Follow;
FB~Lina Zascia Amandia
IG~Deyulia2022
WA~ 089520229628
Seharusnya Syapala sangat bahagia di hari kelulusan Sarjananya hari itu. Namun, ia justru dikejutkan dengan kabar pertunangan sang kekasih dengan perempuan lain.
Hancur luluh hati Syapala. Disaat hatinya sedang hancur, seorang pria dewasa menawarkan cinta tanpa syarat. Apakah Syapala justru menerima cinta itu dengan alasan, ingin membalaskan dendam terhadap mantan kekasih?
Ikuti terus kisahnya dan mohon dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 Agenda di RS yang Sama
Dengan gerakan cepat, Syapala tiba-tiba membuka pintu mobil, dan berhasil terbuka.
"Anggap kita tidak pernah bertemu. Dan saya tekankan, siapapun Anda karena dalam diri Anda masih mengalir darah yang sama dengan pengkhianat itu, demi apapun saya benci."
Syapala keluar, kakinya menginjak permukaan plaving blok parkiran. Dengan keras, ia membanting pintu mobil. "Brugggghhh."
Kala terkejut, dia segera keluar dan bermaksud menyusul. Atau kalau perlu, dia akan mengantar gadis itu pulang ke rumahnya. Tapi urung, Kala berpikir dalam keadaan seperti itu meskipun dipaksa, gadis muda itu tidak mungkin akan tenang.
"Maaf Adik, bukan aku tidak mau bertanggung jawab mengantarmu. Kamunya saja pergi dalam keadaan marah. Tunggu dalam beberapa hari, aku akan menemuimu kembali, apapun keadaannya," tekadnya. Arkala kembali menaiki mobil. Mobil melaju meninggalkan parkiran taman itu.
***
Beberapa saat kemudian, Syapala tiba di rumah, keadaan rumah masih sepi, karena sang ibu belum pulang dari toko bunga miliknya.
Dia membuka pintu rumah dengan kunci rumah yang hanya dia dan ibunya yang tahu di mana letaknya.
Syapala langsung menuju kamarnya. Lalu menutup pintu kamar dengan sedikit keras. Syapala menghempas tubuhnya di atas kasur. Tangisnya pecah di sana. Dia terngiang kembali rekaman suara Erlaga tadi dari Hp milik pria yang mengaku abangnya.
Isak tangis terdengar di dalam ruangan kamar itu. Sangat memilukan. Hati Syapala hancur sehancurnya. Dia menyimpulkan rekaman suara itu, bahwa Erlaga seolah tidak pernah menganggap hubungan itu ada. Lalu, pengakuan kalau dirinya selalu menyampaikan pesan atau salam lewat dokter Prita, itu apa?
Syapala tidak pernah merasa menyampaikan salam atau pesan untuk Erlaga lewat dokter Prita. Di sini, ia merasa bingung. Dari pengakuan Erlaga, siapa di sini yang benar-benar jujur atau bohong.
"Erlagaaaaa, kamu jahattttt... Dokter Prita, kamu juga." Syapala berpekik seraya memukul ranjangnya berulang-ulang dengan kepalan tangannya. Lalu, bantal guling yang ada di atas, tidak luput ikut jadi sasaran kekesalan hatinya.
"Kalian jahat, sama jahatnyaaaa...." pekiknya lagi sudah tidak peduli kamarnya kini berantakan, yang penting hatinya puas telah menumpahkan kekesalannya.
Hampir satu jam menangis, akhirnya Syapala tertidur. Kamar yang berantakan menandakan hatinya sangat rapuh. Deru napas yang sedikit kasar dan berantakan, sesekali masih diselingi isakan. Betapa sangat hancurnya hati Syapala.
Sekitar jam lima sore, Syapala terbangun karena suara ketukan di pintu kamarnya. Sang ibu sudah kembali.
"Pala, kamu tidur, ya? Segera bangun, ini sudah jam lima sore. Kamu pasti pulang dari perusahaan itu, ya? Bagaimana kabarnya, apakah hari pertama masuk, menyenangkan?"
Suara Bu Syabina di luar pintu, berhasil membuat Syapala terbangun. Dia bangkit lalu menduduki tepi ranjang.
"Ibu, sudah pulang?" gumamnya pelan. Ia segera bangkit, meraih handuk yang tergantung di balik pintu.
"Iya, Bu. Pala sudah bangun. Maaf, tadi sangat ngantuk dan ketiduran. Di kantor baru masih perlu adaptasi. Pala masih belum kenal banyak dengan teman-teman," balas Syapala beberapa saat kemudian.
"Baiklah. Segeralah ke kamar mandi basuh mukamu. Sudah ibu bilang, kalau setelah ashar, kamu tidak boleh tidur." Ucapan Bu Syabina terdengar sebagai sebuah peringatan.
Memang selama ini, Syapala sering diperingatkan, kalau mau tidur siang, jangan setelah waktu ashar, sebab katanya sering ling-lung ketika terbangun.
"Tapi, Pala tadi ketidurannya sebelum waktu ashar, Bu," kilahnya.
"Ya sudah tidak apa-apa, yang penting kamu selamat dan sudah terbangun. Segeralah bersihkan diri, ibu beli sesuatu. Jangan lupa nanti ceritakan tentang pekerjaan kamu yang pertama," ujar Bu Syabina. Suaranya kini menghilang di balik sekat ruangan.
Syapala sudah membersihkan diri dan berganti pakaian. Wajahnya terlihat bengkak sedikit di area mata. Tidak kehilangan ide, dia mengolesinya dengan alat make-up yang berhasil menutupi bengkak di sekitar matanya.
Mereka sudah berada di meja makan kini. Bu Syabina menghidangkan kue yang dibelinya tadi di atas meja. Ditambah secangkir teh panas, semakin sempurna saja camilan mereka sore hari ini.
"Tadi, gimana?" ungkit Bu Syabina. Syapala paham, pertanyaan itu masih seputar pekerjaannya di PT Harmonia Citra Abadi.
"Masih biasa, Bu. Tapi, sepertinya Pala harus benar-benar siapkan hati dan mental," jawab Syapala.
"Mental? Ibu yakin emosi kamu sudah sangat baik, apalagi mental kamu. Tapi, kalau suasana hati sedang tidak baik-baik saja, pasti akan mempengaruhi jiwa kamu sebagai seorang Psikolog," ucap Bu Syabina.
Perkataannya seakan mampu menebak keadaan hati Syapala yang saat ini sedang hancur. Namun, Syapala berusaha menyembunyikan semua. Dia tidak ingin melihat sang ibu sedih.
"Jangan terlalu banyak pikiran, kamu harus happy. Terlebih, bidang pekerjaan yang kamu geluti saat ini berkaitan erat dengan kejiwaan," pesan Bu Syabina sangat mengena ulu hati Syapala.
Syapala tertegun, sang ibu benar-benar bisa merasakan apa yang saat ini dia rasakan.
***
Sudah beberapa hari berlalu, Syapala menjadi bagian dari perusahaan PT Harmonia Citra Abadi. Diawal karir, dia begitu sibuk dengan klien. Beruntung, di balik suasana hati yang masih luka, Syapala mampu melakukan pekerjaannya dengan baik, meskipun kadang-kadang ia tiba-tiba sedih.
"Kapan aku bisa temui dokter itu atau keduanya? Aku harus bertemu, bagaimanapun caranya," gumamnya.
Syapala sudah tidak sabar, ingin segera bertatapan muka dengan dokter Prita, dan melontarkan banyak pertanyaan.
Gayung bersambut, secara tidak diduga, Farida sang kakak ipar tiba-tiba menghubunginya. Dia meminta Syapala mengantar ke rumah sakit Harapan Sehat untuk memeriksa kandungannya.
Secara kebetulan, hari ini Syapala justru ada agenda di luar. Agenda yang ternyata di rumah sakit yang sama, di mana dokter Prita bertugas.
"Ok, Mbak. Kebetulan Pala memang ada agenda di rumah sakit itu." Syapala membalas telpon dari Farida.
Syapala dan Farida sudah berada di Rumah Sakit Harapan Sehat. Mereka kini berada di depan poli kandungan dan masih menunggu antrian yang lumayan butuh waktu menunggu beberapa menit.
Sambil menemani Farida, Syapala meminta izin pada sang kakak ipar, untuk melaksanakan tugasnya di rumah sakit yang sama.
Langkah kaki Syapala tertuju pada sebuah ruangan paling ujung. Ruangan konseling kejiwaan. Entah pasien seperti apa yang nanti akan dia temui. Yang jelas Syapala harus bisa sebaik mungkin menangani setiap kasus yang dialami klien atau pasien. Meskipun keadaan hati bertentangan dengan profesinya.
Beberapa saat kemudian, tugas Syapala selesai. Dia kembali melangkahkan kaki menuju poli kandungan. Namun, sebelum tiba di poli kandungan, Syapala justru melihat dokter Prita berada di koridor tepat di depan ruangannya.
Dengan langkah pasti, Syapala berjalan menuju dokter itu.
"Selamat siang, dokter Prita," tegur Syapala tanpa merasa takut. Karena baginya dokter Prita kini hanyalah seorang pengecut dan pengkhianat.
"Syapala...."
Dokter cantik itu sontak terkejut ketika di depannya sudah ada gadis yang selama ini pernah kerjasama dengannya saat magang. Dokter itu sejenak menatap berbeda ke arah Syapala, seperti tidak menduga bahwa yang berada di depannya adalah Syapla.
"Gadis ini, apakah dia sudah bekerja di sebuah perusahaan?" gumamnya dalam hati.
"Ada yang ingin saya bicarakan," tegasnya tanpa gentar.
Bersambung...
jngan2 nanti ni prita mau jdi plakor lagi
masih bnyak cewek kain dan mu harus robah sikap da pemikiran kmu laga jngan mudah di hasut
jodohin si laga teman pala thoor
ud putusin aja tunangannya biar kapok dia,tau GK,sesuatu yg kita dpt dngn cr yg tidak baik tu,akibatnya jg GK akan awet dan membahagiakan...
.pala udah bajagia sm kala..jgn ganggu ya😄😄