NovelToon NovelToon
Sistem Menjadi Miliarder

Sistem Menjadi Miliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Action / Romantis / Sistem / Anak Lelaki/Pria Miskin / Balas Dendam
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Quesi_Nue

Suatu hari, Rian, seorang pengantar pizza, melakukan pengantaran di siang hari yang terik.

Namun entah kenapa, ada perasaan aneh yang membuat langkahnya terasa berat saat menuju tujuan terakhirnya.

Begitu sampai di depan pintu apartemen lokasi pengantaran itu, suara tangis pelan terdengar dari dalam di ikuti suara kursi terguling.

Tanpa berpikir panjang, Rian mendobrak pintu dan menyelamatkan seorang gadis berseragam SMA di detik terakhir.

Ia tidak tahu, tindakan nurani itu akan menjadi titik balik dalam hidupnya.

Sistem memberi imbalan besar atas pencapaiannya.

Namun seiring waktu, Rian mulai menyadari
semakin besar sesuatu yang ia terima, semakin besar pula harga yang harus dibayar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quesi_Nue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 - Misi Baru

“Apa pun, apa pun itu… saya akan lakukan,” ucapnya dengan tegas, memastikan situasi ini tidak menjadi runyam.

Gadis itu melangkah lebih dekat, senyumnya makin lebar, matanya berkilau penuh rencana.

“Oke… menikahlah denganku,”

"HUH...?

Dan sebelum rian sempat memprotes, panel biru langsung muncul di hadapannya, menutupi sebagian wajah gadis itu.

[Ding!]

[Misi Baru Ditambahkan!]

[Detail : Meyakinkan Kakek Aurelia bahwa ia punya Pacar]

[Reward : Rp 20.000.000 + Misi lanjutan Baru]

Rian membaca cepat, lalu melirik gadis di depannya.

Melihat betapa jelas tujuan Aurelia pastinya cuma ngerjain dia karena disuruh keluarga cari pacar, Rian malah kepikiran buat balas ngerjain sedikit.

Ia menarik napas pendek.

“Ayo,” ucapnya lantang sambil melangkah maju, “aku mau jadi suamimu.”

Dan sebelum Aurelia sempat bersiap, tangan Rian menggenggam tangan halus gadis itu.

Aurelia langsung membeku.

“E-eh…!?”

Wajahnya yang tadi jutek berubah kaget total, pipi memerah samar.

“A-apaan sih genggam-genggam tangan!?”

Rian mengangkat alis, senyum nakal muncul di bibirnya.

“Lah? Tadi kamu nyuruh nikah,” ucapnya santai. “Masa megang tangan aja nggak boleh?”

Aurelia terdiam.

Mulutnya terbuka… tapi nggak ada kata yang keluar.

Beberapa detik kemudian terdengar suara lebih pelan dari sebelumnya.

“U-udah… lepasin dulu tangannya…” ucapnya cepat, nada galaknya sudah turun drastis, berganti jadi campuran malu dan jengkel.

Rian menatap tangan mereka masih saling menggenggam, lalu mengangkat wajah dengan ekspresi polos - polos yang pura-pura, tentu saja.

“Oh… ini?”

Ia menggoyang sedikit genggaman itu, seolah-olah menunjukkan.

“Takut baper ya?”

“LEPASIN!” Aurelia reflek menaikkan suara, tapi karena pipinya sudah benar-benar merah, efek marahnya hilang total.

Lebih mirip orang ketahuan bohong daripada orang yang benar-benar kesal.

Rian pun akhirnya melepaskan tangannya pelan.

“Yaudah, yaudah. Udah,” ucapnya sambil mengibas tangan, pura-pura menenangkan.

“Ini aku lepasin, ngomong yang jelas dong, jangan tiba-tiba minta nikah kalau tangan saja nggak siap digenggam.”

Aurelia menarik napas panjang, menenangkan diri, lalu mengulurkan tangan kanan dengan sopan namun masih ada sisa kikuk di wajahnya.

“Iya, iya… aku minta maaf. Kenalan dulu deh. Aku Aurelia,” ucapnya, nada suaranya jauh lebih lembut daripada beberapa menit lalu.

Rian mengangguk pelan, menerima uluran tangan itu. Padahal dari sistem ia sudah tahu namanya, tapi ia memilih pura-pura normal saja.

“Hehe, iya. Aku juga minta maaf ya sudah pegang tanganmu. Aku Rian,” ucap Rian sambil membalas jabatannya.

Setelah beberapa saat, Aurelia menarik kembali tangannya pelan, lalu menatap Rian dengan ekspresi yang lebih tenang, masih malu.

“Iya, iya…” gumamnya, mencoba merapikan rambut yang tertiup angin.

“Jadi gimana? Mau nggak jadi pacarku? Pacar, ya pacar… bukan menikah. Tadi cuma iseng aja.”

Nada suaranya terdengar seperti orang yang berusaha terlihat santai, tapi jelas-jelas gugup.

Ujung sepatunya mengetuk aspal pelan, tanda dia menunggu jawaban tapi nggak berani menatap langsung.

Rian menyilangkan tangan, memasang wajah sok berpikir keras, seperti sedang mempertimbangkan tawaran bisnis besar.

“Hmmm… pacar, ya?” ucapnya perlahan.

Aurelia angkat dagu sedikit, mencoba terlihat lebih percaya diri.

“Iya. Cuma pacar pura-pura. Bukan beneran. Aku bayar semuanya.”

Rian menaikkan alisnya, tersenyum kecil.

“Oh… Ternyata bukan karena iseng aja tadi, jadi nya kamu memang butuh aku buat jadi pacar bohongan?”

Aurelia mengangguk cepat, tapi pipinya memerah lagi.

“Y-ya gitu deh…”

Rian mengusap dagunya sok bijak.

“Kalau pacar bohongan… mahal loh tarifnya,” ujarnya sambil menatap Aurelia.

"Sebutin aja, berapapun aku bayar.." ucap aurelia.

"Yah.." ucap rian dengan menunjukkan angka 1 di tangan nya.

1 juta?

Rian menggeleng.

10 juta?

Rian menggeleng kembali.

100 juta?

Rian menggeleng lagi

1 miliar" ucap rian bercanda.

“Yaudah. Berapa nomor rekeningmu? Aku langsung kasih DP lima puluh persen.”

Rian langsung terpaku mendengar balasan santai Aurelia.

“…Hah?”

Aurelia mengeluarkan ponselnya, berdiri tegak tanpa ada rasa keberatan.

“Nomor rekeningmu. Ayo, cepet. Biar aku transfer 500 juta dulu buat Dp.” Ucap Aurelia.

Rian sampai lupa napas.

“E-Eh? Kamu beneran? Itu… itu satu miliar loh.”

“Terus kenapa?” Aurelia berkedip, bingung.

“Kamu yang bilang tarifnya segitu. Aku bayar. Kan simple.”

Rian berkedip cepat, otaknya masih ngelag.

“…Biasanya orang nawar gitu, tau.”

Aurelia menghela napas, seolah Rian yang aneh.

“Rian, dengar ya, kalau aku mau nawar, aku dari tadi nggak minta kamu jadi pacar bohongan."

"Aku butuh solusi yang cepat. Kakekku dari tadi nelepon-nelpon nanyain aku bawa calon pacar atau nggak.” Lanjut Aurelia

Ia mencondongkan tubuh sedikit, menatap Rian.

“Dan kamu… muncul tepat waktu.”

Senyum kecil, licik, tapi manis terbit di bibirnya.

“Jadi ya… aku bayar berapa pun harga yang kamu kasih.”

Rian menggaruk kepala sendiri sambil tertawa kaku.

“Hahaha… aku tadi cuma bercand—”

"Nomor rekeningmu. Sekarang.” Ucap Aurelia dengan sedikit teriak.

Ponsel Aurelia sudah siap, Jempolnya tinggal mengetik angka.

Rian seketika menelan salivanya.

"Cepat!" Aurelia kembali bersuara.

Rian terpaksa menurutinya.

“Nih,” ucap Rian sambil menunjukkan layar HP-nya.

Ia membuka aplikasi instan bank dan memutar sedikit ponselnya agar Aurelia bisa melihat nomor rekeningnya terpampang jelas.

Aurelia langsung mengetik cepat, benar-benar cepat, seperti orang yang mengeluarkan receh.

Beep!

“Oke, udah saya transfer, cek sendiri,” katanya santai, seolah baru bayar parkir.

Rian menatap notifikasi masuknya uang itu.

" Gila.. ini beneran banget, ya,” gumamnya tak percaya.

Aurelia tidak menjawab. Ia hanya meraih pergelangan tangan Rian dengan mantap.

“Sekarang ikut aku…” Tutur Aurelia.

“Sekarang?” Rian mengerutkan kening.

“Iya. Naik ke mobil. Aku yang nyetir.” Lanjut Aurelia berbicara.

“Terus motorku?” Tanya Rian.

Aurelia menoleh singkat ke motor Rian yang parkir manis di pinggir jalan.

Bentuknya… ya, bisa dibilang motor tua.

“Tinggalin aja. Ilang tinggal beli baru.”

Rian melongo. “Loh—”

Aurelia menepuk pelan bahunya.

“Toh motor lama gitu nggak ada yang tertarik buat maling.” lanjutnya sambil terkekeh kecil.

“Tapi bukan takut dimaling,” balas Rian cepat, sedikit sewot. “Kalo kena tabrak gimana?”

Aurelia mengangkat alis, senyum kecilnya muncul lagi.

“Tenang. Nanti aku telepon temen buat jagain.”

Sebelum Rian sempat protes lebih jauh, Aurelia sudah meraih tangannya lagi lebih kuat dari sebelumnya.

“Udah. Ikut aku aja.”

Dan tanpa bisa berkata apa-apa lagi, Rian pun mengikuti langkahnya menuju mobil milik nya.

1
ALAN
lanjut Thor 😍💪
Gege
mantul
Gege
lepaskan semua thorr 10k katanya.. jangan di cicil cicil... gassss
ALAN: bener tuh thorr
total 1 replies
Gege
lanjooottt thorr💪
Raihan alfi Priatno
lanjutin updatenya sampai tamat
Eli: Okeii syap
total 1 replies
ALAN
lumayan /Casual/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!