Sheila yang dibesarkan dari orang tua yang tak pernah menyayanginya dan selalu dianggap sebagai pembantu di rumah sendiri, dia tak pernah menyangka bahwa dia akan menikah dengan seorang pengusaha terkenal dan ternama juga seorang mafia yang sangat kejam.
Menikah dengan orang asing apa lagi dengan seseorang yang belum ia kenal sama sekali karena dia harus menggantikan kakaknya yang kabur di pernikahannya karena harus membayar hutang.
Brian seorang pengusaha terkenal di New York dan memiliki banyak bisnis di berbagai negara namun tidak banyak orang yang tahu bahwa dia juga seorang mafia kejam yang tak segan-segan untuk melenyapkan orang yang mengganggunya. Sedangkan Sheila wanita periang dan juga lemah lembut harus dipasangkan dengan mafia kejam yang bisa saja menyakitinya.
Bagaimana kelanjutannya???
Kalau kepo langsung baca ceritanya ya......
🥕🥕🥕
FOLLOW INSTAGRAM @LALA_SYALALA13
FOLLOW TIKTOK @LALA_SYALALAA13
FOLLOW FACEBOOK @LALA SYALALA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9_Pengganti (REVISI)
Maria sudah berada di mobil dengan membawa beberapa barangnya, mulai dari baju mahalnya hingga beberapa uang yang ada.
"Ada apa ini Maria?" tanya Rendi saat dia sudah bersama dengan Maria di mobilnya, Maria berhasil kabur melewati jendela yang kebetulan tidak terkunci.
"Males aku sayang sama mama dan papa, masa aku mau dijodohin sama om-om beristri dan punya anak lagi!" ucapnya sewot.
"Apa! Terus sekarang kamu mau gimana?" tanya Rendi.
"Aku mau pergi aja, gak mau aku sampek di suruh nikah sama om-om itu!" sahutnya manja.
Rendi pun mengangguki nya dan membawa Maria pergi dari rumahnya terlebih dahulu dan membawa wanita itu ke apartemennya, kebetulan Maria sangat sering main ke apartemen Rendi juga.
Sedangkan di rumah Aris, pasangan suami istri itu sedang gundah gulana karena anaknya yang tidak mau menikah dengan sang tuan mafia.
"Ma, coba kamu bujuk deh Maria biar mau!" ucap Aris mendapat anggukan dari Ketty.
Sebenarnya mereka juga tidak mau kalau anaknya yang harus menikah, tetapi karena hutang mau tidak mau maka harus mau.
"Sayang!" panggil Ketty dari luar pintu kamar Maria.
"Sayang buka dong, mama mau bicara nih." ujar Ketty lagi, namun tidak ada jawaban dari dalam.
Kebetulan pintu tidak di kunci, Ketty pun masuk ke dalam kamar Maria dan betapa terkejutnya ternyata sang anak tidak ada di sana, dia sudah mencarinya di berbagai sudut pada kamar itu tetapi tidak menemukan keberadaan Maria.
"Sayang, kamu di mana!" panggil Ketty lagi, melihat tidak ada respon Ketty pun kembali turun dan menemui Aris yang sedang duduk menunggu dia datang.
"Gimana ma?" tanya Aris yang melihat sang istri turun.
"Pa, Maria gak ada!" pekiknya dengan wajah panik.
Seketika Aris pun berdiri dengan wajah panik pula karena sekarang sudah sore dan besok bagi dia harus segera membawa Maria.
"Apa! Bagaimana tidak ada ma?" tanya Aris.
"Tadi mama lihat ada tali di jendelanya pa, mama pikir kayaknya Maria kabur pa." sahutnya memberitahukan.
"Apa! Ini sudah sore ma dan besok kita harus bawa Maria, kalau enggak maka kita akan mati semuanya ma!" bentaknya panik.
Dalam kepanikan tersebut Sheila pulang dari kerjanya, entah mengapa dia kebetulan sekali pulang cepat mungkin karena tidak ada job di catering jadi dia free malam ini.
Saat dia pulang, dia melihat mama dan papanya berada di ruang tamu dengan muka panik sekaligus cemasnya.
Sheila tidak tahu kejadian apa yang menimpa mereka karena memang dia jarang sekali berbagi keluh kesal hidup satu sama lainnya.
"Sheila pulang," ucapnya, papa dan mamanya seketika melihat sumber suara tersebut.
Setelah itu Sheila pun berjalan menuju ke kamarnya dan segera mandi karena dia juga sangat lelah hari ini sama seperti biasanya.
Saat Sheila sudah pergi dan tiba-tiba ide aneh muncul di benak Ketty sang mama saat melihat wajah Sheila tadi, setelah itu senyum pun merekah di bibirnya.
"Pa, mama ada solusi." sahutnya membuat Aris yang tadinya panik pun melihat ke arah sang Istri.
"Apa ma?" sahutnya penasaran juga dengan ide sang istri.
"Bagaimana kalau Maria kita gantikan dengan Sheila, kan dia juga anak kita." sahutnya.
Aris pun sedikit menimbang-nimbang saran dari sang istri, benar juga Sheila kan anak mereka dan tuan Steven juga tidak memberitahukan bahwa Maria yang harus menjadi istrinya.
"Bener kata mama, kita ganti saja Maria sama Sheila."
"Iya pa, mama gak sudi kalau Maria harus menikah dengan aki aki tua bangka itu pa." sahutnya judes dan mendapat anggukan setuju dari Aris, dia juga tidak setuju jika putri kesayangannya harus menikah dengan tuan Steven.
"Kalau gitu mama panggil Sheila, kita bicarakan dengan dia!" perintah Aris dan mendapat anggukan dari Ketty.
Segera ia menuju ke lantai dulu kamar Sheila berada.
Sedangkan Sheila selesai mandi dia merebahkan tubuhnya di kasur empuknya sambil membayangkan dia akan segera menyandang gelar sarjana bisnisnya, sungguh senang sekali Sheila rasanya, namun tak lama tiba-tiba suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya.
TOK TOK TOK
"Masuk!" sahutnya dari dalam karena dia sudah sangat nyaman di posisi tersebut ternyata mamanya datang dengan wajah sumringah, wajah yang jarang sekali ia tunjukkan kepada Sheila.
"Iya, ada apa ma?" tanya Sheila dengan nada lemah, karena dia memang sangat capek sekali hari ini dan juga aneh karena mamanya jarang sekali masuk ke dalam kamarnya apa lagi menunjukkan wajah seperti itu.
"Kamu dari tadi di panggil gak nyaut juga ya, sekarang kamu ke ruang tamu ada yang ingin papa mu bicarakan sama kamu!" sahut mama langsung meninggalkan Sheila di kamarnya begitu saja.
Dengan berat hati, Sheila pun beranjak dari kasur empuknya dan berjalan menyusuri tangga untuk sampai di ruang tamu.
Di sana sudah ada papa dan mama namun tidak ada Maria sang kakak, semuanya sedang menatap Sheila yang berjalan menghampiri mereka dengan tatapan sinis dan sangat tajam.
Sheila hanya bisa bersabar padahal baru saja mamanya menunjukkan wajah sumringahnya tetapi sekarang malah kembali seperti biasanya dengan tatapan intimidasi nya.
"Ada apa pa, ma?" tanya Sheila.
"Duduk dulu!" pinta papa.
Sheila akhirnya pun duduk di kursi singel tersebut, baru saja duduk papa langsung menyambar.
"Besok kamu akan menikah dengan tuan Steven!" ujar papa Aris kepada Sheila.
Sedangkan Sheila yang di ajak bicara atau lebih tepatnya hanya mendengarkan pun terkejut pasalnya dia tidak ada niatan untuk menikah terlebih dahulu apa lagi dia tidak ada calon, tetapi kenapa papanya bilang kalau dia akan menikah besok dengan siapa dia akan menikah?
"Maksud papa gimana?" tanya Sheila masih belum mengerti situasinya.
"Kamu besok akan menikah dengan tuan Steven!" ucap papa dengan menaikkan sedikit volume suaranya.
"Aku! Kenapa? Dan siapa itu tuan Steven?"
"Udah kamu gak usah tanya, lebih baik kamu bersiap-siap." Ketty mencela.
"Enggak, aku enggak mau! Aku masih kuliah pa, ma dan aku juga masih ingin bekerja bebas, apa lagi aku gak tahu siapa calon aku, biarkan aku mencari calonku sendiri." sahut Sheila.
"Enggak ada bantahan Sheila, ini demi papa dan mama kamu harus mau, papa dan mama memiliki hutang dengan tuan Steven dan dia akan menganggap lunas hutang papa jika menikahkan anak papa Sheila!" jelas Aris panjang lebar membuat Sheila membelalakkan matanya bagaimana bisa dia di barter dengan hutang.
"Masih ada kak Maria, suruh aja kakak yang menikah dia kan anak kesayangannya kalian berdua!" ucap Sheila dengan menahan emosinya.
"Dia kabur!" pekik mama Ketty di depan Sheila.
"Apa!"
"Dia kabur Sheila, awalnya kita juga berfikir begitu tetapi dia kabur saat kami beritahukan berita ini, kamu juga tahu dia ada Rendi pacarnya sedangkan kamu kan juga masih sendiri, untuk kali ini saja tolong bantu keluarga kita, kalau tidak maka besok semua keluarga kita akan mati Sheila!" tangis Ketty, tapi percayalah itu semuanya hanya kepura-puraan nya saja agar Sheila iba dan mau menerima tawarannya karena dia tahu kalau Sheila adalah sosok yang tidak tega an dengan keadaan seseorang.
Sheila pun terdiam, apa lagi saat mamanya menangis karena baru pertama kali ini dia melihat sang mama menangis.
Sheila bimbang namun juga kasihan dengan keluarganya yang terlilit hutang apa lagi sekarang kak Maria malah kabur dari rumah karena tak menerima perjodohan ini.
"Tapi Sheila tidak mau jadi pengganti seperti ini pa, ma!" pintanya.
"Sheila, papa mohon! Tolong bantu keluarga kita," ucap Aris.
Sheila tidak habis pikir ternyata dia di gunakan sebagai alat pengganti kakaknya yang kabur karena tidak mau di jodohkan dengan berat hati Sheila pun menarik nafas pelan dan menetralkan jantungnya karena terbawa emosi tadi.
Dia pun menundukkan kepalanya seraya menganggukkan sedikit dan berkata.
"Baik lah, Sheila mau untuk menggantikan kak Maria untuk menikah dengan tuan Steven." ucap Sheila padahal dia tidak tahu bagaimana wajah pria tersebut, yang ia tahu hanyalah status pria tersebut yang katanya sudah menikah.
Awalnya Sheila nampak terkejut namun segera ia tepis dan pasrah saja dengan keinginan orang tuanya, dia berharap semoga keputusannya ini bisa membuat kedua orang tuanya bahagia dan bisa merubah sikapnya kepada Sheila.
"Bagus!" pekik Ketty dengan senangnya.
"Kalau begitu besok pagi supir tuan Steven akan menjemputmu dan akan mendaftarkan pernikahan kalian, setelah itu kamu akan di boyong ke rumahnya dan sudah tidak tinggal di keluarga Angkasa lagi!" ucap Aris, kemudian pergi ke kamarnya dengan cuek karena dia sudah tidak harus memikirkan hutang lagi.
Dia juga sudah mengabari Brandon soal anaknya yang siap untuk menikah dengan tuan Steven.
🥕🥕🥕
"Tuan, Aris tadi sudah mengabari bahwa anaknya siap untuk menikah dengan tuan," ucap Brandon.
Sedangkan Steven hanya menganggukkan kepalanya mengerti, dia juga sudah tahu akan hal itu karena dia menyewa mata-mata untuk memantau semua keluarga tersebut, hingga saat Maria kabur pun dia tahu dan Aris yang memaksa Sheila untuk menggantikan kakaknya untuk menikah dia juga tahu semuanya.
Namun Steven sedikit lega karena yang menerima pernikahan adalah Sheila yang memiliki sikap baik dari pada Maria yang lebih seperti seorang Jalang di dunia malam.
.
.
TBC