Keikhlasan Hati Anita

***

Danil merasa was was dengan apa yang ingin mamanya sampaikan.

"Begini mama dan oma berencana ingin menetap di negara B".Ucap Sandra to the point

"Emang kenapa ma, bukannya selama ini kita baik baik saja tinggal bersama".Danil sedikit keberatakan.

"Iya mama tau, tapi kemarin pas oma cek up ke dokter katanya oma harus diberi penanganan khusus dan tidak bisa disini makanya kita harus ke negara B".Jelas Sandra

"Sebenarnya oma tidak tega meninggalkan kamu disini nak tapi mamamu memaksa oma untuk melakukan perawatan khusus".Timpal oma Susi yang sedari tadi diam membiarkan menantunya bicara.

"Kamu tau kan keadaan oma semakin melemah".Sandra berusaha meyakinkan Danil.

"Terus aku disini sama siapa kalau kalian semua pergi".Danil masih tidak terima harus ditinggal.

"Kan ada istri kamu, kamu juga punya tanggung jawab dengan perusahaan disini nak".Oma berusaha selembut mungkin agar cucu kesayangannya itu mengerti.

Danil hanya diam tidak menjawab apa yang dibilang omanya.

"Kamu kan bisa sekali kali menengok kami disana".Timpal Sandra.

"Kalau itu memang keputusan terbaik untuk kesehatan oma, Danil akan terima tapi mama harus terus ngabarin aku".Sandra sudah tau persis anak semata wayangnya itu tidak bisa jauh jauh dari omanya.

Anita yang sedari tadi hanya menyimak tanpa berniat menimpali karena menurutnya ia tidak berhak untuk ikut campur.

Tapi satu hal yang Anita khawatirkan adalah nasibnya ketika mama dan oma sudah pergi.

"*B*agaimana aku nanti tanpa mereka".Gumam Anita dalam hati.Takut itulah yang dirasakan Anita saat ini.

"Anita sayang dari tadi oma lihat kamu diam aja, kenapa?".Ucap oma membuyarkan lamunan Nita.

"Mmm ng...enggak papa kok oma".Anita gelagapan menjawab oma.

"Bagaimana menurut kamu nit tentang keputusan mama dan oma".Tanya Sandra ke anita.

"Kalau nita jika itu adalah jalan yang terbaik maka kenapa tidak dicoba".Anita mengeluarkan pendapatnya dengan sopan.

Setelah beberapa saat berbincang mereka kembali ke kamar masing masing, kecuali dengan Danil karena hari ini ia urungkan niatnya untuk kekantor makanya ia pergi ke ruang kerja dan memilih mengerjakan pekerjaannya dari rumah.

***

Seminggu yang lalu saat mama Sandra dan oma Susi memutuskan untuk menetap di negara B, tibalah saatnya hari ini ia harus berangkat sesuai jadwal cek up oma yang sudah di susun di negara B.

Danil yang awalnya ingin mengantar mama dan oma sampai ke negara B ia urungkan karena memiliki janji bertemu dengan kolega bisnisnya sekaligus makan siang, Danil tidak bisa membatalkan janji begitu saja karena koleganya ini sangat berpengaruh bagi perkembangan perusahaan Danil. Olehnya itu Danil dan Anita hanya mengantar mama dan oma sampai bandara saja.

"Kamu jaga diri dan istrimu baik baik ya, mama akan merindukanmu".Ucap Sandra mendaratkan kecupan pada dahi Danil.

"Iya ma, aku akan sering sering berkunjung kesana".Balas Danil sembari mencium tangan mamanya, kemudian beralih menyapa sang oma.

"Oma sehat sehat ya disana, banyak banyakin istirahat".Ucap Danil mencium tangan sang oma.

"Iya sayang oma titip istrimu ya".Balas oma sambil menitikan air mata.

Danil hanya mengangguk tanpa membalas perkataan oma.

Bergantian dengan Anita memberi salam perpisahan kepada mertua dan oma.

***

Selepas kepergian orang terkasihnya dengan berat hati Danil meninggalkan bandara berniat menuju ke kantor nya. Anita hanya mengekor dibelakang tanpa sepatah kata seperti layaknya seorang pengawal.

Saat hendak memasuki mobil Danil menoleh melihat ada makhluk yang sedari tadi mengekorinya.

"Kamu naik taksi pulang saya akan ke kantor".Ucap Danil datar berlalu begitu saja

Anita masih tetap dalam diamnya sampai mobil yang dikendarai suaminya tak terlihat lagi.

*H*uuuuhffff (Anita hanya bisa menghembuskan nafas berat).

"Aku gak tau apa yang akan terjadi kedepannya mas, semoga semuanya akan baik baik saja".Gumam Anita lesu.

Menunggu taksi di bandara bukanlah hal yang sulit nyatanya saat ini Anita tengah berada dalam taksi setelah beberapa menit kepergian Danil.

Anita hanya diam menatap keluar jendela dengan tatapan kosong.

Suasana langit yang nampak mendung menandakan akan turun hujan dan benar sekali setelah beberapa saat rintik hujan membasahi bumi seakan ikut merasakan apa yang dirasa Anita saat ini.

"Sudah sampai mba".Suara sopir taksi membuyarkan lamunan nita.

"Ohh sudah sampai ya pak,ini terima kasih".Kaget Nita dengan menyerahkan uang ke sopir taksi

Dengan sedikit berlari karena hujan yang tak kunjung berhenti, mengingat betapa luasnya pekarangan depan rumah Danil membuat anita basah kuyup karena jarak dari jalanan ke pintu utama cukup jauh.

Dingin itulah yang dirasakan Anita dengan berjalan sedikit tertatih karena kedinginan berusaha menaiki anak tangga menuju kamarnya yang ada di lantai dua.

Dengan segera Anita membersihkan badannya dan mencari pakaian hangat, setelah itu ia berniat membuat bubur agar tubuhnya sedikit menghangat.

Dengan semangat Anita menuruni anak tangga menuju dapur ia berpapasan dengan bi Sumi.

"Eh non ada yang bisa bibi bantu".Sapa bi Sumi duluan.

"Enggak ada kok bi aku hanya ingit buat bubur".Balas Anita sopan.

"Biar bibi saja yang buatkan non".Tawar bi Sumi lagi.

"Enggak usah bi, bibi mengerjakan yang lain saja".Tolak Nita sopan.

"Baiklah kalau begitu non saya permisi".Bi Sumi undur diri kebelakang.

Anita melanjutkan keinginannya membuat bubur, dengan sedikit bersenandung tanpa menghiraukan pelayan yang melewatinya seakan melupakan semua kegelisahannya selama ini. Semua pelayan disana tau bagaimana hubungan majikannya itu dan itu yang membuat para pelayan itu sering merasa iba kepada Anita.Melihat anita tersenyum saja mereka sudah merasa bahagia.

"Semoga Nona selalu bahagia".Gumam salah satu pelayan yang kebetulan lewat

.

.

.

.

Segitu dulu ya up nya

Jangan lupa tinggalkan like dan vote

Assalamualaikum💚