berniat mengangkat. Zuin tidak pernah mengangkat panggilan dari nomor yang tidak dikenal. Tidak penting menurutnya.

Ponsel itu bergetar lagi tanda panggilan masuk. Masih nomor yang sama. Ketty terus menatap Zuin heran. Sudah berkali-kali nomor itu terus menelpon dan berkali-kali juga Zuin menutupnya sepihak.

"Zu, angkat saja. Mungkin itu penting." ucap Ketty memberi pendapat. Zuin menggeleng.

Saat ponsel itu berdering lagi entah sudah yang  keberapa kalinya, Ketty langsung mengambil alih hp itu dan mewakili Zuin mengangkatnya, takutnya itu memang penting.

Ketty langsung menjauhkan ponsel dari telinganya karena sih penelpon diseberang malah meneriakinya. Ya ampun, ia sudah berniat baik mau angkat tapi malah diteriakin begitu. Tapi itu suara pria. Siapa yah? Ketty kembali menempelkan hp itu ditelinganya.

"Halo? Ini siapa yah?" tanyanya bersikap selembut mungkin.

"Kau siapa? Mana Zuin, aku ingin bicara dengannya sekarang juga." balas seseorang diseberang. Nada bicaranya terdengar kesal.

"B..baik." balas Ketty

Ia menyodorkan hp itu ke Zuin. Gadis itu hanya menatapnya bingung tapi tetap mengambil benda pipih miliknya dari tangan Ketty.

"Siapa ini? Kenapa mencariku?"

"Kau dimana?"

Alis Zuin terangkat, ia seperti kenal suara itu.

"Kau mengenalku?" gadis itu balas bertanya.

Orang diseberang sana menggeram kesal.

"Katakan sekarang juga dimana dirimu." orang itu menekankan setiap kata dengan nada yang terdengar menakutkan.

"Cafe." Mau tak mau Zuin menjawabnya. Ia juga sangat penasaran siapa pria yang menelponnya itu. Darimana ia tahu  nomor ponselnya bahkan bicara tidak sopan seperti mereka sudah saling kenal saja. Lihat saja nanti kalau bertemu, dipikir dia takut apa.

"Kirimkan alamat Cafe itu, aku kesana sekarang." setelah mengucapkan kalimat terakhir itu sambungan langsung terputus.

"Aneh." gumam Zuin menatap telponnya. Ia tidak berniat mengirim alamat Cafe itu, tapi karena sangat penasaran dengan sih penelpon yang mau cari ribut dengannya, tangannya dengan sendirinya mengetik alamat cafe ini dan mengirimnya pada nomor yang tak dikenal tadi.

                                  ***

Dastin tidak berhenti-berhenti mengumpat selama perjalanannya ke cafe. Kalau bukan memikirkan pekerjaannya, dia sudah mengemudi asal-asalan sekarang agar sampai secepatnya di cafe itu.

Gadis nakal itu benar-benar menguji kesabarannya. Bagaimana tidak, saat ia pulang apartemen untuk mengambil barangnya yang ketinggalan dan sekedar mengecek gadis itu, ia malah mendapati sandi apartemennya sudah diganti. Siapa lagi pelakunya kalau bukan gadis nakal itu coba.

Dastin sampai-sampai harus menelpon Nevan untuk menanyakan nomor hp Zuin. Dia bahkan harus menelpon berkali-kali baru panggilannya diangkat. Yang lebih membuatnya marah, yang mengangkat telpon bukan Zuin tapi suara gadis lain yang tidak ia kenal. Entah kenapa walau baru sehari mengenal Zuin, ia sudah mengenal sekali karakter suara gadis itu. Satu-satunya perempuan yang berhasil membuat perasaannya panas dingin karena emosi.

Awas saja kalau ketemu, lihat bagaimana aku mengajarimu.

Dastin memarkirkan mobilnya di sebuah cafe minimalist yang terletak di pusat Kota itu.

Dari dalam cafe, Zuin memicingkan matanya menatap keluar pada seorang pria jangkung berbadan tegap yang baru saja keluar dari mobil. Ia jelas kenal lelaki itu walau baru sekali mereka bertemu.

Kenapa pria itu ada disini?

Zuin terus memutar otaknya berpikir keras sampai ia tiba-tiba tersadar. Suara familiar yang didengarnya ditelpon tadi ternyata adalah milik lelaki itu. Gadis itu gelagapan. Ia bergerak-gerak tidak tenang di kursinya, ia harus kabur sekarang sebelum pria itu melihatnya.

"Oh tidak, jangan kesini.." gumam Zuin sudah mengambil ancang-ancang berdiri. Matanya terus menatap lelaki yang kini memasuki cafe itu. Lelaki itu belum melihatnya, ia masih ada kesempatan kabur.

Ketty yang melihat gerak-gerik gadis itu sejak tadi terus menatap sahabatnya itu merasa aneh.

"Zuin, kamu kenapa sih?" daritadi gadis itu bergerak-gerak seperti cacing kepanasan.

Zuin tidak menghiraukan Ketty, ia sedang mencari kesempatan untuk kabur tanpa ketahuan lewat jalan belakang. Tanpa hitungan detik Zuin berbalik cepat sambil membungkuk dan berjalan mengendap-endap agar tidak ketahuan. Pelanggan didalam cafe itu cukup banyak jadi Zuin yakin lelaki itu tidak akan secepat itu menemukan mejanya.

"Zuin, mau kemana?"

Zuin menggeram kesal. Kettyyy... gadis itu benar-benar tidak bisa diandalkan. Beberapa orang dimeja yang dilewatinya menatapnya keheranan. Ia yakin dirinya terlihat seperti maling yang mau melarikan diri sekarang. Gadis itu tersenyum kaku ke mereka.

Ketika mau melanjutkan pelariannya, matanya berpapasan dengan Dastin yang berdiri kira-kira empat meter didepannya. Tatapan pria itu amat tajam sambil bersedekap dada. Zuin  makin gelagapan lalu memilih mengubah arah. Ia tidak mengendap-endap lagi dan langsung berlari masuk ke dalam toilet.

Dibelakang sana Dastin tersenyum miring. Ia hanya berjalan santai tidak berniat mengejar karena ia tahu gadis itu tidak bisa lari kemana-mana lagi.

Mau kabur lagi? Coba saja kalau bisa.

Lagi-lagi Dastin tersenyum miring.

Ia ikut masuk ke dalam toilet. Pria itu sempat melihat kalau gadis itu malah ceroboh dengan masuk ke toilet pria.

Dasar bodoh

1
Qaisaa Nazarudin
Oh Zuin udah kuliah tho..ku pikir masih SMA..

mampir thor 🙋
Daily Olivia
sangat bagus sekali, berharap segera ada kelanjutannya 😍
Reni Setia
makasih untuk novelnya
Mbah Dur
Luar biasa
Mei Hua
lanjutan kyle sama ketty nya mana thor? msh blm ada???
Nurul Aini Saadati
sangat menarik
Sri I
Luar biasa
Fani Indriyani
Karyamu selalu keren kak,tp maaf kalo bagian yg vulgar aku skip ya,pusing aku bacanya 🤣🤣🤣
Fani Indriyani
Kayanya Dastin mau ngadain resepsi ya....hadeuh Ayara murahan kali kau ini ckckckck
Fani Indriyani
Astaga Ayara...siapkan hatimu dan siapkan jg tisu yg banyak karna ada kejutan yg bikin kamu syok 🤣🤣🤣
Fani Indriyani
Kalo Kyle bilang cinta jgn langsung diterima ya,jual mahal dikit biar Kyle berusaha untuk mendapatkan kamu
Fani Indriyani
Apa mimpi Zuin bs dikatakan pengingat ya biar dia waspada trhadap Kyle
Fani Indriyani
Bingung mau marah apa malah ngucapin makasih ma Ayara,karna gr2 dia mereka berdua malah bersatu 😂😂😂,siap2 jd nyonya Dastin ya Zuin
Fani Indriyani
Astaga...ketty kamu kok murahan sih
Fani Indriyani
Ohh ternyata Barry sengaja nitipin Zuin ke Dastin karna ingin membuat mereka dekat toh... Kyle menyerah deh,Dastin sdh ngantongin SIM nih dr camer wkwkwk
Mega Haerunita
Luar biasa
Fani Indriyani
Hadeuh Ketty tar nyesel lg,kamu kira dgn menyerahkan tubuh kamu si kyle bakalan cinta,dan awas aja jgn nyalahin Zuin kalo si Kyle ttp ga cinta ma kamu
Fani Indriyani
Semoga ketty berubah pikiran, kasian masa depan kamu akan hancur kalo ttp terobsesi ma kyle,yakinlah nanti ada pria tampan,matang dan mapan yg akan mencintamu ketty...
Fani Indriyani
wih pemain cuy..wah mdh2an ga sama Kyle ya,bekasan dia Zuin mending ma babang Dastin dah
Fani Indriyani
Wah si Kyle meresahkan nih,Zuin beruntungnga dirimu dikelilingi laki2 tampan,matang dan mapan ...resiko Barry pnya anak diusia muda,jd tmn Barry suka ma anaknya,bingung kan Zuin manggilnya gmn,masa ma tmn bapanya manggilnya kak harusnya kan om ya 😜😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!