NovelToon NovelToon
Berakhir Di Aku

Berakhir Di Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: ibu ditca

Di usia mudanya, Falya terpaksa menjadi tulang punggung keluarga. Padahal sebelumnya kehidupannya sangat sempurna. Tapi karena kesalahan fatal ayahnya, akhirnya ia dan keluarganya menanggung beban yang sangat berat.

Dan suatu hari,ia tak sengaja bertemu dengan sosok arwah penasaran yang justru mengikutinya ke mana pun dia pergi.

Siapakah sosok itu sebenarnya? Dan seberapa kuatnya seorang Falya menjalani kehidupannya???/

########
Untuk pembaca setia tulisan receh mak othor, mangga....di nikmati. Mohon jangan di bully. Mak othor masih banyak belajar soalnya. Kalo ngga ska, skip aja ya! Jangan di ksaih bintang satu hehehehe

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 08

Seorang laki-laki sedang duduk terdiam di salah satu sel sebuah rumah tahanan. Lelaki yang menjadi terdakwa atas kasus pemerkosaan terhadap anaknya. Tapi ia tak ada niat sedikitpun melakukannya. Apalagi anak yang ia angkat sejak masih bayi sudah ia anggap anak kandungnya sendiri. Dan karena kesalahannya itu, ia juga terpaksa harus kehilangan istrinya untuk selamanya.

Apalagi kedua anak kandungnya juga sudah tak lagi peduli padanya. Sejak hakim memvonis dirinya di hukum selama dua puluh tahun, tak sedetik pun anak-anaknya menjenguknya ke sel. Lelaki itu benar-benar sangat terpuruk.

"Fida...Falya...Gio....maafkan papa!'' bisik lelaki itu.

Suara petugas sipir memukul pintu sel membuat lelaki yang bernama Mahendra itu menoleh. Suara orang-orang yang baru di bangunkan oleh petugas seperti suara lebah yang bersahutan. Tak lama kemudian, pintu sel Hendra terbuka. Ia dan para napi lainnya keluar untuk melakukan sholat subuh berjamaah di mushola rutan. Slanjutnya, mereka akan melakukan kegiatan lainnya seperti yang sudah biasa di jadwalkan.

.

.

.

Gio mendekati Falya yang sedang sibuk dengan beberapa barang bawaannya. Hari ini ia akan long shift karena suster Angel tidak masuk. Dan Falya sendiri tak keberatan. Lagi pula, setiap ia 'lembur' ada uang tip yang di terimanya.

"Kak...'' panggil Gio. Falya menoleh pada adiknya.

"Kalau mau ngomong soal tanggung jawab kamu, kakak ngga ada waktu. Mulai sekarang urus urusan mu sendiri! Kakak udah capek! Lagi pula, memangnya kamu masih butuh kakak? Masih menganggap kakak pengganti orang tua kamu? Ngga kan?'' cerocos Falya.

"Maafin Gio kak!'' kata Gio lagi. Falya membuang nafasnya dengan kasar.

"Kalau kamu memang menganggap kakak ini orang tua, kamu tidak akan ngecewain kakak dengan perbuatan gila kamu itu Gio!'' Falya bersuara tenang, tapi ada kesakitan di sana.

"Iya, Gio salah kak! Gio salah!'' ujar Gio. Falya kembali merapikan tas nya.

"Tapi kalau Gio ngga menikahi Celin secepatnya, perutnya akan semakin besar kak. Dan...dan orang-orang akan banyak yang tahu!'' Gio mulai gemetar.

"Terus? Mau kamu apa?'' tanya Falya.

"Aku minta tolong kak Falya bantu aku buat nikahin Celin.''

Falya memejamkan matanya lalu menarik nafas dalam-dalam. Dadanya terasa begitu sesak.

"Oke, kalau kakak libur kamu nikahin Celin. Sampaikan saja sama orang tua Celin. Tapi ingat! Kalian masih di bawah umur, jadi pernikahan kalian belum bisa di daftarkan!''

"Iya kak, aku paham. Satu lagi kak....'' kata Gio. Namun kali ini ia semakin ragu-ragu.

"Apa?'' tanya Falya galak.

"Setelah menikah nanti...Gio dan Celin masih boleh tinggal di sini kan?'' tanya Gio. Falya menatap adiknya.

"Na-nanti kalau aku udah punya penghasilan, aku ngekost kak. Aku janji! Aku ngga mau nambahin beban kakak'' ujar Gio terbata.

"Bagus lah!'' kata Falya. Gio bernafas lega.

"Ya udah, Gio siap-siap dulu'' pamit Gio. Falya mengabaikan adiknya dan sibuk dengan tasnya.

Kamu pikir kakak akan membiarkan dan tak peduli pada mu Gio??? Batin Falya.

.

.

.

Arvino sedang memakai pakaian formalnya. Rencananya hari ini ia dan Jes akan melakukan prewed. Tak sampai seminggu lagi keduanya akan melangsungkan pernikahan.

Dia pikir, Arvino hanya akan menggantikan Rayan. Dalam artian, dia akan pura-pura menjadi Rayan. Tapi ternyata mami dan papinya tak meminta hal itu. Arvino tetaplah menjadi Arvino tanpa perlu berperan menjadi Rayan.

"Kamu sudah rapi nak?'' tanya papi saat pemuda itu bergabung di meja makan.

"Iya Pi. Boy bilang aku dan Jes akan foto prewed'' jawab Arvino.

"Sampaikan salam mami buat Jes ya, Vin!'' kata mami Alin.

"Iya, Mi'' jawab Arvino.

"Oh iya, kapan kamu akan bergabung di perusahaan? Setelah menikah nanti, kamu wajib menafkahi istri mu'' kata papi Hanan.

"Tapi tanpa ke perusahaan pun aku juga sudah berpenghasilan Pi. Papi sudah tahu apa passion ku'' kata Vino.

"Udah lah Pi. Arvino kan memang tak menyukai bisnis. Biarlah nanti bisnis jadi urusan Rayan. Vino juga bisa menghasilkan uang dari hobinya'' bela mami Alin.

"Papi tahu, tapi setidaknya dia akan sering keluar dan bertemu dengan banyak orang kalau datang ke perusahaan.''

Mami Alin hanya mendesah pelan. Arvino paham keinginan orang tuanya itu. Tapi pemuda itu memang tak suka beremu banyak manusia-manusia bermuka dua di kantor papinya. Bahkan orang kepercayaan Rayan sekalipun.

"Ya udah Mi, Pi! Vino berangkat dulu!'' pamit Arvino.

.

.

.

Mobil CR* melesat cepat menuju ke sebuah kafe yang tak lain milik Jes. Arvino memang akan menjemput calon istrinya itu di sana. Sejak di putuskan Vino yang akan menikahi Jes, gadis itu tak pernah menampakkan batang hidungnya lagi.

Arvino masuk ke kafe di sambut hangat oleh pelayan. Karena yang mereka lihat, di kira Rayan--tunangan bos nya.

Pemuda itu langsung masuk ke ruangan Jes. Jes yang sedang sibuk dengan kertas-kertasnya terkejut melihat sosok yang datang.

Gadis itu kemudian tersadar jika yang datang bukanlah Rayan, melainkan Arvino. Gadis itu hafal tanda lahir di tangan Arvino.

"Vin? Untuk apa kamu merubah penampilan mu seperti Rayan?'' tanya Jes. Arvino tersenyum sambil membenarkan letak kacamatanya. Lalu setelah itu ia duduk di hadapan Jes.

"Bukankah kamu menyukai penampilan rapi seperti Rayan?'' tanya Arvino santai.

"Arvino! Kamu tahu secinta apa aku sama Rayan. Dan pernikahan kita ini pura-pura. Kamu paham ngga sih?'' tanya Jes.

"Tidak ada pernikahan pura-pura di depan Tuhan, Jes!'' kata Arvino meletakkan kedua tangannya di atas meja kerja Jes.

"Apa maksudmu?'' tanya Jes.

"Pernikahan kita, bukan pernikahan pura-pura. Aku tetap Arvino tanpa perlu berpura-pura jadi Arrayan'' kata Vino.

Jes menggeleng pelan.

"Ikuti saja semuanya, dan ku pastikan semua akan baik-baik saja Jes sayang!'' kata Arvino lirih. Jes memang tahu kalau Vino menyukainya sejak dulu. Tapi Jes justru menyukai Rayan.

"Ayo kita ke lokasi, mereka sudah menunggu !'' ajak Arvino. Jes berdiri dengan kasar dari kursinya. Lalu setelah itu ia menyambar tasnya dan berjalan keluar mendahului Vino. Arvino yang mengenal Jes dari kecil sudah paham dengan sifatnya yang memang mudah marah dan sedikit manja.

.

.

.

"Sus, nanti buka semua perban di muka pasien Rayan ya'' pinta suster Rita.

"Siap sus. Eh...tapi maaf, apa keluarga pasien sudah datang ke sini?'' tanya Falya.

"Belum. Kenapa memangnya?'' tanya suster Rita.

"Ngga sus, ngga apa-apa'' kata Falya. Suster Rita pun berpamitan pulang. Falya langsung masuk ke ruangan Rayan setelah meletakkan tas nya di loker. Sebelumnya ia menyapa perawat lain yang juga akan bertugas seperti dirinya.

Falya melihat ponselnya untuk beberapa saat lalu setelah itu ia mengecek saluran infus Rayan. Ia melihat luka di wajah Rayan yang sepertinya sudah mulai membaik. Wajar saja kalau suster Rita memintanya untuk membuka perban itu.

"Buka sekarang apa nanti pas mandi ya?'' monolog Falya. Tapi karena ia tak punya kesibukan apa pun, ia memilih untuk membukanya sekarang sebelum keluarganya datang.

Pelan tapi pasti, Falya yang sudah menggunakan sarung tangannya membuka perban itu. Setelah berhasil, ia mengoleskan alkohol ke sekitar lukanya.

"Mukanya kaya...kaya siapa ya?'' monolog Falya. Saat ia sedang berpikir, tiba-tiba saja pintu terbuka, Alin dan Hanan memasuki kamar Rayan.

"Apa yang kamu lakukan pada putra ku suster?'' tanya Alin pada Falya.

"Maaf nyonya saya hanya membuka perban mas Rayan atas perintah suster Rita'' jawab Falya.

"Apa sih mami, suster Falya kan melakukan tugasnya kenapa malah Mami tanya seperti itu?'' tanya papi Hanan. Alin yang takut putranya kesakitan hanya menghela nafas panjang.

"Maafkan saya suster!'' kata Alin.

"Iya nyonya, tidak apa-apa. Kalau begitu saya tunggu di luar saja! Permisi...''

Falya pun keluar dan menuju ke nurse station. Di saat yang sama Zidan sedang berjalan ke arahnya dengan langkah gontai. Falya membiarkannya hingga Zidan ikut duduk di samping Falya.

"Muka kondisikan bang!'' kata Falya. Zidan menoleh dan menatap Falya dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Bang? Abang baik-baik saja?'' tanya Falya yang khawatir.

"Aku sudah ingat aku siapa, Falya!'' kata Zidan.

"Oh ya? Siapa???'' tanya Falya antusias.

*************

Terimakasih

1
dewi rofiqoh
Rayan hubungan seperti apa yang kamu inginkan? Jika kamu memiliki perasaan istimewa pada falya Jangan sampai boy tahu
hidagede1
ayo donk papi hanan gercep buat selidiki mas boy...
dewi rofiqoh
Mulai sedikit terbuka teka-tekinya. Selidiki terus dan tetap waspada
hidagede1
pernyataan nya ambigu bang...🤭
dewi rofiqoh
Temanin gimana bang Zidan 🙄🙄
hidagede1
tp kan suster angel dan suster rita udah punya pasangan... lain lagi sama kamu yg masih ting" falya🤭🤣
dewi rofiqoh
Sepertinya o yang dekat dan peduli dengan rayan harus berhati-hati. Si boy mengawasi setiap gerg gerik mereka
dewi rofiqoh
Bis jadi adegan divideo rayan itu ayah falya, rayan dan ayah falya dijebak
dewi rofiqoh
Hati-hati falya, kamu masih diawasi
dewi rofiqoh
Si boy benar-benar menargetkan falya, sampai2 dia ngirim orang untuk mengawasinya
dewi rofiqoh
Wah si boy musuh dalam selimut. Kayaknya, apa dia yang menyukai rayan? Ataukah benci sehingga ia membuat seolah rayan kaum pelangi
hidagede1
ternyata yg menyimpang tuh mas boy... (pake logat nya emon)
dewi rofiqoh
Akhirnya rayan sadar juga, falya bersyukur meskipun menahan Sakit karena dilupakan oleh Zidan/rayan
dewi rofiqoh
Syukurlah, rayan masih hidup
dewi rofiqoh
Apa yang terjadi dengan rayan?
hidagede1
nah loh,,, dua" nya pake topeng
hidagede1
misterius.. ada apa sebenar nya sama rayan🤔
hidagede1
kudu di ciriin nih yg nama nya BOY
hidagede1
pasti zidan 🤭
hidagede1
mampir thor☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!