NovelToon NovelToon
Ku Buat Kau Menyesal, Mas!

Ku Buat Kau Menyesal, Mas!

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:203.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Aluna Haryanti Wijaya, gadis lembut yang menikah demi menjaga kehormatan keluarga. Pernikahannya dengan Barra Pramudya, CEO muda pewaris keluarga besar, tampak sempurna di mata semua orang. Namun di balik janji suci itu, Aluna hanya merasakan dingin, sepi, dan luka. Sejak awal, hati Barra bukan miliknya. Cinta pria itu telah lebih dulu tertambat pada Miska adik tirinya sendiri. Gadis berwajah polos namun berhati licik, yang sejak kecil selalu ingin merebut apa pun yang dimiliki Aluna.

Setahun pernikahan, Aluna hanya menerima tatapan kosong dari suaminya. Hingga saat Miska kembali dari luar negeri, segalanya runtuh. Aluna akhirnya tahu kebenaran yang menghancurkan, cintanya hanyalah bayangan dari cinta Barra kepada Miska.

Akankah, Aluna bertahan demi cintanya. Atau pergi meninggalkan Barra demi melanjutkan hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Meski kau kejar dia takkan kembali

Ruang pertemuan di lantai atas perusahaan Wijaya sore itu terasa hening. Aluna duduk di sisi meja panjang, mengenakan blus putih sederhana dengan rambut terurai. Sorot matanya tenang, namun dalam hatinya ada gelombang yang sulit ditebak.

Pintu terbuka, Barra masuk dengan langkah berat. Di tangannya ada sebuah map cokelat. Matanya sedikit merah, jelas semalam ia tidak tidur, dia menarik napas panjang, lalu duduk berhadapan dengan Aluna.

“Terima kasih sudah mau datang,” ucapnya lirih.

Aluna hanya menatapnya sekilas. “Katakan cepat, Barra. Aku tidak punya banyak waktu.”

Barra membuka map perlahan, mengeluarkan lembaran desain bunga sakura itu, lalu meletakkannya di atas meja, jemarinya gemetar.

“Ini … punyamu, kan? Kau yang menggambar ini. Kau yang membuatnya enam tahun lalu.”

Aluna menatap desain itu, lalu menegakkan tubuhnya. Senyum tipis, getir, muncul di bibirnya.

“Akhirnya kau tahu juga.”

Barra menelan ludah. “Aku … aku salah, Aluna. Dulu aku tidak percaya padamu. Aku lebih memilih mendengar Miska, lebih memilih menutup mata dari tangisanmu. Tapi lihatlah … sekarang bukti ini ada di hadapanku. Kau benar, dan kau selalu benar.”

Aluna terdiam, matanya berkaca-kaca, namun suaranya tetap tegas. “Sayangnya, kebenaran yang kau abaikan itu sudah merenggut banyak hal dariku, Barra. Kau tahu apa rasanya dihina sebagai pencuri oleh orang yang seharusnya melindungimu? Kau tahu apa rasanya dicampakkan saat kau paling butuh pegangan? Kau yang membuatku kehilangan harga diri, kehilangan kepercayaan, kehilangan rumah yang seharusnya bisa kusebut keluarga.”

Barra terhenyak, dia mencoba meraih tangan Aluna di atas meja, namun Aluna menariknya cepat.

“Aluna … aku menyesal. Aku minta maaf, aku tahu aku tak bisa menghapus masa lalu, tapi aku ingin memperbaiki semuanya. Aku ingin kita kembali seperti dulu. Kita bisa mulai lagi ... Aku bisa jadi ayah untuk Raka, kita bisa membesarkannya bersama. Tolong … beri aku kesempatan.”

Aluna menatapnya lama, lalu tersenyum getir. “Kembali? Kau pikir aku akan kembali pada pria yang dulu lebih memilih fitnah daripada istrinya sendiri? Kau pikir aku akan menyerahkan anakku pada orang yang bahkan tak pernah ada saat aku berjuang melahirkan dan membesarkannya sendirian? Kau salah besar, Barra.”

Suasana menegang. Barra menunduk, lalu berdiri mendekat. “Aku tahu aku tidak pantas. Tapi Aluna, hatiku masih milikmu. Aku tidak pernah bisa melupakanmu.”

Aluna berdiri juga, menatapnya lurus dengan sorot dingin. “Sayangnya, hatiku sudah mati untukmu sejak malam itu. Sejak malam ketika kau menyebutku pengkhianat tanpa bukti. Sejak malam ketika kau memilih percaya pada semua orang kecuali aku.”

“Dan sekarang…” Aluna melanjutkan, suaranya dingin, “aku sudah menikah. Aku bahagia dengan Taka. Dia yang menemaniku, dia yang percaya padaku, dia yang berdiri untukku ketika dunia menjatuhkanku. Dia bukan hanya suamiku, tapi ayah Raka. Jadi berhenti bermimpi, Barra. Tidak peduli seberapa keras kau berjuang, aku tidak akan pernah kembali padamu.”

Barra terdiam, wajahnya pucat. Kata-kata Aluna menusuk lebih dalam daripada tamparan apa pun. Aluna meraih desain di meja, menggulungnya, lalu memasukkannya ke tas.

“Kau tahu apa yang paling ironis? Kau kehilangan aku bukan karena orang lain. Kau kehilangan aku karena dirimu sendiri.”

Barra ingin bicara, tapi suara tercekat di tenggorokannya. Hanya matanya yang merah, menahan air mata yang tak mau jatuh. Aluna melangkah pergi tanpa menoleh lagi, meninggalkan Barra berdiri sendiri di ruangan itu. Barra menatap pintu yang tertutup, lalu jatuh terduduk di kursinya. Suara lirih keluar dari bibirnya, penuh putus asa.

“Aluna … apa kau benar-benar takkan pernah kembali padaku?”

Barra masih duduk di ruang pertemuan itu. Tangannya gemetar, wajahnya pucat, dan map yang tadi ia bawa kini tergeletak tak berguna di lantai. Hatinya terasa kosong. Ia menutup wajah dengan kedua tangan, air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya jatuh juga.

“Kenapa harus begini, Aluna … kenapa kau tak bisa melihat aku masih mencintaimu…” gumamnya, suaranya parau.

Hening hanya beberapa detik sebelum emosinya meledak. Barra menghempaskan kursi ke dinding, membuat suara benturan keras. Ia berdiri, berjalan mondar-mandir, kepalanya dipenuhi bayangan Aluna bersama Taka. Senyum bahagia Aluna saat menyebut nama pria itu benar-benar menoreh luka yang tak bisa ia terima.

“Tidak … tidak!” Barra meremas rambutnya. “Aku tidak bisa kehilangan kau begitu saja, Aluna. Kalau aku tak bisa memiliki dirimu, setidaknya aku akan punya Raka. Dia darah dagingku! Aku tidak akan membiarkan pria lain mengambil peranku sebagai ayah!”

Langkah kakinya terhenti. Ia menatap pantulan wajahnya di kaca jendela. Sorot matanya yang dulu tegas kini tampak seperti orang asing, dipenuhi sakit hati, dendam, dan keputusasaan.

Ponselnya berdering. Nama sekretarisnya, Cleo, muncul di layar. Barra mengangkat dengan suara berat.

“Tuan, aku sudah mengurus semua yang Tuan minta. Data sekolah Raka, jadwal kesehariannya, siapa saja yang menjemputnya selama dia masuk sekolah di sini. Semuanya sudah lengkap.”

Barra mengepalkan tangan. “Bagus, kirim ke aku sekarang juga.”

“Baik, Tuan.”

Telepon terputus, Barra menutup matanya, menarik napas panjang, lalu duduk kembali. Dia membuka laptopnya, membaca setiap detail tentang putranya yang selama ini hanya bisa ia lihat dari kejauhan. Foto Raka yang sedang tersenyum dengan seragam sekolah yang baru di indonesia, tertawa sambil digandeng Taka dan Aluna.

Barra menahan tangis, tapi tatapannya makin tajam. “Aku tahu kau membenciku, Aluna. Tapi Raka … dia tetap anakku. Aku tidak akan biarkan dia tumbuh menganggap orang lain sebagai ayahnya. Aku akan merebutnya kembali, meski harus dengan cara apa pun.”

Tangannya mengetuk meja pelan, penuh tekanan. Senyum tipis, pahit, muncul di wajahnya.

“Kalau cinta tak bisa mengikatmu kembali padaku, biarlah Raka yang jadi penghubung kita. Kau akan melihatku setiap hari lewat dirinya, Aluna … dan kau tidak bisa lari dari itu.”

1
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Lina Suwanti
Barra selain ga tau diri jg egois tdk memikirkan perasaan Aluna,,menganggap Aluna seperti barang yg bisa di buang saat tdk suka n di minta kembali saat di inginkan
Arin
😭😭😭😭😭
Lina Suwanti
lah ternyata kuat jg tuan Taka selama 6 thn tdk menyentuh Aluna.....jd ulang tahun Kakek Haryanto jd MP tuan Taka n Aluna
Lina Suwanti
aduuuh.....ini Barra n Miska ga ada kapoknya ganggu Aluna,,klo dulu mungkin Aluna ga akan ada yg bela tp skrg Aluna punya tuan Taka yg pastinya sdh mengirim orang untuk mengawasi n menjaga Aluna jg Raka
Lina Suwanti
wanita masa kecil yg salah sasaran,,bodoh
Lina Suwanti
begitu lht anaknya dah bsr lsg aja mau di akui,,sebelum jd janin bilang ga mau punya anak dr Aluna......malu woiii jilat ludah sendiri
Hua Hua
kenta?? asistenya namanya beneran kenta???,, tapi bukan kenta yg itu kan?? 🤣🤣🤣
Aisyah Alfatih: Kenta yang mana Kak ayo spill 🙈😂
total 1 replies
Mira Astria
bagus alur ceritanya min..penuh dngan bombay/Cry//Cry/ dan emosi yg menggebu/Proud//Smile//Smile/
Aisyah Alfatih: Makasih kakak💕 lnjut novel baru kak💕
total 1 replies
mie_moet
makan itu rencana busuk yg halu Barra.....
penyesalan memang dtang belakangan kalau didepan namanya pendaftaran🤣🤣🤣
Mimik Pribadi
Aluna,dan Raka, sdh bahagia,kamu jngn skali2 mengharapkan mereka lgi utk kembali padamu,karna ada Taka yng sdh memberi mereka ksh syng,perlindungan,dan kebahagiaan,,,,jdi andaikata kamu memaksa pun blum tentu mereka akan bahagia hidup dngnmu,orng yng sdh memberikan luka dan kecewa,ingat Bara,,,ibarat kaca yng sdh pecah,dilem skalipun retakan itu akan terlihat selamanya.
Kamu sdh sadar kesalahanmu,maka kamu jga berhak bahagia Bara, bkn dngn Aluna tapi dngn orng lain,,,,
sweetpurple
wow
budak jambi
cih sok perduli km bara..urusi t Miska anjing mu..
budak jambi
tgg aja azab kau Miska anjing dan bara binatg demi manusia busuk Miska kau buang malaikat seperti aluna.memg binatang iblis kau Miska dan bara
Mimik Pribadi
Menurutku itu permintaan konyol,,,Barra membuang Aluna,lalu Taka mengambilnya,memberinya kehormatan,perlindungan jga ksh syang,lalu skrng dngn tidak tau malunya Barra meminta kembali Aluna,,,,sama saja diksh hati mlh minta jantung si Barra,jngn smpe saja Taka mengabulkan permintaan itu demi janjinya sebagai laki2 sejati yng berkata "mau mengabulkan permintaan apapun',,,😏
Dan andaikata Aluna menerima permintaan Taka supaya dia kembali lgi sm Barra ,"Yaaa,,,Terrlaaaluuu!!,,,,kasian Taka donk!! 😭😭
Mimik Pribadi
Jngn smpe cinta Taka meragu gegara mereka bicara berdua ky gitu
Mimik Pribadi
Dlu Aluna ditolak,tidak dianggap,tidak mendptkan stts selayaknya seorng istri,dan dicampakkan,lalu didpn matanya Barra lbih meratukan adik tirinya dan itu sengaja.

Skrng stlh 6thn mantan istrinya di Ratukan oleh Taka,dan anaknya sendiri tidak memanggil dia Ayahnya,dan lbih menganggap Taka Ayahnya,,,,,,puas apa puas readers??? Puas bngt laaahh 🤗🤗🤗
Mimik Pribadi
Taka 6thn dngn sabar nunggu Aluna menyerahkan diri,dia memberi perlindungan,kasih sayang jga kehormatan buat Aluna,dia pantas diksh apresiasi y Lun,,,akhirnya kamu luluh jga 😍
Angga Gati
🥰🥰🥰🥰👍👍👍👍
Aether
bacot
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!