Wina perempuan muda yang sengaja berpura-pura tidak tahu akan rencana suami dan keluarganya yang ingin menguasai harta warisan keluarganya,
Dia membalas mereka dengan Elegant dan perlahan agar suami dan keluarganya bisa merasakan penderitaan yang dia alamat selama menjadi istri dan menantu di keluarga suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB7
Tangannya gemetar melihat laporan asli yang harusnya tidak sampai ke tangan bos, bagaimana bisa laporan itu ada dikantor padahal dia menyimpannya dirumah.
"Sialan, apa ini perbuatan Wina?? ". Geramnya dalam hati.
" Ini adalah laporan yang berbeda dari laporan yang Anda berikan kepada saya sebelumnya pak Reno, setelah saya telusuri ternyata laporan asli adalah yang sedang bapak pegang dan yang Anda berikan kepada saya sebelumnya adalah laporan fiktif dan rekayasa". Sang bos menatap tajam Reno dengan penuh amarah
Bagaimana bisa karyawan kepercayaan nya selama ini ternyata menusuk nya dari belakang apalagi Wina adalah sahabatnya, dia memperkerjakan Reno juga karena rekomendasi darinya.
Benar kemampuan Reno memang sesuai dengan perkataan Wina waktu itu tapi kini dia tahu kemampuan dia miliki ternyata membuatnya lupa diri sampai melakukan hal kotor seperti ini.
"Maaf Pak, ini laporan kasar sebelum semua saya kerjakan, laporan yang bapak terima sebelumnya itu yang sebenarnya pak, saya memang sengaja membuat beberapa laporan untuk mempermudah pekerjaan saya". Ucapnya berusaha membalikkan keadaan.
Dia tidak boleh terlihat kalah dan salah, dia harus mencari cara agar bosnya kembali percaya padanya.
"Maaf Pak Reno, kami sudah menelusuri dua laporan ini, dan kenyataan yang ada di lapangan dan juga di perusahaan itu ada dilaporan yang anda pegang sedangkan yang anda berikan kepada saya sebelumnya fiktif, anda masih mau mengelak?? ".
"Maaf pak bagaimana bisa laporan ini ada pada bapak?? ".
Bukannya menjawab pertanyaan bosnya, dia malah mengajukan pertanyaan yang mengganjal di hatinya dan membuat sang bos kini tahu jika Reno sengaja mengamankan laporan yang sebenarnya tentang kondisi lapangan agar bisa melakukan kecurangan
"Tidak perlu tahu bagaimana saya mendapatkan nya, saya tidak menyangka anda melakukan kecurangan kepada perusahaan saya padahal saya sangat menghormati dan menghargai anda selama ini, selain karena anda suami sahabat saya, kinerja anda juga bagus, tapi sayangnya anda melakukan hal seperti maka maaf saya tidak akan memberikan toleransi lagi". Sang bos bernama Leonardo itu dengan tatapan penuh intimidasi.
"Pak jangan lakukan itu pada saya, saya bisa membuktikan jika laporan itu hanya laporan kasar bukan laporan asli yang seperti bapak bilang, tolong berikan saya kesempatan". Reno menatap sang bos dengan tatapan memelas.
Dia mengepalkan tangannya, dia akan memberikan pelajaran pada siapa saja yang memberikan laporan itu pada bosnya padahal dia sudah menyimpannya dengan benar dan rapi.
"Baik, saya beri kesempatan untuk membuktikannya, itu saya lakukan karena menghormati istri anda, jika tidak, tidak akan ada kesempatan kedua bagi anda".
Leonardo tersenyum tipis, dia tahu jika Reno tidak akan bisa membuktikannya karena laporan itu memang adalah laporan asli keadaan lapangan dan perusahaan, dia sengaja melakukannya untuk mengukur waktu untuk mencari bukti agar Reno mengembalikan semuanya dan tak akan memiliki apapun setelah itu.
Benar ini adalah rencana Wina, setelah mengetahui semuanya, Wina bergerak cepat menghubungi semua rekannya yang dia kenal terutama bos suaminya.
Bahkan mertuanya juga akan mendapatkan bagiannya karena dia yakin mertuanya akan menyembunyikan semua yang dia beli menggunakan uang Wina yang mereka peras selama ini.
Wina memang membuat semuanya perlahan agar suami dan mertuanya panik dan akan dia pastikan suami dan keluarganya akan kembali seperti dulu saat dia belum bersamanya.
"Terimakasih pak, saya akan membuktikannya, tapi bolehka saya tahu bagaimana bisa laporan ini ada disini?? "
Reno masih sangat penasaran dengan hal ini, tapi dia tidak tahu harus bagaimana bersikap.
"Kamu perlu tanya sekretaris mu itu tuan Reno, seperti nya anda salah memilih sekretaris karena dia tidak kompeten, seperti nya anda hanya memilih dirinya karena kecantikan dan badannya saja". Sinis Leonardo pada Reno.
Reno langsung gelagapan mendengar perkataan sang bos, dia tidak mau jika sampai bosnya curiga dan mengatakan pada istrinya jika dia punya selingkuhan.
Dia salah menduga jika istrinya yang melakukannya, ternyata ini adalah kecerobohan kekasihnya sendiri sampai laporan itu ada pada bosnya.
"Sial, aku akan beri pelajaran padanya nanti karena membuatku terancam seperti ini". Ucapnya dalam hati.
"Maaf Pak anda salah menduga, semua orang bisa melakukan kesalahan, mungkin sekretaris saya sedang sakit sampai melakukan kesalahan seperti ini". Belanya lagi.
Leonardo tersenyum sinis dan mengejek Reno, dia sudah tahu dan sedang membantu sahabatnya itu mengumpulkan bukti perselingkuhan dan juga yang lainnya dengan bermain cantik karena lelaki dihadapan nya ini adalah lelaki licik dan cerdik dan sangat pintar menyembunyikan hal ini.
"Terserah anda, saya beri waktu anda 2 hari untuk membuktikannya, jika tidak maka tim audit akan melakukan audit langsung atas laporan anda ini, dan saya pastikan anda harus mengganti rugi semua kerugian yang anda sebabkan itu, jika tidak maka penjara menanti anda".
Reno pelipisnya, keringat dingin mulai mengucur di pelipisnya dengan pelan, dia sungguh ketakutan dia harus mendekam dipenjara, yang yang harus dia ganti sangat besar, dia harus bisa mengamankan semua aset yang dia beli dari uang itu, dia tidak mau kembali hidup susah.
"Baik pak, terima kasih atas kesempatannya, saya keluar dulu". Ucapnya dengan tubuh gemetaran.
"Oh iya Pak Reno, saya hanya mengingatkan anda jika anda berasal dari biasa saja jangan sampai lupa diri karena telah melampaui diri anda yang dulu, jangan sampai kesombongan dan keserakahan membuat anda menyesal dan kehilangan segalanya, dan pastikan anda tidak menyakiti sahabat saya, anda akan mendapatkan akibatnya". Ucap Leonardo dengan tatapan tajam.
Reno hanya bisa mengangguk kaku, dia merasa seperti disiram air panas diwajahnya, dia tidak menyangka jika akan jadi seperti ini, bosnya memang adalah sahabat istrinya sejak kecil.
Dia keluar dengan perasaan campur aduk, dia pikir istrinya merencanakan hal ini ternyata ini memang kesalahan kekasihnya yang teledor.
Dia segera melangkahkan kakinya ke ruangannya dan juga sekretaris nya sekaligus kekasihnya itu, dia harus bertanya detailnya kenapa bisa laporannya itu sampai pada bosnya.
"Loh mas, kok kamu kelihatan marah begitu?? ". Tanya sang sekretaris dengan bingung.
Dia sangat terkejut melihat Reno membuka kasar pintu dan membantingnya sehingga berbunyi nyaring.
"Apa yang kau lakukan??, kenapa bisa laporan itu sampai kepada pak Leonardo?? ". Marahnya menatap tajam sang kekasih.
"Apa sih kamu mas, laporan apa coba??". Tanyanya dnegan bingung.
Wanita bernama Dena itu mengerutkan keningnya, dia tidak mengerti kenapa kekasihnya ini marah padanya.
"Laporan asli yang aku buat, kamu tahu betul bagaimana bahayanya laporan asli itu sampai ke tangan bos, hancur sudah karirku". Reno mengacak rambutnya kasar dan membuka nasinya agar bisa bernafas.
"Laporan itu ada sama bos, kamu serius?? ". Mata Dena melebar sempurna mendengar perkataan Reno itu.
"Iyalah, makanya aku dipanggil bos, kamu tahu jika sampai ketahuan habislah kita, uang itu tidak sedikit Dena, kamu tahu kita bisa dipenjarakan".
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...
terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️