Gairah di Balik Ranjang CEO

Waktu terus berlalu, detik menit dan jam silih berganti. Akhirnya jadwal pulang kantor sekitar pukul 16.00 sore pun tiba, setelah mengambil absensi pulang Kei turun ke bawa melangkah kan kaki nya masuk ke lift lalu turun pulang.

“Apa aku ajak Dean pulang bareng aja ya? Ah ga deh, nanti di kira beneran ordal, sendiri aja deh,”gumam gadis itu melanjutkan langkah kaki nya.

Keira langsung memanggil taksi dan pergi dari sana menuju mansion Alferoz jarak perusahaan menuju mansion tidak terlalu jauh, oiya Dean memberikan sebuah kartu kepada Kei tapi gadis itu tidak mau menerima nya.

Pria itu berkata jika itu uang bulanan Kei tapi Kei tidak memakai nya dan terus menyimpan nya di kamar, sedangkan dia sesekali minta uang cash hanya sedikit untuk ongkos taksi atau pun pegangan saja.

“Terimakasih,”ucap Kei tersenyum manis kepada supir taxi setelah memberikan uang.

Gadis itu melangkah kan kaki nya masuk, pintu gerbang Alferoz di buka penjaga. Mereka menyapa nyonya baru keluarga Alferoz itu, Kei sangat menyukai ini. Berangkat pagi dan pulang ketika langit sudah bewarna jingga.

“Eh itu kan Dean dia baru pulang juga?”tanya gadis itu setengah berlari mengejar Dean yang turun dari mobil tepat berhenti di pintu mansion.

“Deann!”teriak Kei memanggil pria itu dengan semangat.

Pria itu menoleh ke belakang sedikit lalu menatap Kei dengan datar, setelah melihat itu dia langsung pergi ke dalam. Keira yang melihat itu seketika bingung, dia berusaha mengejar tapi Dean terlihat cepat masuk ke ruangan kerja nya.

“Kenapa sih dengan dia?”kesal gadis itu kepada diri nya.

“Mathew, apa Dean sedang tidak enak badan?”tanya gadis itu kepada asisten suami nya itu.

“Tidak seperti ini, sebaiknya tanyakan saja sendiri. Saya pamit dulu, tuan hari ini tidak ingin lembur, selamat sore,”ucap Mathew berlalu dari sana dan meninggalkan Keira yang berdiri di ruang tamu.

Ayolah kenapa semua orang terlihat kesal kepada nya, yaudah sih tidak masalah. Keira langsung menuju kamar dan membersihkan badan nya, gadis itu pergi menyiapkan makan malam. Dan setelah itu makan malam sudah selesai, Kei menunggu di meja makan tapi Dean tidak kunjung datang.

Sebenarnya ada apa dengan Dean? Bahkan sepertinya pria itu juga belum mandi dari tadi hanya di ruang kerja, saat Kei dengan emosi siap berdiri tiba tiba langkah kaki mendekat di sana.

“Dean kok lama sekali sih aku sudah lapar!”teriak gadis itu dengan kesal.

“Apakah aku meminta mu menunggu ku?”datar pria itu kepada Dean.

“Tidak sih, yasudah ayo makan.”ucap gadis itu tersenyum.

Biasa nya meja makan itu memang selalu lengkap di sana, tapi sekarang hanya mereka berdua karena sepertinya Dhea belum kembali. Dean berjalan duduk di sebrang lain nya di tempat Keira.

Melihat itu Keira seketika bingung, biasa nya Dean duduk di samping nya karena mereka memang biasa nya duduk di mana mereka duduk biasa nya. Melihat itu Kei berdiri dan duduk di samping Dean.

“Kenapa kau pindah? Duduk saja di sana, aku tidak ingin duduk di samping mu.”jelas pria itu dengan datar.

“Kau kenapa sih? Dari tadi kau sepertinya menghindari ku.”kesal gadis itu kepada Dean.

“Untuk apa aku menghindari? Jika kita saja tidur seranjang,”kesal Dean kembali.

Sudahlah tidak ada guna nya berdebat dengan Dean, pria itu sepertinya tidak mau mengalah. Mereka makan dalam keheningan, tidak seperti biasa nya Dean makan dengan sedikit. Dan menyelamatkan makanan cepat.

Kei yang melihat itu seketika bingung, dia belum menyelesaikan makanan nya. Tanpa berkata apapun Dean langsung berdiri dan meninggalkan Kei kembali.

“Dean kok makan nya dikit?”tanya gadis itu.

“Terserah ku cebol,”ketus pria itu tanpa menatap Keira dan berlalu.

“Astaga, dia kenapa sih? Mules ya?”tanya gadis itu menghela nafas pelan.

Setelah menyelesaikan makan malam nya, Keira di sana melihat Dhea yang baru pulang. Wanita itu benar benar seperti seorang indepent women, bahkan baju cantik nya sangat cocok seperti seorang lawyer.

“Bi aku mau susu coklat dingin,”ucap Dhea duduk di sofa ruang keluarga.

“Baik non,”ucap bibi itu berlalu dari sana.

“Kakak terlihat sangat lelah, apakah kakak ingin makan malam dulu?”tanya gadis itu kepada Dhea.

“Tidak usah aku sudah makan malam dengan Lukas, aku sakit kepala bukan karena pekerjaan ku itu karena Lukas akan menginap di sini untuk pekerjaan nya, sialan aku yakin dia akan membuat ku kesal,”ketus Dhea memijit kepala nya.

Lukas? Siapa ya Lukas? Ah ya tentu Keira baru ingat pria itu adalah anak dari salah satu keluarga william, yaitu Lukas William. Kei memang tau jika keluarga william sangat terkenal.

Tapi dia hanya tau tentang Luis William, tidak dengan 3 kembaran nya lain. Mereka seolah benar benar menutup informasi mereka, Lukas itu? Orang yang seperti nya sangat jahil, Kei ingat pria itu yang memakai tato bukan.

“Lukas itu yang ada tato nya kan kak?”tanya gadis itu seolah menebak.

Belum sempat Dhea menjawab tiba tiba suara seorang pria yang datang dengan seorang pria lain nya itu entah siapa, tidak ada yang tau jika nama nya tapi sepertinya dia adalah asisten Lukas.

“Yes its me Kei. Apa kabar? Apa kau sudah hamil?”tanya Lukas tertawa.

“Lukas aneh sekali pertanyaan mu!”kesal Dhea kepada pria itu.

“Biarin, kenapa kau iri? Maka nya menikah, sama Leon aja sana,”ejek pria itu tertawa.

“Apa sih?! Aku tidak menyukai Leon, lagi lupa aku menganggap nya sebagai seorang kakak!”kesal Dhea kepada pria itu.

“Ya sudahlah, aku akan istirahat. Kei, selamat malam,”ujar Lukas melambaikan tangan dan naik ke lantai atas.

Lukas sepertinya orang yang benar benar heboh dan membuat suasana akan penuh karena tawa nya setelah sedikit mengobrol dengan Dhea. Kei pamit untuk masuk ke kamar nya juga untuk istirahat.

Ketika sampai di depan pintu kamar nya Kei menatap pelan, seorang pria tampan duduk di atas sofa, menggunakan kacamata nya dan fokus dengan laptop nya. Gadis itu tersenyum lalu berlari kecil ke arah Dean, pria itu sadar akan kedatangan Kei, dia melirik dari ekor mata nya.

“Dean!!”teriak Kei.

“Jangan berlari,”singkat pria itu tidak melihat padahal dia sadar.

Gadis itu dengan cepat langsung duduk di samping Dean, ya walaupun belum ada cinta dia belajar jika Dean sekarang adalah tempat di mana semua nya dia berkeluh kesah.

“Dean hari ini sangat menyenangkan aku mempelajari banyak hal Dean, dan aku bekerja melakukan ini. Ternyata perusahaan nya sangat besar ya,”gadis itu berceloteh dengan semangat nya terus Dean tidak menjawab nya hingga akhirnya ada satu kalimat yang membuat Dean berhenti mengetik.

“Oiya Dean aku juga bertemu dengan Tom,”