 
                            Nasya adalah Seorang gadis yang pintar, cekatan dan Sniper andalan di kelompoknya, Lalu suatu hari tiba-tiba Nasya di tugaskan menyamar menjadi Seorang Mahasiswi dan menjadi gadis polos, seiring perjalanannya menjadi Mahasiswi, Nasya yang menyamar harus mengemban tugas menjadi Sugar Baby Seorang Pria yang telah memiliki tunangan dan akan segera menikah 
Apa yang terjadi pada Nasya selanjutnya? Apakah Nasya bisa menjalankan tugasnya menjadi sugar baby dan sniper bersamaan? Saksikan kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Sore Hari nya
Nasya pun terbangun saat ini dan melihat jam ternyata sudah Sore, Nasya pun mengingat tadi saat Devan memanjakan nya hingga diri nya lemas di buat nya dan itu adalah pengalaman pertama nya saat ini
Nasya pun berjanji akan membalas Devan dengan menyembuhkan senjata nya lagi dan dia akan mencoba nya untuk pertama kali nya
"Di mana Om Devan ya" gumam nya yang ingin menghubungi nya karena saat ini tak berada di mana pun, namun ketika Nasya ingin membuka Hp nya di sana ada satu chat dari nya dan ternyata itu dari Devan yang memberitahu nya jika dia malam ini tak pulang karena menghadiri acara keluarga di Rumah nya
Nasya pun bingung, ingin melakukan apa, karena laptop dan yang lain nya berada di Kontrakan nya, akhir nya Nasya pun memutuskan untuk pulang saja ke kontrakan nya saat ini juga, toh transferan Devan mulai beberapa hari ini, setiap hari selalu masuk ke ATM nya hingga sekarang mencapai 3 digit di sana
Beberapa saat kemudian, Nasya pun sampai di Kontrakkan nya dan mulai mengganti pakaian nya dengan pakaian santai nya saat ini
******
Devan yang tadi setelah membaringkan Nasya di kamar nya berencana mengerjakan pekerjaan nya kembali, namun baru saja dia kembali ke Ruang kerja, Hp Devan berbunyi
"Van, kamu di Apartemen sekarang?" tanya Sang Ibu yang ternyata menelpon nya
"Ya Mi, kenapa?" tanya nya
"Malam ini ada acara di Mansion Calon Mertua mu, Clara apa sudah menghubungi mu?" tanya Ibu nya
"Gak ada Mi, emang ada acara apa?" tanya Devan penasaran
"Acara Ulang Tahun Perusahaan Mertua mu, masa Clara gak ada beritahu?" tanya Mami nya lagi
"Gak ada Mi, aku malah baru tau Mi" sahut nya meyakinkan Mami nya
"Hufftt, Anak itu aneh, masa sama tunangan nya lupa" ucap Mami
"Gak tau Mi, Apa Mami sama Papi berencana datang?" tanya Devan cuek
"Ya, kita harus datang Van, gak enak kalau gak datang" sahut Mami
"Apa Ken, adik aku datang juga?" tanya nya
"Ya, Ayah minta sama dia juga harus bisa datang dan sekarang kamu kembali ke Mansion, kita ke pesta sama-sama " sahut Mami
"Oke..oke...aku ke sana sekarang" ucap Devan
Devan yang berganti pakaian, melihat Nasya yang rasa nya tak mungkin di bangunkan, akhirnya mengirim pesan ke Hp nya agar dia tau saat bangun, dia tak ada di Ruang kerja nya
Devan langsung pergi ke Mansion kedua Orang Tua nya
Sesampai nya di sana, Mami yang melihat Devan datang, hanya tersenyum menatap Anak nya yang terlihat cuek tersebut
"Jam berapa acara nya Mi?" tanya nya
"Jam 8 Malam, Van,ini udah jam 7, ayo cepetan, kamu siap-siap" ucap Mami
"Ya Mi" ucap nya
Satu Jam Kemudian
Devan yang bersama kedua Orang Tua nya menghampiri Ayah dan Ibu Clara yang saat ini menyambut mereka dengan senyuman
"Maaf ya Van, Clara tak menjemput mu, tadi kata nya ada acara mendadak, maklum lah Anak Tante lagi dapat banyak tawaran di Negara Paris, untuk jadi Super model di sana, agar bisa sejajar dengan mu yang menjadi CEO terkenal di Negara ini, jadi nya gak malu-maluin kata nya" sahut Ibu Clara
"Devan ngerti kok Tante, lagi pula kan bentar lagi juga Nikah" sahut Devan santai
Ayah dan Ibu Devan pun hanya saling melirik karena tak suka saat ini melihat calon menantu nya lebih mendahulukan pekerjaan di bandingkan calon Suami nya
"Silahkan Tuan dan Nyonya Fernandes, untuk menikmati acara kami" ucap Ibu Clara
"Mi, kayak gitu ya Calon yang Mami carikan buat aku" sindir Devan
"Mami juga gak tau jika setelah beberapa bulan kalian bertunangan sifat dia jadi keliatan kayak gitu, iya kan Pi" ucap nya
"Ya, bener kata Mami mu, awal nya dia gak kayak gitu Van, entah lah apa yang merubah nya untuk begitu bekerja keras" sahut Mami Devan
"Itu belum jadi Istri Devan Mi, kalau sampai Devan menikah dengan nya gimana ya Mi" sindir Devan lagi
"Sebaik nya nanti kita pikirkan saja di Mansion" ucap Ayah Devan
"Di mana Ken? Katanya dia mau nyusul kita dari Apartemen nya karena jarak nya lebih dekat ke sini dari pada dari Mansion" sahut Sang Ayah
"Tuh Anak nya baru datang" tunjuk Devan melihat Sang Adik yang hanya berbeda 2 tahun dari nya menghampiri Kedua Orang tua nya bersama Sang Kakak
"Sudah lama Pi, Mi?" tanya Ken menatap ketiga nya di sana
"Baru datang Ken" sahut Devan terkekeh melihat Sang Adik yang saat ini memiliki tinggi yang tak jauh dari nya
"Mana Clara, tunangan mu Kak?" tanya nya mencari calon Ipar nya tersebut
"Dia di Paris, baru terbang tadi" ucap Mami dengan nada kesal
"Lho, Abang emang gak tau jadwal tunangan nya sendiri?" tanya Ken penasaran
"Gak tau dan malas cari tau" ucap Devan cuek dengan wajah tak perduli
"Aih Abang, masa cuek banget sama calon tunangan sendiri" sindir Ken
"Udah...udah, ayo kita balik ke Mansion aja, Mami bosan di sini" sahut nya yang memang Sang Ibu ini tipe yang paling malas menghadiri Pesta, namun karena calon besan yang mengadakan, jadi nya mau tak mau dia hadir
Sesampai nya di Mansion kedua Orang tua nya, Devan dan Ken pun berkumpul dengan mereka di Ruang tamu
"Van, kayak nya Mami mau mutusin aja deh pertunangan mu, Mami gak mau punya mantu modelan kayak Clara, lebih mentingin kerjaan di bandingkan kamu" omel Mami
"Emang bisa Mi? Kan udah tunangan, kalau dari pihak Clara gak terima gimana?" tanya Ken
"Iya ya" ucap Mami yang pusing sendiri dengan keputusan nya
"Gimana Pi?" tanya nya lagi
"Nanti kita cari cara nya ya, Mami jangan pusing" sahut Papi Devan
"Van, Papi tunggu di Ruang kerja" ucap nya dan Devan mengangguk pelan sambil melihat chat Hp nya yang ternyata Nasya sama sekali tak ada membalas pesan nya sama sekali
"Gimana Van, menurut mu tentang pembatalan tunangan mu dengan Clara?" tanya Sang Ayah saat di Ruang kerja
"Aku sih gak keberatan Pi, kan selama ini memang aku gak pernah cinta sama Clara dan kalian berdua yang jodohkan aku dengannya" ucap Devan santai
"Oke kalau gitu nanti Papi urusan pembatalan pertunangan mu Van" sahut nya
"Ya Pi, Devan ngikut aja, kalau gak ada lagi yang di bicara kan Devan mau balik ke Apartemen" sahut nya
"Lho, gak nginap di sini? Ngapain kamu ke Apartemen tinggal sendirian di sana, gak ada siapa-siapa" sahut Papi
"Ada yang harus Devan kerjakan Pi, kerjaan kantor nih besok ketemu investor baru" sahut nya
"Oh gitu, pamit sama Mami mu dulu sana, baru balik" ucap nya dan Devan mengangguk pelan